PP No. 8 Tahun 2013: Ketentuan Ketelitian Peta untuk Ketepatan Data

Technogis.co.id –  PP No. 8 Tahun 2013: Membedah Ketentuan Ketelitian Peta untuk Perencanaan Tata Ruang yang Akurat Perencanaan tata ruang (RTRW) merupakan langkah awal yang krusial dalam pembangunan suatu wilayah. Akurasi data dan informasi memegang peranan penting agar perencanaan dapat dijalankan dengan efektif dan tepat sasaran. Salah satu elemen kunci yang berkontribusi pada ketepatan data dalam RTRW adalah ketelitian peta.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang menjadi landasan hukum yang mengatur ketentuan ketelitian peta dalam konteks RTRW. Mari kita bedah lebih dalam tentang peraturan ini dan pelajari bagaimana ketelitian peta dapat meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang.

Pengertian Ketelitian Peta dalam PP No. 8 Tahun 2013

PP No. 8 Tahun 2013 mendefinisikan ketelitian peta sebagai penggabungan beberapa aspek yang saling berkaitan, yaitu:

  • Ketepatan: Seberapa sesuai gambaran pada peta dengan kondisi nyata di lapangan.
  • Kerincian: Tingkat detail informasi yang ditampilkan pada peta, seperti batas wilayah, sungai, jalan, dan bangunan.
  • Kelengkapan: Semua informasi yang relevan untuk perencanaan tata ruang tercakup dalam peta.
  • Sistem Referensi Geospasial: Sistem koordinat yang digunakan untuk menempatkan objek geografis pada peta secara akurat.
  • Skala: Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
  • Akurasi Basis Data: Tingkat ketepatan dan keandalan data yang digunakan untuk membuat peta.
  • Format penyimpanan digital: Cara penyimpanan peta dalam bentuk digital yang memperhatikan kode unsur dan kemudahan penggunaan.
  • Penyajian Kartografis: Simbol, warna, arsip dan notasi yang digunakan untuk menampilkan informasi pada peta secara jelas dan mudah dipahami.

Dengan demikian, ketelitian peta dalam konteks RTRW melampaui sekedar ketepatan gambaran fisik. Ketelitian juga mencakup aspek kelengkapan informasi, sistem referensi yang tepat, dan penyajian yang efektif untuk mendukung proses perencanaan.

Manfaat Ketelitian Peta dalam Perencanaan Tata Ruang

Ketelitian peta yang tinggi memberikan beberapa manfaat dalam proses perencanaan tata ruang, diantaranya:

  • Landasan Pengambilan Keputusan yang Akurat: Informasi dan data pada peta yang teliti menjadi dasar pembuatan keputusan yang tepat dalam proses perencanaan tata ruang. Misalnya, penetapan zona peruntukan lahan dapat dilakukan secara akurat dengan mempertimbangkan kondisi sungai, jalur lintas udara, dan keberadaan fasilitas publik yang tergambar pada peta dengan teliti.
  • Efisiensi Penggunaan Lahan: Dengan mengidentifikasi secara detail kondisi wilayah melalui peta yang teliti, perencanaan tata ruang dapat dilakukan lebih efisien. Pemanfaatan lahan dapat dilakukan secara optimal sesuai dengan daya dukung lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
  • Mencegah Konflik Kepentingan: Informasi yang lengkap dan teliti pada peta dapat membantu mengantisipasi potensi konflik kepentingan dalam proses perencanaan tata ruang.
  • Meningkatkan Kualitas Infrastruktur: Peta yang teliti dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan efektifitas infrastruktur yang dibangun.
  • Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Perencanaan tata ruang yang akurat dengan melandaskan pada peta yang teliti dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi dapat diarahkan ke sektor yang tepat dan berpotensi menciptakan lapangan kerja.
  • Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat: Peta yang teliti dapat menjadi alat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Misalnya, dengan memetakan daerah rawan bencana, pemerintah dapat membuat strategi pencegahan bencana dan membantu masyarakat untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana.

Ketentuan Ketelitian Peta RTRW dalam PP No. 8 Tahun 2013

PP No. 8 Tahun 2013 menetapkan ketentuan yang detail mengenai ketelitian peta RTRW. Ketentuan tersebut diatur dalam pasal 4 dan 5 peraturan tersebut, diantaranya:

  • Skala Peta: Skala peta RTRW harus minimal 1:50.000 untuk wilayah kota dan 1:100.000 untuk wilayah kabupaten.
  • Akurasi Peta: Peta RTRW harus memiliki akurasi minimal 90% untuk informasi mengenai batas wilayah, sungai, jalan nasional, dan jalur kereta api.
  • Kelengkapan Peta: Peta RTRW harus menampilkan informasi mengenai batas wilayah, sungai, jalan nasional, jalur kereta api, kawasan lindung, kawasan budaya, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk perencanaan tata ruang.
  • Penyajian Peta: Peta RTRW harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami dengan menggunakan simbol, warna, dan notasi yang standar.

Ketentuan ketelitian peta RTRW ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa peta yang digunakan dalam proses perencanaan tata ruang memiliki kualitas yang tinggi dan dapat dipercaya. Dengan demikian, perencanaan tata ruang dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan untuk mewujudkan wilayah yang maju, sejahtera, dan lestari.

Kesimpulan

Ketelitian peta merupakan aspek yang sangat penting dalam perencanaan tata ruang. PP No. 8 Tahun 2013 memberikan landasan hukum yang jelas mengenai ketentuan ketelitian peta RTRW. Dengan menerapkan ketentuan tersebut secara konsisten, kita dapat meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang dan mewujudkan wilayah yang lebih baik untuk generasi masa depan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami pentingnya ketelitian peta dalam perencanaan tata ruang!

Skala Peta RTRW Kota: Menyesuaikan Peta dengan Kebutuhan Perencanaan

Technogis.co.id –  Skala Peta RTRW Kota: Mencocokkan Detail dengan Visi Pembangunan Membangun kota yang modern dan berkelanjutan membutuhkan perencanaan yang matang. Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kota menjadi dokumen kunci yang menentukan arah pengembangan kota tersebut. Salah satu komponen penting dalam dokumen RTRW kota adalah peta. Namun, tahukah Anda bahwa peta RTRW kota memiliki skala tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan?

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai skala peta RTRW kota. Kita akan belajar tentang:

  • Pengertian skala peta
  • Fungsi skala peta dalam RTRW kota
  • Skala peta RTRW kota yang umum digunakan
  • Faktor yang mempengaruhi pemilihan skala peta RTRW kota
  • Tips untuk memilih skala peta RTRW kota yang tepat

Dengan memahami hal ini, Anda dapat semakin memahami pentingnya peta dalam perencanaan kota dan fungsinya dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.

Jasa Pemetaan Uav: Dapatkan data spasial yang akurat dan cepat dengan teknologi UAV

Pengertian Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Sederhananya, skala menunjukkan seberapa detail suatu wilayah digambarkan pada sebuah peta. Skala biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau pecahan.

Sebagai contoh, jika skala peta tertulis 1:50.000, artinya setiap 1 cm jarak pada peta mewakili jarak sebenarnya 50.000 cm di permukaan bumi. Semakin kecil angka penyebut pada skala, maka skalanya semakin besar dan detail wilayah yang ditampilkan pada peta semakin tinggi. Sebaliknya, semakin besar angka penyebut, maka skalanya semakin kecil dan detail wilayah yang ditampilkan semakin sedikit.

Fungsi Skala Peta dalam RTRW Kota

Skala peta memegang peranan penting dalam dokumen RTRW kota. Berikut beberapa fungsinya:

  • Menyajikan Informasi Spasial: Peta RTRW kota menampilkan informasi spasial atau keruangan mengenai berbagai hal, seperti:
    • Penggunaan lahan (perumahan, perkantoran, industri, ruang terbuka hijau)
    • Infrastruktur (jalan raya, sungai, jalur kereta api)
    • Fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, pasar)
    • Batas wilayah administrasi
  • Memvisualisasikan Rencana Pembangunan: Skala peta yang tepat memungkinkan perencana kota untuk memvisualisasikan rencana pembangunan secara detail. Misalnya, kita dapat melihat penempatan zona pengembangan ekonomi, pembangunan fasilitas publik baru, atau rencana perluasan jaringan transportasi pada sebuah peta RTRW kota.
  • Menilai Kelayakan Rencana: Dengan skala yang tepat, kita dapat menilai kelayakan rencana pembangunan. Misalnya, kita dapat melihat apakah tersedia lahan yang cukup untuk membangun fasilitas publik baru atau apakah jaringan transportasi yang direncanakan dapat menjangkau seluruh wilayah kota secara efektif.
  • Komunikasi dan Sosialisasi: Peta RTRW kota dengan skala yang tepat memudahkan komunikasi dan sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah memahami rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Jasa Pemetaan Drone: Dapatkan citra yang detail dan berkualitas tinggi

Skala Peta RTRW Kota yang Umum Digunakan

Tidak ada skala baku yang digunakan untuk semua peta RTRW kota. Pemilihan skala peta didasarkan pada kebutuhan perencanaan dan luasan wilayah kota tersebut. Berikut beberapa skala peta RTRW kota yang umum digunakan:

  • Skala 1:25.000: Skala ini cocok untuk kota-kota dengan luasan yang relatif kecil dan perencanaan yang detail. Dengan skala ini, berbagai informasi spasial dapat ditampilkan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
  • Skala 1:50.000: Skala ini banyak digunakan untuk kota-kota dengan luasan sedang. Skala ini masih dapat menampilkan informasi perencanaan yang cukup detail dan menyajikan gambaran umum mengenai struktur dan tata ruang kota.
  • Skala 1:100.000: Skala ini cocok untuk kota-kota dengan luasan yang luas. Skala ini lebih berfokus pada penyajian informasi perencanaan secara umum dan menampilkan hubungan antara kota tersebut dengan wilayah sekitarnya.

Peraturan terkait:

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, menyebutkan bahwa skala minimal untuk peta dasar RTRW kota adalah 1:25.000 SPOT-6 1,5m.

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Skala Peta RTRW Kota

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih skala peta RTRW kota adalah:

  • Luas wilayah kota: Semakin luas wilayah kota, semakin kecil skala peta yang biasanya digunakan.
  • Ketersediaan data: Ketersediaan data spasial yang akurat dan lengkap mempengaruhi pemilihan skala peta. Jika data spasial yang tersedia terbatas, maka skala peta yang digunakan harus lebih besar.
  • Tujuan penggunaan peta: Tujuan penggunaan peta RTRW kota juga mempengaruhi pemilihan skala. Jika peta digunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat, maka skala peta harus lebih besar dan mudah dipahami.
  • Biaya pembuatan peta: Pembuatan peta dengan skala yang lebih besar biasanya memerlukan biaya yang lebih tinggi. Hal ini perlu diperhitungkan dalam pemilihan skala peta.

Tips untuk Memilih Skala Peta RTRW Kota yang Tepat

Berikut beberapa tips untuk memilih skala peta RTRW kota yang tepat:

  • Analisis kebutuhan perencanaan: Pertimbangkan tingkat detail perencanaan yang diperlukan dan informasi spasial yang ingin ditampilkan pada peta.
  • Pertimbangkan luas wilayah kota: Gunakan skala yang sesuai dengan luas wilayah kota.
  • Gunakan data spasial yang akurat dan lengkap: Pastikan data spasial yang digunakan cukup untuk mendukung pembuatan peta dengan skala yang diinginkan.
  • Sesuaikan dengan tujuan penggunaan peta: Pilih skala yang sesuai dengan tujuan penggunaan peta, apakah untuk analisis perencanaan, sosialisasi kepada masyarakat, atau keperluan lainnya.
  • Pertimbangkan biaya pembuatan peta: Pilih skala yang sesuai dengan anggaran yang tersedia untuk pembuatan peta.

Kesimpulan

Skala peta merupakan komponen penting dalam dokumen RTRW kota. Pemilihan skala peta yang tepat akan membantu perencana kota dalam menyajikan informasi spasial secara efektif dan mewujudkan visi pembangunan daerah. Dengan memahami fungsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan skala peta, perencana kota dapat membuat peta RTRW kota yang berkualitas dan berguna untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam memilih skala peta RTRW kota yang tepat untuk perencanaan pembangunan daerah Anda!

Pemetaan UAV untuk Perkebunan

Jasa Pemetaan UAV untuk Perkebunan – UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah hal yang banyak dibutuhkan dalam dunia pertanian dan perkebunan modern. Semakin maju teknologi pemetaan, selain digunakan untuk memantau lahan juga semakin maju untuk mengetahui kondisi tumbuhan sampai dengan irigasi. Teknologi UAV memungkinkan para  petani mengelola perkebunan dan pertanian dengan lebih baik.

Beberapa manfaat dari UAV yang dapat membantu pertanian dan perkebunan, antara lain digunakan untuk membantu mengelola irigasi, mengetahui kondisi tanaman, mengetahui kesehatan vegetasi dan juga mengcegah ancaman hama dan penyakit. Bagaimana sih pemetaan UAV berguna untuk perkebunan? mari kita bahas bersama di ulasan hari ini.

uav untuk perkebunan

uav untuk perkebunan

UAV untuk Perkebunan

UAV menjadi alat yang cukup efektif untuk membantu mengelola perkebunan untuk mengumpulkan data visual dan juga membantu menganalisis kondisi tanaman juga tanah untuk perkebunan. Beberapa hal yang dapat dilakukan teknologi UAV untuk perkebunan, antara lain:

1. Uav untuk pengecekan pertumbuhan tanaman

UAV dapat membantu para petani untuk melihat kondisi pertumbuhan tanaman. Hal ini karena UAV dilengkapi dengan kamera untuk merekam gambar dan video dari ketinggian. Sehingga untuk mengecek pertumbuhan tanaman (ketinggian tanaman, area yang lambat berkembang) dan lain sebagainya, UAV bisa membantu mengeceknya dengan sangat baik.

2. Pengecekan Hama Penyakit

Selanjutnya UAV juga cukup efektif digunakan untuk menilai secara dini atau mendeteksi tanda awal hama penyakit pada tanaman. Kamera multispektral dan termal membantu pengeekan hama dan penyakit, karena kamera ini dapat menunjukkan perubahan suhu pada tanaman yang menunjukkan adanya hama/penyakit pada tanaman. Hal ini tidak terlihat dari mata manusia, sehingga akan lebih efektif membantu petani melakukan pencegahan jika tanaman terkena penyakit.

 

[Artikel Terbaru : Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar

 

3. Saluran irigasi perkebunan

UAV juga sangat membantu dalam hal pengelolaan air untuk perkebunan. UAV memungkinkan petani untuk memantau kondisi aliran air atau irigasi perkebunan sehingga akan membantu pengelolaan air yang lebih efisien. Sehingga petani nantinya akan memperoleh informasi tentang kondisi saluran air yang akurat.

Jika ada aliran air yang terhambat, tanda kebocoran maupun erosi dapat terpantau dengan baik dengan pemantauan visual dari UAV. Sedangkan untuk pengoptimalan irigasi seperti perencanaan aliran air, pendeteksian diri masalah dan juga pengoptimasian aliran air juga pemeliharaan juga dapat terbantu dari UAV.

UAV menjadi alat yang kuat untuk membantu mengoptimalkan perkebunan termasuk saluran irigasi yang optimal.

4. Manajemen pupuk

Selanjutnya adalah manajemen pupuk, dimana UAV dapat membantu petani mengidentifikasi area yang membutuhkan pupuk lebih banyak atau juga daerah yang malah kurang pupuk. Dengan pola pemupukan seperti ini maka akan membantu efisiensi biaya pengeluaran pupuk yang lebih baik.

 

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Pemetaan melalui pemotretan UAV dapat digunakan untuk pengukuran luasan lahan, jumlah tanaman dalam area pemotretan, jarak tanam tanaman, identifikasi kesehatan tanaman, perhitungan estimasi produksi hasil perkebunan, dan masih banyak lagi.

baca juga : Kelebihan Lidar daripada Foto Udara Kamera 

 

Jasa UAV untuk Perkebunan dari Techno GIS

Jika Anda membutuhkan layanan UAV untuk perkebunan, Techno GIS membantu Anda menganalisis kebutuhan perkebunan untuk kebutuhan pemupukan, melihat kondisi tanaman sampai dengan irigasi. Silahkan konsultasi kami, tim pemetaan GIS kami siap untuk membantu Anda dengan senang hati.

jasa survey dan pemetaan

itulah penjelasan hari ini tentang UAV untuk perkebunan dan juga rekomendasi kami jasa uav dari Techno GIS, semoga bermanfaat untuk Anda!

GIS Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Di Berbagai Bidang 

Gis Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Di Berbagai Bidang – Sistem informasi geografis merupakan satu alat yang cukup powerfull untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif di berbagai bidang. Kita bisa memadukan data geografis dan analisis spasial untuk mendapatkan wawasan yang dalam dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang strategis.  Mari kita bahas tentang peran gis dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang di ulasan hari ini. 

 

jasa survey dan pemetaan

jasa survey dan pemetaan

 

Peran GIS Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan di Berbagai Bidang 

Berikut adalah beberapa peran GIS dalam pengambilan keputusan, dengan bantuan GIS keputusan yang diambil bisa lebih strategis dan meminimalkan resiko kesalahan pengambilan keputusan. 

1. Pengolahan Sumber Daya 

GIS memiliki peran besar untuk membantu kita mengelola sumber daya yang baik. GIS banyak digunakan di sektor kehutanan, tambang, pertanian, lingkungan dan lainya. Hal ini karena GIS memungkinkan untuk membantu proses pengambilan keputusan untuk pengelolaan sumber daya tingkat lanjut, perencanaan juga pengawasan. Beberapa contoh peran GIS untuk mengelola sumber daya ini adalah 

  1. Sektor pertanian, perkebunan, untuk perencanaan penanaman, GIS membantu memberikan data tentang tanah, curah hujan, iklim dan lainya untuk membantu merencanakan sistem penanaman tumbuhan di lingkungan tertentu. 
  2. Sektor kehutanan, GIS dapat membantu memantau dan mengelola hutan dengan mengidentifikasi  daerah rawan kebakaran, memantau daerah penutupan hutan dan juga konservasi hutan. 
  3. Sektor energi dan pertambangan, GIS membantu menganalisis dan memodelkan distribusi mineral juga membantu mengeksplorasi tambang dengan efisien. Selain itu data GIS juga membantu untuk pengelolaan energi terbarukan dengan mengetahui lokasi potensial untuk memasang panel surya atau turbin.

baca juga : Manfaat Lidar Untuk Pemetaan Tambang

 

2. Mitigasi Bencana dan Lingkungan 

Data yang dihasilkan dari SIG bisa membantu untuk menganalisis daerah rawan bencana, sehingga pemerintah atau terkait bisa membuat mitigasi atau rencana pencegahan yang tepat. Bencana seperti gunung meletus, banjir, longsor dan gempa bumi dapat dibentuk mitigasi yang tepat dengan data GIS. 

Dengan GIS, kita bisa menyusun jalur evakuasi, mitigasi dan juga menyusun respon darurat. Dengan begitu resiko besar dari bencana alam dapat diminimalkan. 

Sedangkan untuk lingkungan, GIS membantu menganalisis kondisi lingkungan seperti analisis masalah lingkungan, perubahan iklim, identifikasi kualitas air. Dengan analisa yang lengkap maka pengambilan keputusan untuk langkah ke depannya akan lebih tepat. 

artikel terkait : 

>> Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia

>> Remote Sensing untuk Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gunung Meletus

 

3. Perencanaan Tata Ruang Daerah 

Informasi GIS dapat membantu dalam pengembangan tata ruang daerah. Data spasial dapat membantu pengambilan keputusan, misalnya untuk membangun jalur transportasi, memilih lokasi untuk proyek pemerintahan tertentu dan juga perencanaan pengembangan daerah. [artikel terkait : Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan ] 

 

4. Bisnis 

Data spasial/GIS membantu merencanakan rencana dan pengembangan bisnis. Keputusan-keputusan yang strategis dapat diambil dari bantuan data spasial yang ada. Salah satunya adalah membantu pemilihan lokasi yang strategis untuk bisnis, menganalisis demografi pelanggan, membantu memilih rute terbaik untuk keperluan aliran logistik, analisis pesaing dan juga pemetaan penjualan untuk mengidentifikasi penjualan rendah atau tinggi. 

 

5. Sosial

Analisis Demografi dan Sosial menggunakan GIS (Sistem Informasi Geografis) telah menjadi alat yang kuat untuk memahami pola, tren, dan tantangan sosial di berbagai wilayah. Informasi yang didapatkan dari GIS dapat membantu banyak hal dalam bidang sosial, seperti analisis distribusi populasi, analisis kesehatan masyarakat, analisis migrasi dan mobilitas juga analisis dampak kebijakan sosial.

Jadi itulah beberapa manfaat GIS untuk pengambilan keputusan di berbagai bidang. Informasi spasial cukup strategis digunakan untuk berbagai bidang, ada banyak hal yang terbantu dengan adanya informasi spasial ini.

lainya : 5 Contoh Pemanfaatan SIG di Bidang Kesehatan yang Dapat Diaplikasikan

 

Ingin Tahu Lebih Dalam Tentang GIS dan Penerapannya

untuk Berbagai Bidang? Ikuti Kelas GIS

 

Ingin mengenal GIS lebih dalam dan apa bagaimana perannya untuk diaplikasikan diberbagai bidang? bisa mengikuti pelatihan GIS di Techno GIS Indonesia. Kami menyediakan pelatihan GIS dasar dan juga jasa survey pemetaan untuk Anda. Ada banyak layanan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung banyak project Anda.  Hubungi kami di kontak Techno GIS untuk informasi lengkap tentang pelatihan maupun layanan yang diberikan. Dengan senang hati kami akan memberikan solusi terbaik untuk Anda.

remote sensing untuk mitigasi bencana

remote sensing untuk mitigasi bencana

 

Sekian penjelasan hari ini tentang Peran GIS Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan di Berbagai Bidang, semoga bermanfaat untuk Anda!

 

Survey Geodetik dan Manfaatnya: Teknologi Penting untuk Pembangunan Infrastruktur

Survey Geodetik dan Manfaatnya: Teknologi Penting untuk Pembangunan Infrastruktur – Survey geodetik adalah teknologi penting dalam pembangunan infrastruktur. Dalam survey geodetik, setiap titik di bumi diukur dengan sangat teliti, bahkan hingga beberapa milimeter. Data yang akurat ini sangat penting dalam pembangunan infrastruktur dan pembangan lainya, mari kita cek apa manfaat dari pentingnya survey geodetik ini. 

Layanan Techno GIS : Jasa Survey Pemetaan 

Survey Geodetik

Survey geodetik adalah jenis survey pemetaan yang bertujuan untuk pengumpulan data akurat mengenai bentuk, ukuran, kondisi, dan posisi permukaan bumi. Dimana survey ini menggunakan alat survey pemetaan berupa total station, GPS dan juga software untuk pengolahan data survey. Beberapa jenis pengaplikasian survey geodetik dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk proses pembuatan peta daerah, untuk mengetahui dan memetakan batas tanah, untuk pemantauan deformasi geologis, mengetahui ketinggian permukaan laut dan juga untuk kebutuhan pembangunan daerah.

Survey geodetik perlu dilakukan untuk kegiatan pembangunan daerah, maupun project lain karena data data ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan, pembuatan rencana dan juga pengembangan proyek nantinya.

baca juga : Mengenal GPS Geodetic – GNSS dan Kelebihannya 

Manfaatnya Survey Geodetik

Seperti yang kita tuliskan di atas, survey geodetik bisa diterapkan untuk banyak kebutuhan sehari-hari dan berbagai bidang. Beberapa contohnya dapat dipahami sebagai berikut:

1. Bidang Kontruksi

Dalam pembangunan jalan dan jembatan, hubungan survey geodetik dan manfaatnya sangat penting dalam menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan. Dalam survey geodetik, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memastikan bahwa jalan atau jembatan dibangun pada tanah yang stabil dan kuat. Hal ini sangat penting dalam memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dan infrastruktur lainnya.

Selain untuk pemilihan lokasi yang tepat, survey geodetik juga dapat digunakan dalam bidang konstruksi. Dalam survey geodetik, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memastikan bahwa bangunan dibangun pada tanah yang stabil dan kuat. Hal ini sangat penting dalam memastikan keamanan dan kekokohan bangunan. Survey geodetik juga dapat digunakan untuk memantau kondisi bangunan dan infrastruktur yang sudah ada. Dalam survey geodetik, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa keadaan jalan, jembatan, dan bangunan lainnya yang sangat penting dalam memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dan infrastruktur lainnya.

Dari segi keamanan, survey geodetik bisa membantu pemantauan perubahan topografi untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan proyek juga mengidentifikasi dampak yang akan mempengaruhi infrastruktur.

Dengan menggunakan survey geodetik dalam konstruksi dan perencanaan infrastruktur, proyek dapat dilaksanakan dengan lebih akurat, efisien, dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Data geodetik yang terkumpul juga dapat digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan jangka panjang infrastruktur yang telah dibangun.

Baca Juga : Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan

2. Perencanaan Kota

Selain itu, survey geodetik juga dapat digunakan dalam perencanaan kota. Dalam survey geodetik, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memetakan kota dan menentukan lokasi yang tepat untuk pembangunan infrastruktur baru. Hal ini sangat penting dalam memastikan bahwa pembangunan infrastruktur baru tidak merusak lingkungan dan kota yang sudah ada.

Juga digunakan untuk pemetaan jaringan dan transportasi yang efisien untuk memperbaiki aksesibilitas dalam kota. Begitu juga dengan drainasi dan sistem air dimana dengan survey geodetik membantu dalam pemetaan pemetaan saluran drainase, aliran air, distribusi air dan juga sungai dalam kota. Hal ini akan sangat berguna untuk pengelolaan banjir dan perlindungan lingkungan.

3. Energi

Survey geodetik juga dapat digunakan dalam pengembangan energi terbarukan. Dalam survey geodetik, data yang dihasilkan dapat digunakan untuk menemukan lokasi yang tepat untuk pembangunan turbin angin atau panel surya. Hal ini sangat penting dalam memastikan bahwa pembangunan energi terbarukan dilakukan dengan efektif dan efisien. 

Dalam pengembangan sumber daya energi bumi seperti minyak, gas dan lainya memerlukan survey geodetik untuk menentukan lokasi yang tepat guna mencari titik pengeboran sumur minyak dan gas. Survey ini dapat membantu penentuan kedalaman yang tepat untuk pengeboran sumur dan juga orientasinya.

Sedangkan untuk pemanfaatan energi panas bumi, survey geodetik digunakan untuk memetakan daerah yangm memiliki potensi energi panas bumi yang tinggi sehingga akan membantu memaksimalkan produksi energi panas bumi.

Dengan bantuan survey geodetik, pengembangan sumber daya energi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif. Data yang dikumpulkan melalui survey geodetik memungkinkan perusahaan energi untuk membuat keputusan strategis yang tepat, meminimalkan risiko, dan mengoptimalkan potensi produksi sumber daya energi.

Dengan akurasi dan ketelitian data yang dihasilkan, survey geodetik dan manfaatnya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur yang aman, kuat, dan efisien. Survey geodetik juga dapat digunakan untuk memantau kondisi infrastruktur yang sudah ada, sehingga dapat diperbaiki jika diperlukan. Dalam jangka panjang, penggunaan survey geodetik dapat membantu membangun masyarakat yang lebih aman dan berkelanjutan.

 

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Survei Geodetik

survey pemetaan geodetik

survey pemetaan geodetik

 

Setelah mengetahui Survey Geodetik dan manfaatnya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar data yang dihasilkan dapat akurat dan berguna untuk keperluan yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam survei geodetik.

  1. Menentukan tujuan survei: Sebelum melakukan survei, harus ditentukan tujuan survei yang jelas. Hal ini akan membantu dalam menentukan teknik survei yang akan digunakan, data apa saja yang perlu dikumpulkan, dan hasil apa yang diharapkan.
  2. Memilih teknik survei yang tepat: Terdapat berbagai teknik survei geodetik yang dapat digunakan, seperti teknik pengukuran GPS, teknik triangulasi, atau teknik pengukuran laser. Memilih teknik yang tepat akan membantu dalam menghasilkan data yang akurat dan relevan.
  3. Menentukan titik referensi yang jelas: Titik referensi merupakan titik awal yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pengukuran. Titik referensi harus ditentukan dengan jelas dan akurat agar hasil pengukuran dapat dihitung dengan benar.
  4. Memilih alat pengukur yang berkualitas: Penggunaan alat pengukur yang berkualitas akan sangat mempengaruhi akurasi dan keakuratan data yang dihasilkan. Alat pengukur harus dilakukan kalibrasi secara teratur dan diperiksa keandalannya sebelum digunakan.
  5. Menghindari faktor gangguan: Dalam melakukan survei geodetik, terdapat faktor gangguan seperti cuaca, medan yang sulit, atau interferensi elektromagnetik. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi akurasi pengukuran dan harus dihindari sebisa mungkin.
  6. Melakukan pengukuran lebih dari satu kali: Dalam survei geodetik, pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali dapat membantu mengurangi kesalahan pengukuran dan memastikan data yang dihasilkan akurat.
  7. Melakukan pengolahan data yang benar: Setelah data dihasilkan, pengolahan data yang benar sangat penting dalam menghasilkan hasil yang akurat. Pengolahan data meliputi penggabungan data, perhitungan statistik, dan penyusunan laporan hasil survei.

Dalam melakukan survei geodetik, diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam setiap langkahnya. Hal-hal diatas harus diperhatikan agar data yang dihasilkan akurat dan berguna untuk keperluan yang diinginkan.

Tantangan dalam Melakukan Survey Geodetik

Ada beberapa tantangan dalam melakukan survey topografi, hal ini menyangkut dengan kondisi daerah sampai dengan tim untuk melakukan survey topografi.

1. Kondisi alam

Dalam melakukan survey, kondisi alam baik dari topografi sampai dengan cuaca akan sangat mempengaruhi proses survey. Dari kondisi topografi, jika daerah cukup terpencil seperti pegunungan, hutan maupun daerah yang sulit diakses, hal ini akan menyulitkan tim survey sehingga membutuhkan usaha dan waktu yang lebih untuk melakukan survey. Selain itu dari kondisi lingkungan seperti angin, cuaca buruk maupun badai akan sangat mempengaruhi hasil pengambilan data karena kerja alat akan terganggu.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Selain itu ada banyak pengaruh dari SDM, misalnya kurangnya SDM membuat proses survey menjadi lebih lama. Juga jika kemampuan surveyor dan alat memadai yang digunakan tidak terpenuhi maka proses akan lebih sulit dilakukan.

Dalam pengolahan data juga, sangat membutuhkan kemampuan SDM untuk menggunakan dan mengoperasionalkan software. Jika hal ini tidak dikuasai maka output akan kurang maksimal.

artikel terkait : Apa sih Peran Surveyor dalam Proses Survey Pemetaan?

Jasa Pemetaan Geodetik Jagoweb Design

Apakah Anda memerlukan solusi yang akurat dan terpercaya dalam pemetaan dan pemeliharaan informasi geospasial? jasa survey pemetaan Techno GIS hadir untuk Anda!

Dengan menggunakan jasa survey geodetik, Anda dapat mengatasi berbagai tantangan dalam pemetaan lahan, perencanaan infrastruktur, pengembangan sumber daya, dan tata kota. Tim ahli kami dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam melakukan pengukuran yang akurat, pemetaan yang detail, serta analisis data yang cermat.

Dengan menggunakan metode dan teknologi terkini, kami dapat membantu Anda mengumpulkan data geodetik yang berkualitas tinggi untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dan perencanaan yang efektif. Kami juga menawarkan layanan pemrosesan data yang komprehensif untuk memberikan hasil yang akurat dan mudah dipahami.

Untuk informasi layanan, fasilitas dan harga bisa langsung hubungi tim Techno GIS

Kontak Technogis

Kontak Technogis

 

 

Mengenal DTM, DSM dan 3D Land Model?

Mengenal DTM, DSM dan 3D Land Model? – Istilah DTM, DSM dan 3d land model tentu sudah tidak asing lagi bagi seorang surveyor khususnya dalam survey topografi. Untuk membuat perencanaan yang tepat maka dibutuhkan representasi kondisi topografi di permukaan bumi. 

Dimana itu juga bisa digunakan pada tahap perencanaan sampai pemeliharaan. Untuk itu, model permukaan bumi hadir dalam bentuk data elevasi digital tiga dimensi yang diistilahkan dengan 3d land model, DSM dan DTM. 

Belajar GIS untuk Pemula : Pelatihan GIS Dasar 

Apa Itu DTM, DSM dan 3D Land Model?

Nah, ketiga istilah di atas merupakan model permukaan yang terbentuk dari data elevasi digital yang tiap pikselnya memiliki nilai elevasi yang mewakili ketinggian titik di permukaan bumi. Data tersebut dapat diperoleh dari pengukuran tidak langsung diantaranya, penginderaan jauh, fotogrametri dan Light Detection and Ranging (Lidar).  Nah, untuk memahami arti dari masing-masing istilah di atas. Berikut penjelasan singkatnya terkait DSM, DTM serta 3d land model. 

artikel terkait : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

1. DTM (Digital Terrain Model)

DTM sebenarnya identik dengan DEM atau Digital Elevation Model. Biasanya DTM dibuat dengan fotogrametri stereo di mana titik titiknya terpisah teratur mengikuti permukaan bumi.

Dalam DTM lebih menonjolkan ke bentuk permukaan elevasi bumi yang kosong dengan referensi datum vertikal. Biasanya DTM dibuat dengan fotogrametri stereo di mana titik titiknya terpisah teratur mengikuti permukaan bumi.

Fitur medan yang lebih baik dengan adanya batas-batas 3D dan titik 3D yang terhapus secara spasial bisa digambarkan dengan DTM ini. Apalagi, di model ini juga ditambahkan fitur lain seperti breakline yang didapatkan selain dari pengamatan data asli. 

Tujuannya untuk mengevaluasi kondisi topografi yang telah terbentuk. DTM juga memuat informasi ketinggian dari suatu rupabumi Indonesia.

 Adapun kualitas yang mempengaruhi DTM diantaranya adalah metode sampling data, kompleksitas terrain, kerapatan atau densitas data serta metode interpolasi dan parameter interpolasi.

survey topografi

survey topografi

 

2. DSM (Digital Surface Model)

Selanjutnya adalah model Digital Surface Model   yang mengarah pada keseluruhan objek bumi terlihat. Model ini mencakup objek bangunan serta vegetasi yang menutupi tanah. Objek tanah terbuka juga termasuk dalam DSM. 

Bentuk permukaan bumi misalnya pada keadaan nyata yang tampak dari foto juga merupakan kenampakan dari DSM. Untuk membentuk Digital Terrain Model (DTM) dapat menggunakan DSM dengan membuang semua fitur jga area pohon digital. 

Ini juga sekaligus mendeskripsikan ketinggian dari vegetasi seperti pohon dan fitur-fitur lainya.  DSM berkait pula dengan hasil representasi permukaan fisik dari sekumpulan titik-titik koordinat dalam bentuk tiga dimensi. 

Dengan demikian, data hasil DSM biasanya meliputi jalan, bangunan, vegetasi serta fitur terrain alami. Maka juga dapat dibuat dengan berbagai sudut pandang serta bisa menambahkan land covernya juga.

 

3. 3D Land Model 

Ini juga biasa dikenal dengan pemodelan 3D. Istilah ini merupakan proses melakukan pengembangan representasi matematis dari setiap permukaan suatu objek termasuk objek hidup ataupun objek mati ke dalam ruang tiga dimensi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak khusus. 

Model ini biasanya dibuat secara otomatis ataupun manual. Sementara itu, untuk bisa membuat 3D land model harus mempersiapkan data geometris untuk grafik komputer 3D yang mirip dengan seni patung. Model ini biasanya juga bisa dicetak ke dalam bentuk fisik dengan menggunakan perangkat percetakan 3D.

Lebih lanjut terkait perbedaan antara DTM, DSM dan DEM adalah bisa dilihat dari penyajian ketinggian dari masing-masing model. Di mana DTM menyajikan ketinggian permukaan tanah serta objek yang terlihat dari atas. 

Selain itu, DTM ini juga dilengkapi fitur breaklines yang bisa memberi definisi lebih baik mengenai karakteristik topografi. Misalnya, sungai, garis punggungan dan lain-lain. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai DTM, DSM dan 3d land model yang kerap kali digunakan untuk penggambaran topografi permukaan bumi. Dengan penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan dari masing-masing istilah tersebut.

 

artikel terkait lainya : 

>> Manfaat Lidar Untuk Pemetaan Topografi

>> Pembuatan DSM dan DTM Menggunakan Agisoft Metashape

 

Jasa Pemetaan Topografi Indonesia

Ingin menggunakan jasa topografi untuk memetakan dan menganalisis hasil dari wilayah yang Anda targetkan? Anda bisa menggunakan jasa pemetaan topografi dari Techno GIS Indonesia. Untuk dapatkan hasil pemetaan yang akurat, analisis topografi, dan pengembangan model 3D seperti DTM, DSM, dan 3D Land menggunakan dukungan teknologi GIS. Informasi tentang memahami bentuk dan karakteristik fisik wilayah Anda secara mendalam juga bisa dikonsultasikan kepada tim kami.

Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan tata ruang, rekayasa sipil, dan pemodelan hidrologi dan project lainya.

 

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan – Survey topografi untuk perencanaan pembangunan tentu berperan penting agar proses pengerjaan berlangsung aman tanpa kendala. Manfaat lainnya dari pengadaan survey topografi sebagai data awal sebelum proses pembangunan dilaksanakan adalah sebagai berikut!

baca : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan

berikut adalah beberapa manfaat survey topografi untuk proses pembangunan. Anda bisa menggunakan jasa survey topografi jika dibutuhkan dalam proses pembangunan property maupun project besar lainya.

1. Perencanaan Pembangunan yang Tepat

Seperti yang dijelaskan pada bagian pengantar bahwa survey topografi merupakan data penting sebelum proses pengerjaan pembangunan. Pembangunan yang dimaksud termasuk gedung perumahan dan lainnya di mana membutuhkan jasa ukur profesional. 

Jasa ukur memiliki peran penting dalam memperoleh data akurat sehingga penyusunan rencana bisa dilakukan tepat sasaran sesuai topografi lokasi pembangunan. Data hasil survey akan menjadi tolok ukur kesesuaian lokasi dengan pembangunan yang akan dikerjakan. Selain itu data topografi akan membuat proses pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan memilih material yang sesuai dengan kondisi tanahnya. 

survey topografi

survey topografi

2. Pengukuran Luas Tanah yang Valid

Ada banyak peran yang dimiliki oleh para jasa ukur topografi. Salah satunya adalah untuk mengukur luas tanah. Para surveyor pemetaan  tentu telah dibekali dengan peralatan canggih dan mumpuni untuk mendapatkan data akurat serta valid. 

Apabila luas tanah secara praktik telah dilakukan maka data akan disajikan melalui laporan tertulis yang bisa dipertanggungjawabkan.Validitas data tersebut nantinya akan digunakan sebagai pedoman bagi para pekerja pembangunan untuk perhitungan material yang dibutuhkan. Pengukuran luas tanah yang valid juga dianggap penting sebagai legalitas di mata hukum. 

3. Pembuatan Saluran Irigasi

Data yang diperoleh dari survey topografi juga akan berguna untuk pembuatan saluran irigasi di sekitar pembangunan. Misalnya pembangunan gedung, perkantoran, rumah dan sebagainya yang membutuhkan saluran untuk dialiri air agar terhindar dari genangan air pembuangan dan lainnya. 

Pembuatan irigasi tidak dilakukan secara asal sehingga membutuhkan data untuk menargetkan alat dan material yang akan digunakan. Apabila data yang dihasilkan tidak akurat, maka bisa dipastikan alat dan material yang digunakan juga tidak tepat sehingga proses pembangunan tidak maksimal. 

 

Baca juga : Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi

 

4. Akurasi Pembangunan Proyek

Survey topografi untuk perencanaan pembangunan dibutuhkan sebagai sumber informasi mengenai kondisi lahan. Misalnya lokasi untuk memulai pembangunan masih dipenuhi hutan belantara dengan medan berat. Lokasi tersebut nantinya akan dibabat habis agar dapat dilakukan survey topografi secara maksimal. 

Seluruh data yang dihasilkan dari survey topografi akan membuat proses pembangunan menjadi lebih lancar. Proyek yang dibangun untuk kepentingan orang banyak seharusnya juga tidak meninggalkan jejak negatif setelah pengerjaannya rampung. 

5. Mengecek Perbedaan Tinggi Tanah

Kegiatan pengukuran lahan dapat menghasilkan berbagai data penting termasuk tinggi rendahnya tanah. Hal ini tentu akan berguna untuk pembuatan jalur air. Tidak hanya untuk pembuatan jalur air, data tinggi rendahnya tanah juga dibutuhkan dalam pembangunan jalan. Apalagi jika lokasi pembangunan terletak di pedesaan yang tinggi rendahnya lahan menjadi hal paling penting untuk dipertimbangan. 

6. Penentuan Batas Wilayah

Lokasi lahan yang akan digunakan untuk proses pembangunan tentu harus berada di wilayah dengan otoritas resmi. Survey topografi juga akan menghasilkan data luas lahan secara akurat serta penentuan batas wilayah yang tepat. Hasil survey akan disajikan dalam bentuk tulisan yang sah dengan kekuatan hukum. 

Jadi, hasil survey topografi sangat berguna dan penting terutama untuk perencanaan pembangunan sebuah proyek besar. Anda bisa menggunakan jasa survey topografi yang telah memiliki legalitas di bidangnya agar tidak terjadi kesalahan data hasil survey. 

Rekomendasi Layanan Techno GIS : Jasa Pemetaan 

Gunakan Jasa Survey Topografi dari Techno GIS Indonesia

Membutuhkan jasa survey topografi untuk perencanaan project pembangunan Anda? bisa menggunakan jasa survey dari Techno GIS Indonesia. Layanan survey pemetaan untuk seluruh Indonesia. Membantu Anda menyelesaikan project dengan lebih mudah. Memiliki surveyor terbaik dan professional di bidangnya. Jika ingin mempelajari GIS secara lebih dalam juga bisa menggunakan jasa pelatihan GIS dari pelatihan dasar, advance, pelatihan Lidar, Webgis maupun pelatihan GIS lainya.

Informasi tekait harga, fasilitas dan layanan bisa langsung ditanyakan kepada tim kami di kontak berikut

 

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih Modern

Mengamati Kesuburan Tanaman Melalui Citra Sensor NDVI yang Lebih ModernAda cara mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Cara yang memberikan  informasi penting bagi banyak orang atau pihak. Terutama Anda sekalian yang beraktifitas atau berbisnis di bidang pertanian secara umum sangat membutuhkan informasinya.

Informasi yang memberikan data-data faktual perihal kondisi jenis tanaman. Dimana tanaman tersebut ditanam di sebuah lahan tertentu oleh para petani. Maka dari itu, kesuburan tanamannya perlu dipantau untuk mengetahui sudah siap atau belum dipanen?

Baca juga : Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya untuk Pemetaan Perlu Diperhatikan

 

NDVI

NDVI adalah indikator kepadatan untuk melihat kondisi vegetasi suatu wilayah. Tingkat kepadatan dan kehijauan tanaman bisa dicek dari indikator NDVI ini. Indikator NDVI dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tutupan tanah oleh vegetasi, kerapatan dan juga tingkat kehijauan vegetasi.

Penggunaan teknologi ini banyak digunakan dalam bidang perkebunan kelapa sawit, eucalyptus, akasia dan lainya. Penggunaan NDVI untuk bidang perkebunan dan tanaman akan membantu meningkatkan hasil pertanian, guna memonitoring dan untuk analisis kesehatan tanaman.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Baca Juga Artikel Tentang Tips Pemilihan Drone Untuk Pemetaan, Membantu Proses Survey Lebih Efisien

 

Mengapa Pengamatannya Melalui Citra Sensor NDVI?

Sebenarnya pengamatan di bidang pertanian dan hortikultura, seperti mengamati kesuburan tanaman dapat dilakukan secara manual. Biasanya cara manual seperti itu masih dipraktikkan oleh para petani pedesaan yang belum tersentuh teknologi modern.

Mereka setiap hari mengunjungi lahan pertaniannya untuk dapat melihat dan mengamati secara langsung kondisi tanamannya. Bukan hanya mengamatinya saja, tetapi juga langsung memegang hingga terjun langsung di lapangan.

Berbeda dengan petani modern saat ini yang bisa menggunakan teknologi canggih untuk mengamati kesuburan tanaman yang ditanamnya. Salah satu caranya dengan mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI. Dimana citra satelit dilibatkan dalam kegiatan pengamatan tersebut.

Tentu saja citra satelit nya tidak bisa didapatkan dengan mudah karena harus mengakses secara resmi dari lembaga atau instansi khusus. Ada citra satelit yang didapatkan secara gratis, tetapi ada juga yang harus dibeli dengan nominal harga tertentu. Setelah mendapatkannya, Anda sebagai petani dapat segera melakukan pengamatan.

Metode atau cara yang dipakai disebut interpretasi, yaitu menafsirkan gambar atau fenomena di objek citra satelit tersebut sesuai keterangan yang digunakan. Cara semacam itu tentu saja tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Hanya mereka yang profesional dan berpengalaman di bidang ini saja mampu melakukan interpretasi citra satelit.

Apalagi citra satelit yang digunakan berjenis NDVI, sehingga harus lebih detail interpretasinya. Anda juga bisa belajar interpretasi semacam itu, tetapi dapat dipraktekkan dengan lembaran peta kertas dulu yang lebih mudah. Jika bisa mempelajarinya dengan tekun dan giat, pasti akan lebih mudah mempraktekkan interpretasi tersebut.

Rekomendasi Layanan : Pelatihan Remote Sensing

 

Bertani yang Lebih Modern dan Menghasilkan Produk Berkualitas

Bidang pertanian zaman sekarang memang sudah modern karena didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Ditambah dukungan berbagai macam teknologi yang mampu menjadikan proses di bidang tersebut lebih mudah dan praktis.

Selain itu, hasil pertaniannya juga lebih berkualitas, sehingga laris manis di pasaran. Apalagi kuantitas atau jumlah hasil pertaniannya cukup melimpah untuk dibeli dan dinikmati masyarakat luas. Dampak positifnya sudah pasti akan dirasakan oleh para petani itu sendiri.

Mereka akan diuntungkan dengan jumlah penjualan meningkat, sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin berlipat.

Jika kondisinya bisa dipertahankan terus seperti itu, sangat mungkin kehidupan para petani akan lebih sejahtera di sekarang dan di masa depan. Oleh karenanya, aplikasi teknologi modern di bidang pertanian harus lebih ditingkatkan. Salah satunya dalam pemanfaatan citra satelit untuk melakukan pengamatan pada lahan pertanian, tanamannya, dan berbagai objek di sekitarnya.

Tentu saja para petani tradisional di pedesaan tidak bisa melakukannya sendiri karena memang tidak dapat menjangkaunya. Bukan hanya karena tingkatan dan latar belakang pendidikannya saja, tetapi juga pengetahuan akan teknologi tersebut tidak ada sama sekali.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan peranan para ahli dan akademisi di bidang ini. Terutama yang lebih berpengalaman dalam bidang Penginderaan Jauh memakai citra satelit. Dengan begitu, kegiatan pertanian seperti mengamati kesuburan tanaman melalui citra sensor NDVI bisa dipraktekkan dengan sebaik-baiknya.

Belajar di Techno GIS : Pelatihan GIS dasar

 

Belajar Pemetaan Bersama Techno GIS

Ingin mempelajari tentang pemetaan dan ilmu GIS dengan jelas dan terarah? Bisa belajar di Techno GIS. Layanan jasa pemetaan dan pelatihan GIS terlengkap dengan mentor terbaik. Belajar GIS dijamin nyaman, fasilitas lengkap dan ilmu tersampaikan dengan baik.

Untuk informasi tentang harga, fasilitas dan layanan bisa langsung menghubungi kontak techno gis.

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Tips Membuat GCP yang Baik untuk Pemetaan

Tips Membuat GCP yang Baik untuk PemetaanKegiatan survey atau pemetaan yang menghasilkan GCP tentu memiliki tanggung jawab besar sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menghasilkan GCP akurat serta valid. GCP merupakan proses penandaan titik koordinat pada proses pemetaan lahan. Untuk memperoleh titik yang akurat tentunya GCP harus dilakukan dengan benar.  Berikut tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan.

Artikel Terbaru : Jenis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Apa itu GCP?

GCP merupakan singkatan dari Ground Control Point atau titik kontrol tanah yang digunakan sebagai tanda dalam teknik pengukuran lahan menggunakan alat survey seperti GPS Geodetic. Pengukuran menggunakan alat tersebut bertujuan untuk mendapatkan koordinat asli yang ada pada lapangan sesuai dengan GCP sebagai acuan prosesing data.

Oleh karena itu petugas survey harus mampu meletakkan GCP dengan baik dan benar agar hasil pengukuran tidak melenceng. Pengukuran dengan hasil akurat akan memudahkan pengguna data dalam melakukan langkah selanjutnya. Sebaliknya, apabila terdapat kesalahan dalam data hasil survey maka langkah lanjutan bisa dipastikan tidak tepat bahkan cenderung gagal.

Selengkapnya tentang GCP bisa dibaca dalam ulasan Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

 

Tips Membuat GCP untuk Pemetaan

Petugas survey bisa menggunakan tips berikut untuk membuat GCP agar mendapatkan data yang akurat.

1.  Sebarkan GCP di Tanah

Langkah awal yang harus dilakukan yakni menyebarkan GCP di tanah secara merata. Posisi titik utama adalah sudut terluar dari area yang akan dipetakan. Sementara titik selanjutnya bisa disebar di tengah area yang akan dipetakan. Survey pemetaan biasanya membutuhkan sekitar 5 GCP untuk area seluas 10 ha hingga 120 ha per area. Petugas survey tentu sudah dilengkapi dengan peralatan yang cukup sehingga jumlah GCP bukanlah suatu hambatan saat survey berlangsung.

2.  Buat Zona Penyangga

Petugas survey disarankan untuk meletakkan zona penyangga di sekitar tepi peta dan tepat di titik GCP. Hal ini digunakan sebagai cakupan gambar dalam pengulangan proses survey. Zona penyangga membutuhkan sekitar 50 kaki hingga 100 kaki guna menyesuaikan tingkat overlap penerbangan.

Oleh karena itu dibutuhkan tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semakin tinggi overlap maka akan membuat hasil potret semakin bagus kualitasnya tanpa buffer zona yang dibutuhkan. Hasil potret yang bagus tentu akan memudahkan pengguna data hasil pemetaan untuk menganalisa lokasi dengan baik.

Baca juga : 

3.  Waspada Perubahan Ketinggian

Apabila lokasi pemetaan memiliki elevasi berbeda pada setiap sudut penempatan GCP, maka perhatikan perubahan ketinggian tersebut agar terhindar dari kesalahan prosesing data. Pastikan kondisi ketinggian lokasi yang akan disurvey agar hasil perolehan data akurat dan valid.

Letakkan GCP pada lahan dengan perbedaan ketinggian yang signifikan. Pemasangan titik kontrol bisa diletakkan pada ketinggian dengan perbedaan signifikan sehingga perolehan data juga memuat elevasi tertinggi dan terendah pada area yang dipetakan.

4.  Pastikan Aman dari Penghalang

GCP sebaiknya diletakkan pada area yang aman dari penghalang. Seperti yang diketahui bahwa pemasangan GCP secara tidak teratur akan menghasilkan data yang kurang valid. Penempatan titik kontrol tidak disarankan di lokasi samping bangunan karena kemungkinan terkena bayangan. Selain itu hindari peletakan di area yang terlalu silau. Jangan letakkan di bawah pohon atau kawasan yang rimbun dan medan yang sulit karena dapat menghasilkan data kurang akurat nantinya.

Hal ini disebabkan proses pengambilan data survey pemetaan dilakukan menggunakan alat drone yang terbang melintasi area sasaran. Apabila area yang telah diletakkan GCP terhalang dengan bayangan atau benda lainnya tentu proses pengukuran tidak berlangsung maksimal.

Rekomendasi Pelatihan GIS : Pelatihan GIS Dasar

 

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat seputar tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan. Semoga tips membuat GCP yang baik untuk pemetaan dapat menghasilkan data yang valid dan akurat nantinya.

Nah jika Anda ingin mempelajari bagaimana pemetaan, membuat GCP dan mempelajari ilmu geospasial lebih dalam, bisa mengikuti pelatihan GIS bersama Techno GIS Indonesia. Pelatihan GIS dasar, Pelatihan GIS Advance sampai dengan pelatihan web gis semua ada di Techno GIS Indonesia.

Belajar GIS mudah dan nyaman bersama  trainer Techno GIS Indonesia yang handal dan profesional.

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey Pemetaan

Capture Ground Control Points dan Penggunaanya untuk Survey PemetaanSebelumnya, pernahkah anda mendengar tentang sebutan Capture Ground Control Points? GCP ini sering dipakai dalam industri survey, serta desain virtual dan juga konstruksi. Ground Control Point disebut juga dengan titik kontrol tanah dan ini merupakan suatu alat yang penting sekali untuk pemetaan yang presisi.

Mungkin anda juga telah penasaran apa sebenarnya yang dimaksud dengan titik kontrol tanah atau GCP tersebut. Simaklah pengertiannya di bawah ini serta terkait penggunaan GCP yang harus dipahami.

Baca : Perbedaan Koordinat Geografik dan UTM

 

Pengertian Capture Ground Control Points dan Penggunaannya untuk Pemetaan

Titik kontrol tanah atau Ground Control Points merupakan penandaan suatu lokasi di tanah, ditempatkan dengan strategis di berbagai area survey dengan teknis serta preferensi tertentu. Terlebih dahulu harus dilakukan penentuan koordinat GPS RTK di masing-masing pusatnya.

Kemudian GCP dan koordinatnya dipakai untuk dapat membantu perangkat lunak pemetaan kamera drone untuk bisa secara akurat dan presisi memposisikan peta dengan kondisi kenyataan di sekitarnya. Apabila digunakan dengan tepat, GCP bisa meningkatkan akurasi pada peta. Perusahaan survey biasanya menggunakan GCP dikarenakan tingginya tingkat akurasi penting di dalam sebagian besar pekerjaan yang dijalankan.

Layanan Techno GIS Indonesia : Jasa Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Dengan Total Station dan Pemotretan Udara

Terkait kapan harus menggunakan GCP, penting sekali untuk menilai tiap proyek terlebih dahulu

sebelum anda memutuskan mengambil langkah memakai GCP. Karena tiap proyek pemetaan drone Ground Control Points adalah unik, tak semua proyek membutuhkan tingginya tingkat akurasi pada peta.

GCP sangat penting fungsinya untuk proses pemetaan. Dimana GCP akan membantu meningkatkan akurasi peta dengan memastikan bahwa garis lintang maupun garis bujur berada pada titik yang benar dan akurat.

Capture Ground Control Points ini bagaikan menempatkan paku payung dalam suatu majalah dinding. Masing-masing pin bisa membantu untuk merekatkan scrap atau potongan rubrik mading dengan bantalan pada mading supaya dapat dipajang di dindingnya. Itulah fungsi GCP untuk bisa merujuk suatu lokasi referensi peta di tiap-tiap titiknya.

Baca juga : Perbandingan Waterpass Theodolite dan Total Station Dalam Survey Pemetaan

Maka dari itu, GCP hanya digunakan pada saat pengerjaan yang membutuhkan akurasi dan juga tingkat presisi peta yang tinggi. Tetapi secara umum, jenis proyek seperti contohnya overlay georeferensi, dokumen desain serta survey tanah dapat memanfaatkan penggunaan Ground Control Point ini.

PELATIHAN WEB GIS DASAR

Pelatihan Web Gis Dasar | Technogis Indonesia

 

Penempatan Ground Control Points (GCP)

Setelah anda mengetahui definisi serta penggunaan dari Capture Ground Control Points, berikut adalah terkait penempatannya. Tentu penempatan titik kontrol tidak boleh secara sembarangan, inilah sejumlah tips pada pemasangan titik kontrol.

1. Penyebaran Titik Secara Merata

Titik utama yang disebarkan harus bisa ditempatkan pada sudut terluar dari suatu area yang

dipetakan. Kemudian setelah itu point atau titik kontrol lainnya dapat disebar di tengah-tengah area yang dipetakan.

Rekomendasi Layanan : Jasa Pemotretan Drone / UAV

2. Elevasi di Area yang Dipetakan

Perbedaan elevasi di area yang dipetakan sangat berpengaruh terhadap suatu pemasangan titik kontrol. Supaya menghindari kesalahan prosesing, diperlukan pemasangan point control (titik kontrol) di tiap perbedaan tinggi yang signifikan. Sehingga mempunyai data elevasi yang paling tinggi dan paling rendah di suatu area yang dipetakan.

3. Obstruksi di Area Pemasangan

Suatu pemasangan Ground Control Point tak disarankan berada di dekat obstruksi yang nantinya dapat mengganggu proses pengambilan gambar/foto dan juga pengukuran. Penempatan control

point tak disarankan di samping bangunan (bisa kemungkinan terkena bayangan), tempat yang silau, bawah pohon, daerah yang rimbun, maupun medan yang sulit.

 

Pengukuran Lokasi Ground Control Points (GCP)

Dalam hal ini, pengukuran koordinat GPS pada pusat tiap titik kontrol tanah sangatlah penting. Untuk dapat melakukannya, diperlukan RTK (Receiver Real Time Kinematic) atau PPK (Pasca Pengolahan Kinematik). Jangan memakai ponsel maupun tablet untuk pengukuran lokasi control point tanah anda.

Rekomendasi Pelatihan : Pelatihan Drone LiDAR untuk Pemetaan

 

Pelatihan GIS di Techno GIS Indonesia

Membutuhkan jasa pemetaan untuk proyek Anda Anda? Bisa menggunakan jasa pemetaan dari Techno GIS Indonesia. Dengan surveyor yang berpengalaman dan profesional membantu menangani banyak proyek besar di Indonesia.

Atau jika ingin belajar tentang GCP (Ground control point) juga bisa banget belajar mudah dan nyaman di Pelatihan GIS bersama teman-teman techno GIS. Dengan proses pembelajaran yang terarah, mempelajari teori juga praktik yang menyenangkan.

Informasi tentang Pelatihan GIS maupun layanan yang diberikan di Techno GIS Indonesia bisa langsung komunikasi dengan tim kami di Kontak Techno GIS.

Kontak Technogis

Kontak Technogis