Belajar Web GIS: Membangun Aplikasi Peta Interaktif

Technogis.co.id – Belajar Web GIS: Membangun Aplikasi Peta Interaktif Web GIS (Geographic Information System) merupakan teknologi yang memungkinkan kita untuk mengakses dan memanipulasi data geospasial melalui web. Teknologi ini telah merevolusi cara kita melihat dan menganalisis data geografis, membuatnya lebih mudah diakses dan dipahami oleh semua orang. Pada artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah dasar untuk membangun aplikasi peta interaktif menggunakan Web GIS.

Jasa Gis: Solusi lengkap untuk kebutuhan pemetaan dan analisis spasial

Apa itu Web GIS?

Web GIS adalah sistem yang menggabungkan informasi geografis dengan teknologi internet. Dengan Web GIS, pengguna dapat melihat peta, melakukan analisis spasial, dan berbagi data geografis secara online. Teknologi ini digunakan di berbagai bidang seperti perencanaan kota, manajemen lingkungan, transportasi, dan banyak lagi.

Mengapa Web GIS Penting?

Web GIS memungkinkan penyebaran informasi geografis ke khalayak yang lebih luas dengan cara yang mudah diakses. Ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai sektor. Selain itu, Web GIS juga memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara berbagai pemangku kepentingan.

Langkah-langkah Membangun Aplikasi Peta Interaktif

  1. Menentukan Tujuan dan Kebutuhan

    Sebelum memulai pembangunan aplikasi, tentukan terlebih dahulu tujuan dan kebutuhan dari aplikasi peta interaktif yang akan dibuat. Apakah aplikasi ini untuk memantau lingkungan, mengelola aset, atau untuk kebutuhan lainnya?

  2. Mengumpulkan Data Geospasial

    Data geospasial adalah jantung dari setiap aplikasi GIS. Data ini dapat berupa peta, citra satelit, data demografi, dan lain-lain. Sumber data geospasial dapat diperoleh dari berbagai instansi pemerintah, organisasi non-profit, atau platform online seperti Google Maps dan OpenStreetMap.

  3. Memilih Platform dan Teknologi

    Pilih platform dan teknologi yang sesuai untuk pengembangan aplikasi Web GIS. Beberapa teknologi populer termasuk Leaflet, OpenLayers, dan Google Maps API. Platform ini menyediakan berbagai fitur untuk membuat peta interaktif yang menarik dan fungsional.

  4. Desain Antarmuka Pengguna (UI)

    Desain antarmuka pengguna adalah langkah penting dalam pengembangan aplikasi Web GIS. Pastikan antarmuka yang dibuat user-friendly dan intuitif. Pengguna harus dapat dengan mudah menavigasi peta, mencari informasi, dan menggunakan alat analisis yang disediakan.

  5. Pengembangan Aplikasi

    Mulailah pengembangan aplikasi dengan mengintegrasikan data geospasial ke dalam peta interaktif. Gunakan teknologi yang telah dipilih untuk menambahkan lapisan (layers), marker, dan alat interaktif lainnya. Pastikan aplikasi berjalan dengan baik di berbagai perangkat, baik desktop maupun mobile.

  6. Pengujian dan Optimalisasi

    Lakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik dan bebas dari bug. Optimalkan kinerja aplikasi agar dapat berjalan dengan lancar meskipun memuat banyak data geospasial. Perhatikan juga aspek keamanan untuk melindungi data dan privasi pengguna.

  7. Peluncuran dan Pemeliharaan

    Setelah aplikasi selesai dikembangkan dan diuji, lakukan peluncuran aplikasi. Pastikan untuk menyediakan dokumentasi dan panduan penggunaan yang lengkap. Lakukan pemeliharaan secara berkala untuk memastikan aplikasi tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Jasa Pemetaan Gis: Buat peta digital yang akurat dan informatif

Studi Kasus: Membangun Aplikasi Peta Interaktif untuk Manajemen Bencana

Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana membangun aplikasi peta interaktif untuk manajemen bencana. Aplikasi ini akan membantu dalam memantau dan merespon bencana seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan.

  1. Menentukan Tujuan dan Kebutuhan Tujuan aplikasi adalah untuk menyediakan informasi real-time tentang bencana yang terjadi, memantau area terdampak, dan membantu koordinasi tim respon bencana.
  2. Mengumpulkan Data Geospasial Data yang diperlukan meliputi peta wilayah, data cuaca, data seismik, dan laporan kejadian dari lapangan. Data ini bisa diperoleh dari BMKG, BNPB, dan sumber lainnya.
  3. Memilih Platform dan Teknologi Pilih Leaflet untuk membuat peta interaktif karena mudah digunakan dan memiliki komunitas pengguna yang besar. Integrasikan dengan API dari BMKG untuk mendapatkan data cuaca dan seismik secara real-time.
  4. Desain Antarmuka Pengguna (UI) Buat antarmuka yang menampilkan peta dengan berbagai lapisan informasi seperti area terdampak, titik evakuasi, dan posko bantuan. Tambahkan fitur pencarian lokasi dan filter data.
  5. Pengembangan Aplikasi Integrasikan data dari BMKG dan BNPB ke dalam peta interaktif. Tambahkan fitur notifikasi untuk memberi tahu pengguna tentang bencana yang sedang terjadi dan update real-time tentang kondisi terbaru.
  6. Pengujian dan Optimalisasi Uji aplikasi dengan berbagai skenario bencana untuk memastikan semua fitur berfungsi dengan baik. Optimalkan agar aplikasi dapat memuat data dengan cepat meskipun ada lonjakan pengguna saat bencana terjadi.
  7. Peluncuran dan Pemeliharaan Luncurkan aplikasi dan promosikan ke masyarakat luas. Sediakan panduan penggunaan dan lakukan pemeliharaan secara rutin untuk memperbarui data dan fitur aplikasi.

Kesimpulan

Membangun aplikasi peta interaktif menggunakan Web GIS membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang matang. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat membuat aplikasi yang tidak hanya menarik tetapi juga bermanfaat bagi pengguna. Web GIS membuka peluang besar untuk inovasi dalam berbagai bidang, dan dengan pemahaman yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk kebaikan bersama.

Pembuatan WebGIS: Panduan Langkah demi Langkah untuk Membangun WebGIS

Technogis.co.id – Pembuatan WebGIS: Panduan Langkah demi Langkah untuk Membangun WebGIS atau Sistem Informasi Geografis berbasis web adalah teknologi yang menggabungkan data geografis dengan kemampuan internet. Dengan WebGIS, kita dapat mengakses, menganalisis, dan memvisualisasikan data spasial dari berbagai lokasi melalui browser. Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah untuk membangun WebGIS sederhana yang mudah dipahami dan diterapkan oleh pemula.

Jasa Pemetaan Drone: Dapatkan citra yang detail dan berkualitas tinggi

Apa itu WebGIS?

WebGIS adalah sistem yang memungkinkan pengguna mengakses data geografis melalui internet. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen penting, yaitu:

  1. Server GIS: Menyimpan dan mengolah data geografis.
  2. Database Geografis: Tempat penyimpanan data spasial.
  3. Antarmuka Web: Media interaksi pengguna dengan sistem.
  4. API (Application Programming Interface): Penghubung antara server GIS dan antarmuka web.

Langkah-langkah Membangun WebGIS

Untuk membangun WebGIS sederhana, kita akan menggunakan beberapa alat dan teknologi open-source. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Persiapan Alat dan Teknologi

Alat dan teknologi yang dibutuhkan untuk memulai proyek WebGIS adalah:

  • QGIS: Software GIS desktop open-source untuk mengolah data geografis.
  • GeoServer: Server open-source untuk mempublikasikan data geografis di web.
  • PostGIS: Ekstensi PostgreSQL untuk penyimpanan data geografis.
  • Leaflet: Library JavaScript open-source untuk membuat peta interaktif di web.

2. Instalasi dan Konfigurasi QGIS

QGIS adalah software yang digunakan untuk mengolah dan memanipulasi data geografis. Berikut langkah-langkah instalasinya:

  1. Unduh QGIS dari situs resminya dan instal di komputer Anda.
  2. Buka QGIS dan mulai dengan memuat data geografis, seperti shapefile atau data raster.
  3. Edit dan analisis data sesuai kebutuhan Anda.

3. Mengatur Database dengan PostGIS

PostGIS adalah ekstensi PostgreSQL yang memungkinkan penyimpanan data geografis. Berikut langkah-langkah pengaturannya:

  1. Instal PostgreSQL dan PostGIS di komputer Anda.
  2. Buat database baru menggunakan pgAdmin atau terminal.
  3. Aktifkan ekstensi PostGIS di database baru dengan perintah SQL:
    sql

    CREATE EXTENSION postgis;

4. Mengunggah Data ke GeoServer

GeoServer adalah server open-source yang digunakan untuk mempublikasikan data geografis di web. Berikut langkah-langkah pengunggahan data ke GeoServer:

  1. Instal GeoServer dan buka antarmuka administrasinya di browser Anda (biasanya di http://localhost:8080/geoserver).
  2. Masuk menggunakan kredensial default (admin, geoserver).
  3. Buat workspace baru dan datastore baru untuk data Anda.
  4. Unggah data geografis Anda ke GeoServer melalui menu datastore.

Jasa Pemetaan Uav: Dapatkan data spasial yang akurat dan cepat dengan teknologi UAV

5. Membuat Peta Interaktif dengan Leaflet

Leaflet adalah library JavaScript yang sangat populer untuk membuat peta interaktif. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk membuat peta interaktif menggunakan Leaflet:

  1. Buat file HTML baru dan sertakan library Leaflet:
    html

    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Peta Interaktif Sederhana</title>
    <link rel="stylesheet" href="https://unpkg.com/leaflet/dist/leaflet.css" />
    <style>
    #map { height: 600px; }
    </style>
    </head>
    <body>
    <div id="map"></div>
    <script src="https://unpkg.com/leaflet/dist/leaflet.js"></script>
    <script>
    var map = L.map('map').setView([-6.200000, 106.816666], 10);

    L.tileLayer('https://{s}.tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.png', {
    maxZoom: 19,
    }).addTo(map);

    L.marker([-6.200000, 106.816666]).addTo(map)
    .bindPopup('Ini adalah Jakarta.')
    .openPopup();

    </script>
    </body>
    </html>
  2. Simpan file HTML dan buka di browser Anda. Anda akan melihat peta interaktif dengan penanda di Jakarta.

6. Menghubungkan Leaflet dengan GeoServer

Untuk menampilkan data dari GeoServer di peta Leaflet, kita dapat menggunakan WMS (Web Map Service) yang disediakan oleh GeoServer. Berikut adalah cara menghubungkan Leaflet dengan GeoServer:

  1. Tambahkan layer WMS dari GeoServer ke peta Leaflet dengan kode berikut:
    javascript

    var wmsLayer = L.tileLayer.wms('http://localhost:8080/geoserver/wms', {
    layers: 'workspace:layername',
    format: 'image/png',
    transparent: true
    }).addTo(map);
  2. Gantilah workspace dan layername dengan nama workspace dan layer yang telah Anda buat di GeoServer.

7. Mengoptimalkan WebGIS untuk SEO

Agar WebGIS Anda mudah ditemukan di Google, penting untuk mengoptimalkan situs Anda untuk SEO. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan WebGIS Anda:

  1. Gunakan Kata Kunci yang Relevan: Sertakan kata kunci yang relevan seperti “WebGIS”, “data geografis”, “peta interaktif”, dll. dalam judul, deskripsi, dan konten situs Anda.
  2. Buat Konten Berkualitas: Pastikan konten yang Anda buat informatif, mudah dipahami, dan bermanfaat bagi pengguna.
  3. Optimalkan Kecepatan Situs: Pastikan situs Anda memiliki waktu muat yang cepat dengan mengoptimalkan gambar dan meminimalkan file JavaScript dan CSS.
  4. Mobile-Friendly: Pastikan situs Anda responsif dan dapat diakses dengan baik melalui perangkat mobile.
  5. Gunakan Metadata yang Tepat: Tambahkan meta deskripsi, judul halaman yang relevan, dan tag alt pada gambar.

Penutup

Membangun WebGIS sederhana memerlukan beberapa langkah yang terstruktur, namun dengan alat dan teknologi yang tepat, proses ini dapat dilakukan dengan mudah. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah di atas, Anda dapat membuat WebGIS dasar yang dapat diakses melalui web dan memberikan pengalaman interaktif bagi pengguna. Semoga panduan ini bermanfaat dan selamat mencoba!

Contoh WebGIS Sederhana: Membangun WebGIS untuk Pengalaman Dasar

Technogis.co.id – Contoh WebGIS Sederhana: Membangun WebGIS untuk Pengalaman Dasar WebGIS atau Sistem Informasi Geografis berbasis web adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk mengakses, menganalisis, dan memvisualisasikan data geografis melalui internet. Teknologi ini sangat berguna untuk berbagai aplikasi, mulai dari pemetaan, analisis lingkungan, hingga perencanaan kota. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dasar untuk membangun WebGIS sederhana yang mudah dipahami dan diikuti oleh pemula.

Apa itu WebGIS?

WebGIS adalah sistem yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data geografis melalui browser web. Sistem ini mengintegrasikan data geografis dengan teknologi web untuk memberikan akses yang mudah dan cepat kepada pengguna di mana saja dan kapan saja. WebGIS terdiri dari beberapa komponen utama:

  1. Server GIS: Tempat menyimpan dan mengolah data geografis.
  2. Database Geografis: Tempat penyimpanan data spasial.
  3. Antarmuka Web: Media interaksi pengguna dengan sistem.
  4. API (Application Programming Interface): Penghubung antara server GIS dan antarmuka web.

Jasa Pemetaan Lidar: Dapatkan data elevasi dan topografi yang presisi dengan teknologi Lidar

Langkah-langkah Membangun WebGIS Sederhana

Untuk membangun WebGIS sederhana, kita akan menggunakan beberapa alat dan teknologi open-source. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Persiapan Alat dan Teknologi

Untuk memulai, kita memerlukan beberapa alat dan teknologi berikut:

  • QGIS: Software GIS desktop open-source untuk mengolah data geografis.
  • GeoServer: Server open-source untuk mempublikasikan data geografis di web.
  • PostGIS: Ekstensi PostgreSQL untuk penyimpanan data geografis.
  • Leaflet: Library JavaScript open-source untuk membuat peta interaktif di web.

2. Instalasi dan Konfigurasi QGIS

QGIS adalah software yang digunakan untuk mengolah dan memanipulasi data geografis. Langkah pertama adalah mengunduh dan menginstal QGIS dari situs resminya. Setelah terinstal, buka QGIS dan mulai dengan memuat data geografis yang Anda miliki, seperti shapefile atau data raster.

3. Mengatur Database dengan PostGIS

PostGIS adalah ekstensi dari PostgreSQL yang memungkinkan penyimpanan data geografis. Instal PostgreSQL dan PostGIS, kemudian buat database baru untuk menyimpan data geografis Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Instal PostgreSQL dan PostGIS.
  2. Buat database baru menggunakan pgAdmin atau terminal.
  3. Aktifkan ekstensi PostGIS di database baru Anda dengan perintah SQL:
    sql
    CREATE EXTENSION postgis;

4. Mengunggah Data ke GeoServer

GeoServer adalah server open-source yang digunakan untuk mempublikasikan data geografis ke web. Instal GeoServer dan buka antarmuka administrasinya di browser Anda. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka GeoServer di browser Anda (biasanya di http://localhost:8080/geoserver).
  2. Masuk menggunakan kredensial default (admin, geoserver).
  3. Buat workspace baru dan datastore baru untuk data Anda.
  4. Unggah data geografis Anda ke GeoServer melalui menu data store.

Pemetaan Topografi: Buat peta topografi yang detail dan akurat untuk berbagai keperluan

5. Membuat Peta Interaktif dengan Leaflet

Leaflet adalah library JavaScript yang sangat populer untuk membuat peta interaktif. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk membuat peta interaktif menggunakan Leaflet:

  1. Buat file HTML baru dan sertakan library Leaflet:
    html
    <!DOCTYPE html>
    <html>
    <head>
    <title>Peta Interaktif Sederhana</title>
    <link rel="stylesheet" href="https://unpkg.com/leaflet/dist/leaflet.css" />
    <style>
    #map { height: 600px; }
    </style>
    </head>
    <body>
    <div id="map"></div>
    <script src="https://unpkg.com/leaflet/dist/leaflet.js"></script>
    <script>
    var map = L.map('map').setView([-6.200000, 106.816666], 10);

    L.tileLayer('https://{s}.tile.openstreetmap.org/{z}/{x}/{y}.png', {
    maxZoom: 19,
    }).addTo(map);

    L.marker([-6.200000, 106.816666]).addTo(map)
    .bindPopup('Ini adalah Jakarta.')
    .openPopup();

    </script>
    </body>
    </html>
  2. Simpan file HTML dan buka di browser Anda. Anda akan melihat peta interaktif dengan penanda di Jakarta.

6. Menghubungkan Leaflet dengan GeoServer

Untuk menampilkan data dari GeoServer di peta Leaflet, kita dapat menggunakan WMS (Web Map Service) yang disediakan oleh GeoServer. Berikut adalah contoh cara menghubungkan Leaflet dengan GeoServer:

var wmsLayer = L.tileLayer.wms('http://localhost:8080/geoserver/wms', {
layers: 'workspace:layername',
format: 'image/png',
transparent: true
}).addTo(map);

Gantilah workspace dan layername dengan nama workspace dan layer yang telah Anda buat di GeoServer.

Penutup

Membangun WebGIS sederhana memerlukan beberapa langkah, tetapi dengan alat dan teknologi yang tepat, proses ini dapat dilakukan dengan mudah. QGIS, GeoServer, PostGIS, dan Leaflet adalah beberapa alat open-source yang sangat berguna untuk membuat WebGIS. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat WebGIS dasar yang dapat diakses melalui web dan memberikan pengalaman interaktif bagi pengguna. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Manfaat WebGIS: Keuntungan Menggunakan WebGIS

Technogis.co.id – Manfaat WebGIS: Keuntungan Menggunakan WebGIS  (Web Geographic Information System) adalah sistem yang menggabungkan teknologi GIS (Sistem Informasi Geografis) dengan internet, memungkinkan akses dan analisis data geografis secara online. WebGIS memudahkan pengguna untuk memvisualisasikan, menganalisis, dan berbagi data geografis dengan cepat dan efisien. Artikel ini akan menjelaskan berbagai manfaat WebGIS dan bagaimana teknologi ini dapat memberikan keuntungan bagi berbagai sektor.

Jasa Webgis: Buat aplikasi webgis interaktif untuk visualisasi dan analisis data spasial

1. Akses Mudah dan Cepat

Salah satu manfaat utama WebGIS adalah kemudahan akses. Dengan WebGIS, pengguna dapat mengakses data geografis dari mana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan internet. Tidak diperlukan perangkat keras atau perangkat lunak khusus, karena WebGIS dapat diakses melalui browser web di komputer, tablet, atau smartphone. Ini sangat membantu dalam situasi di mana data geografis perlu diakses secara cepat, seperti dalam manajemen bencana atau respons darurat.

2. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

WebGIS dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai aktivitas yang melibatkan data geografis. Pengguna dapat dengan mudah memetakan, menganalisis, dan memvisualisasikan data dalam waktu singkat. Misalnya, dalam perencanaan kota, WebGIS memungkinkan perencana untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan pengembangan atau perbaikan dengan cepat, sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan.

3. Analisis Data yang Kuat

WebGIS menyediakan alat analisis yang kuat untuk membantu pengguna dalam memahami data geografis. Dengan fitur seperti analisis spasial, overlay peta, dan pemodelan, pengguna dapat menggali informasi mendalam dari data yang tersedia. Misalnya, dalam sektor pertanian, WebGIS dapat digunakan untuk menganalisis pola curah hujan dan mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian.

4. Kolaborasi dan Berbagi Data

WebGIS memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pengguna dari lokasi yang berbeda. Data dan analisis dapat dibagikan secara real-time, memungkinkan tim untuk bekerja bersama secara lebih efektif. Misalnya, dalam proyek pembangunan infrastruktur, berbagai pemangku kepentingan seperti arsitek, insinyur, dan pemerintah dapat berbagi data dan mendapatkan gambaran yang sama tentang proyek tersebut.

5. Penghematan Biaya

Menggunakan WebGIS dapat mengurangi biaya yang terkait dengan perangkat keras dan perangkat lunak GIS tradisional. Karena WebGIS berbasis web, tidak diperlukan investasi besar dalam perangkat keras khusus atau lisensi perangkat lunak. Selain itu, pemeliharaan dan pembaruan sistem dapat dilakukan dengan lebih efisien dan murah dibandingkan dengan sistem GIS tradisional.

6. Visualisasi Data yang Interaktif

WebGIS menyediakan visualisasi data yang interaktif dan mudah dipahami. Pengguna dapat membuat peta, grafik, dan diagram yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Visualisasi ini membantu dalam memahami informasi geografis dengan lebih baik dan membuat presentasi data lebih menarik dan informatif. Misalnya, dalam penelitian lingkungan, peta interaktif dapat menunjukkan perubahan ekosistem dari waktu ke waktu.

7. Dukungan untuk Pengambilan Keputusan

Dengan alat analisis dan visualisasi data yang disediakan oleh WebGIS, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data. Informasi yang akurat dan real-time membantu dalam perencanaan, manajemen, dan implementasi proyek. Misalnya, dalam manajemen lalu lintas, data real-time dari WebGIS dapat digunakan untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas dan mengurangi kemacetan.

8. Integrasi dengan Data Lain

WebGIS dapat dengan mudah diintegrasikan dengan data dari berbagai sumber lain, seperti data sensus, data ekonomi, dan data sosial. Integrasi ini memungkinkan analisis yang lebih komprehensif dan mendalam. Misalnya, dalam penelitian kesehatan masyarakat, data penyakit dapat diintegrasikan dengan data demografis untuk mengidentifikasi daerah dengan risiko tinggi dan merencanakan intervensi yang tepat.

9. Pemantauan Lingkungan

WebGIS dapat digunakan untuk pemantauan lingkungan secara efektif. Dengan memanfaatkan data satelit dan sensor, WebGIS dapat memantau perubahan lingkungan seperti deforestasi, polusi air, dan kualitas udara. Data ini dapat digunakan untuk merencanakan tindakan konservasi dan mitigasi. Misalnya, dalam pengelolaan sumber daya alam, WebGIS dapat memantau perubahan hutan dan merencanakan reboisasi.

Pelatihan Gis: Tingkatkan keahlian Anda di bidang GIS dengan pelatihan profesional

10. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas

WebGIS dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam berbagai sektor. Dengan menyediakan akses terbuka ke data geografis, publik dapat memantau proyek pemerintah, perkembangan pembangunan, dan penggunaan lahan. Hal ini mendorong partisipasi publik dan memastikan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan data yang tersedia. Misalnya, dalam perencanaan kota, warga dapat melihat rencana pembangunan dan memberikan masukan.

Kesimpulan

WebGIS adalah alat yang sangat berguna untuk mengakses, menganalisis, dan berbagi data geografis secara online. Manfaat WebGIS meliputi akses mudah dan cepat, peningkatan efisiensi dan produktivitas, analisis data yang kuat, kolaborasi, penghematan biaya, visualisasi data yang interaktif, dukungan untuk pengambilan keputusan, integrasi data, pemantauan lingkungan, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas. Dengan memahami dan memanfaatkan manfaat ini, pengguna dapat meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam berbagai bidang, mulai dari perencanaan kota hingga manajemen lingkungan.

Cara Membuat Peta Administrasi di QGIS: Visualisasi Wilayah Administratif

Technogis.co.id – Membentangkan Wajah Negeri: Cara Membuat Peta Administrasi di QGIS Peta administrasi tak sekadar garis batas wilayah. Ia berfungsi sebagai cerminan pembagian administratif suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Perangkat lunak QGIS, yang gratis dan open-source, menjadi kawan andal untuk membuat peta administrasi yang informatif dan akurat.

Mengapa Membuat Peta Administrasi Penting?

Beberapa alasan mendasar membuat peta administrasi memegang peranan penting:

  • Perencanaan Pembangunan: Data batas wilayah administratif menjadi rujukan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur, alokasi anggaran, dan penetapan kebijakan pembangunan daerah.
  • Monitoring dan Evaluasi: Peta administrasi digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi program pembangunan yang dilaksanakan di wilayah tertentu.
  • Kajian dan Penelitian: Para peneliti di bidang geografi, sosial, dan politik kerap menggunakan peta administrasi sebagai dasar analisis spasial.
  • Edukasi dan Informasi Publik: Peta administrasi menjadi media edukasi yang efektif untuk mengenalkan pembagian wilayah administratif kepada masyarakat.

Data yang Dibutuhkan untuk Membuat Peta Administrasi

Untuk membuat peta administrasi di QGIS, Anda memerlukan data berikut:

  • Data batas wilayah administratif: Data ini biasanya tersedia dalam format shapefile atauΠηγke [KOI: shapefile Kita bisa dapatkan data shapefile dari situs resmi Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia https://sigesit.big.go.id/login.](geospatial format) lainnya. Anda bisa mendapatkan data shapefile dari situs resmi Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia https://sigesit.big.go.id/login.
  • Data pendukung (opsional): Selain data batas wilayah, Anda dapat menyertakan data pendukung lain, seperti data infrastruktur, data kependudukan, atau data lainnya yang relevan dengan kebutuhan Anda.

Jasa Webgis: Buat aplikasi webgis interaktif untuk visualisasi dan analisis data spasial

Langkah-langkah Membuat Peta Administrasi di QGIS

  1. Membuka QGIS dan Menambahkan Data Batas Wilayah:

    • Buka QGIS dan klik menu “Project” -> “Open Layer”.
    • Cari dan pilih file data batas wilayah administratif yang Anda miliki.
    • Klik “Open” untuk menambahkan data tersebut ke proyek QGIS Anda.
  2. Memilih Sistem Koordinat:

    • Pastikan sistem koordinat data batas wilayah Anda sesuai dengan proyek QGIS Anda.
    • Jika perlu, Anda dapat memproyeksikan data batas wilayah ke sistem koordinat yang diinginkan.
  3. Menyesuaikan Simbolisasi Batas Wilayah:

    • Klik kanan pada layer data batas wilayah Anda dan pilih “Properties”.
    • Klik pada tab “Symbology” dan pilih jenis garis yang ingin Anda gunakan untuk menampilkan batas wilayah.
    • Anda dapat menyesuaikan ketebalan garis, warna garis, dan gaya garis sesuai dengan keinginan Anda.
  4. Membedakan Wilayah Administratif (Opsional):

    • Jika Anda memiliki data untuk beberapa tingkatan wilayah administratif (misalnya, provinsi, kabupaten, kecamatan), Anda dapat membuat simbolisasi yang berbeda untuk setiap tingkatan wilayah.
    • Gunakan fitur “Rule-based rendering” untuk membuat aturan pewarnaan atau pemberian simbol yang berbeda berdasarkan atribut wilayah tersebut.
  5. Menambahkan Label Wilayah (Opsional):

    • Anda dapat menambahkan label nama wilayah administratif pada peta.
    • Klik kanan pada layer data batas wilayah dan pilih “Label”.
    • Pilih atribut yang berisi nama wilayah dan sesuaikan pengaturan label lainnya.
  6. Membuat Judul, Legenda, dan Skala Peta:

    • Klik pada menu “Project” -> “Properties” dan tambahkan judul untuk peta Anda.
    • Gunakan tools yang tersedia di QGIS untuk membuat legenda yang menjelaskan arti dari simbol dan warna yang digunakan pada peta.
    • Tambahkan skala peta untuk menunjukkan ukuran sebenarnya dari area yang ditampilkan pada peta.
  7. Mencetak atau Menyimpan Peta:

    • Setelah selesai membuat peta administrasi, Anda dapat mencetaknya atau menyimpannya dalam format file yang diinginkan (misalnya, JPG, PNG, PDF).

Jasa Pemetaan: Dapatkan peta lengkap untuk wilayah yang Anda inginkan

Kesimpulan

Peta administrasi merupakan alat yang penting untuk memvisualisasikan pembagian wilayah administratif suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Dengan menggunakan QGIS, software GIS gratis dan open-source, Anda dapat membuat peta administrasi yang informatif dan menarik dengan mudah.

Manfaat Utama Memvisualisasikan Pembagian Wilayah Administratif dengan Peta:

  • Mempermudah pemahaman batas-batas wilayah administratif.
  • Membantu dalam perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan.
  • Mendukung monitoring dan evaluasi program pembangunan.
  • Menjadi bahan edukasi dan informasi publik tentang pembagian wilayah administratif.
  • Membantu dalam analisis spasial di berbagai bidang penelitian.

Langkah-langkah Utama Membuat Peta Administrasi di QGIS:

  1. Siapkan data batas wilayah administratif dalam format shapefile atau format geospasial lainnya.
  2. Buka QGIS dan tambahkan data batas wilayah ke proyek.
  3. Pilih sistem koordinat yang sesuai.
  4. Sesuaikan simbolisasi batas wilayah.
  5. Bedakan wilayah administratif (opsional).
  6. Tambahkan label wilayah (opsional).
  7. Buat judul, legenda, dan skala peta.
  8. Cetak atau simpan peta dalam format yang diinginkan.

Tips untuk Membuat Peta Administrasi yang Efektif:

  • Gunakan jenis garis yang jelas dan mudah dilihat.
  • Pilih warna yang kontras dan tidak melelahkan mata.
  • Buat legenda peta yang jelas dan mudah dipahami.
  • Tambahkan label nama wilayah yang mudah dibaca.
  • Pastikan peta memiliki skala yang sesuai.
  • Gunakan tata letak yang rapi dan bersih.

Penutup

Dengan mengikuti panduan dan tips di atas, Anda dapat membuat peta administrasi yang informatif dan menarik untuk berbagai keperluan. QGIS, sebagai software GIS yang mudah digunakan dan gratis, membuka peluang bagi Anda untuk memanfaatkan kekuatan visualisasi data untuk meningkatkan pemahaman dan komunikasi informasi tentang pembagian wilayah administratif.

Dengan menambahkan informasi tersebut, artikel ini akan menjadi lebih komprehensif dan bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan peta administrasi untuk berbagai keperluan.

Aturan Layout Peta: Panduan Membuat Peta yang Informatif

Technogis.co.id – Peta ibarat jendela ke dunia. Melalui peta, kita bisa mengetahui lokasi geografis, memahami hubungan antar tempat, dan merencanakan perjalanan. Namun, agar fungsinya sebagai penyedia informasi optimal, peta perlu dirancang dengan baik. Inilah pentingnya memahami aturan layout peta.

Aturan layout peta tidak hanya memastikan tampilan peta menjadi menarik, tetapi juga membuatnya lebih mudah dipahami dan informatif. Dengan layout yang tepat, pengguna peta dapat menangkap informasi yang disajikan secara cepat dan akurat.

Komponen Penting dalam Layout Peta

Sebuah layout peta yang baik umumnya terdiri dari beberapa komponen penting berikut ini:

  • Judul Peta: Judul peta berfungsi sebagai identitas peta dan memberikan gambaran tentang informasi yang disajikan. Judul harus singkat, jelas, dan mudah dipahami.
  • Tubuh Peta: Ini merupakan bagian utama peta yang menampilkan informasi geografis. Tubuh peta dapat berupa representasi bentang alam, buatan manusia, atau kombinasi keduanya.
  • Legenda: Legenda berfungsi sebagai kunci untuk memahami simbol-simbol yang digunakan pada peta. Legenda harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dan dipahami penggunanya.
  • Skala Peta: Skala peta menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Skala biasanya ditulis dalam bentuk numerik (misalnya 1:50.000) atau grafis ( berupa garis dengan ukuran yang mewakili jarak tertentu).
  • Inset: Inset merupakan peta mini yang disisipkan pada peta utama untuk memperbesar detail pada wilayah tertentu. Inset biasanya diberi judul dan skala tersendiri.
  • Orientasi Peta: Orientasi peta menunjukkan arah utara geografis. Biasanya ditandai dengan simbol panah bergambar bintang yang menunjuk ke arah utara.
  • Baris Informasi: Baris informasi biasanya berisi keterangan tambahan seperti sumber data pembuatan peta, tanggal pembuatan, dan lembaga yang menerbitkan peta.

Jasa Pemetaan Uav: Dapatkan data spasial yang akurat dan cepat dengan teknologi UAV

Prinsip-Prinsip Layout Peta yang Efektif

Selain keberadaan komponen-komponen di atas, berikut beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk membuat layout peta yang efektif:

  • Kesederhanaan: Hindari menampilkan terlalu banyak informasi pada peta. Hal ini dapat membuat peta terlihat penuh dan membingungkan pengguna.
  • Hirarki Informasi: Tampilkan informasi yang paling penting dengan ukuran yang lebih besar dan penempatan yang lebih menonjol.
  • Kejelasan: Gunakan warna, simbol, dan font yang jelas dan mudah dibedakan. Hindari penggunaan warna yang terlalu mencolok atau font yang terlalu kecil.
  • Keseimbangan: Atur penempatan komponen peta secara proporsional agar tampilannya terlihat seimbang dan enak dilihat.
  • Konsistensi: Gunakan simbol dan warna yang konsisten di seluruh bagian peta. Ini akan memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disajikan.

Tips Membuat Layout Peta yang Menarik

Selain memperhatikan prinsip-prinsip di atas, Anda juga bisa membuat layout peta menjadi lebih menarik dengan:

  • Memanfaatkan elemen dekoratif: Tambahkan elemen dekoratif yang selaras dengan tema peta, seperti gambar kompas atau ilustrasi yang menggambarkan ciri khas wilayah yang dipetakan.
  • Menggunakan gradasi warna: Gunakan gradasi warna untuk menampilkan perbedaan ketinggian atau kedalaman suatu wilayah.
  • Menyisipkan foto: Untuk peta digital, Anda bisa menyematkan foto-foto yang relevan dengan lokasi tertentu pada peta.

Menggunakan Software Pembuat Peta

Saat ini, tersedia berbagai software pembuatan peta yang mudah digunakan, seperti ArcGIS, QGIS, dan Google My Maps. Software ini umumnya menyediakan template layout peta yang sudah didesain dengan baik. Anda tinggal mengkustomisasi template tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Memilih Warna yang Tepat untuk Layout Peta

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam layout peta. Pemilihan warna yang tepat dapat membantu pengguna membedakan informasi yang berbeda dan membuat peta terlihat lebih menarik. Berikut beberapa tips memilih warna untuk layout peta:

  • Gunakan warna yang kontras: Pilihlah warna yang memiliki kontras yang tinggi untuk membedakan objek yang berbeda pada peta. Hindari menggunakan warna yang terlalu mirip satu sama lain.
  • Gunakan warna yang sesuai dengan tema: Pilihlah warna yang sesuai dengan tema peta. Misalnya, untuk peta yang menampilkan informasi tentang alam, Anda dapat menggunakan warna hijau, biru, dan coklat.
  • Gunakan warna yang mudah dilihat: Hindari menggunakan warna yang terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakan warna yang mudah dilihat oleh mata manusia dalam berbagai kondisi pencahayaan.
  • Gunakan palet warna yang terbatas: Sebaiknya gunakan palet warna yang tidak terlalu banyak. Hal ini akan membuat peta terlihat lebih rapi dan terorganisir.

Jasa Pemetaan Drone: Dapatkan citra yang detail dan berkualitas tinggi

Menambahkan Simbol dan Ikon pada Layout Peta

Simbol dan ikon dapat membantu pengguna memahami informasi yang disajikan pada peta. Berikut beberapa tips menambahkan simbol dan ikon pada layout peta:

  • Gunakan simbol yang mudah dipahami: Pilihlah simbol yang mudah dipahami oleh pengguna. Hindari menggunakan simbol yang terlalu rumit atau abstrak.
  • Gunakan simbol yang konsisten: Gunakan simbol yang konsisten di seluruh bagian peta. Hal ini akan memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disajikan.
  • Gunakan ukuran simbol yang proporsional: Sesuaikan ukuran simbol dengan pentingnya informasi yang ingin disampaikan. Simbol yang mewakili informasi yang lebih penting sebaiknya dibuat lebih besar.
  • Gunakan warna yang sesuai dengan simbol: Pilihlah warna yang sesuai dengan simbol yang digunakan. Misalnya, simbol untuk jalan raya sebaiknya berwarna hitam, sedangkan simbol untuk taman sebaiknya berwarna hijau.

Memanfaatkan Tipografi yang Tepat pada Layout Peta

Tipografi juga berperan penting dalam layout peta. Pemilihan font dan ukuran huruf yang tepat dapat membantu pengguna membaca informasi pada peta dengan mudah. Berikut beberapa tips memilih tipografi untuk layout peta:

  • Gunakan font yang mudah dibaca: Pilihlah font yang mudah dibaca oleh mata manusia. Hindari menggunakan font yang terlalu tipis atau terlalu rumit.
  • Gunakan ukuran huruf yang proporsional: Sesuaikan ukuran huruf dengan pentingnya informasi yang ingin disampaikan. Informasi yang lebih penting sebaiknya dibuat dengan huruf yang lebih besar.
  • Gunakan warna yang kontras untuk teks: Gunakan warna yang kontras dengan warna latar belakang untuk teks. Hal ini akan membuat teks lebih mudah dibaca.
  • Hindari penggunaan teks yang terlalu banyak: Hindari menampilkan terlalu banyak teks pada peta. Hal ini dapat membuat peta terlihat penuh dan membingungkan pengguna.

Kesimpulan

Menguasai aturan layout peta merupakan bekal penting bagi siapa saja yang ingin membuat peta yang informatif dan mudah dipahami. Dengan memperhatikan komponen penting, menerapkan prinsip layout yang efektif, dan memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia pada software pembuatan peta, Anda dapat membuat peta yang tidak hanya berguna, tetapi juga menarik secara visual.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Jadwal Pelatihan 2023 Pelatihan WebGIS

Jadwal Pelatihan Web GIS Tahun 2022 – Web GIS merupakan perkembangan dari GIS (Geographic Information System) / SIG (Sistem Informasi Geografi) yang memanfaatkan teknologi website. Web GIS paling dasar yaitu memanfaatkan teknologi website untuk sharing data spasial berupa publikasi data spasial ke dalam website. Untuk menampilkan data spasial berupa shp kedalam format website diperlukan software khusus seperti Mapserver, Geoserver, dan banyak opensource yang dapat digunakan untuk server GIS yang berbayar seperti ArcGIS Server, iServer SuperMap, CloudGIS, Mangodb dan masih banyak lagi.

 

PELATIHAN WEBGIS

Pelatihan webgis tingkat dasar ini sangat cocok untuk Anda dari jurusan : Geografi, Geodesi, Kehutanan, Lingkungan dan instansi atau swasta yang ingin melakukan pembuatan webgis dalam lingkup sharing/publikasi data spasial ke versi webgis/website gis. Pelatihan mendapatkan atau menghasilkan webgis yang memiliki fitur lengkap dengan meminimalkan teknik programming. output dari pelatihan webgis ini dapat mempublikasi data spasial secara online menggunakan open source dan memahami konsep webgis.

Pelatihan WebGIS yang dilaksanakan oleh TechnoGIS Indonesia merupakan pelatihan berbasis workshop dengan sistem exhouse atau dilaksanakan di kantor TechnoGIS Indonesian dengan rincian sebagai berikut :

  • Waktu Pelatihan          : 3 Hari
  • Tempat                          : TechnoGIS Indonesia, Jl. Pamularsih Np. 152B, Sinduharjo, Ngaglik,   Sleman, Yogyakarta
  • Fasilitas Penginapan  : Kamar dan sarapan (4 Hari 3 Malam)
  • Fasilitas Pelatihan      : Makan siang (3x), Coffee Break (2x /hari selama pelatihan), Seminar kit, Sertifikat, Modul
  • Biaya                              : Rp 8.500.000,-/orang

MATERI PELATIHAN WEBGIS

Pelatihan WebGIS TechnoGIS Indonesia berbasis OpenSource GeoServer dengan materi sebagai berikut :

  • Basic GIS dan Data Spasial
  • Pengenalan pemograman dasar
  • Pengenalam GeoServer
  • Menampilkan data dunia dalam webgis
  • Menampilkan data SHP Area di Web
  • Menampilkan data SHP Titik di Web
  • Menambilkan data SHP Line di Web
  • Membuat Simbologi data di web
  • Membuat Popup Data
  • Membuat print peta

Output dari pelatihan webgis tingkat adalah peserta memahami konsep webgis untuk sharing data spasial secara online di dalam webgis dengan apliksi geoserver.

JADWAL PELATIHAN WEBGIS TAHUN 2023 

Januari Tgl 02 – 04
Tgl 09 – 11
Tgl 16 – 18
Tgl 24 – 26
30 Januari – 01 Februari
Febuari Tgl 06 – 08
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22
27 Februari – 01 Maret
Maret Tgl 06 – 08
Tgl 13 – 15
Tgl 27 – 29
April Tgl 03 – 05
Tgl 10 – 12
Tgl 17 – 19
Mei Tgl 02 – 04
Tgl 08 – 10
Tgl 15 – 17
Tgl 22 – 24
Tgl 29 – 31
Juni Tgl 05 – 07
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 28
Juli Tgl 03 – 05
Tgl 10 – 12
Tgl 24 – 26
31 Juli – 02 Agustus
Agustus Tgl 07 – 09
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
September Tgl 04 – 06
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
Oktober Tgl 02 – 04
Tgl 09 – 11
Tgl 16 – 18
Tgl 23 – 25
30 Oktober – 01 November
November Tgl 06 – 08
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22
Tgl 27 – 29
Desember Tgl 04 – 06
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20

Jadwal Pelatihan UAV, REMOTE SENSING, WEBGIS Tahun 2022

Jadwal Pelatihan UAV, REMOTE SENSING, WEBGIS Tahun 2022

Januari Tgl 04 – 06
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
Febuari Tgl 01 – 03
Tgl 08 – 10
Tgl 15 – 17
Tgl 22 – 24
Maret Tgl 01 – 03
Tgl 08 – 10
Tgl 15 – 17
Tgl 22 – 24
Tgl 29 – 31
April Tgl 05 – 07
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 28
Mei Tgl 03 – 05
Juni Tgl 31 Mei – 02 Juni
Tgl 07 – 09
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
Juli Tgl 05 – 07
Tgl 12 – 14
Tgl 21– 23
Tgl 26 – 28
Agustus Tgl 02 – 04
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 23 – 25
Tgl 30 Agustus – 1 September
September Tgl 06 – 08
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22
Tgl 27 – 29
Oktober Tgl 04 – 06
Tgl 11 – 13
Tgl 20 – 22
Tgl 25 – 27
November Tgl 01 – 03
Tgl 08 – 10
Tgl 15 – 17
Tgl 22 – 24
Tgl 29 November – 01 Desember
Desember Tgl 06 – 08
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22

Bagi anda yang ingin mengikuti pelatihan pemetaan menggunakan drone / uav di jogjakarta. Silahkan mendaftar program pelatihan pemetaan drone / uav melalui marketing TechnoGIS Indonesia. Atau hubungi:

Jln Pamularsih No 152B, Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283.

[email protected] / [email protected]

Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pelatihan Pemetaan UAV/Drone : Pelatihan Drone Pemetaan

Jadwal Pelatihan Remote Sensing 2022

Jadwal Pelatihan Remote Sensing 2022 – Remote sensing atau Penginderaan Jauh merupakan salah satu teknologi perekaman kondisi bumi. Data penginderaan jauh erat kaitannya dengan kegiatan pemetaan. Citra satelit merupakan salah satu data penginderaan jauh yang dihasilkan dari perekaman satelit. Citra satelit yang dihasilkan bergantung pada spesifikasi satelit yang digunakan. Panjang gelombang yang digunakan pada setiap citra bervariasi. Terdapat 4 konsep resolusi yang perlu dipahami untuk mengenali spesifikasi masing-masing citra, yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi temporal, dan resolusi radiometrik.

Pelatihan Remote Sensing

Pelatihan penginderaan jauh dasar ini untuk melakukan proses koreksi citra satelit hingga tahap  dimana citra tersebut dapat diolah lebih lanjut. Seperti yang kita ketahui, beberapa citra satelit penginderaan jauh dapat diperoleh dengan cuma-cuma, namun beberapa diantaranya belum siap untuk digunakan melainkan harus melalui beberapa tahap koreksi agar informasi yang terkandung dalam citra memiliki kesalahan yang minimal.

Pada level koreksi tertentu, citra membutuhkan koreksi yang lebih rumit karena adanya gangguan yang disebabkan oleh kesalahan satelit maupun dari fenomena atmosferik sehingga membutuhkan koreksi agar informasi yang diberikan lebih jelas. Koreksi berfungsi untuk mengembalikan nilai piksel citra kepada nilai aslinya dengan mengurangi gangguan maupun memposisikan piksel sesuai lokasi sebenarnya. Jika proses ini sudah terlewati maka citra akan siap untuk diolah dan digunakan.

Pelatihan Remote Sensing untuk Pemetaan  yang dilaksanakan oleh TechnoGIS Indonesia merupakan pelatihan berbasis workshop dengan sistem exhouse atau dilaksanakan di kantor TechnoGIS Indonesian dengan rincian sebagai berikut :

Waktu Pelatihan : 3 Hari
Tempat : TechnoGIS Indonesia, Jl. Pamularsih Np. 152B, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
Fasilitas Penginapn : Kamar dan sarapan (4 Hari 3 malam)
Fasilitas Pelatihan : Makan siang (3x), Coffee Break (2x /hari selama  pelatihan), Seminar kit, Sertifikat, Modul
Biaya : Rp 7.500.000,-/orang

Pelatihan juga dapat dilaksanakan secara inhouse apabila peserta menghendaki di lokasi domisili peserta dengan minimum peserta adalah 10 orang.

Materi Pelatihan Webgis

Pelatihan WebGIS TechnoGIS Indonesia berbasis OpenSource GeoServer dengan materi sebagai berikut :

  • Basic GIS dan Data Spasial
  • Pengenalan pemograman dasar
  • Pengenalam GeoServer
  • Menampilkan data dunia dalam webgis
  • Menampilkan data SHP Area di Web
  • Menampilkan data SHP Titik di Web
  • Menambilkan data SHP Line di Web
  • Membuat Simbologi data di web
  • Membuat Popup Data
  • Membuat print peta

Output dari pelatihan webgis tingkat adalah peserta memahami konsep webgis untuk sharing data spasial secara online di dalam webgis dengan apliksi geoserver.

Jadwal Pelatihan WebGIS 2022

Januari Tgl 3 – 5
Tgl 10 – 12
Tgl 17 – 19
Tgl 24 – 26
Februari Tgl 2 – 4
Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Maret Tgl 2 – 4
Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
April Tgl 4 – 6
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
Mei Tgl 4 – 6
Tgl 9 – 11
Tgl 17 – 19
Tgl 23 – 25
Juni Tgl 6 – 8
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22
Tgl 27 – 29
Juli Tgl 4 – 6
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
 Agustus

 

Tgl 1 – 3
Tgl 8 – 10
Tgl 22 – 24
Tgl 29 – 31
 September Tgl 5 – 6
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 28
 Oktober Tgl 3 – 5
Tgl 10 – 12
Tgl 17 – 19
Tgl 24 – 26
Tgl 31 Oktober – 2 November
 November Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
 Desember Tgl 5 – 7
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 27

Bagi anda yang ingin mengikuti pelatihan webgis dasar maupun webgis lanjut silahkan menanyakan detail program pelatihan di TechnoGIS melalui kontak kami :

Jln Pamularsih No 152B, Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]

Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pelatihan Web GIS Dasar : Pelatihan Web GIS Tingkat Dasar

Jadwal Pelatihan Web GIS Tahun 2022

Jadwal Pelatihan Web GIS Tahun 2022 – Web GIS merupakan perkembangan dari GIS (Geographic Information System) / SIG (Sistem Informasi Geografi) yang memanfaatkan teknologi website. Web GIS paling dasar yaitu memanfaatkan teknologi website untuk sharing data spasial berupa publikasi data spasial ke dalam website. Untuk menampilkan data spasial berupa shp kedalam format website diperlukan software khusus seperti Mapserver, Geoserver, dan banyak opensource yang dapat digunakan untuk server GIS yang berbayar seperti ArcGIS Server, iServer SuperMap, CloudGIS, Mangodb dan masih banyak lagi.

Pelatihan Web Gis

Pelatihan webgis tingkat dasar ini sangat cocok untuk Anda dari jurusan : Geografi, Geodesi, Kehutanan, Lingkungan dan instansi atau swasta yang ingin melakukan pembuatan webgis dalam lingkup sharing/publikasi data spasial ke versi webgis/website gis. Pelatihan mendapatkan atau menghasilkan webgis yang memiliki fitur lengkap dengan meminimalkan teknik programming. output dari pelatihan webgis ini dapat mempublikasi data spasial secara online menggunakan open source dan memahami konsep webgis.

Pelatihan WebGIS yang dilaksanakan oleh TechnoGIS Indonesia merupakan pelatihan berbasis workshop dengan sistem exhouse atau dilaksanakan di kantor TechnoGIS Indonesian dengan rincian sebagai berikut :

Waktu Pelatihan : 3 Hari
Tempat : TechnoGIS Indonesia, Jl. Pamularsih Np. 152B, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
Fasilitas Penginapn : Kamar dan sarapan (4 Hari 3 malam)
Fasilitas Pelatihan : Makan siang (3x), Coffee Break (2x /hari selama  pelatihan), Seminar kit, Sertifikat, Modul
Biaya : Rp 8.500.000,-/orang

Pelatihan juga dapat dilaksanakan secara inhouse apabila peserta menghendaki di lokasi domisili peserta dengan minimum peserta adalah 10 orang.

Materi Pelatihan Web Gis

Pelatihan WebGIS TechnoGIS Indonesia berbasis OpenSource GeoServer dengan materi sebagai berikut :

  • Basic GIS dan Data Spasial
  • Pengenalan pemograman dasar
  • Pengenalam GeoServer
  • Menampilkan data dunia dalam webgis
  • Menampilkan data SHP Area di Web
  • Menampilkan data SHP Titik di Web
  • Menambilkan data SHP Line di Web
  • Membuat Simbologi data di web
  • Membuat Popup Data
  • Membuat print peta

Output dari pelatihan webgis tingkat adalah peserta memahami konsep webgis untuk sharing data spasial secara online di dalam webgis dengan apliksi geoserver.

Januari Tgl 3 – 5
Tgl 10 – 12
Tgl 17 – 19
Tgl 24 – 26
Februari Tgl 2 – 4
Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Maret Tgl 2 – 4
Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
April Tgl 4 – 6
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
Mei Tgl 4 – 6
Tgl 9 – 11
Tgl 17 – 19
Tgl 23 – 25
Juni Tgl 6 – 8
Tgl 13 – 15
Tgl 20 – 22
Tgl 27 – 29
Juli Tgl 4 – 6
Tgl 11 – 13
Tgl 18 – 20
Tgl 25 – 27
 Agustus

 

Tgl 1 – 3
Tgl 8 – 10
Tgl 22 – 24
Tgl 29 – 31
 September Tgl 5 – 6
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 28
 Oktober Tgl 3 – 5
Tgl 10 – 12
Tgl 17 – 19
Tgl 24 – 26
Tgl 31 Oktober – 2 November
 November Tgl 7 – 9
Tgl 14 – 16
Tgl 21 – 23
Tgl 28 – 30
 Desember Tgl 5 – 7
Tgl 12 – 14
Tgl 19 – 21
Tgl 26 – 27

Bagi anda yang ingin mengikuti pelatihan webgis dasar maupun webgis lanjut silahkan menanyakan detail program pelatihan di TechnoGIS melalui kontak kami :

Jln Pamularsih No 152B, Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]

Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pelatihan Web GIS Dasar : Pelatihan Web GIS Tingkat Dasar