Pendahuluan

Longsor merupakan salah satu bencana geologi yang paling sering terjadi di wilayah berbukit dan pegunungan di Indonesia. Faktor penyebabnya meliputi kondisi geologi, kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, hingga aktivitas manusia. Untuk melakukan identifikasi dini terhadap potensi longsor, diperlukan teknologi pemetaan yang akurat dan mampu menggambarkan kondisi morfologi permukaan secara detail. GeoLiDAR (Geospatial Light Detection and Ranging) hadir sebagai teknologi pemetaan berbasis laser scanning yang menghasilkan model permukaan beresolusi tinggi. Data GeoLiDAR mampu menangkap variasi bentuk lahan, struktur lereng, dan pola aliran air, sehingga sangat efektif dalam analisis kerawanan longsor berbasis morfometri lereng.

Konsep Dasar GeoLiDAR & Morfometri Lereng

Apa itu GeoLiDAR?

GeoLiDAR adalah sistem pemetaan geospasial menggunakan laser untuk menghasilkan point cloud yang merepresentasikan permukaan bumi. Output utamanya mencakup:

  1. DEM (Digital Elevation Model)
  2. DTM (Digital Terrain Model)
  3. DSM (Digital Surface Model)
  4. Hillshade, Slope, Aspect
  5. Kontur resolusi tinggi

Dari data ini, analisis morfometri dapat dilakukan dengan ketelitian tinggi.

Apa itu Morfometri Lereng?

Morfometri lereng adalah analisis kuantitatif bentuk permukaan bumi, khususnya karakteristik lereng yang memengaruhi stabilitas lahan. Parameter utamanya meliputi:

  1. Kemiringan lereng (Slope)
  2. Arah lereng (Aspect)
  3. Kelengkungan lereng (Curvature)
  4. Elevation & Relief
  5. Pola aliran permukaan (Flow Accumulation)
  6. TPI (Topographic Position Index)

Analisis ini penting sebagai dasar deteksi potensi longsor.

Metodologi Evaluasi GeoLiDAR dalam Deteksi Rawan Longsor

  1. Akuisisi dan Pra-proses Data GeoLiDAR

Tahapan awal mencakup:

  1. Pengambilan data LiDAR ALS atau TLS/SLAM sesuai kebutuhan
  2. Filtering point cloud (ground vs non-ground)
  3. Klasifikasi vegetasi, bangunan, dan permukaan tanah
  4. Pembuatan DEM/DTM beresolusi tinggi (0.25–1 meter)

Kualitas data sangat memengaruhi ketepatan analisis morfometri.

  1. Ekstraksi Parameter Morfometri Lereng

Dari data DEM dilakukan perhitungan:

  1. Slope Map: mengidentifikasi area curam yang berpotensi runtuh
  2. Aspect Map: melihat arah lereng terkait pola hujan dan matahari
  3. Profile & Plan Curvature: mendeteksi area cekung/cembung yang mempengaruhi akumulasi air
  4. Flow Accumulation: memetakan jalur aliran permukaan
  5. Ruggedness Index: mengukur tingkat kekasaran permukaan
  6. TWI (Topographic Wetness Index): mengidentifikasi area rawan jenuh air
  1. Overlay Kerawanan Menggunakan GIS

Parameter-parameter morfometri kemudian di-overlay dengan pendekatan pembobotan:

  1. Weighted Overlay
  2. Analytic Hierarchy Process (AHP)
  3. Logistic Regression Spatial
  4. Machine Learning (Random Forest, SVM)

Output akhirnya berupa Peta Zonasi Rawan Longsor:

  1. Kerawanan Rendah
  2. Kerawanan Sedang
  3. Kerawanan Tinggi

Hasil Evaluasi: Keunggulan Penggunaan GeoLiDAR

  1. Detail Morfologi Sangat Tinggi

GeoLiDAR mampu merekam relief permukaan secara akurat meskipun tertutup vegetasi lebat. Hal ini tidak dimiliki oleh citra satelit resolusi menengah.

  1. Deteksi Mikro-topografi

Fitur kecil seperti:

  1. rekahan tanah,
  2. alur erosi kecil,
  3. tebing mikro,
  4. bekas longsoran lama,

dapat teridentifikasi jelas.

  1. Akurasi Kemiringan Lereng yang Sangat Baik

DTM LiDAR memberikan slope calculation presisi tinggi karena:

  • resolusi tinggi,
  • error vertikal sangat kecil (±5–10 cm).
  1. Efisiensi Analisis Kawasan Luas

Area ribuan hektar dapat dipetakan dalam waktu singkat.

Kesimpulan

GeoLiDAR terbukti sangat efektif dalam deteksi kawasan rawan longsor melalui analisis morfometri lereng. Dengan menghasilkan DEM beresolusi tinggi, teknologi ini mampu menggambarkan detail bentuk permukaan bumi yang menjadi faktor utama dalam kerentanan longsor. Integrasi GeoLiDAR dengan parameter morfometri dan teknik analisis spasial mulai dari slope hingga algoritma machine learning memungkinkan penyusunan peta kerawanan yang lebih akurat dan dapat dijadikan dasar perencanaan mitigasi bencana oleh pemerintah daerah maupun konsultan geoteknik.

 

 

 

TechnoGIS Indonesia Berpartisipasi sebagai Sponsor dan Narasumber pada LAMBUMI 2025

TechnoGIS Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ilmu kebumian dan literasi geospasial di Indonesia melalui partisipasinya pada Lomba Ilmu Bumi (LAMBUMI) 2025. Kegiatan tahunan ini menjadi salah satu ajang edukasi terbesar yang mempertemukan pelajar, pendidik, serta berbagai pihak yang bergerak dalam bidang geografi dan teknologi kebumian. Pada penyelenggaraan tahun ini, TechnoGIS mengambil peran sebagai sponsor resmi sekaligus narasumber, memberikan kontribusi langsung baik dari sisi penyelenggaraan maupun pengembangan wawasan peserta.

Turut serta TechnoGIS dalam mensukseskan acara

Sebagai sponsor, TechnoGIS Indonesia turut mendukung berlangsungnya kegiatan secara menyeluruh. Dukungan tersebut tidak hanya berbentuk kontribusi terhadap penyelenggaraan acara, tetapi juga dalam bentuk apresiasi kepada para peserta yang berhasil meraih prestasi dalam perlombaan. Keikutsertaan TechnoGIS memberi nilai tambah bagi kegiatan ini, mengingat perusahaan memiliki rekam jejak panjang dalam menghadirkan teknologi geospasial, solusi pemetaan, serta inovasi berbasis drone untuk kebutuhan industri dan pendidikan.

Peran TechnoGIS sebagai narasumber menjadi bagian penting dalam rangkaian acara. Tim dari TechnoGIS menyampaikan materi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi geospasial modern serta penerapan drone dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, riset, dan operasional lapangan. Materi tersebut memberikan gambaran nyata mengenai perkembangan teknologi pemetaan dan bagaimana teknologi geospasial semakin relevan dalam berbagai kebutuhan era digital. Dengan pendekatan yang aplikatif, peserta mendapatkan wawasan mengenai bagaimana data spasial dapat diolah, digunakan, dan diintegrasikan dengan berbagai platform teknologi.

LAMBUMI 2025 sebagai salah satu pintu memperkenalkan teknologi pemetaan

Berdasarkan dokumentasi kegiatan, terlihat sejumlah momen penting yang menggambarkan jalannya acara LAMBUMI 2025. Foto-foto yang diabadikan menampilkan suasana auditorium, sesi pemaparan materi dari TechnoGIS, proses penyerahan penghargaan kepada para peserta, serta sesi foto bersama panitia, peserta, dan narasumber. Dokumentasi tersebut memberi gambaran menyeluruh tentang bagaimana kegiatan berlangsung, memperlihatkan kolaborasi berbagai pihak dalam mensukseskan acara ini. Walaupun tidak menggambarkan dinamika peserta secara detail, dokumentasi tersebut berhasil menunjukkan struktur kegiatan dan kehadiran elemen-elemen penting dalam penyelenggaraan LAMBUMI 2025.

Partisipasi TechnoGIS dalam acara ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap perkembangan pendidikan geospasial di Indonesia. Dalam era yang menuntut kemampuan analisis data spasial dan pemahaman teknologi digital, kegiatan seperti LAMBUMI menjadi kesempatan strategis untuk memperkenalkan teknologi pemetaan dan drone kepada generasi muda. Kehadiran TechnoGIS diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk lebih memahami pentingnya teknologi kebumian serta peluang karier yang dapat ditempuh di bidang geospasial.

Melalui keterlibatan ini, TechnoGIS menegaskan kembali visinya sebagai perusahaan yang tidak hanya menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga aktif membangun ekosistem pendidikan dan inovasi. Dukungan terhadap kegiatan seperti LAMBUMI menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang melek teknologi, adaptif terhadap perubahan, dan siap menghadapi tantangan pemetaan dan analisis spasial di masa depan.

Dengan semangat kolaborasi, TechnoGIS Indonesia berharap dapat terus menjadi bagian dari berbagai kegiatan edukasi dan pengembangan sumber daya manusia di bidang geospasial. LAMBUMI 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan mampu menciptakan ruang belajar yang lebih luas dan relevan bagi generasi mendatang.

Integrasi GeoLiDAR dan GIS dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah

Pendahuluan

Perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) membutuhkan data spasial yang akurat, detail, dan mutakhir untuk mendukung penyusunan kebijakan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan. Selama bertahun-tahun, pemetaan konvensional sering menghadapi kendala seperti cakupan terbatas, waktu survei yang lama, dan ketidakakuratan pada daerah dengan topografi kompleks. Kemajuan teknologi pemetaan khususnya GeoLiDAR (Geospatial Light Detection and Ranging) dan GIS (Geographic Information System) telah menghadirkan solusi modern yang mampu meningkatkan kualitas perencanaan ruang di tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi.

Integrasi kedua teknologi ini memungkinkan pemerintah daerah dan konsultan perencanaan untuk menganalisis kondisi fisik wilayah secara 3D dan melakukan simulasi pemanfaatan ruang yang lebih komprehensif, presisi, dan berbasis data.

Konsep Dasar GeoLiDAR dan GIS

Apa itu GeoLiDAR?

GeoLiDAR adalah teknologi pemetaan berbasis laser yang menghasilkan point cloud tiga dimensi dengan resolusi tinggi. Teknologi ini digunakan pada:

  1. Pesawat (ALS – Airborne LiDAR System)
  2. Mobil (MLS – Mobile LiDAR System)
  3. Tripod (TLS – Terrestrial LiDAR System)
  4. Drone/UAV (LiDAR drone)

Output utama GeoLiDAR meliputi:

  1. DTM (Digital Terrain Model)
  2. DSM (Digital Surface Model)
  3. CHM (Canopy Height Model)
  4. Model 3D bangunan dan infrastruktur

Apa itu GIS?

GIS adalah sistem yang digunakan untuk mengolah, menganalisis, dan memvisualisasikan data spasial untuk mendukung pengambilan keputusan.

Output GIS digunakan dalam dokumen:

  1. RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
  2. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)
  3. Kajian KLHS, AMDAL, dan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)

 

Integrasi GeoLiDAR dan GIS dalam Perencanaan Tata Ruang

Integrasi dua teknologi ini memberikan kemampuan analisis spasial yang jauh lebih lengkap dibanding metode konvensional. Berikut beberapa penerapannya:

  1. Pemetaan Fisik Dasar Wilayah yang Lebih Presisi

GeoLiDAR menghasilkan peta:

  1. kemiringan lereng
  2. kontur dengan interval 0.5–1 meter
  3. bentuk permukaan tanah (DTM)
  4. bangunan dan infrastruktur secara 3D

Dalam GIS, data ini digunakan sebagai base map RTRW untuk menentukan:

  1. Kawasan lindung
  2. Kawasan budidaya
  3. Daerah rawan bencana
  4. Zonasi lahan dan wilayah permukiman

Contoh pemanfaatan:
Identifikasi kemiringan lereng > 40% untuk kawasan lindung dan konservasi.

  1. Analisis Risiko Bencana Berbasis Data 3D

GeoLiDAR sangat efektif untuk pemetaan:

  1. rawan longsor (berdasarkan DTM dan kemiringan)
  2. rawan banjir (menggunakan model limpasan air atau flow accumulation)
  3. rawan tsunami (menggabungkan elevasi dan jarak dari garis pantai)

 

GIS membantu meng-overlay data tersebut dengan:

  1. penggunaan lahan
  2. kepadatan penduduk
  3. jaringan jalan
  4. bangunan kritis (sekolah, rumah sakit)

Hasilnya dipakai dalam:

  1. KLHS RTRW
  2. penyusunan rencana mitigasi bencana
  3. penentuan zona aman permukiman
  1. Identifikasi dan Monitoring Perubahan Penggunaan Lahan

GeoLiDAR multitemporal (dari pemotretan berbeda tahun) memungkinkan:

  1. deteksi deforestasi
  2. perubahan tutupan lahan
  3. pertumbuhan kawasan permukiman
  4. penyusunan tren urbanisasi

GIS kemudian mengkonversi perubahan ini menjadi informasi:

  1. kecenderungan pertumbuhan kota
  2. kebutuhan infrastruktur masa depan
  3. rekomendasi pengembangan kawasan baru (urban growth model)
  1. Penyusunan RDTR dan Zonasi Berbasis 3D

Dengan GeoLiDAR, pemerintah dapat membentuk model 3D bangunan dan vegetasi yang sangat detail.
Dalam GIS, ini sangat berguna untuk:

  1. analisis KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
  2. KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
  3. ketinggian bangunan (building height)
  4. setback/jarak sempadan
  5. analisis bayangan (sun shadow)

Zonasi menjadi lebih realistis dan sesuai kondisi lapangan.

  1. Perencanaan Infrastruktur dan Simulasi Rute

Data DTM hasil LiDAR memungkinkan:

  1. pemilihan rute jalan
  2. desain drainase
  3. penentuan lokasi jaringan utilitas
  4. analisis cut and fill untuk konstruksi

GIS kemudian memproses data tersebut menjadi:

  1. analisis biaya
  2. peta rencana jaringan jalan
  3. model kesesuaian lahan
  4. alternatif jalur transportasi
  1. Penyusunan Kebijakan Tata Ruang yang Lebih Akurat

Integrasi GeoLiDAR dan GIS menghasilkan data:

  1. faktual
  2. terukur
  3. berbasis bukti (evidence-based planning)

Sehingga kebijakan tata ruang lebih:

  1. presisi
  2. berkelanjutan
  3. minim konflik pemanfaatan ruang
  4. sesuai dengan prinsip keadilan spasial

Kesimpulan

Integrasi GeoLiDAR dan GIS menawarkan pendekatan modern dalam perencanaan tata ruang wilayah. Teknologi ini memberikan pemahaman komprehensif terhadap kondisi fisik dan sosial wilayah, memungkinkan perencanaan yang lebih presisi, efektif, dan responsif terhadap risiko bencana maupun dinamika pembangunan. Dengan kemampuan menganalisis data 3D secara detail, GeoLiDAR dan GIS bukan hanya meningkatkan kualitas RTRW dan RDTR, tetapi juga menjadi fondasi bagi pengembangan smart city, pemantauan lingkungan, dan implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan.

 

Memperkuat Sinergi Pendidikan dan Industri Geospasial: Penandatanganan MoU antara TechnoGIS dan SaIG UPI

Yogyakarta, 26 November 2025 — TechnoGIS dan SaIG UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) secara resmi menjalin kemitraan baru setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang diselenggarakan di Yogyakarta pada hari Rabu, 26 November 2025. Perjanjian ini menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dalam pelatihan geospasial bagi mahasiswa, inovasi digital, dan pengembangan pendidikan.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak yang masing-masing menekankan pentingnya menghubungkan keahlian akademis dengan kebutuhan industri. Sesi penandatanganan dilanjutkan dengan pembahasan tentang program-program mendatang, kegiatan bersama, dan tujuan bersama untuk tahun mendatang.
Selama upacara, Bapak Sarono selaku Direktur utama TechnoGIS Indonesia menyoroti nilai kemitraan ini:

“Kemitraan ini memungkinkan kita untuk menggabungkan kekuatan pengalaman industri dengan penelitian akademik. Bersama-sama, kita dapat menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga praktis untuk tantangan dunia nyata.”

Sementara itu, Bapak Cecep Darmawan selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia mengekspresikan optimisme tentang bagaimana kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa, peneliti, dan komunitas akademik:

“Kami berkomitmen untuk memperluas kolaborasi penelitian yang menguntungkan kedua institusi. Dengan bekerja sama erat dengan industri, hasil akademik yang kita ciptakan dapat menjadi dampak yang lebih luas di dunia nyata.

Area Kerja Sama dan Rencana Masa Depan

Kemitraan yang baru dibentuk ini mencakup beberapa area kerja sama utama. Kedua institusi sepakat untuk bekerja sama dalam penelitian bersama, publikasi ilmiah, pengembangan teknologi, dan inovasi terapan yang relevan dengan bidang masing-masing. Selain itu, MoU ini mencakup rencana untuk workshop, kuliah tamu, program pengembangan kapasitas, dan magang mahasiswa, memungkinkan para pelajar untuk menerapkan konsep akademik secara langsung dalam lingkungan industri.
Selain itu, pembicaraan awal selama acara tersebut menjajaki proyek kolaboratif potensial yang dapat dimulai sesegera mungkin. Ini termasuk inisiatif untuk mendukung pengembangan komunitas, meningkatkan literasi digital, memperkuat kemampuan geospasial, dan memperkuat kapasitas inovasi secara keseluruhan di wilayah tersebut.

Pertukaran Hadiah Simbolis

Setelah penandatanganan, kedua institusi melakukan pertukaran hadiah simbolis, yang mewakili saling menghormati dan komitmen terhadap kemitraan baru yang terbentuk. Bapak Sarono menyerahkan hadiah yang melambangkan nilai-nilai perusahaan—seperti inovasi, pertumbuhan, atau tradisi—sedangkan Bapak Cecep Darmawan memberikan simbol yang mencerminkan identitas dan misi akademik universitas. Pertukaran ini menonjolkan kehangatan kolaborasi dan berfungsi sebagai pengingat visual akan visi bersama yang dibagikan oleh kedua belah pihak.

Langkah Menuju Dampak Jangka Panjang

MoU antara TechnoGIS dan Saig UPI mewakili langkah berarti dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri. Dengan kedua institusi berkomitmen untuk bekerja sama erat dalam beberapa tahun ke depan, kemitraan ini diharapkan akan menciptakan manfaat konkret bagi mahasiswa, peneliti, profesional, dan masyarakat luas. Setelah penandatangan selesai, kedua belah pihak mengungkapkan bahwa kolaborasi ini akan berkembang menjadi kemitraan jangka panjang yang mendorong inovasi, mendukung pengembangan talenta, dan berkontribusi positif bagi sektor geospasial. Perjanjian ini tidak hanya menandai aliansi formal tetapi juga awal dari pertumbuhan bersama, pemahaman, dan pencapaian di masa depan.

Kedua institusi meyakini bahwa menggabungkan keterampilan industri praktis dengan pengetahuan akademis akan menciptakan hasil yang berdampak dan mendukung inovasi jangka panjang. Pembicaraan setelah penandatanganan juga membahas proyek-proyek bersama yang direncanakan akan dimulai segera.

 

Memperkuat Komunitas dan Inovasi

Kemitraan ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan geospasial, serta memperluas peluang belajar bagi mahasiswa. Kolaborasi ini mencerminkan visi bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan, inovasi teknologi, manfaat bagi komunitas, dan pertumbuhan berkelanjutan.

 

 

 

TechnoGIS Indonesia Highlights TechnoGIS GNSS RTK and Advanced Geospatial Technologies at GNSS Indonesia Summit & Expo 2025: Advancing Positioning Technology for Indonesia Future

Depok, November 23, 2025 TechnoGIS Indonesia once again demonstrated its strong commitment to advancing the nation’s geospatial ecosystem through its participation at the GNSS Indonesia Summit & Expo 2025, held from 19-23 November 2025. As one of Indonesia’s leading innovators in mapping and positioning technology, TechnoGIS Indonesia showcased a series of advanced solutions designed to support efficiency, accuracy, and modernization across multiple industries, especially those relying heavily on precise spatial data.

During this five-day national-scale event, GNSS Indonesia Summit & Expo 2025 gathered major industry players, technology providers, and geospatial professionals to highlight the future of advanced positioning technology in Indonesia. Standing among these forward-thinking companies, TechnoGIS Indonesia presented a portfolio of solutions that reflect its mission to empower smarter decision-making and accelerate the adoption of modern geospatial tools.

One of the main highlights at the TechnoGIS booth was the TechnoGIS GNSS RTK, a next-generation positioning system developed to deliver high-precision, real-time accuracy in even the most challenging field conditions. Thanks to its powerful specifications and user-oriented design, TechnoGIS GNSS RTK quickly captured the attention of visitors, surveyors, and industry experts throughout the event. The system enables significantly faster workflows, simplified field operations, and enhanced data reliability, making it an ideal solution for land surveying, construction, agricultural planning, and national infrastructure development.

In addition to the TechnoGIS GNSS RTK, TechnoGIS Indonesia also showcased other complementary technologies that support complete and integrated mapping operations. These include the Bluemarine Echosounder, a robust hydrographic instrument designed for underwater depth measurement, and Geodetic GPS equipment that plays a crucial role in achieving accurate geodetic control points. Together, these products represent TechnoGIS Indonesia’s broader capability to deliver end-to-end geospatial solutions across terrestrial and marine environments.

Revolutionized mapping industry through latest technology

Throughout the exhibition, the TechnoGIS booth became a hub of insightful discussions, product demonstrations, and knowledge exchange. Visitors had the opportunity to explore how modern GNSS and mapping technologies can enhance project outcomes, reduce operational time, and expand data-driven decision-making across industries. The positive engagement from attendees reflected a growing awareness of the importance of geospatial innovation in shaping Indonesia’s future.

As Indonesia continues to embrace Industry 4.0 and smart-infrastructure development, TechnoGIS Indonesia remains dedicated to delivering cutting-edge tools and solutions that support national progress. The successful presence at the GNSS Indonesia Summit & Expo 2025 marks another step in the company’s journey to strengthen the country’s geospatial capabilities and inspire future innovations that will shape the mapping and positioning industry for years to come.

Thank you for visit us at GNSS Indonesia Summit & Expo 2025

TechnoGIS Indonesia extends its deepest appreciation and thank you to all visitors, partners, and also industry professionals who took the time to visit our booth. Your support, engagement, and enthusiasm inspire us to continue innovating and contributing to Indonesia’s geospatial future.

Tags:#TechnoGISIndonesia #TechnoGISGNSSRTK #GNSSIndonesiaSummit2025 #Geospatialtechnology #Mappingtechnologyindonesia #Echosounderbluemarine #GeodeticGPS #Surveyingequipment #Surveyingandmappingsolutions #GNSStechnologyindonesia

 

TechnoGIS Indonesia Showcases Advanced Drone Innovations at Indonesia Drone Summit 2025

Jakarta, 17 November 2025 – TechnoGIS Indonesia reaffirmed its commitment to advancing the geospatial sector by showcasing an integrated lineup of cutting-edge drone and surveying technologies at the Indonesia Drone Summit 2025. As one of the event’s leading exhibitors, TechnoGIS presented a complete ecosystem of professional-grade solutions designed to elevate accuracy, efficiency, and operational reliability for industries that depend on modern geospatial data acquisition. With a focus on airborne mapping, hydrographic surveying, and intelligent data processing, the company demonstrated how unified geospatial technologies can accelerate decision-making across agriculture, forestry, construction, mining, coastal management, and infrastructure development.

A major highlight was the NiVO Drone Series, TechnoGIS Indonesia’s flagship UAV platform engineered specifically for professional mapping operations. The NiVO VTOL V2 attracted strong attention thanks to its long-range capability, stable hybrid-wing design, and ability to capture high-resolution orthomosaic and DSM data over expansive terrain. Meanwhile, the NiVO Quadrone Pro showcased its strength as a versatile multicopter system equipped for precise low-altitude missions, offering compatibility with multispectral, LiDAR, and high-accuracy GNSS payloads. Together, these drones demonstrated how TechnoGIS provides seamless solutions for both large-scale aerial surveys and high-detail vertical inspections, ensuring reliable workflows even under demanding field conditions.

In addition to its UAV technologies, TechnoGIS Indonesia introduced its Bluemarine Echo Sounder, an advanced hydrographic surveying instrument that brings underwater mapping capabilities into the company’s expanding technology ecosystem. The Bluemarine Echo Sounder is designed for rivers, reservoirs, ports, and coastal environments, enabling efficient bathymetric data acquisition with strong depth accuracy and stable signal performance. Its inclusion in the product lineup demonstrates TechnoGIS’s vision to deliver complete land-to-water geospatial solutions, empowering agencies and private organizations to integrate aerial and hydrographic data within a single operational framework. The combination of drone-based photogrammetry and echo-sounder bathymetry positions TechnoGIS as a leader in multi-environment mapping technology, supporting applications such as dredging planning, flood modeling, inland waterway monitoring, and environmental assessment.

Showcasing the Latest Drone and survey Technology Innovations

Supporting these surveying instruments, TechnoGIS also highlighted its geospatial software ecosystem, including cloud-based data processing services for LiDAR, orthophoto generation, 3D modeling, and GNSS correction workflow optimization. The integration between hardware and software allows clients to enjoy end-to-end solutions; from data collection to final deliverables, ensuring that every project benefits from consistent accuracy, faster processing time, and scalable geospatial intelligence.

With a strong emphasis on precision innovation, TechnoGIS Indonesia used the Indonesia Drone Summit 2025 as a strategic platform to demonstrate how its solutions can reshape modern mapping operations. The company’s dedication to developing and supplying high-performance drones, hydrographic systems, and geospatial software reflects its long-term mission: enabling industries across Indonesia to adopt smarter, data-driven approaches supported by reliable and locally available technology.

Thank You for Visiting TechnoGIS at Indonesia Drone Summit 2025

TechnoGIS Indonesia extends its highest appreciation to all visitors, partners, and professionals who visited its booth during the Indonesia Drone Summit 2025. The engagement and enthusiasm from attendees continue to inspire the company to advance its research, strengthen its product ecosystem, and deliver impactful geospatial innovations technologies for the future of mapping in Indonesia.

Tags: #TechnoGISIndonesia #NiVODrone #NiVOVTOL #NiVOQuadronePro #BlueMarineEchoSounder #HydrographicSurvey #BathymetricMapping #TGSGNSS #DroneMapping #LiDARMapping #GeospatialTechnology #PrecisionSurvey #UAVMapping #RTKSurveying

PT TechnoGIS Indonesia Sukses Tampilkan Inovasi Geospasial di GeoConnect Asia 2025

Singapura, 9-10 April 2025 – PT TechnoGIS Indonesia menutup partisipasinya di GeoConnect Asia 2025 dengan hasil yang sangat positif. Selama dua hari penyelenggaraan di Marina Bay Sands, Singapura, TechnoGIS hadir sebagai salah satu exhibitor yang menampilkan solusi geospasial unggulan karya anak bangsa. Keikutsertaan ini menjadi ajang penting untuk menunjukkan bahwa teknologi geospasial berbasis TKDN mampu bersaing di kancah internasional dan mendapat apresiasi tinggi dari pelaku industri global.

Sepanjang pameran, TechnoGIS membawa berbagai produk inovatif yang menjadi andalan perusahaan, antara lain drone NiVO VTOL V3 dan Quadrone Pro untuk pemetaan udara, solusi pemetaan berbasis LiDAR seperti GeoLiDAR TLS, SLAM, dan ALS, perangkat GNSS terbaru TGS EQ 1 RTK versi terbaru, serta platform Dashboard IT Sensing yang dirancang untuk mendukung monitoring dan pengambilan keputusan secara real-time. Produk-produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan survei, pemetaan, hingga pemantauan aset di berbagai sektor industri, mulai dari infrastruktur, pertambangan, kehutanan, hingga kelistrikan.

Booth TechnoGIS Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian selama pameran berlangsung. Puluhan pengunjung dari berbagai negara datang untuk melihat langsung kemampuan produk geospasial buatan Indonesia. Perusahaan-perusahaan konsultan dari India dan Singapura menjadi yang paling aktif dalam menjajaki kerja sama, menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap performa dan keunggulan teknologi TechnoGIS. Produk NiVO VTOL V3 dan GeoLiDAR SLAM mendapat respons sangat positif karena kemudahan pengoperasian dan akurasi data yang tinggi.

Selain mengenalkan teknologi, GeoConnect Asia 2025 juga menjadi momentum strategis bagi TechnoGIS dalam memperluas jaringan kolaborasi. Pada hari pertama, TechnoGIS menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan salah satu perusahaan konsultan geospasial asal Singapura. Di hari kedua, muncul peluang kerja sama baru dengan perusahaan SONY, yang tertarik untuk mengintegrasikan sensor kamera mereka dengan platform drone TechnoGIS. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong kualitas akuisisi data spasial yang lebih baik, serta membuka pasar baru di bidang pemetaan udara resolusi tinggi.

Melalui partisipasi di GeoConnect Asia 2025, PT TechnoGIS Indonesia tidak hanya memperkenalkan produk, tetapi juga membawa semangat inovasi, kolaborasi, dan kemandirian teknologi dalam industri geospasial. Pencapaian ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat posisi TechnoGIS sebagai pelaku utama industri geospasial Indonesia yang mampu bersaing secara global dengan tetap mengusung nilai lokal dalam setiap solusi yang ditawarkan.

TechnoGIS Indonesia Highlights IT Sensing and Geospatial Technology at INTI EXPO 2025: Empowering Smart Industry with Innovation

Jakarta, October 30, 2025 — TechnoGIS Indonesia proudly took part in the Indonesia Technology and Innovation Expo (INTI EXPO) 2025, a leading exhibition focused on industrial innovation, digital transformation, and emerging technologies, held at JIExpo Kemayoran, Jakarta from October 28–30, 2025.
The event gathered technology leaders, manufacturers, and innovators to explore next-generation solutions driving Indonesia’s industrial advancement.

As one of the exhibitors, TechnoGIS Indonesia introduced its latest innovations in IT Sensing and geospatial technology, showcasing how integrated data systems, sensors, and spatial analytics support operational efficiency, automation, and high-precision monitoring. Visitors had the opportunity to discover how these solutions enhance decision-making and digital connectivity across sectors such as manufacturing, infrastructure, and smart city development.

Driving Innovation and Digital Transformation

Through its participation in INTI EXPO 2025, TechnoGIS Indonesia emphasized its commitment to fostering innovation and accelerating the adoption of smart technologies across industries. The integration of IT Sensing and geospatial intelligence marks a crucial step toward realizing Indonesia’s vision for an adaptive, technology-driven industrial landscape.

Thank You for Visiting TechnoGIS at INTI EXPO 2025

TechnoGIS Indonesia expresses its gratitude to all attendees who visited our booth and learned more about our IT Sensing and geospatial solutions. Your engagement and insights drive our continued mission to empower industries with data-driven innovation and precision.

Tags: #INTIExpo2025 #ITSensing #IndustrialInnovation #SmartTechnology #GeospatialSolutions #TechnoGISIndonesia #Precision #Presisi #InnovationForTheFuture

TechnoGIS Indonesia Showcases Drone and Geospatial Innovations at INDONESIA DRONE EXPO (IDE) 2025: Revolutionizing Industries Through Precision

Jakarta, October 30, 2025 — TechnoGIS Indonesia proudly participated in the Indonesia Drone Expo (IDE) 2025, one of the nation’s premier exhibitions dedicated to drone technology and innovation, held from October 28–30, 2025 at JIExpo Kemayoran, Jakarta.
The three-day event served as a dynamic hub for technology pioneers, industry professionals, and innovators shaping the future of aerial solutions and intelligent data applications across various sectors.

As one of the exhibitors, TechnoGIS Indonesia showcased its latest geospatial and drone-based technologies that are revolutionizing mapping, monitoring, and industrial operations with high precision. Visitors experienced how TechnoGIS’s UAV systems, LiDAR solutions, and photogrammetry tools deliver smarter data collection, real-time analytics, and efficient decision-making across industries such as infrastructure, energy, environment, and construction.

Empowering Industries Through Drone Innovation

IDE 2025 united key players from the drone, robotics, and technology sectors, offering a platform to exchange knowledge and foster collaboration toward a more connected and efficient industrial ecosystem.
By participating in the event, TechnoGIS Indonesia reaffirmed its commitment to advancing geospatial innovation and drone-based solutions that empower industries through data-driven insights and technological precision.

Thank You for Visiting TechnoGIS at IDE 2025

TechnoGIS Indonesia extends sincere appreciation to everyone who visited our booth (A1 48B–49A) and explored our innovations in drone and geospatial technology. Your enthusiasm and valuable discussions continue to inspire TechnoGIS to push the boundaries of innovation for a smarter and more connected future.

Tags: #IndonesiaDroneExpo2025 #DroneInnovation #GeospatialTechnology #LiDAR #UAVMapping #SmartIndustry #Precision #Presisi #TechnoGISIndonesia #InnovationForTheFuture

TechnoGIS Indonesia Showcases Geospatial Innovations at INDOGRITECH 2025: Shaping a Resilient Food Estate for Indonesia

Jakarta, November 9, 2025 — TechnoGIS Indonesia proudly participated in INDOGRITECH 2025, one of Indonesia’s leading exhibitions for agricultural technology and innovation, held from November 6–9, 2025. The four-day event served as a dynamic platform for collaboration, knowledge exchange, and the advancement of sustainable agricultural practices in Indonesia and beyond.

As one of the exhibitors, TechnoGIS Indonesia showcased its latest geospatial and precision agriculture technologies designed to enhance accuracy, efficiency, and data-driven decision-making in modern farming and land management. Visitors from across the agricultural, forestry, and environmental sectors had the opportunity to explore firsthand how TechnoGIS innovations contribute to shaping a smarter, more sustainable agricultural ecosystem.

Through live demonstrations and product presentations, TechnoGIS introduced a range of cutting-edge solutions, including TechnoGIS GNSS RTK, LandCam Multispectra Camera, drone mapping, and drone spraying. These technologies enable farmers, researchers, and land managers to monitor crop health, optimize resource usage, and improve productivity with precise spatial data.

Driving Collaboration for a Smarter Agricultural Future

INDOGRITECH 2025 brought together key stakeholders from agritech, forestry, and environmental industries, creating a unique platform for innovation and strategic collaboration. The event reinforced the importance of integrating geospatial data into agricultural planning and sustainability programs, aligning with Indonesia’s goal of developing a resilient food estate.

By participating in this event, TechnoGIS Indonesia strengthened its position as a leading provider of geospatial solutions that support not only agricultural productivity but also sustainable land development and environmental management.

Thank You for Visiting TechnoGIS at INDOGRITECH 2025

TechnoGIS Indonesia extends its gratitude to all visitors who took the time to explore our booth and learn more about our latest innovations in geospatial technology. The enthusiasm and insights shared during the exhibition further inspire TechnoGIS to continue advancing its mission, empowering industries with smarter, data-driven spatial solutions.