TechnoGIS Indonesia Sukses Menjadi Bagian dari PPTJ 2025: Pameran Pendidikan Terbesar di Indonesia

Jakarta, 6 Februari 2025 – TechnoGIS Indonesia, perusahaan terdepan dalam solusi pemetaan dan sistem informasi geografis (GIS), dengan bangga telah berpartisipasi sebagai exhibitor sekaligus pemateri dalam Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta (PPTJ) ke-20 Tahun 2025: Jakarta Academic Management System Forum 2025. Acara ini telah diselenggarakan di Balai Kartini pada 3-5 Februari 2025.

PPTJ merupakan salah satu pameran pendidikan terbesar di Indonesia yang mempertemukan berbagai institusi pendidikan, perusahaan teknologi, dan pemangku kepentingan di bidang akademik serta manajemen pendidikan. Sebagai exhibitor, TechnoGIS Indonesia menampilkan berbagai solusi inovatif dalam bidang GIS, pemetaan digital, serta teknologi berbasis geospasial yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan dan penelitian.

Selain itu, TechnoGIS Indonesia juga menggelar sesi presentasi company profile yang bertujuan untuk memperkenalkan visi, misi, serta kontribusi perusahaan dalam pengembangan teknologi GIS di Indonesia. Dalam sesi ini, peserta dari berbagai kalangan berkenalan dengan produk-produk unggulan TechnoGIS serta projek-projek implementasi sistem informasi geografis dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, perencanaan wilayah, dan manajemen lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. TechnoGIS Indonesia.

“Kami sangat antusias berpartisipasi dalam PPTJ 2025 dan berbagi wawasan mengenai pentingnya teknologi GIS dalam dunia akademik dan industri,” ujar Muji Rahayu, Direktur Operasional PT. TechnoGIS Indonesia. “Melalui partisipasi ini, kami berharap dapat menjalin kolaborasi dengan institusi pendidikan dan pihak terkait guna meningkatkan pemanfaatan teknologi geospasial di Indonesia.”

TechnoGIS Indonesia mengundang seluruh peserta dan pengunjung yang telah menghadiri acara ini untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan kami guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai solusi dan layanan yang kami tawarkan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai partisipasi TechnoGIS Indonesia dalam PPTJ 2025, silakan kunjungi https://www.technogis.co.id/ atau hubungi +62813-2552-3979.

Kunjungan Strategis TechnoGIS Indonesia dan PT Amel Nusantara Jaya: Membangun Sinergi untuk Inovasi Geospasial

Dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi geospasial yang semakin pesat, kolaborasi menjadi kunci utama dalam menghadirkan solusi yang lebih efisien dan inovatif. PT Techno GIS Indonesia, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi geospasial, terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung kemajuan industri ini di Indonesia.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan strategis bersama PT Amel Nusantara Jaya. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas berbagai peluang kerja sama yang dapat memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, terutama dalam pemanfaatan teknologi geospasial untuk berbagai sektor industri.


Meningkatkan Efisiensi Pemetaan dengan Teknologi Canggih

Dalam pertemuan ini, diskusi berfokus pada penggunaan teknologi pemetaan terbaru, termasuk drone, Landcam multispektral, dan GeoLiDAR ALS. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai bidang, seperti:

Pemetaan lahan dan topografi – Menggunakan GeoLiDAR ALS untuk menghasilkan model medan digital (DEM) yang lebih akurat.
Analisis kesehatan vegetasiLandcam multispektral dapat membantu sektor perkebunan dan kehutanan dalam memantau kondisi tanaman secara lebih presisi.
Survei geospasial – Drone dan sensor canggih memungkinkan pengumpulan data dengan cakupan luas dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan data geospasial yang presisi, kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam mendukung digitalisasi berbagai sektor industri, termasuk infrastruktur, perkebunan, pertambangan, dan tata ruang.


Komitmen TechnoGIS dalam Membangun Kolaborasi Berkelanjutan

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang geospasial, PT Techno GIS Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa TechnoGIS tidak hanya fokus pada pengembangan produk, tetapi juga pada sinergi dengan perusahaan lain untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif dan aplikatif.

PT Amel Nusantara Jaya sendiri dikenal sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat dalam menghadirkan solusi teknologi untuk berbagai sektor. Oleh karena itu, kolaborasi antara kedua perusahaan ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang saling mendukung dalam pemanfaatan teknologi geospasial di Indonesia.

Beberapa potensi kerja sama yang dibahas dalam pertemuan ini meliputi:
📌 Pengembangan proyek berbasis data geospasial untuk meningkatkan efisiensi operasional di sektor perkebunan dan konstruksi.
📌 Penerapan teknologi LiDAR dan multispektral untuk mendukung perencanaan tata ruang dan pemantauan lingkungan.
📌 Eksplorasi peluang implementasi drone dan sensor canggih dalam proyek-proyek infrastruktur skala besar.


Langkah Selanjutnya dalam Kolaborasi

Setelah pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan diskusi lebih lanjut guna menyusun strategi implementasi proyek bersama. TechnoGIS Indonesia juga akan memberikan sesi demonstrasi teknologi, sehingga PT Amel Nusantara Jaya dapat melihat secara langsung bagaimana solusi geospasial ini bekerja dalam kondisi lapangan.

Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan teknologi geospasial dapat semakin dioptimalkan dalam berbagai bidang industri. TechnoGIS Indonesia berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan membangun kemitraan strategis guna mendukung perkembangan industri geospasial di Indonesia.


Kesimpulan

Kunjungan strategis antara PT Techno GIS Indonesia dan PT Amel Nusantara Jaya menjadi langkah awal dalam menciptakan kerja sama yang lebih erat dalam pemanfaatan teknologi geospasial. Dengan menggabungkan keahlian dan teknologi yang dimiliki kedua perusahaan, diharapkan kolaborasi ini dapat menghasilkan solusi pemetaan yang lebih presisi, efisien, dan inovatif.

Bagi perusahaan yang tertarik untuk bekerja sama dalam proyek geospasial atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang layanan TechnoGIS Indonesia, silakan kunjungi www.technogis.co.id atau hubungi kami melalui 0813-2552-3979 dan [email protected].

Panduan Lengkap Menggunakan GNSS N2 RTK dengan Mode NTRIP

GNSS N2 RTK adalah perangkat canggih yang dirancang untuk memberikan akurasi tinggi dalam penentuan posisi geografis secara real-time. Dengan mengintegrasikan teknologi multi-band GNSS dan metode RTK, perangkat ini mampu mencapai akurasi hingga 1 cm secara horizontal dan 1,5 cm secara vertikal. Salah satu fitur unggulannya adalah kemampuannya untuk terhubung dengan layanan koreksi NTRIP, yang memungkinkan pengguna mendapatkan data koreksi secara real-time melalui koneksi internet.

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menggunakan GNSS N2 RTK dengan mode NTRIP:

1. Persiapan Perangkat dan Perangkat Lunak

  • Perangkat Keras:
    • GNSS N2 RTK receiver
    • Antena GNSS yang kompatibel
    • Kabel USB Type-C untuk koneksi ke perangkat mobile atau komputer
    • Perangkat Android atau iOS dengan koneksi internet
  • Perangkat Lunak:
    • Aplikasi GIS Survey Mobile yang dapat diunduh dari toko aplikasi resmi

2. Registrasi Layanan NTRIP

  • Daftar pada penyedia layanan NTRIP yang mencakup area geografis Anda.
  • Setelah registrasi, Anda akan menerima kredensial berupa nama pengguna, kata sandi, serta detail koneksi seperti alamat IP dan port.

3. Konfigurasi GNSS N2 RTK

  • Sambungkan antena GNSS ke receiver GNSS N2 RTK dan tempatkan antena di lokasi dengan pandangan bebas ke langit untuk menerima sinyal satelit secara optimal.
  • Nyalakan receiver GNSS N2 RTK dengan menghubungkannya ke sumber daya melalui kabel USB Type-C.

4. Koneksi ke Perangkat Mobile

  • Aktifkan Bluetooth pada perangkat mobile Anda.
  • Buka aplikasi GIS Survey Mobile dan cari perangkat GNSS N2 RTK dalam daftar perangkat Bluetooth yang tersedia.
  • Pilih perangkat GNSS N2 RTK untuk memulai proses pairing.

5. Pengaturan Layanan NTRIP di Aplikasi GIS Survey Mobile

  • Setelah terhubung, navigasikan ke menu pengaturan NTRIP di dalam aplikasi.
  • Masukkan detail koneksi NTRIP yang telah Anda terima saat registrasi, termasuk alamat IP, port, nama pengguna, dan kata sandi.
  • Pilih mount point yang sesuai dengan lokasi Anda dari daftar yang disediakan oleh layanan NTRIP.

6. Memulai Penggunaan dengan Koreksi NTRIP

  • Setelah pengaturan selesai, aplikasi akan mulai menerima data koreksi dari layanan NTRIP.
  • Periksa status koneksi dan pastikan bahwa mode posisi berubah menjadi ‘Fixed’, yang menunjukkan bahwa koreksi RTK diterima dan akurasi tinggi tercapai.

7. Pengumpulan Data Lapangan

  • Dengan koneksi NTRIP yang aktif, Anda dapat mulai mengumpulkan data posisi dengan akurasi tinggi menggunakan aplikasi GIS Survey Mobile.
  • Manfaatkan fitur-fitur aplikasi untuk menyimpan, menganalisis, dan mengekspor data sesuai kebutuhan proyek Anda.

Tips Tambahan:

  • Pastikan perangkat mobile Anda memiliki koneksi internet yang stabil selama penggunaan layanan NTRIP.
  • Perhatikan daya baterai pada receiver GNSS N2 RTK dan perangkat mobile untuk memastikan kelancaran selama pengumpulan data di lapangan.
  • Simpan pengaturan NTRIP di aplikasi untuk memudahkan koneksi pada penggunaan berikutnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memanfaatkan GNSS N2 RTK dengan mode NTRIP untuk mendapatkan data posisi dengan akurasi tinggi secara real-time, yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti survei, pemetaan, dan manajemen sumber daya.

Wanita dalam Geospasial: Meningkatkan Akses Pelatihan yang Inklusif

Industri geospasial secara historis lebih banyak didominasi oleh laki-laki, terutama dalam posisi teknis dan pengambilan keputusan. Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberagaman dan kesetaraan, muncul gerakan global yang mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat aktif dalam sektor ini. Salah satu kunci keberhasilan gerakan ini adalah penyediaan pelatihan geospasial yang inklusif, adil, dan memberdayakan.

Kesenjangan Gender di Dunia Geospasial

Banyak perempuan tertarik dengan bidang geospasial, namun mereka masih menghadapi hambatan struktural dan budaya yang signifikan. Tantangan yang sering dihadapi antara lain:

  • Kurangnya representasi dalam pelatihan teknis: Banyak program pelatihan belum mempertimbangkan kebutuhan perempuan, baik dari sisi waktu, akses, maupun suasana kelas yang inklusif.
  • Minimnya role model perempuan: Tidak banyak tokoh perempuan yang ditonjolkan dalam profesi geospasial, sehingga sulit bagi generasi muda untuk melihat teladan.
  • Hambatan teknologi dan logistik: Akses terhadap perangkat dan pelatihan berbasis teknologi masih timpang di beberapa daerah.
  • Stereotip gender: Pekerjaan lapangan dan teknis sering dianggap lebih cocok untuk laki-laki, sehingga minat perempuan kadang tidak mendapat dukungan.

Inisiatif Global untuk Mendorong Perempuan di Geospasial

Beberapa organisasi dan komunitas telah berhasil membangun lingkungan belajar dan kerja yang mendukung perempuan:

  1. GeoChicas – Berbasis di Amerika Latin dan berafiliasi dengan OpenStreetMap, komunitas ini mendorong partisipasi perempuan dalam pemetaan terbuka, melalui pelatihan komunitas dan proyek inklusif.
  2. Women in GIS (WiGIS) – Organisasi dari Amerika Serikat ini menyediakan mentoring, jaringan profesional, serta pelatihan khusus untuk mendukung karir perempuan di bidang GIS.
  3. African Women in GIS – Sebuah komunitas yang memperkuat konektivitas dan keterampilan perempuan muda Afrika dalam teknologi geospasial, termasuk melalui pelatihan daring dan workshop lapangan.

Strategi Pelatihan yang Inklusif dan Responsif Gender

Untuk menjembatani kesenjangan, pelatihan geospasial yang inklusif harus mempertimbangkan:

  • Fleksibilitas Waktu dan Format: Menyediakan pelatihan online atau hybrid yang memungkinkan perempuan mengikuti kelas tanpa harus meninggalkan tanggung jawab rumah tangga.
  • Instruktur Perempuan dan Ruang Aman: Menghadirkan instruktur perempuan dan menciptakan suasana kelas yang aman dari diskriminasi atau bias gender.
  • Beasiswa Khusus dan Dukungan Finansial: Memberikan insentif khusus untuk perempuan dari latar belakang kurang mampu agar mereka bisa ikut serta dalam pelatihan.
  • Kurasi Materi dan Studi Kasus Perempuan: Mengangkat kisah sukses perempuan di geospasial sebagai materi pelatihan untuk membangun inspirasi dan koneksi emosional.

Dampak Jangka Panjang Keterlibatan Perempuan

  • Keragaman Perspektif: Perempuan membawa sudut pandang unik dalam analisis spasial yang seringkali lebih kontekstual dan berorientasi komunitas.
  • Inovasi Teknologi dan Sosial: Kolaborasi tim yang inklusif terbukti meningkatkan kreativitas dalam pengembangan solusi spasial.
  • Penyebaran Teknologi ke Akar Rumput: Perempuan sering menjadi agen perubahan di komunitasnya, membantu menyebarluaskan pemanfaatan teknologi GIS ke sektor pendidikan, lingkungan, dan sosial.
  • Mendorong Keterwakilan di STEM: Partisipasi perempuan di bidang geospasial akan membantu mengurangi kesenjangan gender di sektor sains dan teknologi secara umum.

Langkah-Langkah yang Bisa Diterapkan di Indonesia

Lembaga pelatihan seperti TechnoGIS Indonesia bisa memainkan peran besar dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang lebih inklusif, antara lain:

  • Menyelenggarakan kelas pelatihan khusus perempuan, terutama di daerah-daerah dengan partisipasi rendah.
  • Mengadakan webinar dan seminar dengan narasumber perempuan dari berbagai profesi geospasial.
  • Menjalin kemitraan dengan organisasi perempuan, universitas, dan NGO untuk menjangkau lebih luas komunitas calon peserta.
  • Membangun komunitas alumni perempuan yang dapat saling mendukung dan berbagi peluang karir

Kesetaraan gender dalam pelatihan geospasial bukan hanya soal keadilan, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Ketika perempuan diberi akses yang adil untuk belajar, mereka mampu menghadirkan kontribusi besar dalam dunia geospasial. Sudah saatnya setiap pelatihan di sektor ini mempertimbangkan pendekatan yang inklusif, karena keberagaman adalah kekuatan.

Pelatihan Geospasial untuk Urban Planning: Smart City Dimulai dari Data

Kota-kota di seluruh dunia berlomba-lomba menjadi “smart city” dengan mengadopsi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Salah satu komponen penting dari smart city adalah perencanaan kota berbasis data spasial. Di sinilah peran pelatihan geospasial menjadi sangat krusial, terutama dalam konteks perencanaan tata ruang dan infrastruktur yang cerdas dan berkelanjutan.

Smart City dan Peran Data Geospasial

Smart city tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana data digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Data geospasial memungkinkan pemerintah kota dan perencana untuk:

  • Memetakan pertumbuhan penduduk dan penggunaan lahan
  • Mengelola transportasi publik secara efisien
  • Menentukan lokasi optimal untuk fasilitas umum
  • Memonitor kualitas lingkungan dan emisi

Pelatihan Geospasial untuk Perencana Kota

Pelatihan geospasial untuk perencana kota berfokus pada:

  • Penggunaan software GIS untuk perencanaan tata ruang
  • Analisis jaringan transportasi dan konektivitas antar wilayah
  • Simulasi pertumbuhan kota dan skenario pembangunan
  • Integrasi data IoT dan sensus ke dalam platform spasial

Studi Praktik: Pelatihan Urban GIS di Berbagai Negara

  1. Singapura – Memiliki Smart Nation Academy yang menyediakan pelatihan GIS dan analitik spasial untuk pengambilan keputusan pemerintah kota.
  2. Korea Selatan – Melalui program Seoul Smart City, para profesional dilatih untuk menggunakan platform geospasial dalam mengelola sistem transportasi pintar dan pengendalian lalu lintas.
  3. Belanda – Rotterdam dan Amsterdam menggunakan pelatihan berbasis data spasial untuk mendukung perencanaan urban berbasis lingkungan dan keberlanjutan.

Peluang di Indonesia

Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung telah memulai inisiatif smart city. Namun, tantangan terbesar adalah kurangnya SDM yang terampil dalam teknologi geospasial. TechnoGIS Indonesia memiliki peluang besar untuk menyediakan pelatihan yang dirancang khusus untuk:

  • Dinas tata ruang dan perhubungan
  • Konsultan perencana kota
  • Akademisi dan mahasiswa arsitektur/perencanaan wilayah kota

Manfaat Jangka Panjang dari Pelatihan Urban Geospasial

  • Pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran
  • Efisiensi alokasi anggaran dan sumber daya
  • Pelayanan publik yang lebih responsif
  • Pertumbuhan kota yang lebih terkendali dan berkelanjutan

Pembangunan kota pintar tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan data spasial yang baik. Oleh karena itu, pelatihan geospasial untuk perencana kota merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting. Dengan dukungan pelatihan yang tepat, kota-kota di Indonesia dapat berkembang menjadi smart city yang tidak hanya canggih, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.

Mengenal Sertifikasi Profesional Geospasial Dunia: Pentingkah untuk Karir?

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan tenaga ahli geospasial, sertifikasi profesional menjadi indikator penting bagi kredibilitas dan kompetensi seseorang di bidang ini. Berbagai negara dan institusi internasional menawarkan program sertifikasi yang dapat meningkatkan daya saing di pasar kerja global.

Apa Itu Sertifikasi Profesional Geospasial?

Sertifikasi adalah pengakuan resmi atas kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam bidang tertentu. Di dunia geospasial, sertifikasi membuktikan bahwa pemegangnya telah memiliki standar kompetensi sesuai kebutuhan industri dan teknologi terkini.

Jenis Sertifikasi Geospasial Internasional

  1. GISP (Certified GIS Professional – Amerika Serikat): Sertifikasi yang dikeluarkan oleh GIS Certification Institute (GISCI). Diakui secara luas dalam dunia profesional GIS.
  2. Esri Technical Certification: Sertifikasi berbasis produk ArcGIS yang menunjukkan keahlian dalam penggunaan software Esri.
  3. RICS Geomatics (UK): Ditujukan bagi profesional di bidang survei dan pemetaan, termasuk penggunaan GNSS dan penginderaan jauh.
  4. UNIGIS Alumni Certificate: Sertifikat kelulusan dari program master atau diploma berbasis GIS yang sudah diakui internasional.

Manfaat Sertifikasi bagi Profesional Geospasial

  • Meningkatkan kredibilitas dan daya tawar kerja
  • Membuka akses ke proyek-proyek internasional
  • Memperkuat portofolio profesional
  • Menunjukkan komitmen terhadap pengembangan diri

Pelatihan sebagai Langkah Awal Mendapatkan Sertifikasi

Untuk memperoleh sertifikasi tersebut, peserta perlu melalui pelatihan dan pembelajaran intensif. Banyak lembaga, termasuk TechnoGIS Indonesia, kini mulai menyusun kurikulum yang selaras dengan standar sertifikasi global. Pelatihan mencakup:

  • Dasar-dasar GIS dan data spasial
  • Analisis spasial dan pemodelan geospasial
  • Praktik penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras
  • Simulasi ujian atau studi kasus

Tantangan dan Peluang di Indonesia

Di Indonesia, sertifikasi profesional di bidang geospasial masih belum banyak dikenal secara luas. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan tenaga ahli di sektor infrastruktur, energi, pertanian, dan kebencanaan, peluang sertifikasi ini semakin besar. Pemerintah dan sektor swasta dapat berperan aktif dalam mendorong adopsi sertifikasi internasional.

Sertifikasi profesional geospasial adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas dan pengakuan kompetensi seseorang di tingkat global. Dengan mengikuti pelatihan yang tepat dan terstruktur, siapa pun bisa mempersiapkan diri untuk meraih sertifikasi ini dan membuka peluang karir yang lebih luas.

Pelatihan GIS untuk Mitigasi Bencana: Studi Kasus dari Berbagai Negara

Teknologi geospasial telah menjadi elemen penting dalam mitigasi bencana di berbagai negara. Salah satu teknologi utamanya adalah GIS (Geographic Information System) yang memungkinkan pengumpulan, analisis, dan visualisasi data spasial secara real-time. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada kualitas pelatihan yang diterima oleh para tenaga lapangan dan analis data.

GIS dan Manajemen Risiko Bencana

GIS memungkinkan para pengambil keputusan untuk memetakan wilayah rawan bencana, merancang jalur evakuasi, serta menilai dampak bencana secara lebih akurat. Di banyak negara, pelatihan GIS difokuskan pada:

  • Identifikasi zona risiko (banjir, gempa, tanah longsor)
  • Perencanaan evakuasi berbasis data spasial
  • Simulasi dan pemodelan bencana
  • Pengelolaan data pasca-bencana untuk respons cepat

Studi Kasus Pelatihan di Berbagai Negara

  1. Jepang – Negara ini memiliki pusat pelatihan GIS untuk bencana yang dikembangkan oleh JICA. Mereka menggunakan data real-time dan simulasi gempa dalam pelatihannya.
  2. Filipina – Salah satu negara dengan risiko bencana tinggi, yang mengintegrasikan GIS dalam pendidikan dan pelatihan lembaga penanggulangan bencana.
  3. Amerika Serikat (FEMA & USGS) – Memiliki pelatihan GIS untuk manajemen darurat, termasuk kursus online interaktif dan pelatihan lapangan.
  4. India – Melalui National Disaster Management Authority (NDMA), pelatihan GIS disertakan dalam sistem peringatan dini dan pemantauan bencana berbasis satelit.

Manfaat Pelatihan GIS untuk Mitigasi Bencana

  • Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan aparat lokal
  • Mempercepat waktu tanggap bencana
  • Mengurangi risiko korban dan kerugian
  • Menyediakan data akurat untuk perencanaan pembangunan pasca-bencana

Implementasi di Indonesia

Indonesia yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa, banjir, dan letusan gunung berapi dapat mengadopsi pendekatan serupa. Pelatihan GIS yang terintegrasi dengan sistem peringatan dini dan data geospasial nasional sangat dibutuhkan. TechnoGIS Indonesia dapat berperan dalam menyelenggarakan pelatihan yang aplikatif, terutama di daerah rawan bencana.

Pelatihan GIS untuk mitigasi bencana terbukti sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan wilayah terhadap risiko bencana. Dengan belajar dari pengalaman negara lain, Indonesia bisa mengembangkan sistem pelatihan yang adaptif dan tepat guna, agar siap menghadapi bencana dengan lebih sigap dan berbasis data.

Pelatihan Geospasial Internasional: Belajar dari Praktik Terbaik Dunia

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi geospasial, pelatihan yang berkualitas menjadi kunci untuk mencetak tenaga profesional yang mampu menjawab tantangan global. Tak hanya di Indonesia, pelatihan geospasial juga berkembang pesat di berbagai belahan dunia, menciptakan standar dan praktik terbaik yang bisa menjadi inspirasi.

Lembaga Pelatihan Geospasial Dunia

Beberapa lembaga internasional telah lama dikenal sebagai pionir dalam pengembangan kapasitas geospasial. Contohnya:

  • Esri Academy (Amerika Serikat): Menyediakan pelatihan lengkap dari dasar hingga lanjutan mengenai software ArcGIS, baik secara online maupun tatap muka.
  • UNIGIS (Eropa dan Global): Menawarkan pendidikan jarak jauh berbasis akademik untuk profesional GIS, dengan jaringan internasional yang luas.
  • NASA ARSET (Amerika Serikat): Mengadakan pelatihan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk pemantauan lingkungan dan perubahan iklim, terbuka bagi peserta dari seluruh dunia.
  • ITC University of Twente (Belanda): Salah satu universitas terbaik dunia dalam bidang pelatihan dan riset geospasial, dengan program master dan short course berskala internasional.

Praktik Terbaik dalam Pelatihan Geospasial

Beberapa poin penting yang bisa dipelajari dari lembaga-lembaga ini adalah:

  1. Integrasi Teori dan Praktik: Pelatihan tidak hanya fokus pada teori, tetapi menekankan aplikasi langsung dalam proyek nyata. Misalnya, simulasi tanggap bencana, pemetaan perubahan penggunaan lahan, atau analisis spasial berbasis data real-time.
  2. Kurikulum Berbasis Kebutuhan Industri: Materi pelatihan dirancang berdasarkan kebutuhan praktis sektor kehutanan, pertanian, perkotaan, hingga energi.
  3. Pemanfaatan Teknologi Terkini: Cloud GIS, pemrosesan big data spasial, serta pemanfaatan AI untuk klasifikasi citra menjadi bagian penting dalam pelatihan.
  4. Pendekatan Fleksibel dan Global: Banyak program tersedia secara daring, memungkinkan peserta dari berbagai negara untuk mengikuti tanpa batasan geografis.

Manfaat Bagi Profesional dan Pemula

Mengikuti pelatihan geospasial internasional membuka berbagai peluang:

  • Akses ke materi pelatihan berkualitas tinggi
  • Sertifikasi internasional yang diakui industri global
  • Jaringan profesional lintas negara
  • Peluang kerja dan kolaborasi dalam proyek internasional

Relevansi bagi Pelatihan Lokal di Indonesia

Lembaga pelatihan di Indonesia seperti TechnoGIS Indonesia dapat mengadopsi beberapa strategi terbaik tersebut. Misalnya, dengan menghadirkan pelatihan hybrid, menyesuaikan materi dengan standar internasional, dan mengadakan kolaborasi dengan lembaga luar negeri.

Dengan mempelajari praktik pelatihan dari berbagai belahan dunia, kita dapat meningkatkan kualitas SDM geospasial di dalam negeri dan bersaing di kancah global.

Pelatihan geospasial internasional bukan hanya sarana peningkatan keterampilan, tetapi juga jembatan untuk memperluas wawasan dan membangun koneksi global. Semakin banyak tenaga geospasial Indonesia yang memiliki akses ke pelatihan berkualitas dunia, maka semakin besar pula kontribusi mereka dalam pembangunan berkelanjutan berbasis spasial.

Serah Terima Drone & GNSS RTK: Langkah Baru Universitas PGRI Palembang dalam Teknologi Geospasial

Palembang – TechnoGIS Indonesia resmi menyerahkan Drone NIVO VTOL V2 PPK System dan TGS GNSS EQ1 RTK kepada Laboratorium SIG Prodi Pendidikan Geografi, Universitas PGRI Palembang. Peralatan ini akan mendukung kegiatan penelitian dan pembelajaran berbasis geospasial bagi mahasiswa dan dosen.

Serah terima ini dihadiri oleh perwakilan dari Universitas PGRI Palembang serta tim dari TechnoGIS Indonesia. Dalam kesempatan ini, tim TechnoGIS juga memberikan pelatihan dasar mengenai operasional dan pemanfaatan perangkat untuk memastikan bahwa peralatan dapat digunakan secara optimal dalam berbagai kebutuhan pemetaan dan analisis spasial. Dengan drone VTOL ini, pemetaan udara dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat, sementara GNSS RTK memberikan presisi tinggi dalam survei pemetaan.

“Kami berharap perangkat ini dapat membantu mahasiswa dan peneliti dalam meningkatkan keterampilan pemetaan dan analisis geospasial,” ujar perwakilan TechnoGIS Indonesia.

Universitas PGRI Palembang terus berupaya meningkatkan fasilitas pembelajaran dengan menghadirkan teknologi terkini. Kehadiran peralatan ini diharapkan memperkaya pengalaman praktis mahasiswa dan mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia kerja di bidang geospasial. TechnoGIS Indonesia juga terus berkomitmen untuk mendukung dunia pendidikan dengan menyediakan teknologi mutakhir yang dapat digunakan untuk pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang geospasial.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.technogis.co.id atau hubungi 0813-2552-3979.

Tutorial Penggunaan Drone NIVO VTOL V2 untuk Pemetaan Udara

Drone NIVO VTOL V2 (Vertical Takeoff and Landing) adalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) canggih yang dirancang untuk kebutuhan survei dan pemetaan di berbagai sektor seperti kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan konstruksi. Dengan desain VTOL (Vertical Take-Off and Landing), drone ini dapat lepas landas dan mendarat di area terbatas tanpa memerlukan landasan luas. Sistem penerbangan yang efisien, dikombinasikan dengan kemampuan pengambilan data superior, menjadikan NIVO V2 VTOL pilihan tepat untuk berbagai industri, mulai dari survei lahan hingga pemantauan infrastruktur. Berikut tutorial penggunaan Drone NiVO VTOL V2.

1. Persiapan Awal Sebelum menerbangkan drone, pastikan semua komponen dalam kondisi baik dan siap digunakan. Berikut adalah langkah-langkah persiapan:

  • Periksa kondisi fisik drone, termasuk baling-baling, sayap, dan koneksi elektronik.
  • Pastikan baterai drone dan remote controller terisi penuh.
  • Siapkan kartu memori yang cukup untuk menyimpan data pemetaan.
  • Instal dan konfigurasikan perangkat lunak kontrol penerbangan sesuai kebutuhan.

2. Perencanaan Misi Pemetaan Langkah selanjutnya adalah merencanakan jalur penerbangan untuk pemetaan:

  • Gunakan software pemetaan seperti Mission Planner atau QGroundControl untuk mengatur jalur penerbangan.
  • Tentukan area yang akan dipetakan, ketinggian terbang, dan tumpang tindih gambar (overlap) agar hasil foto udara optimal.
  • Pastikan kondisi cuaca mendukung untuk penerbangan aman dan stabil.

3. Proses Takeoff dan Penerbangan Setelah persiapan selesai, saatnya menerbangkan drone:

  • Nyalakan drone dan remote controller, lalu hubungkan dengan perangkat lunak kontrol.
  • Pilih mode VTOL untuk lepas landas secara vertikal.
  • Setelah mencapai ketinggian aman, drone akan bertransisi ke mode fixed-wing untuk efisiensi penerbangan.
  • Sistem autopilot akan mengontrol jalur penerbangan sesuai rencana misi yang telah dibuat.

4. Pengambilan Data Pemetaan Selama penerbangan, drone akan mengambil foto udara secara otomatis:

  • DroneNIVO V2 dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi dan sensor canggih untuk pemetaan topografi yang akurat dan detail.
  • Gunakan fitur GPS PPK (Post-Processing Kinematic) untuk meningkatkan akurasi koordinat foto udara.
  • Monitor jalannya misi melalui aplikasi kontrol untuk memastikan tidak ada kendala selama penerbangan.

5. Proses Landing dan Pemrosesan Data Setelah misi selesai, drone akan kembali ke titik awal dan mendarat secara vertikal:

  • Pastikan area landing bebas dari hambatan.
  • Setelah drone mendarat dengan aman, matikan sistem dan lepaskan kartu memori untuk pengolahan data.
  • Gunakan perangkat lunak fotogrametri seperti Pix4D atau Agisoft Metashape untuk mengolah foto udara menjadi peta digital.

Keunggulan Drone NIVO V2 VTOL

  • Pengambilan Data Presisi Tinggi: Dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi dan sensor canggih untuk akurasi data optimal.
  • Durasi Terbang Panjang: Dengan sistem penerbangan yang dioptimalkan, drone ini mampu beroperasi dalam waktu lama untuk memastikan cakupan area yang maksimal.
  • Mode Penerbangan Otonom: Jalur penerbangan yang telah diprogram sebelumnya memungkinkan survei dilakukan secara otomatis tanpa intervensi manual.
  • Mudah Dioperasikan dan Dikerahkan: Sistem kontrol yang ramah pengguna serta integrasi dengan aplikasi seluler membuat drone ini mudah diterbangkan, bahkan bagi pemula.
  • Desain Ringan dan Tahan Lama: Dibangun dengan material yang kokoh namun ringan, drone ini mampu bertahan dalam berbagai kondisi cuaca tanpa mengorbankan performa.