Lidar Singkatan Dari: Memahami Istilah LiDAR

Technogis.co.id – LiDAR, singkatan dari Light Detection and Ranging, merupakan teknologi yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak, bentuk, dan sifat permukaan benda. Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti survei topografi, perencanaan kota, dan navigasi otonom. Dengan memanfaatkan pantulan sinar laser pada objek, LiDAR dapat membuat peta tiga dimensi yang sangat akurat. Silakan terus membaca untuk mengetahui lebih dalam tentang istilah LiDAR dan penggunaannya yang luas dalam berbagai aplikasi.

Pendahuluan

Halo, permisi! Kita bahas yuk tentang LIDAR, sebuah teknologi canggih yang mungkin masih asing di telinga kalian.

LIDAR adalah singkatan dari Light Detection and Ranging, sebuah perangkat yang menggunakan gelombang laser untuk mengukur jarak dan membuat peta 3D yang akurat.

Teknologi ini banyak dimanfaatkan dalam bidang pemetaan, survei, dan otonomi kendaraan.

Jasa Pemetaan: Dapatkan peta lengkap untuk wilayah yang Anda inginkan

Apa itu LiDAR?

LiDAR (Light Detection and Ranging) adalah teknologi jarak jauh yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak antara sensor dan objek.

Sinar laser dipancarkan dan dipantulkan kembali ke sensor, yang menghitung waktu tempuh untuk menentukan jarak.

Teknologi ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan topografi, navigasi kendaraan, dan deteksi objek.

Singkatan dari LiDAR

Halo semua! Tahukah kalian apa itu LiDAR? LiDAR merupakan singkatan dari Light Detection and Ranging.

Ini adalah sebuah teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak dan menciptakan representasi tiga dimensi suatu objek atau lingkungan.

LiDAR bekerja dengan mengirimkan pulsa laser ke target dan mengukur waktu yang dibutuhkan pulsa tersebut untuk dipantulkan kembali ke sensor.

Data yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk membangun model 3D yang akurat dan terperinci.

LiDAR banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan topografi, pembuatan model kota, survei sumber daya alam, dan bahkan navigasi kendaraan otonom.

Dengan kemampuannya dalam menghasilkan data spasial yang sangat akurat, LiDAR menjadi alat yang sangat berharga bagi para ahli dalam berbagai bidang.

Prinsip Kerja LiDAR

Lidar, singkatan dari Light Detection and Ranging, bekerja dengan prinsip memancarkan gelombang laser ke suatu objek dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memantulkan kembali.

Alat ini kemudian menggunakan informasi tersebut untuk menghitung jarak objek.

Lidar umumnya digunakan untuk pengukuran jarak, pemetaan topografi, dan citra 3D.

Jasa Survey Pemetaan: Lakukan survey dan pemetaan lapangan dengan teliti dan profesional

Pemancaran Pulsa Laser

LIDAR, singkatan dari Light Detection and Ranging, adalah teknologi penginderaan jarak jauh yang memanfaatkan pulsa laser.

Pulsa-pulsa laser ditembakkan ke objek, dan waktu yang dibutuhkan untuk memantul kembali ke penerima diukur.

Dengan mengukur waktu tempuh ini, jarak objek dapat ditentukan dengan presisi tinggi.

Teknologi ini banyak digunakan dalam aplikasi seperti pemetaan topografi, deteksi objek, dan navigasi otonom.

Penerimaan Pulsa Laser Terpantul

Lidar, kependekan dari Light Detection and Ranging, adalah teknologi yang menggunakan pulsa laser untuk mengukur jarak.

Prinsip kerja Lidar sangat sederhana, yaitu dengan memancarkan pulsa laser ke target dan menghitung waktu pantulannya.

Dari waktu pantulan tersebut, dapat ditentukan jarak target. Lidar banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemetaan topografi, navigasi, meteorologi, dan pengecekan kondisi infrastruktur.

Lidar mampu memberikan data yang sangat akurat dan detail, sehingga menjadikannya alat yang sangat berharga dalam berbagai bidang.

Komponen Utama LiDAR

Halo kamu! Pernah denger istilah LiDAR? Ini singkatan dari Light Detection and Ranging, teknologi canggih yang memanfaatkan cahaya laser untuk membuat peta atau gambar permukaan. LiDAR terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Sumber laser: memancarkan sinar laser.
  • Pemindai: mengarahkan sinar laser dan memantulkannya ke objek.
  • Detektor: mendeteksi pantulan sinar laser dan mencatat waktu kedatangannya.
  • Unit pemrosesan: mengolah data pantulan dan menghasilkan peta atau gambar permukaan.

Jadi, itulah gambaran singkat tentang komponen utama LiDAR yang membantu kamu memahami istilah ini lebih baik. Semoga bermanfaat!

Pemancar Laser

Hai, kawan penjelajah teknologi!

Lidar, singkatan kece dari Light Detection and Ranging, adalah teknologi keren yang memanfaatkan laser buat bikin peta dunia tiga dimensi super akurat. Berbeda dari radar yang pakai gelombang radio, Lidar pakai sinar cahaya. Begini tiga hal penting yang perlu dipahami nih:

  • Prinsip Kerja: Lidar kirim sinar laser ke objek dan ukur waktu pantulannya. Dari situ, bisa hitung jarak dan bentuk objek.
  • Keakuratan Tinggi: Karena pakai laser, Lidar bisa menghasilkan peta dengan detail yang nggak tertandingi teknologi lain.
  • Aplikasi Luas: Lidar dipakai di segala bidang, mulai dari membuat mobil otonom yang lebih aman, pemetaan lahan, hingga eksplorasi antariksa.

Penerima Laser

Tahukah kamu? Lidar merupakan akronim dari Light Detection and Ranging.

Alat ini bagaikan mata elang yang dapat memancarkan laser ke permukaan bumi untuk mengukur jarak dan membuat peta 3D yang sangat detail.

Hebatnya, lidar juga dapat menembus awan dan kabut, membuatnya sangat berguna untuk melacak cuaca, membuat model medan yang akurat, dan bahkan mengungkap harta karun arkeologi yang tersembunyi.

Sistem Navigasi

Sistem Navigasi Lidar

Hai, kamu pasti pernah dengar istilah Lidar, kan? Itu singkatan dari Light Detection and Ranging. Lidar adalah sistem navigasi yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak dan membuat peta lingkungan sekitar. Cara kerjanya mirip dengan radar, tapi bedanya Lidar menggunakan sinar laser, bukan gelombang radio. Nah, sinar laser ini dipancarkan dari sensor ke objek, dan kemudian dipantulkan kembali ke sensor. Dari waktu yang dibutuhkan sinar laser untuk kembali, sistem Lidar bisa menghitung jarak ke objek tersebut. Informasi jarak ini kemudian diproses untuk membuat peta yang akurat dan terperinci dari lingkungan sekitar. Sistem Lidar banyak digunakan pada mobil otonom, robot, dan drone untuk navigasi dan pemetaan lingkungan secara otomatis.

Jenis-Jenis LiDAR

Light Detection and Ranging (LiDAR) merupakan teknologi penginderaan jarak jauh yang memanfaatkan sinar laser untuk mengukur jarak dan membuat peta tiga dimensi.

Istilah LiDAR meliputi berbagai jenis sistem, antara lain: Terestrial LiDAR digunakan untuk pemetaan permukaan tanah, Mobile LiDAR dipasang pada kendaraan untuk pemetaan infrastruktur, dan Airborne LiDAR dipasang pada pesawat untuk pemetaan daerah yang luas.

Masing-masing jenis LiDAR memiliki kelebihan dan kegunaannya sendiri.

Terimakasih Sudah Membaca

Halo, kawan-kawan penjelajah pengetahuan!

Sampai di penghujung artikel yang seru kali ini, yuk kita rekap pemahaman tentang LiDAR:

  1. LiDAR adalah kependekan dari “Light Detection and Ranging”.
  2. Fungsi LiDAR adalah mendeteksi jarak suatu objek dengan memancarkan sinar laser dan mengukur waktu pantul sinar tersebut.
  3. Teknologi LiDAR banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti pemetaan, arsitektur, dan otomasi kendaraan.

Terima kasih sudah menemani hingga akhir artikel. Jangan lupa berbagi dengan teman-temanmu yang juga ingin menambah wawasan. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

LiDAR Sensor: Teknologi Pemetaan Presisi dengan Sinar Laser

Technogis.co.id/ – LiDAR (Light Detection and Ranging) merupakan sebuah teknologi pemetaan canggih yang memanfaatkan sinar laser untuk mengumpulkan data spasial yang akurat dan menciptakan representasi tiga dimensi dari lingkungan. Teknologi ini memainkan peran penting dalam berbagai bidang seperti survei dan pemetaan, perencanaan kota, pertanian presisi, dan kendaraan otonom. Dengan memanfaatkan sifat unik cahaya laser, LiDAR sensor mampu menghasilkan peta topografi, model permukaan digital, dan data titik awan yang sangat rinci untuk aplikasi yang memerlukan tingkat presisi tinggi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang teknologi pemetaan presisi ini, mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Jasa Gis: Solusi lengkap untuk kebutuhan pemetaan dan analisis spasial

Pengertian LiDAR

LiDAR (Light Detection and Ranging) merupakan teknologi penginderaan jarak jauh yang memanfaatkan pancaran laser untuk menciptakan representasi tiga dimensi suatu objek atau permukaan.

Sensor LiDAR mengukur waktu tempuh cahaya yang dipantulkan dari suatu target untuk menentukan jaraknya, menghasilkan kumpulan data titik yang sangat detail dan akurat.

Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi pemetaan presisi, seperti survei topografi, perencanaan kota, dan pemetaan vegetasi.

Keunggulan LiDAR terletak pada kemampuannya untuk menembus vegetasi dan menghasilkan data titik dalam kondisi minim cahaya, menjadikannya alat yang sangat efektif untuk pemetaan di daerah yang sulit diakses atau tertutup oleh dedaunan.

Jasa Pemetaan Gis: Buat peta digital yang akurat dan informatif

Sejarah Singkat Pengembangan LiDAR

Teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), yang mengukur jarak menggunakan pulsa laser, pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an oleh peneliti Hughes Research Laboratories.

LiDAR awal digunakan secara eksklusif untuk tujuan militer, seperti pengukuran jarak ke target dan pembuatan peta topografi.

Pada tahun 1970-an, LiDAR mulai digunakan untuk aplikasi sipil, seperti pemetaan lahan dan eksplorasi mineral.

Pengembangan berlanjut pada tahun 1980-an dengan pengenalan sistem LiDAR berbasis udara, yang memungkinkan akuisisi data pada skala yang lebih luas.

Pada tahun 1990-an, LiDAR berbasis darat diperkenalkan, memberikan detail tinggi untuk proyek-proyek berskala lebih kecil.

Kemajuan teknologi berlanjut pada tahun 2000-an dengan pengembangan sistem multi-sinar, meningkatkan kecepatan akuisisi dan cakupan data.

LiDAR saat ini digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, termasuk survei topografi, perencanaan kota, kehutanan, dan arkeologi.

Teknologi ini terus berkembang, dengan inovasi berkelanjutan dalam komponen optik, pemrosesan sinyal, dan teknik klasifikasi data.

Prinsip Kerja LiDAR

LIDAR, sensor canggih yang memancarkan sinar laser untuk memetakan lingkungan secara presisi.

Prinsip kerjanya sederhana: sinar laser ditembakkan, memantul dari objek, dan waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke sensor diukur.

Berdasarkan informasi ini, LIDAR dapat menghitung jarak, bentuk, dan reflektansi target, menciptakan representasi digital yang terperinci dan akurat dari lingkungan sekitarnya.

Pemancaran Sinar Laser

Teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) memanfaatkan emisi sinar laser untuk memetakan presisi permukaan bumi.

Sensor LiDAR memancarkan sinar laser ke permukaan dan mengukur waktu yang diperlukan sinar untuk dipantulkan kembali.

Dari data ini, dibuat peta tiga dimensi yang sangat detail, menangkap struktur, kontur, dan vegetasi dengan akurasi yang tinggi.

Teknologi ini banyak digunakan dalam pemetaan topografi, perencanaan kota, survei jalan, dan penelitian lingkungan.

Refleksi dan Pengukuran Waktu

Melalui LiDAR sensor, teknologi pemetaan presisi menawarkan metode inovatif untuk merefleksikan dan mengukur waktu.

Perangkat ini memancarkan sinar laser, yang dipantulkan dari permukaan target.

Waktu yang dibutuhkan sinar untuk kembali ke sensor kemudian diukur menggunakan time-of-flight (ToF).

Berdasarkan data ini, sistem LiDAR dapat menghasilkan point cloud tiga dimensi yang sangat akurat, memberikan representasi terperinci dari lingkungan sekitarnya.

Teknologi ini merevolusi pengukuran waktu dengan presisi tinggi, memungkinkan berbagai aplikasi mulai dari survei topografi hingga otomasi kendaraan.

Penentuan Jarak dan Lokasi

Penentuan Jarak dan Lokasi dengan LiDAR Sensor dan Teknologi Pemetaan Presisi Membantu dalam Pemodelan 3D, Pencitraan Real-time, dan Pembuatan Peta yang Akurat

Jenis-Jenis LiDAR

LiDAR (Light Detection and Ranging) merupakan teknologi penginderaan jarak jauh berbasis cahaya yang mampu menghasilkan data titik tiga dimensi (3D) yang presisi.

Data LiDAR diperoleh dengan memancarkan sinar laser ke permukaan target dan mengukur waktu pantulannya.

Jenis-jenis LiDAR yang umum digunakan antara lain: LiDAR berbasis udara: dipasang pada pesawat terbang atau drone untuk menghasilkan data LiDAR skala luas.

LiDAR berbasis darat: dioperasikan dari kendaraan darat atau tripod untuk pemetaan objek yang lebih kecil atau di lingkungan perkotaan.

*LiDAR mobile: terintegrasi dengan kendaraan yang bergerak untuk pengumpulan data waktu nyata.

LiDAR bathymetrik: digunakan untuk memetakan dasar laut dan perairan dangkal.

Setiap jenis LiDAR memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri, sehingga pemilihan jenis yang tepat bergantung pada tujuan aplikasi dan karakteristik lingkungan yang akan dipetakan.

LiDAR Terestrial

Teknologi LiDAR Terestrial memanfaatkan sensor LiDAR untuk memetakan lingkungan secara akurat.

Dengan mengirimkan pulsa laser, sensor ini mengukur waktu tempuh cahaya untuk menentukan jarak ke objek.

Pengukuran ini menghasilkan awan titik yang sangat akurat, memberikan representasi digital terperinci dari lingkungan yang disurvei.

Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk survei topografi, pemodelan bangunan, dan dokumentasi situs konstruksi.

LiDAR Airborne

LiDAR Airborne: Teknologi pemetaan presisi yang memanfaatkan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) yang dipasang pada pesawat terbang.

LiDAR memancarkan sinar laser yang dipantulkan kembali ke sensor oleh objek di permukaan bumi.

Dengan mengukur waktu perjalanan pulang pergi sinar laser, sistem LiDAR dapat menghasilkan data ketinggian yang sangat rinci, menciptakan awan titik 3D yang akurat.

Teknologi ini memungkinkan pemetaan presisi lanskap, hutan, dan fitur perkotaan, memberikan informasi berharga untuk perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, dan penanganan bencana.

LiDAR Mobile

LiDAR Mobile merupakan teknologi pemetaan presisi yang memanfaatkan sensor LiDAR untuk mengumpulkan data berupa titik-titik tiga dimensi.

Teknologi ini memungkinkan akuisisi data yang cepat dan akurat, sehingga mempermudah pembuatan model permukaan dan objek dengan detail tinggi.

LiDAR Mobile banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang, mulai dari survei topografi, perencanaan kota, hingga inspeksi infrastruktur.

Penutup Kata

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir. Teknologi LiDAR terus mengalami perkembangan pesat dan memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita memetakan dan memahami dunia di sekitar kita.

Dari survei topografi hingga kendaraan otonom, LiDAR menawarkan manfaat yang tak terhitung banyaknya.

Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang teknologi yang luar biasa ini, jangan ragu untuk membaca artikel terkait lainnya di situs kami.

Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Kamera Multispektral: Teknologi Terkini untuk Pemetaan Industri di Indonesia

Pemetaan adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam sebuah negara. Di Indonesia, dengan keragaman geografisnya yang luas, pemetaan menjadi kunci dalam pengambilan keputusan strategis dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga manajemen bencana alam. Salah satu inovasi terbaru dalam industri pemetaan adalah penggunaan kamera multispektral, yang menawarkan kemampuan untuk menghasilkan data yang lebih kaya dan akurat. TechnoGIS Indonesia, perusahaan teknologi yang berbasis di Tanah Air, telah mengembangkan kamera multispektral dengan sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang siap menguasai pasar industri pemetaan di Indonesia.

Landcam LC-4 Spectra Kamera Multispektral Untuk Pemetaan

Landcam LC-4 Spectra Kamera Multispektral Untuk Pemetaan

Kamera Multispektral: Apa itu dan Mengapa Penting?

Kamera multispektral adalah jenis kamera yang mampu menangkap gambar dalam berbagai spektrum cahaya, bukan hanya dalam spektrum cahaya yang terlihat oleh mata manusia. Dengan kata lain, kamera ini mampu menangkap informasi dalam spektrum elektromagnetik yang lebih luas, termasuk inframerah dekat dan inframerah jauh. Kemampuan ini memungkinkan kamera multispektral untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang objek yang difoto, seperti tanaman, tanah, air, atau infrastruktur.

Pentingnya kamera multispektral dalam pemetaan terletak pada kemampuannya untuk memberikan data yang lebih kaya dan lebih akurat. Misalnya, dalam pemetaan pertanian, kamera multispektral dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan tanaman, deteksi hama dan penyakit, serta memantau kelembaban tanah. Di sektor lingkungan, kamera ini dapat digunakan untuk memantau kualitas air, penutupan lahan, dan perubahan lingkungan.

Lihat juga produk lain TechnoGIS: Shop TechnoGIS

Hasil Mentah Kamera Multispektral

Hasil Mentah Foto dari Kamera Multispektral

TechnoGIS Indonesia: Pengembang Teknologi Lokal yang Berkualitas

TechnoGIS Indonesia adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan solusi pemetaan dan sistem informasi geografis (SIG). Dengan fokusnya pada inovasi dan penelitian, perusahaan ini telah berhasil mengembangkan berbagai produk dan layanan yang mendukung pemetaan dan pengelolaan data geografis di Indonesia.

Salah satu produk terbaru yang dikembangkan oleh TechnoGIS Indonesia adalah kamera multispektral dengan sertifikat TKDN. Sertifikat TKDN menunjukkan bahwa produk ini memiliki tingkat komponen dalam negeri yang tinggi, sesuai dengan regulasi pemerintah Indonesia. Hal ini tidak hanya menunjukkan komitmen TechnoGIS dalam mendukung industri lokal, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada pengguna terkait kualitas dan keandalan produk.

Kenali TechnoGIS lebih dalam: About TechnoGIS

Menguasai Pasar Industri Pemetaan di Indonesia

Dengan meluncurkan kamera multispektral yang berkualitas tinggi dan memiliki sertifikat TKDN, TechnoGIS Indonesia siap menguasai pasar industri pemetaan di Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa produk ini memiliki potensi besar untuk sukses:

1. Kualitas dan Akurasi Tinggi 

Kamera multispektral buatan TechnoGIS Indonesia menawarkan kualitas gambar yang tinggi dan akurasi data yang dapat diandalkan. Ini akan menjadi faktor penting bagi pengguna yang membutuhkan data pemetaan yang akurat untuk pengambilan keputusan yang tepat.

2. Dukungan Teknis dan Layanan

TechnoGIS Indonesia tidak hanya menawarkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga menyediakan dukungan teknis dan layanan pelanggan yang prima. Ini termasuk pelatihan pengguna, pemeliharaan perangkat, dan konsultasi teknis yang dapat membantu pengguna dalam memaksimalkan manfaat dari produk ini.

3. Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan

Produk ini tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomis, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan memantau dan memahami lingkungan dengan lebih baik melalui teknologi ini, perusahaan dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam melindungi sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Kemitraan Strategis

TechnoGIS Indonesia juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga riset, dan sektor swasta lainnya. Ini membuka peluang kolaborasi yang luas dalam pengembangan solusi pemetaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Dengan semua faktor tersebut, tidak mengherankan jika kamera multispektral buatan TechnoGIS Indonesia diproyeksikan untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri pemetaan di Indonesia dalam waktu dekat.

Hasil Data Kamera Multispektral

Data Hasil Pemotretan Menggunakan Kamera Multispektral

Masa Depan Pemetaan di Indonesia

Penggunaan teknologi terkini seperti kamera multispektral merupakan langkah penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pemetaan yang dilakukan oleh jasa pemetaan atau perusahaan sejenis di Indonesia. Dengan memanfaatkan data yang lebih kaya dan akurat, baik pemerintah maupun sektor swasta dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam pengelolaan sumber daya alam, pengembangan infrastruktur, dan mitigasi risiko bencana.

Sebagai perusahaan teknologi lokal yang berkomitmen pada inovasi dan keunggulan, TechnoGIS Indonesia tidak hanya menjadi pemain utama dalam industri pemetaan di Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan bangsa melalui pemanfaatan teknologi yang canggih dan berkelanjutan. Dengan terus mengembangkan produk-produk dan layanan-layanan berkualitas tinggi, TechnoGIS Indonesia membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pemetaan dan teknologi SIG di tingkat regional maupun global.

Mengenal NiVO, Drone Pemetaan Ber-TKDN Buatan Dalam Negeri dari TechnoGIS

Mengenal NiVO, Drone Pemetaan Ber-TKDN Buatan Dalam Negeri dari TechnoGIS – Pemanfaatan teknologi dron dalam survei dan pemetaan telah menjadi suatu keharusan dalam era digital ini. Untuk mendukung percepatan kemandirian alat survei dan pemetaan dalam negeri, TechnoGIS Indonesia memperkenalkan NiVO, drone pemetaan ber-Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi pertama di Indonesia yang siap menyongsong era baru pemetaan yang presisi dan efisien.

Mengenal NiVO, Drone Pemetaan Buatan Anak Bangsa

Drone NiVO - TechnoGIS Indonesia

Foto NiVO Pro V5 Drone VTOL Mapping and LiDAR – TechnoGIS Indonesia

NiVO didesain sebagai jawaban atas kebutuhan akan alat survei yang dapat menghadirkan data spasial dengan akurasi tinggi namun tetap mudah digunakan dan terjangkau. Dengan dukungan TKDN yang kuat, NiVO memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri pemetaan dalam negeri, membantu mengurangi ketergantungan pada teknologi impor dan merangsang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Keunggulan Drone NiVO

Mengenal NiVO Drone Pemetaan

Foto NiVO VTOL Long Range V2

Keunggulan utama NiVO terletak pada kombinasi antara teknologi canggih dan tingkat kehandalan yang tinggi. Dilengkapi dengan berbagai sensor mutakhir, termasuk kamera multispektral dan lidar, NiVO mampu memberikan data yang akurat dan detail mengenai kondisi lahan dan lingkungan secara real-time. Hal ini memungkinkan para profesional pemetaan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dan membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur. Dalam konteks kemandirian alat survei dan pemetaan dalam negeri, NiVO menjadi pilihan yang tepat untuk menunjang berbagai proyek skala kecil hingga besar. Dengan desain yang ringkas dan kemampuan terbang yang stabil, NiVO dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan tanpa mengorbankan kualitas data. Sebagai produk buatan dalam negeri, NiVO juga memberikan jaminan pelayanan purna jual yang prima dan dukungan teknis yang responsif, memastikan kelancaran penggunaan drone ini dalam setiap proyek survei.

Selain itu, NiVO juga menjadi solusi yang efektif untuk mempercepat proses pemetaan dan survei yang memerlukan kecepatan dan ketepatan. Dengan kemampuan terbang otonom dan waktu penerbangan yang optimal, NiVO dapat menjangkau area yang luas dalam waktu singkat, menghemat waktu dan tenaga dalam pengumpulan data. Dukungan teknologi GPS dan sistem navigasi canggih juga memastikan keakuratan posisi dan navigasi drone selama misi pemetaan.

Layanan Pilihan: Jasa Surveyor

Kemajuan Teknologi Pemetaan dalam Negeri

Dalam upaya mendukung kemandirian teknologi pemetaan dalam negeri, TechnoGIS Indonesia terus berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk inovatif seperti NiVO. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak terkait, TechnoGIS Indonesia berupaya untuk meningkatkan standar industri pemetaan dalam negeri serta membuka peluang bagi para profesional lokal untuk berinovasi dan berkompetisi di pasar global.

NiVO, drone pemetaan ber-TKDN buatan dalam negeri dari TechnoGIS, menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi pengembangan industri pemetaan Indonesia. Dengan teknologi yang semakin canggih dan dukungan penuh dari pihak terkait, NiVO siap membantu percepatan kemandirian alat survei dan pemetaan dalam negeri. Mari bersama-sama mendukung inovasi lokal dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri pemetaan global. NiVO: Inovasi Lokal, Prestasi Global.

Inovasi Lokal, Presisi Global: TGS GNSS RTK, Solusi GPS Geodetik Ber-TKDN Pertama dari TechnoGIS Indonesia

Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai negara yang berinovasi di berbagai sektor, termasuk dalam teknologi pemetaan dan survei. Salah satu langkah terbaru yang menggembirakan adalah diluncurkannya produk GPS geodetik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi pertama di tanah air, diproduksi oleh TechnoGIS Indonesia dengan brand TGS GNSS RTK. Produk ini siap membawa revolusi dalam industri survei pemetaan Indonesia dengan presisi global namun sentuhan lokal yang kuat.

TGS GNSS RTK dari TechnoGIS Indonesia

Module TGS GNSS RTK dari TechnoGIS Indonesia

Mengenal TGS GNSS RTK

TGS GNSS RTK merupakan solusi GPS geodetik yang menggabungkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan Real-Time Kinematic (RTK) untuk memberikan data posisi yang akurat dan real-time. GPS geodetik sendiri merupakan perangkat penting dalam survei pemetaan yang menghasilkan data koordinat geografis dengan tingkat presisi yang tinggi. Dengan kehadiran TGS GNSS RTK, para profesional survei dan pemetaan di Indonesia kini memiliki akses ke produk berstandar internasional namun diproduksi secara lokal, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.

Module TGS GNSS RTK Lengkap

Foto Module TGS GNSS RTK Lengkap – TechnoGIS Indonesia

Keunggulan TGS GNSS RTK

Salah satu keunggulan utama TGS GNSS RTK adalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, menandakan bahwa produk ini mengandalkan komponen dan teknologi lokal dalam proses produksinya. Hal ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan dalam kemampuan industri lokal, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan nilai tambah di dalam negeri. Dukungan TKDN yang kuat menjadikan TGS GNSS RTK sebagai pilihan yang bertanggung jawab bagi para pengguna yang peduli pada pengembangan industri dalam negeri.

Dalam konteks pemetaan dan survei, keakuratan dan kecepatan sangatlah penting. TGS GNSS RTK mampu memberikan data posisi dengan akurasi hingga sentimeter dalam waktu nyata, memungkinkan para profesional survei untuk bekerja dengan efisiensi dan ketepatan yang tinggi. Dengan integrasi sistem GNSS yang canggih dan teknologi RTK yang teruji, TGS GNSS RTK menjadi alat yang andal dalam berbagai aplikasi pemetaan, termasuk survei lahan, pemantauan infrastruktur, pemetaan kelas atas, dan banyak lagi.

Hasil TGS GNSS RTK - TechnoGIS Indonesia

Hasil TGS GNSS RTK – TechnoGIS Indonesia

Keunggulan Lainnya dari TGS GNSS RTK

Selain presisi dan keandalan, Produk TechnoGIS TGS GNSS RTK juga menawarkan kemudahan penggunaan melalui antarmuka yang intuitif dan fitur yang ramah pengguna. Para profesional survei, termasuk insinyur, arsitek, dan ahli geospasial, dapat dengan cepat mengintegrasikan perangkat ini dalam pekerjaan sehari-hari mereka tanpa harus mengorbankan waktu atau kualitas data. Hal ini membuat TGS GNSS RTK menjadi pilihan yang sesuai untuk berbagai proyek survei pemetaan, mulai dari skala kecil hingga skala besar.

Keberadaan TGS GNSS RTK sebagai produk GPS geodetik ber-TKDN pertama di Indonesia menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri survei pemetaan lokal. TechnoGIS Indonesia membawa inovasi teknologi yang tidak hanya memenuhi standar global, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dalam negeri. Melalui produk ini, TechnoGIS Indonesia membuktikan komitmennya untuk mendukung industrialisasi lokal sambil tetap bersaing di pasar global.

Kesimpulan

Sebagai profesional atau perusahaan yang bergerak di bidang pemetaan dan survei, hadirnya Module TGS GNSS RTK adalah kesempatan untuk menggunakan produk berkualitas tinggi dengan nilai tambah lokal yang kuat. Dukungan penuh dari TechnoGIS Indonesia, melalui layanan purna jual yang prima dan jaringan distribusi yang luas, memastikan bahwa Anda tidak hanya mendapatkan produk unggulan, tetapi juga kemitraan yang berkelanjutan dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi pemetaan di Indonesia.

Dengan TGS GNSS RTK, masa depan survei pemetaan Indonesia semakin terang dan berintegrasi dengan perkembangan teknologi global. Mari bersama-sama mendukung inovasi dalam negeri dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri pemetaan dan survei. TechnoGIS Indonesia dan produk TGS GNSS RTK siap membantu Anda meraih kesuksesan dalam proyek pemetaan dan survei, menghadirkan hasil yang akurat, efisien, dan inovatif. Bersiaplah melangkah ke era baru survei pemetaan dengan TGS GNSS RTK: Presisi Lokal, Prestasi Global.

Pemetaan 3D dan Drone Topografi: Mengenal Teknologi GeoLiDar Karya Anak Bangsa

Dunia pemetaan telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu teknologi yang menjadi sorotan belakangan ini adalah GeoLiDar, sebuah produk LIDAR dan TLS (Terrestrial Laser Scanning) yang dikembangkan oleh TechnoGIS Indonesia. GeoLiDar merupakan solusi inovatif untuk pemetaan 3D, drone pemetaan, dan topografi yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi, mencerminkan dedikasi anak bangsa dalam berinovasi di bidang teknologi pemetaan.

Teknologi GeoLiDAR - TechnoGIS

Apa itu LiDAR?

LIDAR (Light Detection and Ranging) merupakan metode pemindaian jarak jauh yang menggunakan pulsa laser untuk mengukur jarak ke permukaan bumi. Teknologi ini telah menjadi salah satu pilihan utama jasa pemetaan dalam pemetaan 3D dan survei topografi karena kemampuannya untuk menghasilkan data yang akurat dan detail dalam waktu yang relatif singkat. Namun, GeoLiDar tidak hanya sekadar produk LIDAR biasa. Dengan integrasi TLS, GeoLiDar mampu melakukan pemindaian laser secara detail dan presisi baik dari udara maupun dari permukaan tanah, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi pemetaan yang membutuhkan data 3D berkualitas tinggi yang.

Keunggulan LiDAR

Salah satu keunggulan utama GeoLiDar adalah kemampuannya untuk diintegrasikan dengan drone pemetaan. Dengan memasang GeoLiDar pada drone, pengguna dapat dengan mudah mengakses area yang sulit dijangkau atau berbahaya, seperti daerah rawa, lereng curam, atau wilayah yang terkena bencana alam. Hal ini memungkinkan pemetaan 3D yang lebih luas dan akurat tanpa mengorbankan keamanan atau efisiensi waktu. Selain itu, drone pemetaan yang dilengkapi dengan GeoLiDar juga dapat digunakan untuk survei udara, pemantauan lingkungan, dan aplikasi lain yang membutuhkan data spasial tingkat tinggi.

Rekomendasi layanan: Jasa Pemetaan LiDAR

Hasil Foto GeoLiDAR - TechnoGIS

Contoh Hasil Foto LiDAR | Foto ini diambil menggunakan GeoLiDAR Terestrial Laser Scanner

Dalam konteks topografi, GeoLiDar menawarkan solusi yang efisien dan handal untuk pemetaan lahan, profil tanah, atau konstruksi infrastruktur. Dengan memanfaatkan teknologi TLS yang terintegrasi, GeoLiDar mampu menghasilkan citra 3D yang detail dan akurat dari berbagai sudut pandang, memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis topografi yang mendalam dan merencanakan pengembangan lahan dengan tepat. Dukungan TKDN yang tinggi juga menjadi nilai tambah GeoLiDar, menegaskan komitmen TechnoGIS Indonesia dalam mendukung perkembangan industri lokal dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Spesifikasi GeoLiDAR TechnoGIS

GeoLiDAR Terrestrial Laser Scanner merupakan instrumen untuk akuisisi data pengukuran terestrial. GeoLiDAR dapat merekam data lebih cepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan metode konvensional seperti Theodolite, Waterpass, EDM, dan Total Station. Dan dapat digunakan untuk bidang pemetaan topografi, 3D model dan berbagai bidang lainnya.

Kelebihan GeoLiDAR TLS:

  • Tingkat Detail dan Kepadatan yang Tinggi.
  • Lebih Efisien dalam hal Waktu.
  • Data Geospasial yang Akurat dan Andal.
  • Kualitas data spasial lebih detail daripada metode konvensional.

Termasuk Paket:

  • 1 Unit TLS GeoLiDAR
  • 1 Unit Level Base Tribach
  • 1 Unit Tripod
  • 1 Unit Charger

Detail Spesification:

Spesifikasi GeoLiDAR TechnoGIS

Spesifikasi GeoLiDAR TechnoGIS – jasa pemetaan 3d

GeoLiDAR Karya Anak Bangsa

Sebagai produk karya anak bangsa, GeoLiDar mencerminkan semangat inovasi dan keunggulan teknologi Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Dengan kombinasi antara keahlian lokal dan standar internasional, GeoLiDar menjadi pilihan yang tepat untuk berbagai aplikasi pemetaan 3D, drone pemetaan, dan topografi di berbagai sektor industri. Melalui platform ini, TechnoGIS Indonesia berupaya untuk membawa pemetaan lokal ke tingkat yang lebih tinggi, meningkatkan efisiensi, akurasi, dan ketepatan dalam pengumpulan data spasial guna mendukung pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dengan berbagai fitur unggul dan dukungan TKDN yang tinggi, GeoLiDar siap menjadi mitra terbaik dalam perjalanan pemetaan 3D dan topografi di Indonesia. Inovasi terus berkembang, dan TechnoGIS Indonesia hadir untuk menjadi bagian dari transformasi positif tersebut. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik melalui teknologi pemetaan yang handal, akurat, dan berkelanjutan. GeoLiDar: Memandu Peta Masa Depan Indonesia.

Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar

Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar – Pesawat nirawak atau drone sekarang sudah banyak digunakan oleh masyarakat sekitar. Baik untuk kegiatan multimedia maupun untuk kegiatan industri. Di industri pemetaan, kehadiran drone sangat membantu proses pemetaan. Hal ini karena banyak penerapan pengambilan gambar objek bisa terbantu dengan adanya drone ini. Selain memberikan hasil yang maksimal juga proses pengambilan gambar objek lebih singkat sehingga membuat prosesnya lebih efisien waktu dan cost.

Dalam industri pemetaan, salah satu metode pemetaan yang dapat dilakukan menggunakan drone adalah metode Lidar. Dimana lidar ini cocok untuk pemetaan topografi. Bagaimana sih drone lidar untuk pemetaan topografi? mari kita bahas bersama.

Drone Lidar

Drone Lidar adalah drone yang dilengkapi dengan sensor Light Detection and Ranging (Lidar) yang digunakan untuk pengumpulan data objek pemetaan. Pemetaan Lidar menggunakan drone ini memberikan banyak kemudahan dan hasil yang lebih maksimal. Dimana hasil yang didapatkan lebih akurat dan memiliki ketelitian tinggi. Walau memang saat ini metode pemetaan lidar membutuhkan biaya tinggi, namun hasil yang diberikan cukup maksimal untuk kebutuhan pemetaan. Beberapa kelebihan lain dari drone lidar adalah 

a. Proses pengumpulan data cepat karena memungkinkan melakukan pemantauan luas dengan waktu yang singkat

b. Sangat memungkinkan akses ke daerah yang sulit dijangkau

c. Mendukung mobilitas tinggi

d. Cocok untuk banyak pengaplikasian

Lidar memiliki kelebihan tersendiri untuk pemetaan, dengan kemampuan yang dimilikinya ini membuat lidar menjadi salah satu metode pemetaan yang banyak dipilih terutama untuk proyek besar.

Pemetaan Topografi dengan Drone Lidar

Pemetaan topografi menggunakan drone lidar ini merupakan pilihan terbaik. Hal ini karena dengan drone, proses pemetaan tidak perlu dilakukan secara konvensional. Wilayah yang luas bisa dimaksimalkan dengan lebih mudah dan cepat menggunakan drone. Hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan jika pemetaan topografi dilakukan secara konvensional.

baca juga : Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien 

Selain itu, jangkauan yang didapatkan cukup luas dimana wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia bisa dijangkau dengan mudah menggunakan drone. Hal ini akhirnya membuat proses pemetaan lebih efisien waktu dan cost yang dikeluarkan.

Pemetaan topografi menggunakan drone lidar juga cukup akurat karena sensor Lidar menghasilkan data yang akurat sehingga data yang dibutuhkan lebih akurat dan detail. Ada beberapa proses tahapan pemetaan yang dilakukan menggunakan drone Lidar, meliputi proses :

a. Persiapan pemetaan

b. Pengumpulan data

c. Pemrosesan data

d. Analisis data

e. Interpretasi

Baca : Jenis Lidar Untuk Drone / UAV

Pengaplikasian Pemetaan Topografi dengan Drone Lidar

Pengaplikasian pemetaan topografi dengan drone lidar cocok untuk beberapa kebutuhan, diantaranya adalah

a. Pemetaan lingkungan dan ekosistem

b. Survey tanah dan pemantauan lahan

c. Pemodelan bangunan dan infrastruktur

d. Pemantauan kehutanan dan potensi bencana alam

Jasa Pemetaan Lidar

TechnoGIS Indonesia melayani pemetaan LIDAR menggukan pesawat tanpa awak ataupun dengan pesawat Udara. Untuk biaya silahkan baca jasa pemetaan lidar. atau dapat berkonsultasi ke kantor TechnoGIS Indonesi

Jln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Techno GIS Indonesia

Techno GIS Indonesia

 

Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus

Manfaat Remote Sensing Untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus – Negara Indonesia adalah suatu negara yang memiliki SDA yang melimpah, letak Indonesia berada pada garis khatulistiwa yang mana menyimpan berbagai jenis ancaman seperti kerusakan, jenis bencana alam yang sering terjadi itu misalnya tanah longsor,banjir serta gempa bumi. Lalu apa itu remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus? Simak artikel berikut ini 

 

remote sensing untuk mitigasi bencana

remote sensing untuk mitigasi bencana

 

Pentingnya Mitigasi Bencana  

Mitigasi Bencana itu merupakan suatu jenis upaya yang dilakukan untuk memberikan suatu bentuk pelatihan dan suatu bentuk upaya untuk dapat mengurangi terjadinya suatu bencana langkahnya seperti melakukan suatu pembangunan infrastruktur yang ada pada suatu daerah yang berpotensi rawan terhadap bencana alam, selain itu setiap objek yang ada khususnya yang berada didaerah yang mampu untuk mendeteksi fenomena yang ada, biasanya hal ini bergantung pada resolusi seperti spasial,spektral,radiometrik.

Perlu Anda ketahui bahwasannya bencana alam yang terjadi itu erat kaitannya dengan proses  geologi yang mana telah melibatkan jenis material batuan. Namun untuk mengatasi hal ini terdapat citra penginderaan jauh, yang berfungsi untuk melakukan pemetaan pada bagian bencana yang mempengaruhi. Hal ini sangat penting karena dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan akibat bencana yang ada. 

 

Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana

Remote sensing adalah teknologi yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek atau fenomena di permukaan Bumi tanpa harus berada langsung di lokasi tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sensor yang terletak di pesawat udara atau satelit untuk mengambil citra atau data lainnya tentang permukaan Bumi.

Dalam konteks mitigasi bencana, remote sensing memiliki peran penting dalam memantau dan mengumpulkan informasi tentang kondisi geografis, lingkungan, dan perubahan yang terjadi di wilayah yang rentan terhadap bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus.

 artikel terkait :  Definisi, Komponen dan Manfaat Remote Sensing

Bagaimana Penggunaan Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi & Gunung Meletus 

Remote sensing membantu proses mitigasi bencana gunung meletus dengan memberikan informasi penting tentang aktivitas vulkanik, pemantauan deformasi gunung berapi, pemetaan zona-zona bahaya, dan pemantauan aliran piroklastik dan lahar.

Berikut adalah beberapa cara di mana remote sensing mendukung mitigasi bencana gunung meletus:

1. Pemantauan aktivitas vulkanik

Remote sensing dapat mendeteksi aktivitas vulkanik melalui pengamatan citra satelit. Sensor yang dipasang di satelit dapat mengidentifikasi emisi gas vulkanik dan asap yang terkait dengan aktivitas vulkanik. Informasi ini sangat penting untuk memantau kegiatan gunung berapi secara real-time, sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan pencegahan dan evakuasi dini.

2. Pemantauan deformasi gunung berapi

Remote sensing memungkinkan pemantauan deformasi gunung berapi dengan menggunakan metode interferometri radar. Teknologi ini dapat mengukur perubahan bentuk dan pergerakan massa yang terjadi di sekitar gunung berapi. Data ini memberikan informasi penting tentang potensi letusan gunung berapi dan memungkinkan peneliti untuk memodelkan pola deformasi untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.

3. Pemetaan zona-zona bahaya vulkanik

Remote sensing digunakan untuk memetakan zona-zona bahaya vulkanik dengan akurasi yang tinggi. Citra satelit dan data sensor lainnya memungkinkan identifikasi dan pemetaan pola arus piroklastik, aliran lava, dan wilayah yang berpotensi terkena dampak letusan. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan evakuasi dan penentuan wilayah yang perlu dihindari saat gunung meletus.

4. Pemantauan aliran piroklastik dan lahar

Remote sensing dapat mendeteksi dan memantau aliran piroklastik dan lahar yang terjadi selama letusan gunung berapi. Citra satelit dan sensor lainnya dapat memberikan informasi tentang pergerakan material vulkanik dan mengidentifikasi daerah yang berisiko tinggi terkena aliran tersebut. Data ini dapat digunakan untuk memperingatkan penduduk setempat dan memandu tindakan evakuasi.

Dengan menggunakan teknologi remote sensing, para ahli dan pihak berwenang dapat memantau dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk memahami dan merespons ancaman yang terkait dengan gunung meletus. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mitigasi bencana, perencanaan evakuasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam melindungi penduduk yang tinggal di dekat gunung berapi.

 

5 Contoh Pemanfaatan SIG di Bidang Kesehatan yang Dapat Diaplikasikan 

 

Kelebihan Menggunakan Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana

Dibandingkan dengan metode lain, penggunaan remote sensing untuk mitigasi bencana memiliki beberapa kelebihan tersendiri. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pemantauan secara luas dan real-time

Remote sensing memungkinkan pemantauan wilayah yang luas secara efisien dan akurat. Citra satelit atau data yang dihasilkan dapat mencakup area yang luas, sehingga memungkinkan penelitian dan pemantauan secara menyeluruh.

2. Deteksi dini dan pemodelan

Dengan menggunakan remote sensing, perubahan geologis, deformasi permukaan, atau aktivitas vulkanik dapat dideteksi lebih awal. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memodelkan potensi kerusakan atau bahaya yang terkait dengan bencana tersebut.

3. Informasi spasial yang detail

Teknologi remote sensing dapat memberikan informasi spasial yang detail tentang topografi, vegetasi, suhu permukaan, dan parameter lainnya yang relevan dalam mitigasi bencana. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih baik tentang zona-zona bahaya atau daerah yang berisiko tinggi.

4. Analisis perubahan temporal

Dengan menggunakan serangkaian citra yang diambil dari waktu ke waktu, remote sensing memungkinkan analisis perubahan temporal. Ini membantu dalam memantau perubahan yang terjadi seiring waktu, seperti pergeseran lempeng tektonik atau perubahan perilaku gunung berapi, sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dalam mitigasi bencana.

5. Pemetaan dan pemodelan bahaya

Remote sensing dapat digunakan untuk pemetaan dan pemodelan zona-zona bahaya, seperti pemetaan zona gempa atau pemodelan arus piroklastik. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan mitigasi bencana dan pengambilan keputusan.

Dalam keseluruhan, remote sensing memberikan kemampuan untuk memperoleh data yang luas, akurat, dan aktual tentang wilayah yang rentan terhadap bencana. Hal ini memungkinkan para ahli dan pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam mitigasi bencana dengan lebih efektif.

 

Kesimpulan 

Mitigasi bencana bisa dilakukan dengan lebih terarah dengan bantuan teknologi remote sensing. Berkat teknologi ini proses mitigasi bisa dilakukan secara terukur dan dilakukan lebih praktis. Kita bisa melihat dan memantau keadaan daerah terdampak bencana tanpa harus kontak langsung. Jika daerah Anda membutuhkan perhatian lebih karena terdampak bencana atau memiliki resiko tinggi terdampak bencana, bisa menggunakan layanan pemetaan remote sensing dari Techno GIS Indonesia.

Layanan pemetaan Indonesia yang siap membantu proyek Anda dengan sepenuh hati, segera konsultasikan kebutuhan Anda dengan Techno GIS Indonesia dan dapatkan opsi terbaiknya.

Sekian informasi hari ini tentang Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus, semoga bermanfaat!

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Read more

Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting) : Penjelasan dan Cara Penghitungan

 

Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting) : Penjelasan dan Cara Penghitungan – Cara penghitungan jumlah pohon (tree counting) biasa digunakan sebagai dalam penghitungan pokok tanaman dalam perkebunan. Ini juga digunakan untuk keperluan inventaris serta verifikasi data.

Sementara itu, pada perkebunan yang masih berkembang digunakan untuk perhitungan input budidaya serta estimasi hasil. Lantas, bagaimana cara penghitungan untuk jumlah pohon atau yang biasa dikenal dengan tree counting? Simak ulasannya sebagai berikut. 

Belajar GIS : Pelatihan GIS Dasar 

Apa Itu Tree Counting

Tree Counting berkaitan dengan penghitungan populasi suatu tanaman. Biasanya istilah ini banyak digunakan untuk penghitungan populasi tanaman kelapa sawit. Ini penting diketahui bagi seorang praktisi kebun baik itu mandor ataupun asisten di lapangan.

Kegunaan dari perhitungan jumlah pohon ini, maka seorang praktisi kebun bisa membuat perencanaan kebutuhan di lapangan. Sebagai contoh, kebutuhan jumlah pokok yang harus ditanam usai lahan digusur seluas area tertentu. 

Kemudian juga berguna untuk mengetahui kebutuhan pupuk, pestisida serta tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perkebunan tersebut. Ini juga termasuk untuk mengetahui biaya kebutuhan pengelolaan suatu perkebunan. 

Dengan begitu, seorang praktisi perkebunan bisa membuat perencanaan yang sesuai untuk mengelola perkebunan serta memangkas hal-hal lain yang yang diperlukan guna memaksimal keuntungan yang didapatkan dari sebuah perkebunan. 

Baca juga : Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih Modern 

Cara Penghitungan Jumlah Pohon (Tree Counting)

pemetaan untuk perkebunan

pemetaan untuk perkebunan

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara penghitungan jumlah pohon, perlu diketahui faktor penting untuk melakukan penghitungan tersebut. Setidaknya ada dua faktor yang perlu diperhatikan antara lain jarak tanam serta model jarak tanam. 

Kedua faktor tersebut juga tergantung dari kebijakan perusahaan perkebunan kelapa sawit, jika dalam kasus ini diambil contoh dari perkebunan kelapa sawit. Mengingat, antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki standarisasi yang berbeda. 

Mengambil contoh pada perkebunan sawit, adapun jarak tanam yang dimaksudkan mengacu pada jarak tanam antar pokok kelapa sawit. Untuk model jarak tanamnya juga berbeda. Ada model tanam segitiga sama sisi ataupun model tanam persegi empat. 

Nah untuk perhitungannya sendiri disesuaikan dengan dua model yang telah disebutkan tersebut. Misalnya, jika model tanam yang diambil adalah segitiga sama sisi maka bisa digambarkan dalam rumus segitiga sama sisi yang mengaitkannya dengan model phytagoras. 

Sebagai contoh, jika setiap titik atau sudut segitiga digambarkan dengan abjad A, B dan C. Maka panjang sisi segitiga yakni AC ataupun CB dan seterusnya. 

Kemudian, anda perlu mengetahui garis lurus yang berada di tengah-tengah segitiga yakni pertemuan antara B dan titik E yang terletak diantara sisi AC. Lalu, hitunglah tinggi segitiga ABC tersebut atau panjang BC dengan menggunakan rumus Phytagoras. 

Sementara itu untuk model tanam persegi empat juga sama yakni dengan menerapkan rumus persegi panjang tersebut. Sebagai contoh, tentukan terlebih dahulu masing-masing panjang sisi yang ingin diterapkan. 

Kemudian hitung luas persegi dengan rumus sisi kali sisi. Jika setiap titip atau sudut persegi panjang digambarkan dengan abjad A,B, C dan D. Maka dihitung dengan AB dikalian BC. Kemudian untuk menghitung populasi tanaman kelapa sawit per hektarnya maka 10.000 per luas persegi tersebut. 

 

Info : Pelatihan GIS Basic PT Perkebunan Nusantara VIII Bulan Agustus Tahun 2022 

Butuh Jasa Pemetaan Area Perkebunan? Pakai Jasa Techno GIS Indonesia!

Anda juga membutuhkan jasa pemetaan termasuk tree counting untuk rencana pengembangan perkebunan ke depannya? bisa menggunakan jasa pemetaan untuk menghitung jumlah pohon dari Techno GIS. Salah satu layanan Techno GIS adalah jasa foto udara yang akan sangat maksimal digunakan untuk daerah perkebunan seperti tree counting, identifikasi kesehatan tanaman dan estimasi produk hasil tanaman. Layanan terbaik yang ditangani dengan tim yang profesional.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Informasi tentang jasa foto udara untuk perkebunan baik tentang fasilitas, detail layanan dan harga bisa langsung saja menghubungi kontak Techno GIS. Sekian informasi hari ini tentang tree counting, semoga bermanfaat!

Fotogrametri : Pengertian, Sejarah dan Jenisnya

Fotogrametri : Pengertian , Sejarah dan Jenisnya  – Anda pernah mendengar tentang fotogrametri? Dalam pekerjaan survei dan pemetaan pada dasarnya bisa dijalankan dengan berbagai metode, salah satunya dengan metode fotogrametri ini. Sejarah perkembangan fotogrametri sebagai sains dimulai sebelum ditemukannya fotografi. 

Sampai akhirnya fotogrametri ditemukan membawa banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Terdapat prinsip dasar yang dipakai dalam fotogrametri, yaitu triangulasi. Mengenai hal tersebut, supaya Anda lebih paham tentang fotogrametri bisa perhatian uraian lengkap berikut ini! 

 

Baca Juga : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

Apa Itu Fotogrametri? 

fotogrametri

fotogrametri

Mengikuti perkembangan kamera serta fotografi terdapat sejumlah nama lain yang tidak disebutkan satu per satu. Sedangkan berdasarkan Perkumpulan Fotogrametriawan dari Amerika ( (American Society of Photogrammetry/ ASP). Memberikan penjelasan, bahkan fotogrametri adalah segi, ilmu,juga teknologi. 

Bermanfaat untuk mendapatkan informasi paling terpercaya berkaitan tentang objek fisik juga lingkungan. Proses tersebut melalui perekaman, pengukuran, juga interpretasi gambaran fotografik serta pola radiasi tenaga elektromagnetik yang telah terakam. 

Maksud foto disini adalah foto udara. Rekaman dari sebagian permukaan bumi dan dibuat memakai kamera yang sudah terpasang di wahana, seperti pesawat terbang. Semakin berkembangnya fotogrametri telah mengantarkan dalam pengertian yang lebih luas. 

Sehingga fotogrametri adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan foto udara untuk mendapatkan data sampai informasi yang tepat. Tujuannya untuk rekayasa dan pemetaan. Atas pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa fotogrametri termasuk suatu ilmu juga teknologi mendapatkan ukuran paling terpercaya lewat foto udara. 

Maka semua ukuran objek fisik yang diperoleh secara fotogrametris harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi, bisa menghasilkan data serta informasi yang bisa dimanfaatkan pengguna dengan baik. 

 

Jasa Topografi : Jasa Topografi Techno GIS 

Sejarah Perkembangan Fotogrametri 

Sejarah dari fotogrametri, salah satunya dari Aristoteles tahun 350 SM yang berhasil menemukan pemroyeksian citra optis. Sementara itu Dr. Book Taylor juga J.H. Lambert memperkenalkan tentang prinsip dari perspektif dalam pembuatan peta. Pada perkembangan kamera juga fotografi terdapat sejumlah nama lain yang tidak bisa disebut dengan detail. 

Manfaat dari fotogrametri menggunakan foto udara secara praktis dilakukan oleh Louis Daguerre dari Paris tahun 1893 melalui proses fotografik langsung. Kemudian seorang ari Perancis yang lain, yaitu Colonel Aime Laussedat tahun 1849 memakai foto udara. Tujuannya untuk pemetaan topografi. 

Waktu itu, pemotretan dijalankan menggunakan wahana balon udara juga layang-layang yang besar. Sedangkan penemuan udara yang diperoleh Wright bersaudara tahun 1902 membawa fotogrametri udara semakin modern sekarang itu. 

Pada aplikasi untuk pembuatan peta topografi pemotretan menggunakan pesawat udara dan dijalankan untuk pertama kalinya tahun 1913. Prinsip dasar yang dipakai oleh fotogrametri adalah triangulasi. 

Ketika mengambil foto pada dua lokasi berbeda atau yang disebut “line of sight” bisa dikembangan dari setiap kamera pada titik objek. Garis-garis pandangan ini atau kadang disebut rays sebab sifatnya optik secara matematis berpotongan dalam menghasilkan koordinat 3 dimensi dari titik lokasi yang diinginkan. 

Triangulasi adalah prinsip yang dipakai theodolites dalam pengukuran koordinat. Kalau Anda memang terbiasa dengan instrumen ini. Anda bisa menemukan banyak kesamaan juga beberapa perbedaan, antara theodolit dan fotogrametri. Sedangkan lebih dekat, triangulasi merupakan cara kedua mata bekerja bersama mengukur jarak atau persepsi kedalaman.  

 

Artikel Terbaru :  Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi  

Jenis-Jenis Fotogrametri 

Inilah jenis-jenis fotogrametri yang hadir dalam kehidupan manusia sekarang ini : 

1. Fotogrametri Interpretatif 

Jenis fotogrametri melibatkan soal mengenali juga mengidentifikasi objek dan menilai signifikansi lewat analisis yang cermat dan sistematis pada gambar fotografi. Gambar tersebut dibuat menggunakan citra satelit dan bisa merasakan energi dalam panjang gelombang. 

2. Fotogrametri Metrik 

Jenis ini terdiri untuk membuat pengukuran tepat pada foto serta informasi lain dalam menentukan lokasi relatif dari titik. Aplikasi umum fotogrametri metrik terdiri atas pemetaan planimetri dan pemetaan topografi. 

Manfaat Fotogrametri untuk Pemetaan

fungsi fotogrametri

fungsi fotogrametri

Semakin berkembangnya dunia pemetaan, penggunaan fotogrametri untuk pemetaan juga semakin marak digunakan. Dimana fotogrametri digunakan untuk pemetaan topografi yang membutuhkan ketelitian tinggi. Misalnya penghitungan koordinat titik sudut, titik sudut batas. Selain itu dalam pembuatan peta skala besar juga dibuat berdasarkan fotogrametri untuk memetakan garis pantai, menentukan koordinat titik kontrol, menggambar penampang melintang dalam pembuatan jalan.

Sedangkan beberapa project kerja yang membutuhkan fotogrametri adalah project pembangunan pembangunan dan perencanaan jalan raya, kereta api, pembangunan jembatan, tanggul, pembangunan jaringan telepon dan listrik juga pembangunan sistemkota.

Ingin Mempelajari Fotogrametri?

Ingin mempelajari fotogrametri dan pentingnya untuk bidang pemetaan? bisa mempelajarinya di pelatihan GIS Techno GIS Indonesia. Bersama tutor yang ahli di bidangnya membuat belajar GIS menjadi lebih mudah dan terarah. Proses belajar terdiri dari sesi teori dan praktik outdoor.

Atau jika membutuhkan jasa pemetaan bisa menggunakan jasa pemetaan Techno GIS Indonesia yang siap membantu Anda di seluruh Indonesia. Untuk informasi fasilitas, harga maupun penjelasan lebih lengkap bisa langsung hubungi ke Kontak Techno GIS.

Kontak Technogis

Kontak Technogis