Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali

Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali Pemetaan topografi untuk perencanaan di daerah bali dan sekitarnya. Bali merupakan daerah wisata yang sangat terkenal hingga kancah internasional, perkembangan hotel dan villa sangat lah pesat sehingga kebutuhan akan pengukuran lahan saat dilaksanakan pembangunan sangatlah penting. TechnoGIS Indonesia melayani jasa pengukuran, jasa survei, dan jasa pemetaan topografi di bali. Jasa topografi di bali yang disediakan technogis dapat di sesuaikan dengan kebutuhan misalnya untuk pembagnunan dan perencanaan hotel, kawasan wisata, kawasan industri.  hasil pemetaan akan di sesuaikan dengan kebutuhan anda.

Berikut Beberapa pengukuran di lahan di Bali dan sekitarnya:

  1. PEMETAAN TOPOGRAFI LAHAN PERENCANAAN VILLA DI JIMBARAN BALI

  2. PEMETAAN TOPOGRAFI DAN SITUASI KONSULAT JEPANG DI KAWASAN SANUR, BALI

Peralatan yang digunakan saat melakukan pemetaan topografi :

  • Total Station
  • Waterpass
  • GPS Geodetik
  • GPS handheld
  • Pita Ukur

Adapun layanan jasa pemetaan topografi ini dapat di jabarkan menjadi beberapa sub pekerjaan diantaranya :

  • Pemetaan bentuk dan kondisi eksisting lahan / bangunan
  • Pemetaan Kontur
  • Pembuatan Transek ( Cross section / Long section )
  • Pemasangan BM
  • Pemotretan udara dengan drone/uav
  • Pemasangan Patok Batas

Harga Biaya Pemetaan Topografi di Bali dan sekitarnya dapat anda konsultasikan kepada marketing TechnoGIS Indonesia di :
ln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pemetaan Topografi :
Jasa Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi – Dalam dunia ilmu kebumian kita akan mengenal istilah dari peta topografi. sebelum kita membahas mengetahui apa itu pemetaan topografi secara detail kita harus mengetahui dahulu apa yang dimaksut peta. dan apa yang di maksut topografi , dalam artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, teknik/metode, dan kelemahan dan kelebihan dari peta topografi.

Peta adalah representasi permukaan muka bumi (topografi) ataupun fenomena geosfer yang dituangkan dalam bidang datar. Pada sebuah peta, terdapat informasi spasial yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pembaca peta. Dalam penggambarannya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk menambah presisi dan akurasi peta agar informasi yang tampilkan dapat diukur secara matematis. Penggambaran fenomena geosfer melalui peta mempermudah dalam penyampaian infromasi secara spasial maupun analisisnya. Namun pada praktek pembuatannya tidak bisa sembarangan karena banyak aspek yang perlu diperhatikan.

Dalam suatu proses pemetaan, hal yang pertama harus di pahami adalah jenis data yang akan digunakan. Sumber data harus jelas dan informasi apa yang akan ditampilkan nantinya. Apakah membutuhkan seleksi data, melalui proses pengolahan terlebih dahulu, atau perlu adanya  penggambungan dengan data lainnya. Tentunya metode yang akan digunakan beserta output seperti apa harus jelas, karena memetakan sesuatu tidak semata-mata menampilkan data spasial begitu saja melainkan disajikan dengan infromasi yang mudah dibaca dan ditangkap oleh indera pembaca peta.

Perbedaan jenis data yang digunakan jelas mempengaruhi bagaimana proses peta itu akan diolah nantinya. Sedangkan representasi data akhir juga perlu dianalisa lebih lanjut apakan semua informasi didalamnya dapat tersalurkan dengan baik atau tidak. Pada dasarnya, peta disajikan dengan bergam simbol yang dapat dibedakan oleh mata manusia. Namun perlu juga diperhatikan pemilihan karakter simbol seperti apa yang memudahkan dibaca. Hal ini berkaitan dengan karakteristik alami mata dalam menerima rangsangan sehingga pemilihan simbol pun memiliki aturan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemetaan adalah informasi sekunder dan tersier yang perlu atau tidak perlu di munculkan. Pengaruhnya adalah apakah informasi yang diterima pembaca peta utuh atau tidak atau malah terjadi missunderstanding dari pembacaannya. Dari sinilah si pembuat peta perlu mempertimbangkan apa yang perlu dicantumkan dan tidak pada peta yang dibuatnya.

Terkait dengan representasi permukaan bumi secara detil biasa disajikan dalam bentuk peta topografi. Seperti namanya, informasi utama peta ini adalah infromasi topografi yang biasanya digambarkan dengan garis kontur detil dan sebaran titik-titik ketinggian. Peta topografi biasanya dibuat dari hasil pengukuran ketinggian dan kodisi permukaan sampel titik yang digunakan.

Peta topografi yang digunakan di Indonesia sebagian besar adalah peninggalan Belanda pada masaa penjajahan dahulu. Mereka jauh lebih dulu mengenal pemanfaatan peta dan bagaimana cara pembuatannya. Namun pada saat itu, perkembangan informasi spasial belum seperti sekarang sehigga penentuan datum hingga proyeksi yang digunakan saat itu juga jauh lebih sempit lingkupnya. Alasan ini berimbas pada pembuatan peta topografi Indonesia yang dibuat dengan menggunakan proyeksi Lambert Conical Orthomorpic (LCO) yang sebenarnya proyeksi tersebut tidak cocok digunakan untuk melakukan pemetaan di wilayah khatulistiwa. Penggunaan proyeksi sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap presisi dan akurasi peta. Namun dibalik kekurangannya, peta topografi yang biasa digunakan masih memiliki informasi yang cukup detil mengenai representasi topografi wilayah dibandingkan dengan peta lainnya.

Perlu diingat bahwa skal pemetaan peta topografi menggunakan skala kecil sehingga cakupannya luas. Hal ini yang menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan perencanaan dan pembangunan dengan skala detil. Ada baiknya jika untuk pembangunan, membutuhkan data spasial hasil dari pengukuran dan survei independent sehingga data yang digunakan sesuai untuk diproses dan output akan muncul dalam skala yang lebih detil.

Pemetaan bisa  dikatakan mudah dan sulit bergantung dari sisi mana dilihatnya. Namun jangan khawatir jika memang pemetaan itu sulit, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan jasa pemetaan sehingga hasil yang diperoleh pastinya telah dibuat dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan banyak pertimbangan.

Untuk pembuatan detil representasi permukaan wilayah dengan cakupan tertentu dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data pengukuran terlebih dahulu. Data-data tersebut dapat diukur menggunakan berbagai macam teknik dan dengan bantuan alat survei untuk mengetahui posisi absolut hingga ketinggian tempat tersebut. Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan mudah setelahnya dan tentunya hasilnya akan jauh lebih presisi dibandingkan mengacu pada peta topografi yang sudah ada.

Pemetaan topografi detil memiliki banyak sekali manfaat. Khususnya bagi pembangunan bangunan, jalan, landasan, dan sebagainya membutuhkan pengukuran yang presisi. Perbedaan ketinggian tanah dalam selisih sentimeter saja memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembangunan. Tidak jarang juga kontraktor melakukan proses perataan agar pembangunan lancar. Proses in tidak terlepas dari pemetaan karena kontur akan diketahui secara pasti dan dapat diturunkan menjadi informasi lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan, dan lain sebagainya.

Melakukan survey dan pengukuran topografi bukanlah hal yang mudah karena menggunakan berbagai alat dan metode bergantung jenis output yang diinginkan memerlukan keahlian khusus. Oleh sebab itu tidak ada salahnya ketika menggunakan jasa pemetaan topografi untuk memfasilitasi pekerjaan agar dapat selesai lebih cepat.

TechnoGIS Indonesia memberikan solusi terbaik untuk membantu melakukan pengukuran topografi yang akurat. Jika berminat dengan jasa kami, silahkan hubungi kontak kami.

 

Jasa Ukur Tanah Topografi Dengan Total Station / Theodolite

Jasa Ukur Tanah Topografi Dengan Total Station / Theodolite – Untuk mengukur tanah dapat menggunakn beberapa metode.

Pengukuran Total Station

  • Untuk konturing lahan perencanaan
  • Sertifikasi lahan
  • Pembuatan topografi

Pengukuran Theodolite

  • Pengukuran kelurusan jalan
  • Pengukuran kelurusan tiang

 

Tipe dan Merk Total Station Yang Ada di Pasaran

Tipe dan Merk Total Station Yang Ada di Pasaran – Total station merupakan alat yang sangat populer di kalangan surveyor dan profesional dibidang survey dan pemetaan

sewa total station

rental total station

sewa total station jogja

Metode Suvery Jalur Pengukuran Pipa

Metode Suvey Jalur Pengukuran Pipa – Dalam pengukuran pipa atau penentuan jalur pipa diperlukan perencanaan detail yang baik karena salah perencanaan atau pengukuran akan sangat berakibat fatal misalkan air tidak dapat mengalir atau paling parah perlu dilakukan pengukuran ulang dimana akan memakan biaya yang sangat mahal.

survey jalur pipa

survey pipa

pemetaan pipa

jalur pipa

Metode Pengukuran Terestris Menggunakan Total Station

Metode Pengukuran Terestris Menggunakan Total Station – Pengukuran kontur merupakan hal yang penting dalam perencanaan dan pembangunan. Tidak hanya untuk menentukan perencanaan konstruksi bangunan, kontur juga dapat digunakan untuk perencanaan evakuasi, perencanaan kota, dan tata ruang lainnya. Kontur juga menjadi poin penting dalam arahan penggunaan lahan. Bahkan data kontur dapat diturukan menjadi bermacam-macam informasi yang sangat bermanfaat seperti pembuatan pemodelan DAS dan lain sebagainya.

Dari mana data kontur presisi atau detil dapat diperoleh? Tentunya dari pengukuran lapangan. Cara pengukurannya bermacam-macam dengan berbagai macat alat yang bisa digunakan. Alat yang paling canggih dan paling sering digunakan adalah total station. Alasan mengapa banyak surveyor memilih menggunakan alat ini adalah karena kemudahannya dalam pengoperasiannya. Total station sudah dirancang digital, dan beberapa versi baru dilengkapi oleh Global Positioning System (GPS) sehingga saat alat selesai di setting sempurna akan otomatis menunjukkan koordinat dimana alat tersebut berdiri.  Total station juga merupakan versi digital dari theodolit sehingga pembacaan sudut maupun jarak sudah otomatis tertera pada layar total station.

Pada pengukuran saat survey menggunakan total station, perlu dilengkapi juga dengan prisma. Pada awal pengesetan alat, pastikan alat sudah berdiri tegak dengan posisi niveau datar da posisi tinggi sudah diukur.  Ukur titik awal pengamatan sebagai bench mark (BM), lalu tentukan titik sebagai back sight (BS) dan foresight (FS) untuk pengukuran kedua. Kemudian lanjutkan dengan melakukan pengukuran titik-titik survey yang telah ditentukan. Cukup dengan menembakan total station ke arah prisma kemudian tekan tombol measurment untuk mengetahui beda tinggi dan jarak titik tersebut.

Dalam survey pemetaan pengukuran seperti ini biasa dilakukan untuk memperoleh beda tinggi dan kontur detil. Hasil pengukuran akan tersimpan pada alat total station dalam bentuk file yang dapat dikonversi menjadi berbagai format seperti excel, autocad, hingga esri file. Oleh karenanya hasil pengukuran dapat diolah dengan berbagai aplikasi perangkat lunak nantinya.

Untuk pengukuran atau survei detil, dapat dilakukan sendiri apabila memiliki sumber daya manusia yang sesuai dan berpengalaman dibidangnya, sehingga hanya perlu sewa total station saja. Namun untuk memastikan hasil yang baik dan siap olah, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa survey pemetaan dan pengukuran topografi. Dapat dipastikan pengukuran aka ditangani oleh tim yang profesional dan berpengalaman di bidangnya.

Metode Pengukuran / Survey Jalur Pipa Yang Akurat

Metode Pengukuran / Survey Jalur Pipa Yang Akurat – Dalam pengukuran pipa untuk pembuangan maupun saluran air PDAM tentunya membutuhkan perencanaan dan pengukuran yang menghasilkan data yang presisi. Pada pengukuran dan perencanaan pembangunan jaringan pipa, peran kotur lahan sangat berpengaruh. Perbedaan pengukuran 1 cm saja dapat menimbulkan dampak besar terhadap hasil perencanaan pipa. Bisa jadi jika data pengukuran tidak tepat, air yang dialirkan tidak dapat didistribusi dengan baik. Oleh sebab itu pada survey pipa dibutuhkan tenaga yang berpengalaman di bidangnya dan penggunaan alat ukur yang tepat.

Survey pipa membutuhkan pengukuran kontur detil. Tidak hanya itu, biasanya dalam pengukuran jaringan pipa dilakukan engan menggunakan alat-alat yang lebih tinggi spesifikasinya untuk menjaga keakuratan data yang diperoleh. Tentu saja waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih lama pada setiap titik pengamatan. Pada pengukuran posisi biasa digunakan GPS Geodetik untuk memperoleh data posisi akurat. Pada setiap titik dibutuhkan waktu cukup lama untuk menghasilkan akurasi data dalam cm atau mm serta pada setiap titiknya akan membutuhkan waktu berbeda bergantung pada tutupan lahan diatasnya.

Berbeda dengan pengukuran kontur detil untuk konstruksi bangunan yang biasanya dapat diukur dengan menggunakan theodolite atau total station, pada perencanaan jaringan pipa lebih baik digunakan waterpass. Pada penggunaan waterpass dianggap memiliki akurasi yag baik untuk pengukuran topografi berkaitan dengan pipa. Selain perbedaan tinggi mudah di baca, alat ini jauh lebih ringan dan sederhana dibandingkan dengan theodolite ataupun total station, sehingga lebih memudahkan surveyor dalam pemindahan titik pengamatan. Pengukuran seperti ini membutuhkan tenaga yang berpengalaman dan alat yang memadai untuk menghasilkan data yang baik dalam waktu yang efektif. Alasan inilah yang menyebabkan beberapa pihak mera leih terbantu jika ada jasa survey pipa  untuk melakukan pengukuran dan perencanaan.

Tidak perlu khawatir karena untuk saat ini TechnoGIS Indonesia telah menyediakan jasa pemetaan pipa yang akan langsung ditangani tim teknis profesional dibidangnya. Untuk penawaran jasa pemetaan pipa, silahkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan customer service kami yang akan siap membantu memberikan win – win solution  pekerjaan Anda. Feel free to contact us.

Perbedaan Survey Terestris dan Pemetaan Tematik

Perbedaan Survey Terestris dan Pemetaan Tematik – Dalam ilmu kebumian pasti akan ada istilah survey, pemetaan, pengukuran saat kita mempelajari nya. Hal-hal tersebut akan sangat berkaitan satu dengan yang lain, namun dalam dunia kerja beberapa hal tersebut memiliki arti yang berbeda  apalagi ketika sudah sangat teknis.

Mulai dari pengukuran terlebih dahulu, pengukuran yang dimaksud dalam bidang geografi adalah pengukuran posisi secara absolut. Dengan diketahui posisi suatu objek atau titik lokasi maka dapat pula diturunkan hingga informasi jarak ataupun luas baik horizontal ataupun vertikal terhadap objek lainnya. Selain itu, pengukuran yang dilakukan juga dapat berupa pengukuran intensitas objek, kerapatan, kapadatan, dan lain sebagainya bergantung dengan tema kajian yang diangkat. Pengukuran pada dasarnya menentukan nilai kuantitatif suatu fenomena atau objek tertentu untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

Beralih ke survey, penggunaan kata survey juga berkaitan terhadap pengukuran. Survey merupakan teknik riset untuk mengumpulkan data. Lantas apa bedanya dengan pengukuran? Jika pengukuran menentukan nilai dari suatu fenomena atau objek, sedangkan survey adalah kegiatan yang menaungi pengukuran khusus yang dilakukan dengan cara berinteraksi atau observasi langsung dengan objek. Jadi survei biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data primer. Pelaksanaan survey juga perlu persiapan yang cukup rinci mengingat data primer jauh lebih sulit diperoleh dan membutuhkan alat survey yang disesuaikan dengan temanya. Ada yang menggunakan alat ukur tanah ataupun alat ukur berupa kuisioner. Semua bergantung pada informasi apa yang ingin diperoleh.

Hasil survey dan pengukuran tersebut yang nantinya akan diolah dan dijadikan peta untuk mempermudah pembaacaan atau analisis lanjutan dilakukan. Proses ini disebut dengan pemetaan. Pemetaan memang tidak mudah dilakukan mengingat banyak kaidah yang perlu dipertimbangkan untuk menjadikan informasi terepresentasi dengan baik dan informatif. Namun bukan berarti tidak mungkin untuk dipelajari karena pada dasarnya jika memiliki ttekad kuat dan tekun akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Bagi yang ingin melakukan pemetaan namun kapabitas untuk melakukannya masih kurng mampu, bisa gunakan jasa pemetaan untuk membantu memecahkan permasalahan tersebut. Tidak lupa pula kami juga menyediakan jasa survey untuk membantu memberikan solusi pemetaan Anda.

Tahapan Dalam Melakukan Survey dan Pemetaan

Tahapan Dalam Melakukan Survey dan Pemetaan – Untuk melakukan survey dan pemetaan kita harus melakukan perencanaan yang matang. Survey dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu survey fisik lahan dan survey kondisi sosial masyarakat.

Pada survey fisik lahan, surveyor dituntut untuk mengumpulkan informasi karakteritik fisik lahan tertentu dimana informasinya diperoleh melalui observasi lapangan, pengambilan sampel fisik, ataupun pengukuran di lapangan. Untuk jenis pengukurannya sendiri bervariasi, ada pengukuran lereng, ketinggian, kerapatan, suhu, dll. Semuanya bergantung pada fokus dan tujuan survey itu sendiri. Berbeda dengan survey fisik, survey sosial biasanya dilakukan dengan melakukan interview beberapa atau seluruh masyarakat tertentu yang termasuk dalam kriteria kajian. Keduanya memiliki kesamaan yaitu dilengkapi dengan form kuisioner survei. Jika survey fisik biasanya diisi oleh surveyor, jika survey sosial biasanya diisi oleh surveyor atau boleh diisi langsung pihak narasumber.

Tahapan dalam melakukan survey pemetaan harus dicermati baik – baik. Pasalnya pada setiap survey yang berkaitan dengan pemetaan terdiri dari 3 tahap dasar yaitu pra survey, field survey, dan pasca survey. Mari kita jabarkan satu per satu.

  1. Pra survey

Pada tahap ini dilakukan perencanaan sebelum survey. Perencanaan meliputi penentuan metode untuk mencapai hasil, penentuan sampel (metode sampling, jumlah dan sebaran sample), penentuan metode pengambilan data, persiapan alat survey dan personil, hingga estimasi waktu dan pembiayaan. Tahap ini harus diteliti prosesnya karena kesalahan dalam persiapan akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran saat survey dilakukan.

Dalam proses pemetaan, pre processing cukup memiliki andil yang besar. Beberapa survey membutuhkan data sekunder untuk acuan saat pengambilan data primer berlangsung. Misalnya dalam arahan penggunaan lahan, penentuan faktor fisik hingga pengolahan data medan harus dilakukan sebelum terjun ke lapangan. Hal ini diharapkan agar saat pengambilan data di lapangan optimal yakni seluruh data yang tidak dapat diperoleh melalui data sekunder maka akan diambil saat survey lapangan. Sehingga bisa terjadi kemungkinan saat survey lebih dari satu jenis data yang akan diambil.

Kasus lainnya pada perencanaan survey sosial, biasanya tahap pra lapangan menghasilkan target sampel dan sebaran hingga rute yang akan dilalui nantinya. Proses perencanaan ini penting karena jika semuanya berjalan lancar, maka perhitungan cost pun akan semakin akurat.

  1. Survey lapangan

Pada tahap ini sudah termasuk dalam proses pengambilan data. Surveyor yang bekerja di lapangan akan mengikuti prosedur untuk melakukan pengmbilan data berdasarkan titik – titik sampel yang telah di tentukan. Survey lapangan bertujuan untuk memperoleh data primer yang merupakan data utama dalam suatu informasi yang akan di petakan atau diproses ataupun data untuk melakukan uji akurasi atau validasi hasil pemrosesan pada tahap pra survey.

Survey sendiri merupakan tahap dimana cost yang dikeluarkan paling besar, oleh karena itu pada tahap ini surveyor harus bisa berjalan sesuai target untuk mengejar waktu dan data yang dibutuhkan.

  1. Pasca survey

Tahapan terakhir ini merupakan pengolahan data hasil survey dan finishing. Tahapan ini bisa menjadi tahapan tersulit jika data survey dan pra survey memiliki anomaly sehingga kesimpulan akan sulit di putuskan. Namun sebaliknya, jika semuanya sesuai dengan perencanaan bahkan hasil survey lapangan juga menunjukkan hasil yang baik, biasanya akan terlewati dengan mudah. Hanya saja proses pada tahap pasca survey biasanya lebih lama karena finishing dan evaluasi diperlukan pada tahap ini.

Untuk menghasilkan peta yang baik, maka setiap prosesnya juga harus dikerjakan dengan saksama dan teliti. Perlu jam terbang yang banyak untuk menghasilkan tangan – tangan profesional. Karena itulah banyak pihak yang llebih memilih untuk menggunkan jasa survey dibandingkan melakukannya sendiri.

Bagi yang memiliki masalah pemetaan dan survey, langsung saja hubungi kami untuk mendapatkan solusinya. Tim survey dan pemetaan TechnoGIS Indonesia akan melayani dengan sepenuh hati.

Baca juga :

 

List Perlengkapan Untuk Survey dan Pemetaan Topografi

List Perlengkapan Untuk Survey dan Pemetaan Topografi – Dalam melakukan survey dan pemetaan banyak hal hal yang perlu diperhatikan dengan teliti agar survey yang akan kita lakulan berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil sesuai yang di harapkan. Salah satu hal yang paling penting adalah mempersiapkan alat-alat survey itu sendiri.

Berikut beberapa alat survei yang perlu dibawa saat melakukan pengukuran dan pemetaan topografi.

  1. Peta lokasi, ini penting untuk mengetahui lokasi pemetaan ada di mana. Disamping itu, dengan mengetahui kawasan yang akan dipetakan akan memudahkan dalam perencanaan survei seperti peletakan bench mark (BM), backsight (BS), foresight (FS), hingga transek peletakan titik pengukuran detilnya (P).
  2. Global Position System (GPS). GPS dibutuhkan untuk mengetahui lokasi titik pengukuran acuan (BM). Dengan diketahui lokasi absolut titik ikat pengukuran maka pengukuran lainnya akan mudah untuk dihitung. Penggunaan GPS dala survey dapat digunakan tipe hand held, namun pada kasus tertentu yang membutuhkan kedetilan rinci dibutuhkan GPS geodetik. Salah satu contohnya adalah perencanaan pembuatan jalur pipa, pengukuran topografi yang dilakukan harus skala detil sehingga membutuhkan GPS geodetik karena selisih 1 cm saja akan berperngaruh terhadap tekana air dalam pipa yang akan dibangun nantinya.
  3. Pita ukur. Nama lainnya adalah meteran, digunakan untuk melakukan pengukuran tinggi alat ukur yang dipasang terhadap tanah. Tinggi ini penting untuk mengetahui selilist tinggi alat yang ditembakkan.
  4. Alat ukur topografi. Banyak jenis yang digunakan, antara lain waterpass, theodolite, kompas survey, ataupun total station. Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap jenis alat survey memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Metode yang digunakan juga berbeda – beda, sehingga bagi surveyor yang melakukan pengukuran harus sudah paham di luar kepala mengenai karakteristik alat survey beserta metodenya.
  5. Prisma. Peletakan prisma ada dua, ada yang diletakkan diatas statif untuk penentuan titik utama dan ada yang diletakkan diatas yalon untuk pengukuran detil.
  6. Yalon. Yalon adalah tongkat yang biasanya berwarna merah putih berseling dengan panjang tiap ruas adalah 50cm dan tinggi yalon biasanya 180 – 200 cm. Yalon digunakan untuk membantu pembacaan ketinggian dan peletakkan prisma detil.
  7. Bak ukur. Penggunaan bak ukur dipasangkan pada alat ukur waterpass, kompas survey dan theodolite. Ketiganya belum dilengkapi oleh laser sehingga pembidikannya perlu dilakukan dengan pembacaan angka melalui bak ukur atau yalon.
  8. Statif. Biasa disebut dengan tripod atau kaki tiga. ALat ini digunakan untuk memberdirikan alat survey dan prisma pembalik.
  9. Unting – unting. Digunakan untuk meposisikan kelurusan alat dengan patok pengukuran di bawahnya.

Metode dalam melakukan pengukuran pun bermacam – macam. Penentuan pemilihan metode juga perlu mempertimbangkan kondisi wilayah yang dipetakan serta kedetilan informasi yang ingin diperoleh. Untuk itu, sebagian besar orang memilih menggunakan jasa survey  untuk membantu dalam melakukan pemetaan dan perencanaan sebelum pembangunan untuk meminimalkan resiko kesalahan dalam pengukuran dan penggambaran topografi suatu tempat.

Pada awal perencanaan, sebaiknya dilakukan dengan observasi umum mengenai wilayah yang akan dipetakan. Dengan mengetahui batasan wilayah hingga bentuk secara umum akan memudahkan perencanaan pengukuran dan penghematan waktu, tenaga, serta biaya. Lantas bagaimana cara untuk mendapatkan gambaran umum tersebut ?

Caranya mudah, yaitu dengan menggunakan data spasial dapat berupa pemotretan udara maupun citra satelit. Untuk kawasan yang lingkupnya relatif kecil, disarankan untuk menggunakan foto udara. Alasannya adalah memiliki tingkat kedetilan lebih baik dan resolusinya juga besar. Dengan menggunakan jasa pemetaan dari TechnoGIS Indonesia, pengukuran topografi yang dilakukan juga difasilitasi dengan pemotretan udara dengan menggunakan drone sehingga titik terluar area kajian akan lebih mudah ditentukan.

Untuk melakukan survey pemetaan memang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Pengenalan medan hingga penentuan rule yang digunakan untuk mendaptkan data perlu diperhatikan. Bahkan dalam pelaksanaannya, tim survey harus memiliki banyak rencana cadangan dan dituntut harus bisa memberikan keputusan terbaik untuk mendapatkan data optimal. Sehingga tidak heran jika banyak pemilik kepentingan memilih untuk menggunakan jasa survey pemetaan karena cost yang dibutuhkan akan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan melakukan survey pemetaan sendiri.

Jika Anda bingung mencari jasa survey dan pemetaan atau permasalah pemetaan lainnya, segera hubungi kami. TechnoGIS Indonesia telah lama menggeluti ranah spasial dan kami selalu memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang kompetitif.