Membuat Aplikasi GIS: Panduan Praktis untuk Pemula dan Profesional

Technogis – Sistem Informasi Geografis (GIS) telah menjadi alat yang tak terpisahkan dalam berbagai bidang, dari perencanaan kota hingga analisis bencana alam. Saat ini, kebutuhan akan aplikasi GIS yang handal dan user-friendly semakin meningkat. Baik bagi pemula maupun profesional, memahami langkah-langkah dalam membangun aplikasi GIS dapat membuka banyak peluang dan memberikan solusi yang efektif.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai cara membuat aplikasi GIS, mulai dari konsep dasar hingga pengembangan lanjutan. Kami akan mencakup topik-topik penting seperti pemilihan platform, pengumpulan data, pemodelan spasial, visualisasi, dan integrasi dengan teknologi lain. Artikel ini bertujuan untuk membantu Anda, baik pemula maupun profesional, dalam memahami dan mengembangkan aplikasi GIS yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mungkin Anda Butuhkan:

Jasa Gis
Jasa Pemetaan Gis dan Pemetaan Gis
Jasa Pemetaan dan Jasa Survey Pemetaan
Jasa Gis dan Jasa Webgis

Membuat Aplikasi GIS

Memahami Dasar-Dasar GIS

Sebelum memulai pengembangan aplikasi GIS, penting untuk memahami konsep dasar dari teknologi ini. GIS adalah sistem informasi yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data spasial atau data yang terkait dengan lokasi. Teknologi ini memanfaatkan data geografis, seperti peta, citra satelit, dan data lapangan, untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti perencanaan kota, manajemen sumber daya alam, dan pemantauan bencana alam.

Komponen utama dalam GIS terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, dan pengguna. Perangkat keras dapat berupa komputer, server, alat penginderaan jauh, dan peralatan GPS. Perangkat lunak GIS, seperti ArcGIS, QGIS, dan Google Earth Engine, menyediakan alat-alat untuk mengolah dan menganalisis data spasial. Data GIS dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk data pemerintah, data penginderaan jauh, dan data yang dikumpulkan secara manual. Pengguna GIS dapat terdiri dari perencana kota, analis lingkungan, peneliti, dan lain-lain yang membutuhkan informasi spasial untuk mendukung pengambilan keputusan.

Memilih Platform Pengembangan Aplikasi GIS

Salah satu keputusan penting dalam membangun aplikasi GIS adalah memilih platform pengembangan yang tepat. Saat ini, terdapat berbagai pilihan platform GIS, mulai dari perangkat lunak open source hingga perangkat lunak komersial. Beberapa platform populer yang dapat dipertimbangkan antara lain:

1. QGIS: QGIS adalah platform GIS open source yang sangat fleksibel dan dapat digunakan di berbagai sistem operasi. QGIS menawarkan fitur-fitur yang kuat, seperti analisis spasial, manajemen data, dan visualisasi peta, serta memiliki komunitas pengguna yang besar.

2. ArcGIS: ArcGIS adalah platform GIS komersial yang dikembangkan oleh Esri. ArcGIS menyediakan berbagai produk dan layanan, termasuk ArcMap, ArcGIS Pro, dan ArcGIS Online, yang memudahkan pengembangan dan penyebaran aplikasi GIS.

Mungkin Anda Butuhkan:

Pelatihan Gis
Portofolio Technogis

3. Google Earth Engine: Google Earth Engine adalah platform GIS berbasis cloud yang menyediakan akses ke berbagai jenis data spasial, termasuk data satelit, citra udara, dan data statistik. Platform ini menggunakan bahasa pemrograman Python dan JavaScript, serta menawarkan alat-alat analisis yang kuat.

4. MapBox: MapBox adalah platform GIS berbasis web yang menawarkan solusi pemetaan dan visualisasi data spasial yang menarik. MapBox menyediakan API dan alat-alat untuk membangun aplikasi GIS yang interaktif dan responsif.

Dalam memilih platform, pertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, ketersediaan data, kemudahan penggunaan, dan tingkat integrasi yang diperlukan dengan sistem lain. Selain itu, pastikan platform yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan aplikasi GIS Anda.

Pengumpulan dan Persiapan Data Spasial

Salah satu langkah kunci dalam membangun aplikasi GIS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial yang akan digunakan. Data spasial dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk peta digital, data penginderaan jauh, dan data yang dikumpulkan secara manual.

Berikut adalah beberapa langkah dalam pengumpulan dan persiapan data spasial:

1. Identifikasi Sumber Data: Identifikasi sumber-sumber data spasial yang tersedia, baik dari pemerintah, lembaga non-profit, maupun sumber data lainnya. Pastikan data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan aplikasi GIS yang akan dibuat.

2. Evaluasi Kualitas Data: Periksa kualitas data spasial yang dikumpulkan, termasuk keakuratan, kelengkapan, dan kebaruan data. Lakukan proses pembersihan dan penyesuaian data jika diperlukan.

3. Pengumpulan Data: Kumpulkan data spasial yang dibutuhkan, mulai dari vektor (seperti shapefile), raster (seperti citra satelit), hingga data tabular (seperti data statistik).

4. Penyimpanan Data: Simpan data spasial dalam format yang kompatibel dengan platform GIS yang dipilih, seperti GeoJSON, Shapefile, atau format lainnya.

5. Pemrosesan Data: Lakukan pemrosesan data, seperti transformasi koordinat, pemotongan data, dan integrasi data dari berbagai sumber, untuk memastikan data siap digunakan dalam pengembangan aplikasi GIS.

6. Dokumentasi Data: Dokumentasikan metadata dari data spasial, termasuk sumber, tanggal, proyeksi, dan informasi lainnya, untuk memudahkan penggunaan dan pemeliharaan data di masa depan.

Pengumpulan dan persiapan data spasial yang komprehensif akan menjadi dasar yang kuat untuk membangun aplikasi GIS yang efektif dan akurat.

Mungkin Anda Butuhkan:

Jasa Pemetaan Lidar
Pemetaan Topografi
Jasa Pemetaan Drone
Jasa Pemetaan Uav dan Pemetaan Uav

Pemodelan Spasial dan Analisis

Setelah data spasial siap, langkah selanjutnya adalah melakukan pemodelan spasial dan analisis untuk menghasilkan informasi yang berguna. Pemodelan spasial melibatkan penggunaan alat-alat GIS untuk mengolah, menganalisis, dan memodelkan data spasial.

Beberapa teknik pemodelan spasial dan analisis yang dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi GIS antara lain:

1. Analisis Overlay: Menggabungkan dan menganalisis data spasial dari berbagai sumber untuk menghasilkan informasi baru, seperti peta risiko bencana atau peta potensi lahan pertanian.

2. Analisis Jaringan: Menganalisis jaringan transportasi, utilitas, atau infrastruktur lainnya untuk optimalisasi rute, identifikasi titik-titik kritis, dan perencanaan pengembangan.

3. Analisis Spasial Temporal: Menganalisis perubahan data spasial berdasarkan waktu, seperti perubahan penggunaan lahan atau sebaran penyebaran penyakit.

4. Pemodelan Spasial: Mengembangkan model spasial untuk memprediksi atau mensimulasikan fenomena, seperti penyebaran polusi, sebaran populasi hewan, atau potensi pertumbuhan ekonomi.

5. Analisis Ketetanggaan: Menganalisis hubungan spasial antara objek-objek dalam data, seperti kedekatan fasilitas kesehatan dengan permukiman atau tingkat kepadatan penduduk.

Dalam tahap ini, Anda dapat memanfaatkan alat-alat analisis spasial yang disediakan oleh platform GIS yang dipilih. Hasil dari pemodelan spasial dan analisis dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik, merencanakan intervensi, dan mengembangkan aplikasi GIS yang lebih komprehensif.

Visualisasi dan Penyajian Data Spasial

Visualisasi data spasial adalah komponen penting dalam pengembangan aplikasi GIS. Visualisasi yang efektif dapat membantu pengguna memahami dan menginterpretasikan informasi spasial dengan lebih mudah.

Beberapa teknik visualisasi data spasial yang dapat digunakan dalam aplikasi GIS antara lain:

1. Peta Tematik: Membuat peta yang menampilkan informasi tematik, seperti penggunaan lahan, sebaran penduduk, atau tingkat kemiskinan, dengan menggunakan simbol, warna, dan legenda yang jelas.

2. Peta Interaktif: Mengembangkan peta interaktif yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan data spasial, seperti melakukan zoom, pan, dan mengakses informasi detail suatu objek.

3. Visualisasi 3D: Menggunakan model 3D untuk menampilkan data spasial, seperti topografi, bangunan, atau infrastruktur, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.

4. Grafik dan Diagram: Menyajikan data spasial dalam bentuk grafik, diagram, atau visualisasi lainnya untuk membantu pengguna mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan dalam data.

5. Dashboards dan Infografis: Mengintegrasikan berbagai visualisasi data spasial ke dalam dashboard atau infografis yang memudahkan pengambilan keputusan.

Dalam memilih teknik visualisasi, pertimbangkan kebutuhan pengguna, jenis data spasial yang akan ditampilkan, dan tujuan aplikasi GIS yang sedang dikembangkan. Visualisasi yang menarik dan informatif akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Integrasi dengan Teknologi Lain

Aplikasi GIS dapat diintegrasikan dengan berbagai teknologi lain untuk meningkatkan fungsionalitas dan membuka peluang baru. Beberapa contoh integrasi teknologi dalam pengembangan aplikasi GIS antara lain:

1. Internet of Things (IoT): Mengintegrasikan sensor-sensor IoT untuk mengumpulkan data spasial real-time, seperti data cuaca, kepadatan lalu lintas, atau kualitas udara, dan menampilkannya dalam aplikasi GIS.

2. Big Data dan Analitik: Mengintegrasikan aplikasi GIS dengan platform big data dan alat analitik untuk mengolah dan menganalisis data spasial dalam skala besar, seperti data citra satelit atau data sosial media.

3. Sistem Peringatan Dini: Mengombinasikan aplikasi GIS dengan sistem peringatan dini bencana alam untuk memantau dan memberikan peringatan kepada pengguna terkait risiko bencana.

4. Mobile dan Aplikasi Web: Mengembangkan aplikasi GIS yang dapat diakses melalui perangkat mobile atau platform web, sehingga pengguna dapat mengakses dan berinteraksi dengan data spasial secara mudah.

5. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning: Mengintegrasikan aplikasi GIS dengan teknologi AI dan machine learning untuk meningkatkan analisis spasial, seperti klasifikasi citra satelit atau pemodelan prediktif.

Dengan mengintegrasikan aplikasi GIS dengan teknologi lain, Anda dapat menciptakan solusi yang lebih komprehensif, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna.

Kesimpulan Membuat Aplikasi GIS

Membangun aplikasi GIS yang efektif membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang konsep dasar, pemilihan platform yang tepat, pengumpulan dan persiapan data spasial, pemodelan spasial dan analisis, serta visualisasi dan integrasi dengan teknologi lain.

Panduan praktis yang telah diuraikan dalam artikel ini diharapkan dapat membantu Anda, baik pemula maupun profesional, dalam mengembangkan aplikasi GIS yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan menguasai langkah-langkah ini, Anda akan dapat menciptakan aplikasi GIS yang powerful, inovatif, dan memberikan solusi yang efektif bagi berbagai permasalahan.

Teruslah belajar, bereksperimen, dan berinovasi dalam pengembangan aplikasi GIS. Dengan komitmen dan kreativitas, Anda dapat memanfaatkan teknologi GIS untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

RAB Pemetaan Drone: Menghitung Biaya Pemetaan Udara Secara Detail

Technogis.co.id – RAB Pemetaan Drone: Menghitung Biaya Pemetaan Udara Secara Detail, Pernahkah Anda mendengar tentang pemetaan menggunakan drone? Teknologi ini kian populer karena menawarkan cara yang efisien dan akurat untuk memetakan area yang luas. Namun, sebelum memutuskan menggunakan jasa pemetaan drone, Anda perlu memahami perkiraan biayanya. Artikel ini akan membahas mengenai RAB (Rencana Anggaran Biaya) pemetaan drone secara detail, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat.

Apa yang Mempengaruhi RAB Pemetaan Drone?

Tidak ada biaya pasti untuk pemetaan drone. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi RAB pemetaan drone meliputi:

  • Luas Area yang Dilakukan Pemetaan: Semakin luas area yang perlu dipetakan, semakin tinggi biaya yang dibutuhkan.
  • Kualitas Data yang Diinginkan: Kualitas data yang dihasilkan, seperti resolusi gambar dan akurasi pengukuran, akan mempengaruhi biaya. Semakin tinggi kualitas data yang dibutuhkan, semakin mahal biayanya.
  • Jenis Layanan Tambahan: Beberapa perusahaan pemetaan drone menawarkan layanan tambahan seperti pembuatan model 3D, orthomosaic (gabungan foto udara yang tervalidasi secara geometris), dan analisa data. Biaya akan bertambah tergantung pada jenis layanan tambahan yang Anda pilih.
  • Lokasi Pemetaan: Lokasi pemetaan dapat mempengaruhi biaya. Misalnya, area terpencil mungkin memerlukan biaya tambahan untuk transportasi dan akomodasi tim drone.
  • Perizinan: Penerbangan drone untuk keperluan komersial memerlukan izin khusus. Biaya untuk mengurus izin ini biasanya ditanggung oleh perusahaan penyedia jasa pemetaan drone.

Jasa Pemetaan Lidar: Dapatkan data elevasi dan topografi yang presisi dengan teknologi Lidar

Komponen RAB Pemetaan Drone:

Umumnya, RAB pemetaan drone akan terdiri dari beberapa komponen berikut:

  • Mobilisasi dan Demobilisasi: Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi tim drone ke lokasi pemetaan.
  • Penerbangan Drone: Biaya untuk melakukan penerbangan drone sesuai dengan luas area yang dipetakan.
  • Pengolahan Data: Biaya untuk memproses data yang diperoleh dari penerbangan drone menjadi produk akhir, seperti peta digital atau model 3D.
  • Laporan: Biaya untuk pembuatan laporan yang berisi hasil pemetaan dan analisa data (jika termasuk dalam layanan).

Contoh RAB Pemetaan Drone:

Perlu dicatat bahwa ini hanya contoh perkiraan biaya dan harga sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya.

  • Luas Area: 10 Hektar

  • Kualitas Data: Resolusi gambar 5 cm per pixel, akurasi horizontal 10 cm

  • Layanan Tambahan: Pembuatan peta digital 2D

  • Mobilisasi dan Demobilisasi: Rp. 1.000.000

  • Penerbangan Drone: Rp. 5.000.000

  • Pengolahan Data: Rp. 3.000.000

  • Laporan: Rp. 500.000

Total RAB: Rp. 9.500.000

Tips untuk Mendapatkan RAB Pemetaan Drone Terbaik:

  • Dapatkan penawaran dari beberapa perusahaan pemetaan drone: Bandingkan penawaran dari beberapa perusahaan untuk mendapatkan harga terbaik.
  • Tanyakan secara detail tentang layanan yang termasuk dalam RAB: Pastikan Anda memahami dengan jelas apa saja yang termasuk dalam biaya yang ditawarkan.
  • Negosiasikan harga: Jangan ragu untuk bernegosiasi harga dengan perusahaan pemetaan drone, terutama jika Anda memesan area yang luas atau layanan tambahan.

Pemetaan Topografi: Buat peta topografi yang detail dan akurat untuk berbagai keperluan

Menentukan Mitra Pemetaan Drone yang Tepat: Panduan Lengkap untuk Pengguna

Memilih mitra pemetaan drone yang tepat merupakan kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan pengalaman yang memuaskan. Artikel ini akan membantu Anda dalam menentukan mitra pemetaan drone yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.

Langkah-langkah Memilih Mitra Pemetaan Drone:

  1. Tentukan Kebutuhan Anda:

    • Jenis Data yang Diperlukan: Tentukan jenis data yang Anda butuhkan, seperti peta digital, model 3D, atau data ortofoto.
    • Luas Area Pemetaan: Perkirakan luas area yang ingin Anda petakan.
    • Kualitas Data: Tentukan tingkat akurasi dan resolusi data yang Anda inginkan.
    • Budget: Tetapkan budget yang Anda alokasikan untuk proyek pemetaan drone.
  2. Lakukan Riset:

    • Cari Informasi tentang Perusahaan Pemetaan Drone: Pelajari website, portofolio, dan testimoni dari berbagai perusahaan pemetaan drone.
    • Bandingkan Penawaran: Dapatkan penawaran dari beberapa perusahaan dan bandingkan harga, layanan, dan kualifikasinya.
    • Pertimbangkan Pengalaman dan Keahlian: Pastikan perusahaan memiliki pengalaman dalam jenis pemetaan yang Anda butuhkan dan memiliki tim yang ahli dalam mengoperasikan drone dan memproses data.
  3. Tanyakan Pertanyaan Penting:

    • Jenis Drone yang Digunakan: Tanyakan jenis drone yang digunakan dan apakah drone tersebut sesuai untuk kebutuhan Anda.
    • Perangkat Lunak yang Digunakan: Cari tahu perangkat lunak apa yang digunakan untuk memproses data dan apakah perangkat lunak tersebut kompatibel dengan kebutuhan Anda.
    • Proses Kualitas Data: Tanyakan tentang proses quality control yang dilakukan untuk memastikan kualitas data yang dihasilkan.
    • Contoh Hasil Pemetaan: Minta contoh hasil pemetaan sebelumnya dari perusahaan untuk melihat kualitas pekerjaan mereka.
  4. Periksa Keamanan dan Asuransi:

    • Pastikan perusahaan memiliki pilot drone yang berlisensi dan berpengalaman.
    • Tanyakan tentang asuransi yang dimiliki perusahaan untuk melindungi diri Anda dari kerusakan atau kecelakaan.
  5. Bangun Komunikasi yang Baik:

    • Komunikasikan kebutuhan dan ekspektasi Anda dengan jelas kepada perusahaan.
    • Pastikan perusahaan memberikan update berkala tentang kemajuan proyek.
    • Ajukan pertanyaan dan concerns Anda kepada perusahaan dengan terbuka.

Tips Tambahan:

  • Baca ulasan online tentang perusahaan pemetaan drone.
  • Tanyakan rekomendasi dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa pemetaan drone.
  • Hadiri acara atau seminar terkait pemetaan drone untuk bertemu dengan para profesional di bidang ini.

Kesimpulan:

Memilih mitra pemetaan drone yang tepat membutuhkan riset, pertimbangan, dan komunikasi yang baik. Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips di atas, Anda dapat menemukan mitra yang terpercaya dan menghasilkan data pemetaan drone yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Catatan:

  • Artikel ini hanya memberikan panduan umum dalam memilih mitra pemetaan drone. Setiap proyek pemetaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
  • Pastikan untuk melakukan riset dan pertimbangan yang matang sebelum memilih mitra pemetaan drone.

Semoga Anda sukses dalam menemukan mitra pemetaan drone yang tepat!

Pelatihan GIS Advanced / Lanjut Tahun 2023

Jadwal Pelatihan GIS Advanced/Lanjut 2023 – GIS atau di Indonesia sering di sebut SIG (Sistem Informasi Geografi) merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses pembuatan peta sesuai dengan kondisi asli di permukaan bumi menggunakan seperangkat komputer dan software tertentu. SIG dikenal dengan dengan penggunaan data spasial dan atribut yang terintegrasi. Kemampuan ini menjadikan SIG memiliki keunggulan analisis spasial dan non spasial. Pemanfaatan SIG Pemanfaatan erat dengan pekerjaan bidang-bidang spasial dan geoinformasi. Akan tetapi saat ini SIG banyak dimaanfatkan untuk berbagai bidang keilmuan seperti kesehatan, pertanian, perkebunan, kelautan hingga sosial ekonomi.

PELATIHAN SAINS INFORMASI GEOGRAFI LANJUT

Pelatihan GIS Tingkat Lanjut atau Advanced dilakukan oleh tim TechnoGIS Indonesia ditujukan untuk mereka yang telah menguasai GIS Tingkat Dasar dan ingin belajar tingkat lanjut seperti konsep spasial analisis, pemanfaatan GIS untuk tata ruang, GIS untuk analisis keruangan, GIS untuk penentuan rute atau analisis jaringan jalan.

Pelatihan SIG Lanjut yang dilaksanakan oleh TechnoGIS Indonesia merupakan pelatihan berbasis workshop dengan sistem exhouse atau dilaksanakan di kantor TechnoGIS Indonesian dengan rincian sebagai berikut :

  • Waktu Pelatihan          : 4 Hari
  • Tempat                          : TechnoGIS Indonesia, Jl. Pamularsih Np. 152B, Sinduharjo, Ngaglik,   Sleman, Yogyakarta
  • Fasilitas Penginapan  : Kamar dan sarapan (5 Hari 4 malam)
  • Fasilitas Pelatihan      : Makan siang (4x), Coffee Break (2x /hari selama pelatihan), Seminar kit, Sertifikat, Modul
  • Biaya                              : Rp 7.500.000,-/orang

Pelatihan juga dapat dilaksanakan secara inhouse apabila peserta menghendaki di lokasi domisili peserta dengan minimum peserta adalah 10 orang.

MATERI PELATIHAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TINGKAT LANJUT

Materi yang diberikan pelatihan SIG dasar sudah cukup lengkap karena selain praktek, peserta diberikan konsep yang jelas dan penalaran yang mudah diterima dan diingat dengan harapan peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh pada dunia kerja setelah pelatihan ini. Tidak berhenti disitu saja, pemaparan yang lugas dan sesi diskusi interaktif juga memberikan porsi kepada peserta untuk melakukan imporvisasi materi mengenai pemanfaatan GIS pada bidang masing-masing. Dengan pendampingan instruktur profesional dan sudah berpengalaman dibidangnya selama bertahun-tahun membuat SIG lebih mudah dipahami.

Adapun beberapa materi yang digunakan dalam pelatihan GIS tingkat lanjut adalah sebagai berikut:

  1. Konsep (Data Spasial, Analisis Spasial, Pemetaan, dan Basis Data Pemetaan)
  2. Editing Tingkat Lanjut (Manipulasi data Atribut dan Geometri)
  3. Topologi : koreksi kesalahan dalam digitasi layer.
  4. Analisis Spasial : mencangkup seluruh pemodelan overlay, metode dalam analisis spasial, pembangunan moduler (mesin semi-automasi pemodelan), dan studi kasaus.
  5. Analisis Jaringan : analisis dengan menggunakan basis data jaringan (vektor garis) untuk perencanaan  dan pengenalan beberapa algoritma yang biasa digunakan dalam analisis jaringan.
  6. Analisis 3 Dimensi (3D)  : pembuatan DEM menggunakan data ketinggian dan pengolahan raster DEM beserta turunannya.
  7. Analisis Hidrologi : Pemodelan dengan menggunakan model hidrologi untuk menentukan batas Daaerah Aliran Sungai (DAS) ataupun model aliran air sungai (sistem sungai).
  8. Visualisasi 3D Model : Pembuatan model dalam representasi 3D dan animasi.

Jika peserta memiliki kasus tertentu dapat dikomunikasikan terlebih dahulu untuk penyelarasan materi agar dapat sesuai atau menyinggung tema yang diinginkan. Peserta juga diperbolehkan untuk membawa data pribadi sebagai bahan pelatihan pengolahan khusus untuk pelatihan GIS tingkat lanjut dengan syarat telah dikomunikasikan dan telah disetujui oleh pihak TechnoGIS Indonesia.

MANFAAT GIS TINGKAT LANJUT UNTUK DIBERBAGAI BIDANG:

  • Penentuan Zonasi suatu kawasan
  • Analisis kesesuaian lahan
  • Analisis jaringan jalan
  • Analisis hutan/perkebunan
  • Pemetaan dibidang pertanian
  • Pemetaan jaringan pipa
  • Pemetaan dengan parameter-parameter tertentu
  • Penginderaan jauh untuk bidang kesehatan

JADWAL PELATIHAN GIS ADVANCED/LANJUT TAHUN 2023

Tgl 02 – 05
Tgl 09 – 12
Tgl 16 – 19
Tgl 24 – 27
30 Januari – 02 Februari
Febuari Tgl 06 – 09
Tgl 13 – 16
Tgl 20 – 23
27 Februari – 02 Maret
Maret Tgl 06 – 09
Tgl 13 – 16
Tgl 27 – 30
April Tgl 03 – 06
Tgl 10 – 13
Tgl 17 – 20
Mei Tgl 02 – 05
Tgl 08 – 11
Tgl 22 – 25
Juni Tgl 05 – 08
Tgl 12 – 15
Tgl 19 – 22
Juli Tgl 03 – 06
Tgl 10 – 13
Tgl 24 – 27
31 Juli – 03 Agustus
Agustus Tgl 07 – 10
Tgl 21 – 24
Tgl 28 – 31
September Tgl 04 – 07
Tgl  11 – 14
Tgl 18 – 21
Oktober Tgl 02 – 05
Tgl 09 – 12
Tgl 16 – 19
Tgl 23 – 26
30 Oktober – 02 November
November Tgl 06 – 09
Tgl 13 – 16
Tgl 20 – 23
Tgl 27 – 30
Desember Tgl 04 – 07
Tgl 11 – 14
Tgl 18 – 21