PT Techno GIS Indonesia Successfully Completes Participation at Hannover Messe 2025, Germany

Hannover, Germany – PT Techno GIS Indonesia is proud to announce the successful completion of its participation in the prestigious international industrial event, Hannover Messe 2025, held in Hannover, Germany from March 31 to April 4, 2025. This participation has been a strategic move by the company to introduce cutting-edge geospatial-based technological innovations and smart digital solutions to the global market.

As one of the prominent representatives from Indonesia, PT Techno GIS Indonesia showcased an impressive array of the latest technological innovations and solutions. The company focused on digital mapping, remote sensing, geographic information systems (GIS), and drone technology tailored for the agriculture, forestry, and urban planning sectors. The Techno GIS booth garnered significant attention from international visitors, including representatives from global companies, investors, and potential partners from various countries.

During the five-day event, the team from PT Techno GIS Indonesia actively demonstrated flagship products such as a cloud-based spatial monitoring platform, a geospatial data management system, and an intelligent drone application that has been deployed in several key national projects. One of the highlight products was the smart agricultural drone solution, which is capable of conducting automatic mapping and precise field spraying, significantly boosting operational efficiency.

“Participating in Hannover Messe 2025 is a testament to PT Techno GIS Indonesia’s commitment to supporting digital transformation in the industry, not only in Indonesia but also on the global stage,” said the CEO of PT Techno GIS Indonesia. “We are immensely proud to demonstrate that homegrown innovations can be competitive and even excel on an international platform.”

Beyond exhibiting its innovative products, PT Techno GIS Indonesia also forged various strategic partnerships with international collaborators interested in developing geospatial-based solutions in their respective countries. The business discussions and networking sessions held during the event opened valuable avenues for expansion into global markets, particularly within Europe and Central Asia.

Hannover Messe is recognized as one of the world’s largest industrial trade fairs, bringing together industry professionals, technology innovators, business leaders, and research institutions from across the globe. This year’s event, themed “Industrial Transformation – Energizing a Sustainable Industry,” highlighted the critical importance of transitioning industries towards sustainability through technology and digitalization. PT Techno GIS Indonesia’s participation in such a high-caliber event underscored its role in the global drive toward industrial evolution and sustainability.

Moreover, the Hannover Messe experience served as a significant learning opportunity for the team. By engaging directly with leading figures in the global tech industry, the company garnered fresh insights into technological trends, international market demands, and potential collaborations that could further drive innovation. This enriching exchange of ideas not only deepened the team’s understanding of global market dynamics but also reinforced the company’s resolve to pursue continual technological advancement in the geospatial data field.

With the conclusion of Hannover Messe 2025, PT Techno GIS Indonesia returns home with renewed enthusiasm, a broader international network, and a determined vision to continue advancing spatial data technology in Indonesia. Looking ahead, the company is poised to innovate further and introduce solutions that remain relevant domestically while also being competitive on the world stage.

Hannover Messe has once again proven itself as a vital arena for fostering international cooperation and innovative breakthroughs. PT Techno GIS Indonesia’s active participation has not only elevated the profile of Indonesian technological prowess on a global scale but has also set the stage for future advancements that bridge local capabilities with global market demands. As the company moves forward, it remains committed to enhancing productivity and driving sustainable industrial transformation worldwide.

TechnoGIS Indonesia Serah Terima GNSS RTK EQ1 ke LPPM Universitas Jenderal Soedirman

Dalam upaya mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis geospasial, TechnoGIS Indonesia secara resmi menyerahkan TGS GNSS EQ1 RTK kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Perangkat GNSS RTK ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan survei lapangan yang membutuhkan akurasi tinggi, seperti pemetaan wilayah, perencanaan tata ruang, dan kegiatan pengabdian berbasis data spasial. Keunggulan sistem RTK memungkinkan akuisisi data geospasial dengan presisi sentimeter secara real-time.

Acara serah terima dilangsungkan secara langsung dan disambut antusias oleh tim dari LPPM Unsoed.

Acara serah terima juga disertai dengan pelatihan singkat mengenai pengoperasian GNSS RTK EQ1, termasuk konfigurasi, penggunaan di lapangan, serta tips optimalisasi hasil pengukuran. Kegiatan ini ditujukan agar tim LPPM Unsoed dapat segera memanfaatkan alat tersebut untuk berbagai keperluan akademik dan praktis.

Perwakilan TechnoGIS Indonesia menyampaikan harapan bahwa alat ini akan memberikan kontribusi besar dalam mendukung riset dan kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh kampus. LPPM Unsoed menyambut positif kerja sama ini sebagai bagian dari peningkatan kualitas layanan akademik dan pengabdian.

Kerja sama ini menjadi bukti bahwa sinergi antara sektor pendidikan dan industri teknologi dapat menghasilkan dampak yang luas, khususnya dalam mendorong transformasi digital di bidang geospasial. Ke depan, TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung kebutuhan alat, pelatihan, maupun pengembangan sumber daya manusia di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut terkait produk dan layanan TechnoGIS, silakan kunjungi:
🌐 www.technogis.co.id
📞 0813-2552-3979
📩 [email protected]

Perbandingan NiVO V2 dan NiVO V5: Drone Pemetaan Mana yang Lebih Efektif?

TechnoGIS Indonesia menghadirkan berbagai solusi drone pemetaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan survei dan pemetaan dengan presisi tinggi. Dua produk unggulan mereka, NiVO V2 dan NiVO V5, menawarkan teknologi mutakhir yang memungkinkan pengumpulan data geospasial dengan akurasi tinggi. Meski sekilas tampak serupa, kedua drone ini memiliki sejumlah perbedaan yang membuatnya lebih sesuai untuk kebutuhan tertentu.

NiVO V2 dirancang sebagai drone pemetaan yang efisien dan mudah dioperasikan. Dengan desain berbahan Epo Fiber, drone ini memiliki bobot yang lebih ringan, sehingga lebih fleksibel dalam berbagai kondisi medan. Dengan wingspan 1880 mm, NiVO V2 mampu terbang selama 60 menit dan mencakup area hingga 500 hektar per penerbangan. Kecepatan misi yang mencapai 17 m/s memastikan proses pemetaan berjalan cepat dan efisien. Drone ini didukung oleh kamera dengan resolusi hingga 61 MP, serta kompatibel dengan sensor Landcam Multispectral dan GeoLiDAR ALS, menjadikannya pilihan ideal untuk survei perkebunan, kehutanan, dan perencanaan tata ruang.

Di sisi lain, NiVO V5 hadir dengan desain yang lebih besar dan tangguh. Menggunakan material EPO, EVA, Carbon Fiber, Engineering Plastics, drone ini memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Dengan wingspan mencapai 2430 mm, NiVO V5 dapat terbang lebih lama, yaitu hingga 90 menit, dan mampu menjangkau 1000 hektar dalam satu penerbangan. Dibandingkan dengan NiVO V2, drone ini memiliki payload yang lebih besar, yaitu 2000 gram, memungkinkan penggunaan sensor yang lebih kompleks. Selain mendukung kamera 40 MP dan NDVI Multispectral, NiVO V5 juga dilengkapi dengan LiDAR berkapasitas 700.000 poin per detik, menjadikannya solusi sempurna untuk proyek yang membutuhkan pemetaan dengan detail tinggi, seperti analisis infrastruktur dan inspeksi bangunan.

Salah satu persamaan yang dimiliki oleh kedua drone ini adalah sistem navigasi yang canggih. Baik NiVO V2 maupun NiVO V5 telah dilengkapi dengan GNSS PPK/RTK dual frequency, yang memungkinkan pengambilan data dengan tingkat akurasi yang tinggi. Kedua drone ini mampu mencapai akurasi absolut hingga 10 cm secara horizontal dan 15 cm secara vertikal, membuatnya dapat diandalkan untuk berbagai jenis survei. Namun, NiVO V5 memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas sensor, karena dapat mendukung fitur tambahan seperti thermal inspection dan zoom 30x, yang sangat berguna untuk pemantauan infrastruktur dan pemetaan yang lebih mendalam.

Dari segi daya, perbedaan yang cukup mencolok juga terlihat pada kapasitas baterainya. NiVO V2 menggunakan baterai Li-ion Polymer 22.2V dengan kapasitas 12000 mAh, sementara NiVO V5 menggunakan dua baterai berkapasitas 16000 mAh, memberikan daya tahan yang lebih lama dan memastikan misi pemetaan dapat dilakukan tanpa hambatan.

Secara keseluruhan, pemilihan antara NiVO V2 dan NiVO V5 sangat bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika mencari drone pemetaan yang efisien dan mudah dioperasikan untuk survei perkebunan, kehutanan, dan tata ruang, NiVO V2 adalah pilihan yang tepat. Namun, bagi yang membutuhkan tingkat presisi lebih tinggi dengan dukungan sensor tambahan seperti LiDAR dan thermal imaging, NiVO V5 adalah solusi yang lebih unggul. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, kedua drone ini menjadi bukti inovasi TechnoGIS Indonesia dalam menghadirkan teknologi pemetaan yang andal dan efisien.

TechnoGIS Indonesia Hadir di Kuliah Umum Program Studi Geografi, Universitas Indonesia: Tebar Inspirasi PRODUK LOKAL, STANDAR GLOBAL – Teknologi GNSS Geodetik TGS GNSS EQ1 Untuk Kebutuhan Pemetaan Presisi Tinggi

Depok, 12 Maret 2025 — Program Studi Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, menggelar kuliah umum yang menggandeng TechnoGIS Indonesia sebagai narasumber utama. Dengan mengusung tema “PRODUK LOKAL, STANDAR GLOBAL: Teknologi GNSS Geodetik TGS GNSS EQ1 untuk Kebutuhan Pemetaan Presisi Tinggi”. Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara dunia akademik dan industri teknologi geospasial dalam negeri, sekaligus mendorong pemahaman praktis mahasiswa terhadap teknologi pemetaan mutakhir.

Dalam kuliah umum ini, TechnoGIS Indonesia memperkenalkan TGS GNSS EQ1, perangkat GNSS Geodetik karya anak bangsa yang mampu bersaing secara global. Tak hanya memperkenalkan spesifikasi dan kemampuan teknis perangkat, kuliah umum ini juga memberikan pengalaman langsung melalui praktik penggunaan GNSS EQ1 yang terintegrasi dengan aplikasi GIS Survey Mobile, aplikasi survei lapangan berbasis Android hasil pengembangan TechnoGIS yang dikenal dengan antarmuka yang sederhana dan user friendly.

Melalui sesi praktik ini, mahasiswa dapat mencoba langsung bagaimana proses pengambilan data spasial di lapangan menggunakan kombinasi perangkat GNSS dan aplikasi mobile yang efisien. Aktivitas ini memberikan gambaran nyata tentang alur kerja survei modern, mulai dari pengukuran, perekaman data, hingga integrasi dengan sistem informasi geografis (SIG).

Tak hanya itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif yang membahas peran teknologi geospasial dalam pembangunan, tantangan pengembangan produk dalam negeri, serta peluang kontribusi generasi muda dalam industri ini. Mahasiswa tampak antusias berdialog langsung dengan tim TechnoGIS Indonesia untuk menggali lebih dalam baik aspek teknis maupun strategis dari inovasi geospasial nasional.

Gen Azza, S.Geo selaku Narasumber sekaligus perwakilan dari TechnoGIS Indonesia menyampaikan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi geospasial tidak harus selalu dari luar negeri. Kami percaya, dengan semangat inovasi dan kolaborasi dengan dunia pendidikan, produk lokal bisa menjawab kebutuhan pemetaan presisi tinggi dengan standar global.”

Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, diharapkan mahasiswa Geografi Universitas Indonesia semakin siap untuk berperan aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi geospasial di Indonesia, baik di bidang akademik, riset, maupun industri.

Mendukung Riset Geospasial: TechnoGIS Indonesia Serah Terima GeoLiDAR Terrestrial Laser Scanner (TLS) ke Fakultas Geografi UGM

TechnoGIS Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi geospasial di dunia pendidikan dengan menyerahkan GeoLiDAR Terrestrial Laser Scanner (TLS) kepada Laboratorium GLMB dan Laboratorium SIG, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Acara serah terima ini bertujuan untuk memperkuat fasilitas penelitian dan pembelajaran di bidang pemetaan 3D, analisis geospasial, serta monitoring lingkungan. Dengan adanya TLS, mahasiswa dan peneliti dapat melakukan pemindaian objek dan permukaan bumi dengan akurasi tinggi, menghasilkan data berbasis LiDAR yang sangat detail untuk berbagai aplikasi, seperti pemetaan topografi, arkeologi, mitigasi bencana, dan analisis perubahan lahan.

Pentingnya TLS dalam Dunia Geospasial

Teknologi Terrestrial Laser Scanner (TLS) semakin banyak digunakan dalam pemetaan karena kemampuannya dalam menghasilkan model 3D yang presisi dalam waktu singkat. Peralatan ini menggunakan teknologi LiDAR untuk menangkap data spasial dengan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga sangat bermanfaat dalam penelitian geografi dan geodesi.

Dalam kesempatan ini, TechnoGIS Indonesia juga memberikan sesi pelatihan kepada tim dari Fakultas Geografi UGM terkait cara operasional dan pengolahan data dari alat TLS. Dengan begitu, mahasiswa dan peneliti dapat langsung menerapkan teknologi ini dalam berbagai proyek akademik maupun riset lapangan.

Dukungan TechnoGIS untuk Pendidikan Geospasial

TechnoGIS Indonesia terus berkomitmen dalam menghadirkan solusi teknologi geospasial yang inovatif guna menunjang dunia pendidikan dan riset. Kolaborasi dengan institusi pendidikan, seperti Fakultas Geografi UGM, menjadi bagian dari upaya TechnoGIS untuk memperluas pemanfaatan teknologi mutakhir dalam berbagai bidang keilmuan.

“Dengan adanya TLS ini, kami berharap mahasiswa dan peneliti dapat meningkatkan kualitas riset mereka, terutama dalam analisis geospasial berbasis 3D yang kini semakin berkembang,” ujar perwakilan TechnoGIS Indonesia.

Dengan adanya perangkat ini, diharapkan mahasiswa UGM dapat lebih siap menghadapi tantangan industri geospasial yang semakin berkembang pesat.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai teknologi geospasial dan solusi pemetaan dari TechnoGIS Indonesia, kunjungi www.technogis.co.id atau hubungi 0813-2552-3979.

TechnoGIS Indonesia Sukses Menjadi Bagian dari PPTJ 2025: Pameran Pendidikan Terbesar di Indonesia

Jakarta, 6 Februari 2025 – TechnoGIS Indonesia, perusahaan terdepan dalam solusi pemetaan dan sistem informasi geografis (GIS), dengan bangga telah berpartisipasi sebagai exhibitor sekaligus pemateri dalam Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta (PPTJ) ke-20 Tahun 2025: Jakarta Academic Management System Forum 2025. Acara ini telah diselenggarakan di Balai Kartini pada 3-5 Februari 2025.

PPTJ merupakan salah satu pameran pendidikan terbesar di Indonesia yang mempertemukan berbagai institusi pendidikan, perusahaan teknologi, dan pemangku kepentingan di bidang akademik serta manajemen pendidikan. Sebagai exhibitor, TechnoGIS Indonesia menampilkan berbagai solusi inovatif dalam bidang GIS, pemetaan digital, serta teknologi berbasis geospasial yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Selain itu, TechnoGIS Indonesia juga menggelar sesi presentasi company profile yang bertujuan untuk memperkenalkan visi, misi, serta kontribusi perusahaan dalam pengembangan teknologi GIS di Indonesia. Dalam sesi ini, peserta dari berbagai kalangan berkenalan dengan produk-produk unggulan TechnoGIS serta projek-projek implementasi sistem informasi geografis dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, perencanaan wilayah, dan manajemen lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. TechnoGIS Indonesia.

“Kami sangat antusias berpartisipasi dalam PPTJ 2025 dan berbagi wawasan mengenai pentingnya teknologi GIS dalam dunia akademik dan industri,” ujar Muji Rahayu, Direktur Operasional PT. TechnoGIS Indonesia. “Melalui partisipasi ini, kami berharap dapat menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan dan pihak terkait guna meningkatkan pemanfaatan teknologi geospasial di Indonesia.”

TechnoGIS Indonesia mengundang seluruh peserta dan pengunjung yang telah menghadiri acara ini untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan kami guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai solusi dan layanan yang kami tawarkan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai partisipasi TechnoGIS Indonesia dalam PPTJ 2025, silakan kunjungi https://www.technogis.co.id/ atau hubungi +62813-2552-3979.

Kunjungan Strategis TechnoGIS Indonesia dan PT Amel Nusantara Jaya: Membangun Sinergi untuk Inovasi Geospasial

Dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi geospasial yang semakin pesat, kolaborasi menjadi kunci utama dalam menghadirkan solusi yang lebih efisien dan inovatif. PT Techno GIS Indonesia, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi geospasial, terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung kemajuan industri ini di Indonesia.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan strategis bersama PT Amel Nusantara Jaya. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas berbagai peluang kerja sama yang dapat memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, terutama dalam pemanfaatan teknologi geospasial untuk berbagai sektor industri.


Meningkatkan Efisiensi Pemetaan dengan Teknologi Canggih

Dalam pertemuan ini, diskusi berfokus pada penggunaan teknologi pemetaan terbaru, termasuk drone, Landcam multispektral, dan GeoLiDAR ALS. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai bidang, seperti:

Pemetaan lahan dan topografi – Menggunakan GeoLiDAR ALS untuk menghasilkan model medan digital (DEM) yang lebih akurat.
Analisis kesehatan vegetasiLandcam multispektral dapat membantu sektor perkebunan dan kehutanan dalam memantau kondisi tanaman secara lebih presisi.
Survei geospasial – Drone dan sensor canggih memungkinkan pengumpulan data dengan cakupan luas dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan data geospasial yang presisi, kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam mendukung digitalisasi berbagai sektor industri, termasuk infrastruktur, perkebunan, pertambangan, dan tata ruang.


Komitmen TechnoGIS dalam Membangun Kolaborasi Berkelanjutan

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang geospasial, PT Techno GIS Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa TechnoGIS tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga pada sinergi dengan perusahaan lain untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan aplikatif.

PT Amel Nusantara Jaya sendiri dikenal sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat dalam menghadirkan solusi teknologi untuk berbagai sektor. Oleh karena itu, kolaborasi antara kedua perusahaan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang saling mendukung dalam pemanfaatan teknologi geospasial di Indonesia.

Beberapa potensi kerja sama yang dibahas dalam pertemuan ini meliputi:
📌 Pengembangan proyek berbasis data geospasial untuk meningkatkan efisiensi operasional di sektor perkebunan dan konstruksi.
📌 Penerapan teknologi LiDAR dan multispektral untuk mendukung perencanaan tata ruang dan pemantauan lingkungan.
📌 Eksplorasi peluang implementasi drone dan sensor canggih dalam proyek-proyek infrastruktur skala besar.


Langkah Selanjutnya dalam Kolaborasi

Setelah pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan diskusi lebih lanjut guna menyusun strategi implementasi proyek bersama. TechnoGIS Indonesia juga akan memberikan sesi demonstrasi teknologi, sehingga PT Amel Nusantara Jaya dapat melihat secara langsung bagaimana solusi geospasial ini bekerja dalam kondisi lapangan.

Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan teknologi geospasial dapat semakin dioptimalkan dalam berbagai bidang industri. TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan membangun kemitraan strategis guna mendukung perkembangan industri geospasial di Indonesia.


Kesimpulan

Kunjungan strategis antara PT Techno GIS Indonesia dan PT Amel Nusantara Jaya menjadi langkah awal dalam menciptakan kerja sama yang lebih erat dalam pemanfaatan teknologi geospasial. Dengan menggabungkan keahlian dan teknologi yang dimiliki kedua perusahaan, diharapkan kolaborasi ini dapat menghasilkan solusi pemetaan yang lebih presisi, efisien, dan inovatif.

Bagi perusahaan yang tertarik untuk bekerja sama dalam proyek geospasial atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang layanan TechnoGIS Indonesia, silakan kunjungi www.technogis.co.id atau hubungi kami melalui 0813-2552-3979 dan [email protected].

Panduan Lengkap Menggunakan GNSS N2 RTK dengan Mode NTRIP

GNSS N2 RTK adalah perangkat canggih yang dirancang untuk memberikan akurasi tinggi dalam penentuan posisi geografis secara real-time. Dengan mengintegrasikan teknologi multi-band GNSS dan metode RTK, perangkat ini mampu mencapai akurasi hingga 1 cm secara horizontal dan 1,5 cm secara vertikal. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuannya untuk terhubung dengan layanan koreksi NTRIP, yang memungkinkan pengguna mendapatkan data koreksi secara real-time melalui koneksi internet.

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menggunakan GNSS N2 RTK dengan mode NTRIP:

1. Persiapan Perangkat dan Perangkat Lunak

  • Perangkat Keras:
    • GNSS N2 RTK receiver
    • Antena GNSS yang kompatibel
    • Kabel USB Type-C untuk koneksi ke perangkat mobile atau komputer
    • Perangkat Android atau iOS dengan koneksi internet
  • Perangkat Lunak:
    • Aplikasi GIS Survey Mobile yang dapat diunduh dari toko aplikasi resmi

2. Registrasi Layanan NTRIP

  • Daftar pada penyedia layanan NTRIP yang mencakup area geografis Anda.
  • Setelah registrasi, Anda akan menerima kredensial berupa nama pengguna, kata sandi, serta detail koneksi seperti alamat IP dan port.

3. Konfigurasi GNSS N2 RTK

  • Sambungkan antena GNSS ke receiver GNSS N2 RTK dan tempatkan antena di lokasi dengan pandangan bebas ke langit untuk menerima sinyal satelit secara optimal.
  • Nyalakan receiver GNSS N2 RTK dengan menghubungkannya ke sumber daya melalui kabel USB Type-C.

4. Koneksi ke Perangkat Mobile

  • Aktifkan Bluetooth pada perangkat mobile Anda.
  • Buka aplikasi GIS Survey Mobile dan cari perangkat GNSS N2 RTK dalam daftar perangkat Bluetooth yang tersedia.
  • Pilih perangkat GNSS N2 RTK untuk memulai proses pairing.

5. Pengaturan Layanan NTRIP di Aplikasi GIS Survey Mobile

  • Setelah terhubung, navigasikan ke menu pengaturan NTRIP di dalam aplikasi.
  • Masukkan detail koneksi NTRIP yang telah Anda terima saat registrasi, termasuk alamat IP, port, nama pengguna, dan kata sandi.
  • Pilih mount point yang sesuai dengan lokasi Anda dari daftar yang disediakan oleh layanan NTRIP.

6. Memulai Penggunaan dengan Koreksi NTRIP

  • Setelah pengaturan selesai, aplikasi akan mulai menerima data koreksi dari layanan NTRIP.
  • Periksa status koneksi dan pastikan bahwa mode posisi berubah menjadi ‘Fixed’, yang menunjukkan bahwa koreksi RTK diterima dan akurasi tinggi tercapai.

7. Pengumpulan Data Lapangan

  • Dengan koneksi NTRIP yang aktif, Anda dapat mulai mengumpulkan data posisi dengan akurasi tinggi menggunakan aplikasi GIS Survey Mobile.
  • Manfaatkan fitur-fitur aplikasi untuk menyimpan, menganalisis, dan mengekspor data sesuai kebutuhan proyek Anda.

Tips Tambahan:

  • Pastikan perangkat mobile Anda memiliki koneksi internet yang stabil selama penggunaan layanan NTRIP.
  • Perhatikan daya baterai pada receiver GNSS N2 RTK dan perangkat mobile untuk memastikan kelancaran selama pengumpulan data di lapangan.
  • Simpan pengaturan NTRIP di aplikasi untuk memudahkan koneksi pada penggunaan berikutnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memanfaatkan GNSS N2 RTK dengan mode NTRIP untuk mendapatkan data posisi dengan akurasi tinggi secara real-time, yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti survei, pemetaan, dan manajemen sumber daya.

Wanita dalam Geospasial: Meningkatkan Akses Pelatihan yang Inklusif

Industri geospasial secara historis lebih banyak didominasi oleh laki-laki, terutama dalam posisi teknis dan pengambilan keputusan. Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberagaman dan kesetaraan, muncul gerakan global yang mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat aktif dalam sektor ini. Salah satu kunci keberhasilan gerakan ini adalah penyediaan pelatihan geospasial yang inklusif, adil, dan memberdayakan.

Kesenjangan Gender di Dunia Geospasial

Banyak perempuan tertarik dengan bidang geospasial, namun mereka masih menghadapi hambatan struktural dan budaya yang signifikan. Tantangan yang sering dihadapi antara lain:

  • Kurangnya representasi dalam pelatihan teknis: Banyak program pelatihan belum mempertimbangkan kebutuhan perempuan, baik dari sisi waktu, akses, maupun suasana kelas yang inklusif.
  • Minimnya role model perempuan: Tidak banyak tokoh perempuan yang ditonjolkan dalam profesi geospasial, sehingga sulit bagi generasi muda untuk melihat teladan.
  • Hambatan teknologi dan logistik: Akses terhadap perangkat dan pelatihan berbasis teknologi masih timpang di beberapa daerah.
  • Stereotip gender: Pekerjaan lapangan dan teknis sering dianggap lebih cocok untuk laki-laki, sehingga minat perempuan kadang tidak mendapat dukungan.

Inisiatif Global untuk Mendorong Perempuan di Geospasial

Beberapa organisasi dan komunitas telah berhasil membangun lingkungan belajar dan kerja yang mendukung perempuan:

  1. GeoChicas – Berbasis di Amerika Latin dan berafiliasi dengan OpenStreetMap, komunitas ini mendorong partisipasi perempuan dalam pemetaan terbuka, melalui pelatihan komunitas dan proyek inklusif.
  2. Women in GIS (WiGIS) – Organisasi dari Amerika Serikat ini menyediakan mentoring, jaringan profesional, serta pelatihan khusus untuk mendukung karir perempuan di bidang GIS.
  3. African Women in GIS – Sebuah komunitas yang memperkuat konektivitas dan keterampilan perempuan muda Afrika dalam teknologi geospasial, termasuk melalui pelatihan daring dan workshop lapangan.

Strategi Pelatihan yang Inklusif dan Responsif Gender

Untuk menjembatani kesenjangan, pelatihan geospasial yang inklusif harus mempertimbangkan:

  • Fleksibilitas Waktu dan Format: Menyediakan pelatihan online atau hybrid yang memungkinkan perempuan mengikuti kelas tanpa harus meninggalkan tanggung jawab rumah tangga.
  • Instruktur Perempuan dan Ruang Aman: Menghadirkan instruktur perempuan dan menciptakan suasana kelas yang aman dari diskriminasi atau bias gender.
  • Beasiswa Khusus dan Dukungan Finansial: Memberikan insentif khusus untuk perempuan dari latar belakang kurang mampu agar mereka bisa ikut serta dalam pelatihan.
  • Kurasi Materi dan Studi Kasus Perempuan: Mengangkat kisah sukses perempuan di geospasial sebagai materi pelatihan untuk membangun inspirasi dan koneksi emosional.

Dampak Jangka Panjang Keterlibatan Perempuan

  • Keragaman Perspektif: Perempuan membawa sudut pandang unik dalam analisis spasial yang seringkali lebih kontekstual dan berorientasi komunitas.
  • Inovasi Teknologi dan Sosial: Kolaborasi tim yang inklusif terbukti meningkatkan kreativitas dalam pengembangan solusi spasial.
  • Penyebaran Teknologi ke Akar Rumput: Perempuan sering menjadi agen perubahan di komunitasnya, membantu menyebarluaskan pemanfaatan teknologi GIS ke sektor pendidikan, lingkungan, dan sosial.
  • Mendorong Keterwakilan di STEM: Partisipasi perempuan di bidang geospasial akan membantu mengurangi kesenjangan gender di sektor sains dan teknologi secara umum.

Langkah-Langkah yang Bisa Diterapkan di Indonesia

Lembaga pelatihan seperti TechnoGIS Indonesia bisa memainkan peran besar dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang lebih inklusif, antara lain:

  • Menyelenggarakan kelas pelatihan khusus perempuan, terutama di daerah-daerah dengan partisipasi rendah.
  • Mengadakan webinar dan seminar dengan narasumber perempuan dari berbagai profesi geospasial.
  • Menjalin kemitraan dengan organisasi perempuan, universitas, dan NGO untuk menjangkau lebih luas komunitas calon peserta.
  • Membangun komunitas alumni perempuan yang dapat saling mendukung dan berbagi peluang karir

Kesetaraan gender dalam pelatihan geospasial bukan hanya soal keadilan, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Ketika perempuan diberi akses yang adil untuk belajar, mereka mampu menghadirkan kontribusi besar dalam dunia geospasial. Sudah saatnya setiap pelatihan di sektor ini mempertimbangkan pendekatan yang inklusif, karena keberagaman adalah kekuatan.

Pelatihan Geospasial untuk Urban Planning: Smart City Dimulai dari Data

Kota-kota di seluruh dunia berlomba-lomba menjadi “smart city” dengan mengadopsi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Salah satu komponen penting dari smart city adalah perencanaan kota berbasis data spasial. Di sinilah peran pelatihan geospasial menjadi sangat krusial, terutama dalam konteks perencanaan tata ruang dan infrastruktur yang cerdas dan berkelanjutan.

Smart City dan Peran Data Geospasial

Smart city tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana data digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Data geospasial memungkinkan pemerintah kota dan perencana untuk:

  • Memetakan pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan
  • Mengelola transportasi publik secara efisien
  • Menentukan lokasi optimal untuk fasilitas umum
  • Memonitor kualitas lingkungan dan emisi

Pelatihan Geospasial untuk Perencana Kota

Pelatihan geospasial untuk perencana kota berfokus pada:

  • Penggunaan software GIS untuk perencanaan tata ruang
  • Analisis jaringan transportasi dan konektivitas antar wilayah
  • Simulasi pertumbuhan kota dan skenario pembangunan
  • Integrasi data IoT dan sensus ke dalam platform spasial

Studi Praktik: Pelatihan Urban GIS di Berbagai Negara

  1. Singapura – Memiliki Smart Nation Academy yang menyediakan pelatihan GIS dan analitik spasial untuk pengambilan keputusan pemerintah kota.
  2. Korea Selatan – Melalui program Seoul Smart City, para profesional dilatih untuk menggunakan platform geospasial dalam mengelola sistem transportasi pintar dan pengendalian lalu lintas.
  3. Belanda – Rotterdam dan Amsterdam menggunakan pelatihan berbasis data spasial untuk mendukung perencanaan urban berbasis lingkungan dan keberlanjutan.

Peluang di Indonesia

Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung telah memulai inisiatif smart city. Namun, tantangan terbesar adalah kurangnya SDM yang terampil dalam teknologi geospasial. TechnoGIS Indonesia memiliki peluang besar untuk menyediakan pelatihan yang dirancang khusus untuk:

  • Dinas tata ruang dan perhubungan
  • Konsultan perencana kota
  • Akademisi dan mahasiswa arsitektur/perencanaan wilayah kota

Manfaat Jangka Panjang dari Pelatihan Urban Geospasial

  • Pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran
  • Efisiensi alokasi anggaran dan sumber daya
  • Pelayanan publik yang lebih responsif
  • Pertumbuhan kota yang lebih terkendali dan berkelanjutan

Pembangunan kota pintar tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan data spasial yang baik. Oleh karena itu, pelatihan geospasial untuk perencana kota merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting. Dengan dukungan pelatihan yang tepat, kota-kota di Indonesia dapat berkembang menjadi smart city yang tidak hanya canggih, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.