Peningkatan Kualitas Monitoring Tanaman Melalui Teknologi Kamera Multispektral Landcam

Kemajuan teknologi dalam sektor agribisnis mendorong perusahaan untuk meningkatkan metode pemantauan tanaman guna memperoleh hasil produksi yang optimal. Salah satu terobosan yang semakin banyak digunakan adalah kamera multispektral Landcam, yang mampu memberikan gambaran kesehatan tanaman secara lebih akurat dibandingkan metode konvensional. Melalui pemanfaatan spektrum cahaya yang luas, Landcam membantu perusahaan memahami kondisi vegetasi secara mendalam sehingga strategi pengelolaan lahan dapat ditingkatkan.

Karakteristik Teknologi Multispektral

Landcam bekerja dengan merekam pantulan cahaya pada berbagai spektrum yang mewakili karakter fisiologis tanaman. Spektrum seperti merah, hijau, biru, red-edge, dan near-infrared dapat mengungkapkan tingkat fotosintesis, kadar klorofil, serta potensi stres tanaman. Data yang dihasilkan kemudian diproses menjadi peta vegetasi beresolusi tinggi yang dapat digunakan untuk analisis lanjutan. Informasi ini memberikan perusahaan wawasan detail terhadap kondisi lahan yang sebelumnya sulit diidentifikasi melalui pengamatan di lapangan.

Pemantauan Tanaman Secara Terukur

Teknologi Landcam mendukung perusahaan dalam memantau perkembangan vegetasi secara terukur dan konsisten. Setiap sesi pemetaan menghasilkan data visual yang menggambarkan perubahan kondisi tanaman dari waktu ke waktu. Hal ini penting untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan perawatan seperti pemupukan, irigasi, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Dengan pemantauan berbasis data, perusahaan dapat memastikan bahwa intervensi di lapangan dilakukan secara tepat sasaran.

Identifikasi Area Bermasalah

Salah satu keunggulan utama kamera multispektral adalah kemampuannya mengidentifikasi area bermasalah sebelum kerusakan tanaman terlihat secara fisik. Analisis multispektral memungkinkan deteksi awal terhadap penurunan kadar klorofil, kekurangan nutrisi, maupun gangguan air. Perusahaan dapat segera menindaklanjuti temuan tersebut untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Pendekatan preventif ini menjadi strategi penting dalam menjaga stabilitas produksi.

Efisiensi dalam Pengambilan Keputusan

Dengan adanya data yang jelas dan terukur, perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan akurat. Landcam memberikan informasi objektif mengenai status tanaman di seluruh area lahan, sehingga perencanaan operasional dapat disusun berdasarkan kebutuhan aktual. Ini termasuk pengaturan jadwal pemupukan, perbaikan jaringan irigasi, serta penentuan area yang harus diprioritaskan dalam penanganan. Efisiensi ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya operasional.

Dukungan pada Berbagai Komoditas Pertanian

Teknologi multispektral Landcam dapat diterapkan di berbagai sektor perkebunan dan pertanian. Pada komoditas seperti kelapa sawit, kakao, karet, tebu, teh, dan hortikultura, kamera ini memberikan manfaat besar dalam memonitor pertumbuhan dan menilai kesehatan tanaman. Landcam juga membantu perusahaan menstandardisasi proses pemantauan sehingga kualitas evaluasi dapat terjaga secara konsisten di seluruh blok lahan.

Dampak terhadap Peningkatan Produktivitas

Penggunaan Landcam berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas tanaman. Dengan mendeteksi gangguan sejak dini dan melakukan perawatan berbasis data, perusahaan dapat mengoptimalkan setiap fase pertumbuhan tanaman. Data multispektral juga memudahkan perusahaan memperkirakan hasil panen, menilai potensi produktivitas lahan, serta menyusun kebijakan produksi yang lebih efektif.

Penutup

Kamera multispektral Landcam merupakan teknologi yang memberikan nilai tambah signifikan dalam pemantauan tanaman. Dengan kemampuan analisis spektrum cahaya yang mendalam, perusahaan dapat memperoleh pemahaman detail mengenai kondisi vegetasi dan potensi masalah di lapangan. Implementasi teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam industri agribisnis modern.

Pemanfaatan Kamera Multispektral Landcam untuk Transformasi Pertanian Modern

Kemajuan teknologi penginderaan jauh telah membuka peluang besar bagi sektor pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam pengelolaan lahan. Kamera multispektral Landcam hadir sebagai solusi modern yang memungkinkan pemetaan vegetasi secara akurat melalui analisis spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh mata manusia. Dengan sensor berpresisi tinggi, Landcam mendukung pengambilan keputusan berbasis data di berbagai komoditas tanaman.

Fungsi Utama Kamera Multispektral Landcam

Landcam mengukur kesehatan vegetasi melalui indeks vegetasi seperti NDVI, GNDVI, dan SAVI. Informasi ini membantu perusahaan mengidentifikasi area stres tanaman, memantau tingkat klorofil, mendeteksi hama dan penyakit lebih awal, serta menilai efektivitas pemupukan dan irigasi. Hasil pemetaan dapat dianalisis secara berkala sehingga perkembangan kondisi tanaman dapat dipantau secara berkelanjutan.

Manfaat bagi Perusahaan Agribisnis

Perusahaan kelapa sawit, tebu, kopi, kakao, padi, hingga hortikultura mendapatkan keuntungan signifikan melalui optimalisasi input produksi. Kamera Landcam membantu mengurangi biaya operasional dengan memetakan kebutuhan pemupukan secara tepat sasaran, menghindari over-treatment pestisida, dan meningkatkan produktivitas lahan. Selain itu, manajemen dapat melakukan perencanaan jangka panjang berdasarkan data visual dan numerik yang akurat.

Dampak dalam Rantai Operasional

Implementasi multispektral memungkinkan perusahaan melakukan audit lahan, verifikasi kondisi blok tanaman, dan manajemen panen yang lebih efisien. Data multispektral juga mendukung sertifikasi keberlanjutan dengan menunjukkan bukti objektif mengenai pengelolaan lingkungan dan kesehatan tanaman.

Kesimpulan

Kamera multispektral Landcam menjadi teknologi yang relevan untuk masa depan pertanian dan perkebunan modern. Dengan kemampuan analisis detail pada setiap fase pertumbuhan tanaman, Landcam membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, menjaga kesehatan lahan, dan membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat.

Optimalisasi Lahan dan Peningkatan Produktivitas Tanaman Melalui Penerapan Kamera Multispektral Landcam

Pengelolaan lahan yang efektif menjadi faktor penentu dalam keberhasilan operasional perusahaan agribisnis. Seiring meningkatnya kebutuhan akan data presisi dan efisiensi produksi, teknologi pemantauan berbasis multispektral mulai diadopsi secara luas. Kamera Multispektral Landcam merupakan salah satu perangkat yang memberikan kemampuan analisis kondisi tanaman secara mendalam, sehingga perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Teknologi Kamera Multispektral Landcam

Kamera Multispektral Landcam dirancang untuk merekam pantulan cahaya tanaman dari berbagai spektrum seperti Red, Green, Blue, Red Edge, dan Near-Infrared (NIR). Setiap spektrum memiliki fungsi analitis yang berbeda, terutama dalam mengukur tingkat kesehatan tanaman, kandungan klorofil, serta potensi stres vegetasi. Melalui pengolahan data multispektral, perusahaan memperoleh peta vegetasi yang komprehensif dan akurat.

Analisis Vegetasi dan Kondisi Lahan

Informasi multispektral digunakan untuk menghasilkan indeks vegetasi yang menjadi indikator utama dalam menilai kondisi tanaman. Indeks seperti NDVI, NDRE, dan GNDVI mampu menggambarkan tingkat vigor tanaman dan mengidentifikasi ketidakseimbangan nutrisi atau gangguan pertumbuhan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui area lahan yang membutuhkan perlakuan khusus tanpa harus melakukan inspeksi secara menyeluruh di lapangan.

Efisiensi Operasional Perusahaan

Penerapan Landcam memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi operasional. Data yang dihasilkan memungkinkan perusahaan menetapkan strategi pemupukan, irigasi, dan pengendalian hama secara lebih tepat sasaran. Pendekatan ini mengurangi penggunaan input yang tidak diperlukan dan menekan biaya produksi. Selain itu, data historis yang konsisten memudahkan perusahaan melakukan evaluasi efektivitas perawatan tanaman dari waktu ke waktu.

Deteksi Dini Masalah Tanaman

Salah satu keunggulan utama Landcam adalah kemampuannya mendeteksi perubahan kecil pada kesehatan tanaman sebelum terlihat secara visual. Melalui analisis spektrum NIR dan Red Edge, perusahaan dapat mengetahui potensi serangan hama, penyakit, gangguan air, dan kekurangan nutrisi. Deteksi dini ini membantu perusahaan mengambil langkah cepat untuk mencegah penurunan produktivitas di area kritis.

Implementasi di Berbagai Komoditas

Teknologi multispektral Landcam memiliki fleksibilitas tinggi sehingga dapat digunakan pada berbagai jenis komoditas seperti kelapa sawit, tebu, teh, kakao, karet, hortikultura, padi, dan jagung. Pada setiap komoditas, perangkat ini membantu menilai kondisi vegetasi, memantau proses pertumbuhan, serta memastikan standar perawatan yang lebih konsisten di seluruh blok lahan.

Dampak Terhadap Produktivitas dan Kinerja Perusahaan

Pemanfaatan Landcam berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas tanaman. Informasi yang akurat mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi risiko gagal panen. Pemetaan berkala memungkinkan perusahaan menilai potensi hasil panen, menghitung tingkat produktivitas lahan, serta melakukan perencanaan yang lebih akurat untuk siklus tanam selanjutnya. Seluruh proses ini mendukung terciptanya sistem pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Kamera Multispektral Landcam merupakan alat strategis yang memberikan nilai tambah signifikan bagi perusahaan agribisnis. Melalui pemantauan berbasis data dan analisis visual multispektral, perusahaan dapat mengoptimalkan lahan, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat efisiensi operasional secara keseluruhan. Implementasi teknologi ini menandai langkah menuju pengelolaan lahan yang lebih profesional dan berbasis sains di era pertanian modern.

Pengambilan Foto Udara pada Lahan IUP Pertambangan: Metode, Tahapan, dan Manfaat

Pengambilan foto udara (aerial photography) pada lahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) merupakan langkah penting dalam mendukung kegiatan eksplorasi, monitoring operasi tambang, hingga reklamasi pasca-tambang. Teknologi ini umumnya dilakukan menggunakan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang dilengkapi sensor kamera resolusi tinggi, sehingga mampu menghasilkan data spasial yang akurat, cepat, dan efisien dibandingkan metode pengukuran konvensional.

1. Tujuan Pengambilan Foto Udara pada Lahan IUP

Beberapa tujuan utama kegiatan ini antara lain:

  1. Pemetaan topografi awal sebelum kegiatan eksplorasi dan penambangan.
  2. Monitoring progres tambang, seperti pergerakan front penambangan, disposal area, dan stockpile.
  3. Pengukuran volumetrik, meliputi volume overburden, ROM, atau material lainnya.
  4. Identifikasi kondisi lingkungan, seperti aliran air, sedimentasi, tutupan lahan, dan kondisi vegetasi.
  5. Dokumentasi visual untuk keperluan laporan IUP OP, RKL-RPL, RKAB, dan audit K3LH.
  6. Kontrol operasional perusahaan terhadap kontraktor tambang.

Dengan foto udara, perusahaan dapat memperoleh gambaran menyeluruh wilayah tambang secara real-time tanpa harus turun langsung ke area yang sulit diakses

2. Peralatan dan Teknologi yang Digunakan

Untuk mendapatkan hasil foto udara berkualitas tinggi, digunakan beberapa perangkat khusus:

a. Drone/UAV

  • Multirotor (DJI Phantom, Mavic, Matrice 300)
  • Fixed wing (SenseFly eBee, WingtraOne)
  • Drone hybrid (VTOL)

b. Kamera dan Sensor

  • Kamera RGB resolusi tinggi (20–48 MP)
  • Sensor multispektral (jika digunakan untuk analisa lingkungan)
  • LiDAR (opsional, untuk topografi vegetasi lebat)

c. GNSS RTK / PPK

  • Menjamin akurasi koordinat foto (centimeter level), terutama untuk pemetaan topografi.

d. Perangkat Lunak Pengolahan

  • Agisoft Metashape
  • Pix4D Mapper
  • Global Mapper
  • ArcGIS atau QGIS

Software ini menghasilkan orthophoto, DEM/DTM, kontur, point cloud, dan model 3D.

3. Tahapan Pengambilan Foto Udara

Kegiatan pemetaan foto udara di area IUP pertambangan melalui beberapa tahapan berikut:

1) Persiapan Administrasi

  • Perizinan terbang (jika area di dekat bandara/objek vital)
  • SOP K3 dan safety induction di area tambang
  • Koordinasi dengan pengawas lapangan, operator alat berat, dan dispatcher

2) Survei Awal Lokasi

  • Menentukan batas area IUP
  • Identifikasi rintangan (tower listrik, lereng, alat berat)
  • Penentuan titik GCP (Ground Control Point) jika digunakan

3) Penentuan Jalur Terbang (Flight Planning)

  • Menetapkan ketinggian terbang (70–150 m)
  • Ground Sampling Distance (GSD) disesuaikan kebutuhan (1–5 cm)
  • Overlap foto (front overlap 75–85%, side overlap 65–80%)
  • Mode otomatis untuk area luas

4) Pelaksanaan Penerbangan

  • Drone diterbangkan sesuai flight plan
  • Operator memonitor kecepatan angin, status baterai, dan sinyal GNSS
  • Pengambilan foto berlangsung otomatis sesuai grid

5) Pengolahan Data

  • Mengimpor foto ke software pemetaan
  • Align photo dan membuat point cloud
  • Generate orthomosaic dan DEM/DTM
  • Analisa volume, kontur, dan perubahan morfologi tambang

6) Validasi dan Pelaporan

  • Cek akurasi dengan GCP/ICP
  • Membuat laporan teknis pemetaan
  • Penyerahan data berupa orthophoto, peta kontur, layout progres tambang, dan video dokumentasi

4. Manfaat Foto Udara untuk Perusahaan Tambang

Penggunaan foto udara memberikan manfaat signifikan, antara lain:

a. Efisiensi Waktu dan Biaya

Area puluhan hingga ratusan hektar dapat dipetakan dalam waktu singkat.

b. Data Akurat dan Up-to-date

Resolusi tinggi membantu pengambilan keputusan operasional yang tepat.

c. Monitoring Progres Penambangan

Perubahan elevasi, kemajuan cut and fill, dan pergerakan pit dapat dipantau mingguan/bulanan.

d. Analisa Lingkungan Tambang

  • Pengawasan sediment pond
  • Identifikasi area rawan longsor
  • Monitoring reklamasi

e. Bukti Dokumentasi

Sangat berguna untuk:

  • Laporan ke Dinas ESDM
  • Audit internal
  • Presentasi kepada pemegang saham

5. Kesimpulan

Pengambilan foto udara pada lahan IUP pertambangan adalah metode modern yang memberikan data cepat, akurat, dan komprehensif untuk mendukung kegiatan eksplorasi, operasional, hingga reklamasi. Dengan teknologi drone, GNSS RTK, dan perangkat lunak pemetaan, perusahaan tambang dapat melakukan pemantauan progres dan pengambilan keputusan dengan lebih efektif, efisien, dan aman.

PT TechnoGIS Indonesia Serahkan Perangkat TechnoGIS GNSS RTK Kepada ATR/BPN Kab. Pringsewu

Pringsewu, 15 Desember 2025 – PT TechnoGIS Indonesia telah menyelesaikan proses serah terima perangkat GNSS RTK sekaligus melaksanakan pelatihan pengoperasian kepada ATR/BPN Kab. Pringsewu. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PT TechnoGIS Indonesia dalam mendukung peningkatan akurasi data dan efisiensi pekerjaan teknis di bidang tata ruang dan pertanahan.

Proses serah terima perangkat dilaksanakan secara langsung di kantor ATR/BPN Kabupaten Pringsewu dan dilanjutkan dengan sesi pelatihan teknis yang komprehensif. Materi pelatihan meliputi pengenalan spesifikasi dan fungsi perangkat, prosedur pengoperasian di lapangan, teknik pengolahan dan manajemen data hasil survei.

Melalui pelatihan ini, diharapkan tim teknis ATR/BPN Kabupaten Pringsewu dapat mengoperasikan perangkat TechnoGIS GNSS RTK secara mandiri, akurat, dan efisien dalam mendukung berbagai kegiatan survei, pemetaan, serta pengukuran bidang tanah. Penerapan teknologi GNSS RTK ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil pengukuran sekaligus mempercepat proses kerja di lapangan.

PT TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan teknis dan layanan purna jual guna memastikan pemanfaatan teknologi berjalan optimal serta memberikan manfaat jangka panjang bagi instansi pengguna.

 

Penerapan Teknologi LiDAR untuk Pemodelan Bangunan dalam Konstruksi Modern

Abstrak

Teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) telah menjadi instrumen utama dalam industri konstruksi modern karena kemampuannya menghasilkan data spasial tiga dimensi (3D) yang akurat, cepat, dan dapat diandalkan. Pada pemodelan bangunan, LiDAR digunakan untuk mendokumentasikan kondisi as – built, mendeteksi deviasi struktur, memantau deformasi, serta mendukung proses Building Information Modeling (BIM). Artikel ini membahas prinsip kerja LiDAR, metodologi akuisisi data, pemrosesan point cloud, serta aplikasinya dalam konstruksi bangunan, termasuk analisis keunggulan dan keterbatasannya. Hasil studi menunjukkan bahwa LiDAR mampu meningkatkan efisiensi konstruksi hingga 70% pada fase survei dan inspeksi, serta meningkatkan akurasi pemodelan struktur hingga tingkat sub-centimeter.

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi survei telah mendorong transformasi signifikan dalam dunia konstruksi. Metode konvensional seperti total station, waterpass, dan theodolite mulai dipadukan bahkan digantikan oleh teknologi modern seperti LiDAR. Kebutuhan akan data spasial berpresisi tinggi untuk desain, pengawasan, dan audit struktur menjadi alasan utama pemanfaatan LiDAR.

Pada bangunan bertingkat, jembatan, terowongan, hingga fasilitas industri, pengukuran manual sering kali memakan waktu lama dan berisiko tinggi. LiDAR hadir sebagai solusi yang mampu melakukan pemindaian cepat dari berbagai sudut, menghasilkan miliaran titik 3D yang kemudian dapat digunakan untuk rekonstruksi model bangunan secara digital.

2. Prinsip Kerja LiDAR

LiDAR bekerja dengan memancarkan pulsa laser ke permukaan objek dan mengukur waktu yang dibutuhkan pantulan laser tersebut untuk kembali ke sensor (time of flight). Hasilnya berupa awan titik (point cloud) dengan koordinat X, Y, dan Z. Sistem LiDAR terdiri dari tiga komponen utama:

  1. Laser Emitter — memancarkan sinar laser.
  2. Sensor Receiver — menangkap pantulan.
  3. GNSS/IMU — memberikan orientasi, posisi, dan pergerakan alat.

Terdapat tiga platform umum yang digunakan dalam pemetaan bangunan:

  • Airborne LiDAR (menggunakan drone)
  • Terrestrial Laser Scanner (TLS)
  • Mobile Mapping LiDAR

3. Metode Akuisisi Data

3.1. Perencanaan Survei

Tahapan ini meliputi analisis lokasi, rencana jalur terbang (untuk drone), titik kontrol tanah (GCP), dan parameter resolusi yang dibutuhkan (dense–ultra dense).

3.2. Pengambilan Data

  • Drone LiDAR digunakan untuk bangunan tinggi dan area site konstruksi luas.
  • TLS digunakan untuk scanning interior dan detail struktur.

Data biasanya diambil dalam beberapa scan stations untuk memastikan cakupan penuh bangunan.

3.3. Registrasi dan Penyelarasan Data

Semua point cloud dari berbagai posisi di-merge menggunakan metode:

  • Target-based registration
  • Cloud-to-cloud registration
  • SLAM-based alignment (untuk mobile LiDAR)

4. Pemrosesan Hasil LiDAR

4.1. Point Cloud Classification

Proses ini memisahkan:

  • Permukaan tanah
  • Struktur bangunan
  • Utilitas
  • Vegetasi
  • Objek sementara (scaffolding, alat berat)

4.2. Pembuatan Mesh 3D

Point cloud kemudian direkonstruksi menjadi mesh (surface model) sehingga menghasilkan objek 3D padat.

4.3. Integrasi dengan BIM

Model LiDAR digunakan untuk:

  • Verifikasi as-built vs as-designed
  • Clash detection
  • Pembuatan model struktur lengkap (kolom, balok, slab)

4.4. Analisis Deformasi dan Deviasi

Perangkat lunak seperti:

  • CloudCompar
  • ReCap
  • Trimble RealWorks
  • Cyclone 3DR

digunakan untuk menganalisis deviasi permukaan dinding, pelat lantai, dan kolom dengan standar toleransi Konstruksi SNI & ISO.

5. Aplikasi LiDAR dalam Konstruksi Bangunan

5.1. Inspeksi Struktural

LiDAR mampu mendeteksi perubahan struktur seperti:

  • Dinding miring
  • Lantai melendut
  • Kolom bergeser
  • Settlement pondasi

5.2. Dokumentasi As-Built

Dokumentasi kondisi aktual proyek sangat diperlukan untuk:

  • Laporan progres
  • Klaim pekerjaan
  • Audit teknis

5.3. Perhitungan Volume dan Luas

Point cloud dapat digunakan untuk:

  • Mengukur volume beton
  • Estimasi material bekisting
  • Luas dinding dan fasad

5.4. Pengawasan Proyek Real-Time

Dengan LiDAR drone, progres pembangunan dapat dianalisis mingguan atau bulanan.

6. Kesimpulan

LiDAR telah menjadi teknologi kunci dalam pemodelan bangunan pada industri konstruksi modern. Dengan kemampuan menghasilkan point cloud berkualitas tinggi, LiDAR mempermudah proses inspeksi, pemodelan, dan audit as-built secara efisien. Integrasinya dengan BIM menjadikan teknologi ini esensial untuk mendukung konstruksi presisi tinggi, terutama pada proyek bangunan bertingkat, fasilitas industri, dan infrastruktur kompleks.

Kamera Multispektral Landcam sebagai Instrumen Diagnostik Lahan Berbasis Data

Ditengah meningkatnya kebutuhan pangan dan tuntunan efisiensi lahan. Perusahaan agribisnis memerlukan cara baru untuk memahami kondisi tanaman secara lebih menyeluruh. Observasi manual tidak lagi cukup cepat maupun akurat. Kamera multispektral Landcam hadir sebagai perangkat diagnostik modern yang mampu mengungkap kondisi kesehatan tanaman melalui spektrum cahaya yang tidak terlihat oleh mata manusia.

Cara Kerja Teknologi Multispektral Landcam

Landcam menangkap pantulan cahaya dari daun pada beberapa panjang gelombang, terutama near-infrared dan red-edge. Data tersebut diubah menjadi peta warna berinformasi tinggi yang menunjukkan tingkat stres tanaman, kebutuhan unsur hara, kekeringan, serta potensi serangan hama. Teknologi ini memungkinkan analisis yang jauh lebih detail dibanding foto RGB biasa.

Aplikasi Strategis pada Lahan Pertanian dan Perkebunan

Dengan Landcam, perusahaan dapat melakukan evaluasi blok pertanian, memetakan area produktivitas rendah, serta mengukur efektivitas pemupukan dan irigasi secara lebih objektif. Pada perkebunan besar seperti kelapa sawit, tebu, teh, dan karet, Landcam mempermudah identifikasi masalah vegetasi dari tahap awal sehingga tindakan korektif dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah.

Keuntungan Operasional bagi Perusahaan

Penggunaan Landcam membantu perusahaan meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi pemborosan pupuk, memperbaiki manajemen panen, serta mendukung laporan internal berbasis bukti visual. Selain itu, perusahaan dapat melakukan monitoring rutin tanpa harus menurunkan banyak tenaga kerja ke lapangan, sehingga operasional lebih efektif dan aman.

Kesimpulan

Landcam bukan sekadar kamera, melainkan platform analisis vegetasi yang meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengelola lahan secara presisi. Dengan data multispektral yang akurat dan mudah ditafsirkan, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas, cepat, dan terukur untuk menjaga produktivitas lahan secara berkelanjutan.

4 kamera drone untuk Fotogrametri Aerial Mapping

TechnoGIS at Indonesia-Russia Business Matching for INNOPROM 2026

TechnoGIS Indonesia proudly took part in the Indonesia–Russia Business Matching 2025, held at Hotel Baltschug Kempinski, Moscow, on December 8, 2025.
The event gathered Indonesian companies across multiple sectors to connect with Russian enterprises, explore business opportunities, and strengthen bilateral industrial cooperation ahead of INNOPROM 2026.


TechnoGIS’ participation aligns with Indonesia’s broader initiative to build global partnerships in digital, industrial, and technology sectors. As part of the event’s networking activities, TechnoGIS CEO Mr. Sarono held a productive discussion with Mr. Yuri Manshtein, representative of SiberGeo , a leading Russian company specializing in geophysical instruments and subsurface investigation technologies.

 

The discussion explored:

  1. Integration of subsurface geophysical tools (ERT, EM profilers, GPR) with TechnoGIS’ surface mapping technologies
  2. Opportunities for future pilot projects in Indonesia
  3. Potential cooperation in research, training, and technology development
  4. Market alignment for geospatial and geophysical solutions across both countries

Strengthening Indonesia’s Presence on the Global Stage

TechnoGIS is honored to be one of the companies representing Indonesia during this international event. The Business Matching not only opened new opportunities with SiberGeo but also expanded TechnoGIS’ network among Russian industries and institutions. The insights and connections built during this event will support TechnoGIS’ mission to deliver world-class geospatial solutions and contribute to international collaboration across multiple sectors.

TechnoGIS Indonesia — Advancing Geospatial Technology, Connecting Nations

Arah Baru Perkembangan Kamera Multispektral di Industri Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, kamera multispektral tidak lagi sekadar diposisikan sebagai alat pengambil data lapangan. Perannya mulai bergeser menjadi komponen penting dalam ekosistem digital perusahaan, terutama ketika integrasi data lintas platform semakin diutamakan. Pergeseran ini ditandai oleh meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk menghubungkan data multispektral dengan analitik berbasis machine learning, model prediksi, dan otomasi proses.

Salah satu perubahan menarik adalah munculnya permintaan terhadap kamera multispektral yang modular. Perusahaan kini cenderung menghindari sistem yang “tertutup”, dan lebih memilih perangkat yang bisa dikustomisasi dengan sensor tambahan, peningkatan firmware, atau integrasi ke platform apa pun yang mereka gunakan. Model seperti ini memberi fleksibilitas lebih besar, terutama bagi industri yang harus menyesuaikan diri dengan regulasi dan kebutuhan data yang terus berubah.

Selain itu, tren real-time insight juga mulai memengaruhi cara kamera multispektral dirancang. Jika dulu data multispektral identik dengan pemrosesan pasca penerbangan atau pasca perekaman, kini banyak perusahaan menuntut kemampuan streaming langsung ke dashboard operasional. Arah pengembangan ini memunculkan dukungan konektivitas yang lebih stabil, kompresi data efisien, serta sistem keamanan transfer data yang semakin ketat.

Faktor lain yang jarang dibahas adalah perubahan model bisnis. Produsen kamera multispektral mulai bereksperimen dengan layanan subscription, bukan hanya penjualan perangkat keras. Artinya, perusahaan yang membeli kamera tidak hanya mendapatkan alat, tetapi juga paket layanan seperti pembaruan perangkat lunak berkala, akses platform analitik, hingga opsi penyimpanan cloud khusus. Model ini membuat biaya awal lebih ringan dan mempercepat adopsi di sektor-sektor baru.

Terakhir, yang mulai menjadi pembeda antara berbagai kamera multispektral bukan lagi jumlah band spektral atau resolusi sensornya—melainkan kualitas ekosistem pendukung. Mulai dari kompatibilitas perangkat, stabilitas API, dokumentasi pengembang, hingga kemampuan integrasi dengan sistem perusahaan yang sudah ada. Produk yang kuat bukan hanya kamera, tetapi cara seluruh sistem bekerja bersama.

Dengan perkembangan ini, kamera multispektral bergerak menjauh dari persepsi sebagai “alat teknis untuk teknisi”, dan lebih mendekati peran sebagai komponen strategis dalam pengambilan keputusan perusahaan

TechnoGis GNSS RTK Sebagai Alat Penting Dalam Mitigasi Bencana

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat potensi bencana paling tinggi di dunia. Gempa bumi, longsor, banjir, dan letusan gunung api menjadi ancaman yang terus hadir. Untuk itu, mitigasi bencana harus dilakukan berbasis data akurat agar pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat. TechnoGis GNSS RTK menjadi perangkat vital yang mampu mendukung sistem mitigasi bencana melalui penyediaan posisi presisi sentimeter secara real time.

 

Pemantauan Deformasi Lahan dan Struktur yang Akurat

Salah satu aspek penting dalam mitigasi bencana adalah pemantauan deformasi tanah dan pergeseran struktur. Dengan akurasi sentimeter, TechnoGis GNSS RTK sangat efektif untuk memantau:

  • Pergeseran tanah di area rawan longsor
  • Deformasi lereng atau tebing
  • Penurunan muka tanah (land subsidence)
  • Pergerakan bangunan penting seperti bendungan, jembatan, dan gedung pemerintahan

Ketepatan data ini memungkinkan instansi terkait mendeteksi pergerakan kecil yang berpotensi menjadi bencana. Jika deformasi terdeteksi sejak awal, tindakan mitigasi dapat disiapkan lebih cepat dan lebih efektif.

Pendukung Pemetaan Risiko dan Zonasi Bencana

Mitigasi jangka panjang memerlukan pemetaan risiko yang komprehensif. TechnoGis GNSS RTK dapat mendukung proses ini dengan menghasilkan data presisi untuk:

  • Pembuatan zonasi rawan longsor
  • Delinasi area banjir dan perubahan alur sungai
  • Penetapan batas aman pemukiman di lereng gunung
  • Pembaruan peta rawan gempa dan tsunami

Data yang akurat membantu pemerintah merancang kebijakan tata ruang yang lebih adaptif terhadap risiko bencana. 

Fase Pascabencana

Dalam fase pasca bencana, TechnoGis GNSS RTK berperan penting dalam mempercepat proses pemulihan dengan memberikan data spasial yang akurat, real time, dan mudah dianalisis. Teknologi ini membantu tim penanganan bencana dalam menilai kerusakan wilayah, memetakan ulang area terdampak, serta merencanakan rekonstruksi infrastruktur secara lebih terukur. Tidak hanya itu, TechnoGis GNSS RTK juga mendukung proses relokasi permukiman, pemantauan potensi bencana susulan, serta penyusunan laporan evaluasi yang kredibel. Dengan kemampuan positioning yang presisi, perangkat ini memastikan setiap langkah rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan secara efektif dan aman.

 

Adapun peran GNSS dalam fase pasca bencana meliputi:

  • Penilaian cepat dan akurat terhadap tingkat kerusakan infrastruktur dan wilayah terdampak
  • Pemetaan ulang area yang mengalami perubahan kontur, aliran sungai, maupun batas geografis
  • Dukungan teknis dalam pembangunan kembali infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik
  • Penentuan lokasi aman untuk relokasi permukiman sementara maupun permanen
  • Monitoring lanjutan terhadap potensi bencana susulan seperti retakan tanah, longsor lanjutan, atau kenaikan muka air
  • Penyediaan data presisi untuk penyusunan laporan evaluasi pasca bencana dan perencanaan mitigasi jangka panjang

 

Dukungan Pelatihan dan Purna Jual untuk Operasi Kebencanaan

TechnoGis juga memberikan pelatihan penggunaan perangkat dan dukungan teknis langsung di lapangan. Hal ini memastikan petugas BPBD, SAR, atau pihak terkait dapat mengoperasikan perangkat secara optimal.