Tag Archive for: jasa pemetaan

Pengenalan Teknologi LIDAR

Teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) telah membawa kemajuan signifikan dalam berbagai industri, terutama dalam bidang survei dan pemetaan. LIDAR adalah sistem yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak antara sensor dan permukaan yang disurvei, memungkinkan kita mendapatkan data yang sangat akurat dan terperinci mengenai topografi dan objek-objek di atas permukaan tanah, maupun di bawahnya.

1. Apa Itu LIDAR?

LIDAR adalah teknologi penginderaan jauh yang menggunakan pulsa sinar laser untuk mengukur jarak objek atau permukaan. Teknologi ini sering digunakan untuk menghasilkan peta tiga dimensi (3D) dari suatu area atau objek tertentu. LIDAR dapat digunakan dari berbagai platform, baik dari darat, udara (drone atau pesawat), hingga kendaraan laut.

Pada dasarnya, sistem LIDAR mengukur waktu yang dibutuhkan sinar laser untuk mencapai objek dan kembali ke sensor. Berdasarkan waktu yang diukur, jarak ke objek dapat dihitung. Proses ini menghasilkan “point cloud” atau kumpulan titik yang menggambarkan bentuk atau profil area yang diukur.

2. Komponen Dasar LIDAR

LIDAR terdiri dari beberapa komponen utama yang berperan penting dalam menghasilkan data akurat:

  • Laser: Memancarkan pulsa sinar yang digunakan untuk mengukur jarak.
  • Scanner dan Rotating Mirror: Menyebarkan sinar laser ke berbagai arah untuk mendapatkan cakupan area yang lebih luas.
  • Sensor GPS: Menentukan lokasi dan ketinggian platform LIDAR dengan akurat, penting untuk pemetaan yang presisi.
  • Inertial Measurement Unit (IMU): Mengukur orientasi atau kemiringan platform, memastikan data sesuai dengan kondisi nyata.

3. Cara Kerja Teknologi LIDAR

Proses pengumpulan data dengan LIDAR dimulai ketika laser memancarkan pulsa ke arah target, kemudian pulsa tersebut memantul kembali ke sensor setelah mengenai objek. LIDAR menghitung waktu perjalanan pulsa ini untuk menentukan jarak antara sensor dan objek. Ribuan bahkan jutaan pulsa dipancarkan dan ditangkap dalam hitungan detik, sehingga teknologi ini mampu menghasilkan representasi tiga dimensi yang sangat rinci.

Dalam aplikasi udara, LIDAR biasanya dipasang pada pesawat atau drone yang terbang melintasi area survei, memungkinkan pemetaan dalam skala besar secara efisien. Di darat, LIDAR digunakan dalam kendaraan atau stasiun tetap untuk pemetaan dengan presisi tinggi.

4. Fungsi LIDAR dalam Bidang Survei

LIDAR memiliki beberapa fungsi penting yang membuatnya sangat berguna dalam survei dan pemetaan, antara lain:

  • Topografi dan Pemetaan Lahan: LIDAR mampu menghasilkan peta kontur lahan yang sangat detail, berguna dalam perencanaan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan gedung.
  • Penilaian Lingkungan: Untuk memantau perubahan lanskap, seperti erosi, banjir, atau deforestasi. LIDAR dapat mengidentifikasi perubahan bentuk lahan dalam skala kecil dengan akurasi tinggi, membantu pihak terkait dalam perencanaan lingkungan.
  • Survei Pantai dan Lautan: Bathymetri LIDAR (LIDAR bawah air) dapat digunakan untuk memetakan dasar laut atau pantai dengan kedalaman tertentu, membantu dalam penelitian lingkungan laut serta perencanaan kawasan pesisir.
  • Pengelolaan Hutan: Dengan kemampuan LIDAR untuk menembus vegetasi, teknologi ini dapat membantu menghitung jumlah pohon, menentukan kepadatan hutan, serta mengidentifikasi kondisi vegetasi di suatu area tertentu.
  • Pemetaan 3D dan Model Digital Elevasi: Teknologi LIDAR dapat digunakan untuk membuat model elevasi digital (Digital Elevation Model, DEM) dan model permukaan digital (Digital Surface Model, DSM) yang digunakan untuk analisis lebih lanjut dalam berbagai proyek konstruksi dan rekayasa sipil.

5. Keunggulan LIDAR dalam Survei Dibandingkan Metode Lain

LIDAR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode survei tradisional, di antaranya:

  • Akurasi Tinggi: LIDAR menawarkan ketelitian yang lebih baik, yang sangat penting dalam proyek yang memerlukan detail seperti konstruksi dan infrastruktur.
  • Waktu Pengumpulan Data Lebih Singkat: Karena kemampuannya mengumpulkan jutaan titik data dalam waktu singkat, LIDAR memungkinkan survei cepat dan efisien.
  • Kemampuan Menembus Vegetasi: LIDAR dapat menangkap bentuk permukaan tanah bahkan di bawah vegetasi yang tebal.
  • Hasil dalam Bentuk 3D: Data LIDAR dapat diolah menjadi model 3D, membantu pemetaan yang lebih komprehensif.

6. Tantangan dalam Penggunaan LIDAR

Meskipun sangat bermanfaat, penggunaan teknologi LIDAR juga memiliki tantangan tersendiri:

  • Biaya Peralatan: Sistem LIDAR cukup mahal, terutama jika digunakan untuk survei udara dengan pesawat atau drone.
  • Kompleksitas Pengolahan Data: Data mentah dari LIDAR sering kali membutuhkan pengolahan yang rumit dan waktu yang cukup lama untuk diubah menjadi peta yang mudah dibaca.
  • Keterbatasan Kondisi Cuaca: Efektivitas LIDAR bisa berkurang pada kondisi cuaca ekstrem seperti kabut tebal atau hujan.

Kesimpulan

Teknologi LIDAR memberikan revolusi besar dalam survei dan pemetaan dengan menawarkan kecepatan dan ketelitian yang tidak dapat dicapai dengan metode survei tradisional. Aplikasi LIDAR dalam bidang survei telah membantu berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, lingkungan, hingga perencanaan tata kota.

Dengan perkembangan teknologi, seperti penggunaan drone LIDAR dan integrasi data berbasis AI, masa depan survei dengan LIDAR semakin cerah. Bagi perusahaan yang membutuhkan solusi pemetaan yang akurat dan efisien, teknologi ini adalah salah satu investasi terbaik.

Pemetaan UAV untuk Perkebunan

Jasa Pemetaan UAV untuk Perkebunan – UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah hal yang banyak dibutuhkan dalam dunia pertanian dan perkebunan modern. Semakin maju teknologi pemetaan, selain digunakan untuk memantau lahan juga semakin maju untuk mengetahui kondisi tumbuhan sampai dengan irigasi. Teknologi UAV memungkinkan para  petani mengelola perkebunan dan pertanian dengan lebih baik.

Beberapa manfaat dari UAV yang dapat membantu pertanian dan perkebunan, antara lain digunakan untuk membantu mengelola irigasi, mengetahui kondisi tanaman, mengetahui kesehatan vegetasi dan juga mengcegah ancaman hama dan penyakit. Bagaimana sih pemetaan UAV berguna untuk perkebunan? mari kita bahas bersama di ulasan hari ini.

uav untuk perkebunan

uav untuk perkebunan

UAV untuk Perkebunan

UAV menjadi alat yang cukup efektif untuk membantu mengelola perkebunan untuk mengumpulkan data visual dan juga membantu menganalisis kondisi tanaman juga tanah untuk perkebunan. Beberapa hal yang dapat dilakukan teknologi UAV untuk perkebunan, antara lain:

1. Uav untuk pengecekan pertumbuhan tanaman

UAV dapat membantu para petani untuk melihat kondisi pertumbuhan tanaman. Hal ini karena UAV dilengkapi dengan kamera untuk merekam gambar dan video dari ketinggian. Sehingga untuk mengecek pertumbuhan tanaman (ketinggian tanaman, area yang lambat berkembang) dan lain sebagainya, UAV bisa membantu mengeceknya dengan sangat baik.

2. Pengecekan Hama Penyakit

Selanjutnya UAV juga cukup efektif digunakan untuk menilai secara dini atau mendeteksi tanda awal hama penyakit pada tanaman. Kamera multispektral dan termal membantu pengeekan hama dan penyakit, karena kamera ini dapat menunjukkan perubahan suhu pada tanaman yang menunjukkan adanya hama/penyakit pada tanaman. Hal ini tidak terlihat dari mata manusia, sehingga akan lebih efektif membantu petani melakukan pencegahan jika tanaman terkena penyakit.

 

[Artikel Terbaru : Drone Untuk Pemetaan Topografi dengan Lidar

 

3. Saluran irigasi perkebunan

UAV juga sangat membantu dalam hal pengelolaan air untuk perkebunan. UAV memungkinkan petani untuk memantau kondisi aliran air atau irigasi perkebunan sehingga akan membantu pengelolaan air yang lebih efisien. Sehingga petani nantinya akan memperoleh informasi tentang kondisi saluran air yang akurat.

Jika ada aliran air yang terhambat, tanda kebocoran maupun erosi dapat terpantau dengan baik dengan pemantauan visual dari UAV. Sedangkan untuk pengoptimalan irigasi seperti perencanaan aliran air, pendeteksian diri masalah dan juga pengoptimasian aliran air juga pemeliharaan juga dapat terbantu dari UAV.

UAV menjadi alat yang kuat untuk membantu mengoptimalkan perkebunan termasuk saluran irigasi yang optimal.

4. Manajemen pupuk

Selanjutnya adalah manajemen pupuk, dimana UAV dapat membantu petani mengidentifikasi area yang membutuhkan pupuk lebih banyak atau juga daerah yang malah kurang pupuk. Dengan pola pemupukan seperti ini maka akan membantu efisiensi biaya pengeluaran pupuk yang lebih baik.

 

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Mozaik hasil pemotretan foto udara

Pemetaan melalui pemotretan UAV dapat digunakan untuk pengukuran luasan lahan, jumlah tanaman dalam area pemotretan, jarak tanam tanaman, identifikasi kesehatan tanaman, perhitungan estimasi produksi hasil perkebunan, dan masih banyak lagi.

baca juga : Kelebihan Lidar daripada Foto Udara Kamera 

 

Jasa UAV untuk Perkebunan dari Techno GIS

Jika Anda membutuhkan layanan UAV untuk perkebunan, Techno GIS membantu Anda menganalisis kebutuhan perkebunan untuk kebutuhan pemupukan, melihat kondisi tanaman sampai dengan irigasi. Silahkan konsultasi kami, tim pemetaan GIS kami siap untuk membantu Anda dengan senang hati.

jasa survey dan pemetaan

itulah penjelasan hari ini tentang UAV untuk perkebunan dan juga rekomendasi kami jasa uav dari Techno GIS, semoga bermanfaat untuk Anda!

Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali

Jasa Survei Pemetaan Topografi di Bali Pemetaan topografi untuk perencanaan di daerah bali dan sekitarnya. Bali merupakan daerah wisata yang sangat terkenal hingga kancah internasional, perkembangan hotel dan villa sangat lah pesat sehingga kebutuhan akan pengukuran lahan saat dilaksanakan pembangunan sangatlah penting. TechnoGIS Indonesia melayani jasa pengukuran, jasa survei, dan jasa pemetaan topografi di bali. Jasa topografi di bali yang disediakan technogis dapat di sesuaikan dengan kebutuhan misalnya untuk pembagnunan dan perencanaan hotel, kawasan wisata, kawasan industri.  hasil pemetaan akan di sesuaikan dengan kebutuhan anda.

Berikut Beberapa pengukuran di lahan di Bali dan sekitarnya:

  1. PEMETAAN TOPOGRAFI LAHAN PERENCANAAN VILLA DI JIMBARAN BALI

  2. PEMETAAN TOPOGRAFI DAN SITUASI KONSULAT JEPANG DI KAWASAN SANUR, BALI

Peralatan yang digunakan saat melakukan pemetaan topografi :

  • Total Station
  • Waterpass
  • GPS Geodetik
  • GPS handheld
  • Pita Ukur

Adapun layanan jasa pemetaan topografi ini dapat di jabarkan menjadi beberapa sub pekerjaan diantaranya :

  • Pemetaan bentuk dan kondisi eksisting lahan / bangunan
  • Pemetaan Kontur
  • Pembuatan Transek ( Cross section / Long section )
  • Pemasangan BM
  • Pemotretan udara dengan drone/uav
  • Pemasangan Patok Batas

Harga Biaya Pemetaan Topografi di Bali dan sekitarnya dapat anda konsultasikan kepada marketing TechnoGIS Indonesia di :
ln Pamularsih No 152B
Klaseman, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55283

[email protected] / [email protected]
Telp : 0274 – 885879 / Hp : 0813-2552-3979 / Wa : 0813-2552-3979

Informasi Paket Pemetaan Topografi :
Jasa Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi – Dalam dunia ilmu kebumian kita akan mengenal istilah dari peta topografi. sebelum kita membahas mengetahui apa itu pemetaan topografi secara detail kita harus mengetahui dahulu apa yang dimaksut peta. dan apa yang di maksut topografi , dalam artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, teknik/metode, dan kelemahan dan kelebihan dari peta topografi.

Peta adalah representasi permukaan muka bumi (topografi) ataupun fenomena geosfer yang dituangkan dalam bidang datar. Pada sebuah peta, terdapat informasi spasial yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pembaca peta. Dalam penggambarannya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk menambah presisi dan akurasi peta agar informasi yang tampilkan dapat diukur secara matematis. Penggambaran fenomena geosfer melalui peta mempermudah dalam penyampaian infromasi secara spasial maupun analisisnya. Namun pada praktek pembuatannya tidak bisa sembarangan karena banyak aspek yang perlu diperhatikan.

Dalam suatu proses pemetaan, hal yang pertama harus di pahami adalah jenis data yang akan digunakan. Sumber data harus jelas dan informasi apa yang akan ditampilkan nantinya. Apakah membutuhkan seleksi data, melalui proses pengolahan terlebih dahulu, atau perlu adanya  penggambungan dengan data lainnya. Tentunya metode yang akan digunakan beserta output seperti apa harus jelas, karena memetakan sesuatu tidak semata-mata menampilkan data spasial begitu saja melainkan disajikan dengan infromasi yang mudah dibaca dan ditangkap oleh indera pembaca peta.

Perbedaan jenis data yang digunakan jelas mempengaruhi bagaimana proses peta itu akan diolah nantinya. Sedangkan representasi data akhir juga perlu dianalisa lebih lanjut apakan semua informasi didalamnya dapat tersalurkan dengan baik atau tidak. Pada dasarnya, peta disajikan dengan bergam simbol yang dapat dibedakan oleh mata manusia. Namun perlu juga diperhatikan pemilihan karakter simbol seperti apa yang memudahkan dibaca. Hal ini berkaitan dengan karakteristik alami mata dalam menerima rangsangan sehingga pemilihan simbol pun memiliki aturan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemetaan adalah informasi sekunder dan tersier yang perlu atau tidak perlu di munculkan. Pengaruhnya adalah apakah informasi yang diterima pembaca peta utuh atau tidak atau malah terjadi missunderstanding dari pembacaannya. Dari sinilah si pembuat peta perlu mempertimbangkan apa yang perlu dicantumkan dan tidak pada peta yang dibuatnya.

Terkait dengan representasi permukaan bumi secara detil biasa disajikan dalam bentuk peta topografi. Seperti namanya, informasi utama peta ini adalah infromasi topografi yang biasanya digambarkan dengan garis kontur detil dan sebaran titik-titik ketinggian. Peta topografi biasanya dibuat dari hasil pengukuran ketinggian dan kodisi permukaan sampel titik yang digunakan.

Peta topografi yang digunakan di Indonesia sebagian besar adalah peninggalan Belanda pada masaa penjajahan dahulu. Mereka jauh lebih dulu mengenal pemanfaatan peta dan bagaimana cara pembuatannya. Namun pada saat itu, perkembangan informasi spasial belum seperti sekarang sehigga penentuan datum hingga proyeksi yang digunakan saat itu juga jauh lebih sempit lingkupnya. Alasan ini berimbas pada pembuatan peta topografi Indonesia yang dibuat dengan menggunakan proyeksi Lambert Conical Orthomorpic (LCO) yang sebenarnya proyeksi tersebut tidak cocok digunakan untuk melakukan pemetaan di wilayah khatulistiwa. Penggunaan proyeksi sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap presisi dan akurasi peta. Namun dibalik kekurangannya, peta topografi yang biasa digunakan masih memiliki informasi yang cukup detil mengenai representasi topografi wilayah dibandingkan dengan peta lainnya.

Perlu diingat bahwa skal pemetaan peta topografi menggunakan skala kecil sehingga cakupannya luas. Hal ini yang menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan perencanaan dan pembangunan dengan skala detil. Ada baiknya jika untuk pembangunan, membutuhkan data spasial hasil dari pengukuran dan survei independent sehingga data yang digunakan sesuai untuk diproses dan output akan muncul dalam skala yang lebih detil.

Pemetaan bisa  dikatakan mudah dan sulit bergantung dari sisi mana dilihatnya. Namun jangan khawatir jika memang pemetaan itu sulit, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan jasa pemetaan sehingga hasil yang diperoleh pastinya telah dibuat dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan banyak pertimbangan.

Untuk pembuatan detil representasi permukaan wilayah dengan cakupan tertentu dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data pengukuran terlebih dahulu. Data-data tersebut dapat diukur menggunakan berbagai macam teknik dan dengan bantuan alat survei untuk mengetahui posisi absolut hingga ketinggian tempat tersebut. Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan mudah setelahnya dan tentunya hasilnya akan jauh lebih presisi dibandingkan mengacu pada peta topografi yang sudah ada.

Pemetaan topografi detil memiliki banyak sekali manfaat. Khususnya bagi pembangunan bangunan, jalan, landasan, dan sebagainya membutuhkan pengukuran yang presisi. Perbedaan ketinggian tanah dalam selisih sentimeter saja memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembangunan. Tidak jarang juga kontraktor melakukan proses perataan agar pembangunan lancar. Proses in tidak terlepas dari pemetaan karena kontur akan diketahui secara pasti dan dapat diturunkan menjadi informasi lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan, dan lain sebagainya.

Melakukan survey dan pengukuran topografi bukanlah hal yang mudah karena menggunakan berbagai alat dan metode bergantung jenis output yang diinginkan memerlukan keahlian khusus. Oleh sebab itu tidak ada salahnya ketika menggunakan jasa pemetaan topografi untuk memfasilitasi pekerjaan agar dapat selesai lebih cepat.

TechnoGIS Indonesia memberikan solusi terbaik untuk membantu melakukan pengukuran topografi yang akurat. Jika berminat dengan jasa kami, silahkan hubungi kontak kami.

 

Jasa Pemetaan Drone Murah Untuk Berbagai Tematik

Jasa Pemetaan Drone Murah Untuk Berbagai Tematik – Pemetaan menggunakan drone sudah mulai berkembang dewasa ini. Jasa pemetaan drone telah banyak menjadi solusi di berbagai bidang dikombinasikan dengan teknologi GIS, seperti dibidang perkebunan, pertanian, dan pertambangan. penerapan teknologi drone dirasa mampu menjawab tantangan untuk mendapatkan gambaran obyek terbaru yang akan dipetakan dibanding dengan pembelian citra resolusi tinggi yang belum tentu merupakan kondisi terbaru saat dipetakan. biaya pemotretan dan pemetaan menggunakan drone yang sangat terjangkau menjadikan opsi pemotretan menggunakan drone sangat digemari oleh praktisi dibidang pemetaan terutama untuk pemetaan skala detail.

Pemetaan menggunakan drone dilaksanakan dengan metode auto pilot, teknologi auto pilot dan perencanaan jalur penerbangan menjadikan hasil pemetaan akan memiliki akurasi yang tinggi. banyak software untuk melakukan konfigurasi jalur terbang dan auto pilot, sama halnya seperti jenis drone itu sendiri, software untuk perencanaan jalur terbang juga tersedia banyak macamnya baik yang gratis maupun berbayar. teknologi yang digunakan TechnoGIS Indonesia divisi Drone dan UAV adalah software pix4d capture dan mission planner.

Layanan jasa pemetaan drone di TechnoGIS Indonesia di dukung oleh tim berpengalaman baik dibidang pilot drone maupun dunia pemetaan GIS, kami selalu aktif memberikan pelatihan baik untuk swasta maupun untuk instansi pemerintah. telah banyak instansi pemerintah maupun swasta yang bekerja sama dengan TechnoGIS dalam upaya meningkatkan sumber daya dibidang pemetaan menggunakan drone maupun jasa pemetaan dengan drone secara langsung.

Projek pemetaan yang dapat dilayani menggunakan drone

  • Pengukuran luas lahan dengan area kurang dari 500 ha
  • Pembuatan bentuk dan luasan suatu lahan
  • Memetakan area permukiman terbaru
  • Mendapatkan data permukaan tanah/bumi terbaru
  • Pemantauan areal projek
  • Perhitungan pohon sawit atau kebun lainnya
  • Pemetaan topografi atau DSM
  • Pemodelan 3D obyek

Peralatan yang digunakan TechnoGIS dalam pemetaan / pemotretan drone 

  • DJI 3 Profesional
  • DJI 4 Profesional
  • DJI Inspire
  • Drone Custom

Pemetaan dengan menggunakan drone efisien untuk luasan dibawah 350 ha, untuk luasan lahan diatas 350 ha lebih bagus menggunakan fix wing. pemetaan uav menggunakan fix wing dapat menjangkau area hingga 5000 km untuk sekali penerbangan. untuk projek pemetaan uav silahkan baca disini : Jasa Pemetaan UAV

 

Tahapan Dalam Melakukan Survey dan Pemetaan

Tahapan Dalam Melakukan Survey dan Pemetaan – Untuk melakukan survey dan pemetaan kita harus melakukan perencanaan yang matang. Survey dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu survey fisik lahan dan survey kondisi sosial masyarakat.

Pada survey fisik lahan, surveyor dituntut untuk mengumpulkan informasi karakteritik fisik lahan tertentu dimana informasinya diperoleh melalui observasi lapangan, pengambilan sampel fisik, ataupun pengukuran di lapangan. Untuk jenis pengukurannya sendiri bervariasi, ada pengukuran lereng, ketinggian, kerapatan, suhu, dll. Semuanya bergantung pada fokus dan tujuan survey itu sendiri. Berbeda dengan survey fisik, survey sosial biasanya dilakukan dengan melakukan interview beberapa atau seluruh masyarakat tertentu yang termasuk dalam kriteria kajian. Keduanya memiliki kesamaan yaitu dilengkapi dengan form kuisioner survei. Jika survey fisik biasanya diisi oleh surveyor, jika survey sosial biasanya diisi oleh surveyor atau boleh diisi langsung pihak narasumber.

Tahapan dalam melakukan survey pemetaan harus dicermati baik – baik. Pasalnya pada setiap survey yang berkaitan dengan pemetaan terdiri dari 3 tahap dasar yaitu pra survey, field survey, dan pasca survey. Mari kita jabarkan satu per satu.

  1. Pra survey

Pada tahap ini dilakukan perencanaan sebelum survey. Perencanaan meliputi penentuan metode untuk mencapai hasil, penentuan sampel (metode sampling, jumlah dan sebaran sample), penentuan metode pengambilan data, persiapan alat survey dan personil, hingga estimasi waktu dan pembiayaan. Tahap ini harus diteliti prosesnya karena kesalahan dalam persiapan akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran saat survey dilakukan.

Dalam proses pemetaan, pre processing cukup memiliki andil yang besar. Beberapa survey membutuhkan data sekunder untuk acuan saat pengambilan data primer berlangsung. Misalnya dalam arahan penggunaan lahan, penentuan faktor fisik hingga pengolahan data medan harus dilakukan sebelum terjun ke lapangan. Hal ini diharapkan agar saat pengambilan data di lapangan optimal yakni seluruh data yang tidak dapat diperoleh melalui data sekunder maka akan diambil saat survey lapangan. Sehingga bisa terjadi kemungkinan saat survey lebih dari satu jenis data yang akan diambil.

Kasus lainnya pada perencanaan survey sosial, biasanya tahap pra lapangan menghasilkan target sampel dan sebaran hingga rute yang akan dilalui nantinya. Proses perencanaan ini penting karena jika semuanya berjalan lancar, maka perhitungan cost pun akan semakin akurat.

  1. Survey lapangan

Pada tahap ini sudah termasuk dalam proses pengambilan data. Surveyor yang bekerja di lapangan akan mengikuti prosedur untuk melakukan pengmbilan data berdasarkan titik – titik sampel yang telah di tentukan. Survey lapangan bertujuan untuk memperoleh data primer yang merupakan data utama dalam suatu informasi yang akan di petakan atau diproses ataupun data untuk melakukan uji akurasi atau validasi hasil pemrosesan pada tahap pra survey.

Survey sendiri merupakan tahap dimana cost yang dikeluarkan paling besar, oleh karena itu pada tahap ini surveyor harus bisa berjalan sesuai target untuk mengejar waktu dan data yang dibutuhkan.

  1. Pasca survey

Tahapan terakhir ini merupakan pengolahan data hasil survey dan finishing. Tahapan ini bisa menjadi tahapan tersulit jika data survey dan pra survey memiliki anomaly sehingga kesimpulan akan sulit di putuskan. Namun sebaliknya, jika semuanya sesuai dengan perencanaan bahkan hasil survey lapangan juga menunjukkan hasil yang baik, biasanya akan terlewati dengan mudah. Hanya saja proses pada tahap pasca survey biasanya lebih lama karena finishing dan evaluasi diperlukan pada tahap ini.

Untuk menghasilkan peta yang baik, maka setiap prosesnya juga harus dikerjakan dengan saksama dan teliti. Perlu jam terbang yang banyak untuk menghasilkan tangan – tangan profesional. Karena itulah banyak pihak yang llebih memilih untuk menggunkan jasa survey dibandingkan melakukannya sendiri.

Bagi yang memiliki masalah pemetaan dan survey, langsung saja hubungi kami untuk mendapatkan solusinya. Tim survey dan pemetaan TechnoGIS Indonesia akan melayani dengan sepenuh hati.

Baca juga :

 

List Perlengkapan Untuk Survey dan Pemetaan Topografi

List Perlengkapan Untuk Survey dan Pemetaan Topografi – Dalam melakukan survey dan pemetaan banyak hal hal yang perlu diperhatikan dengan teliti agar survey yang akan kita lakulan berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil sesuai yang di harapkan. Salah satu hal yang paling penting adalah mempersiapkan alat-alat survey itu sendiri.

Berikut beberapa alat survei yang perlu dibawa saat melakukan pengukuran dan pemetaan topografi.

  1. Peta lokasi, ini penting untuk mengetahui lokasi pemetaan ada di mana. Disamping itu, dengan mengetahui kawasan yang akan dipetakan akan memudahkan dalam perencanaan survei seperti peletakan bench mark (BM), backsight (BS), foresight (FS), hingga transek peletakan titik pengukuran detilnya (P).
  2. Global Position System (GPS). GPS dibutuhkan untuk mengetahui lokasi titik pengukuran acuan (BM). Dengan diketahui lokasi absolut titik ikat pengukuran maka pengukuran lainnya akan mudah untuk dihitung. Penggunaan GPS dala survey dapat digunakan tipe hand held, namun pada kasus tertentu yang membutuhkan kedetilan rinci dibutuhkan GPS geodetik. Salah satu contohnya adalah perencanaan pembuatan jalur pipa, pengukuran topografi yang dilakukan harus skala detil sehingga membutuhkan GPS geodetik karena selisih 1 cm saja akan berperngaruh terhadap tekana air dalam pipa yang akan dibangun nantinya.
  3. Pita ukur. Nama lainnya adalah meteran, digunakan untuk melakukan pengukuran tinggi alat ukur yang dipasang terhadap tanah. Tinggi ini penting untuk mengetahui selilist tinggi alat yang ditembakkan.
  4. Alat ukur topografi. Banyak jenis yang digunakan, antara lain waterpass, theodolite, kompas survey, ataupun total station. Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Setiap jenis alat survey memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula. Metode yang digunakan juga berbeda – beda, sehingga bagi surveyor yang melakukan pengukuran harus sudah paham di luar kepala mengenai karakteristik alat survey beserta metodenya.
  5. Prisma. Peletakan prisma ada dua, ada yang diletakkan diatas statif untuk penentuan titik utama dan ada yang diletakkan diatas yalon untuk pengukuran detil.
  6. Yalon. Yalon adalah tongkat yang biasanya berwarna merah putih berseling dengan panjang tiap ruas adalah 50cm dan tinggi yalon biasanya 180 – 200 cm. Yalon digunakan untuk membantu pembacaan ketinggian dan peletakkan prisma detil.
  7. Bak ukur. Penggunaan bak ukur dipasangkan pada alat ukur waterpass, kompas survey dan theodolite. Ketiganya belum dilengkapi oleh laser sehingga pembidikannya perlu dilakukan dengan pembacaan angka melalui bak ukur atau yalon.
  8. Statif. Biasa disebut dengan tripod atau kaki tiga. ALat ini digunakan untuk memberdirikan alat survey dan prisma pembalik.
  9. Unting – unting. Digunakan untuk meposisikan kelurusan alat dengan patok pengukuran di bawahnya.

Metode dalam melakukan pengukuran pun bermacam – macam. Penentuan pemilihan metode juga perlu mempertimbangkan kondisi wilayah yang dipetakan serta kedetilan informasi yang ingin diperoleh. Untuk itu, sebagian besar orang memilih menggunakan jasa survey  untuk membantu dalam melakukan pemetaan dan perencanaan sebelum pembangunan untuk meminimalkan resiko kesalahan dalam pengukuran dan penggambaran topografi suatu tempat.

Pada awal perencanaan, sebaiknya dilakukan dengan observasi umum mengenai wilayah yang akan dipetakan. Dengan mengetahui batasan wilayah hingga bentuk secara umum akan memudahkan perencanaan pengukuran dan penghematan waktu, tenaga, serta biaya. Lantas bagaimana cara untuk mendapatkan gambaran umum tersebut ?

Caranya mudah, yaitu dengan menggunakan data spasial dapat berupa pemotretan udara maupun citra satelit. Untuk kawasan yang lingkupnya relatif kecil, disarankan untuk menggunakan foto udara. Alasannya adalah memiliki tingkat kedetilan lebih baik dan resolusinya juga besar. Dengan menggunakan jasa pemetaan dari TechnoGIS Indonesia, pengukuran topografi yang dilakukan juga difasilitasi dengan pemotretan udara dengan menggunakan drone sehingga titik terluar area kajian akan lebih mudah ditentukan.

Untuk melakukan survey pemetaan memang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Pengenalan medan hingga penentuan rule yang digunakan untuk mendaptkan data perlu diperhatikan. Bahkan dalam pelaksanaannya, tim survey harus memiliki banyak rencana cadangan dan dituntut harus bisa memberikan keputusan terbaik untuk mendapatkan data optimal. Sehingga tidak heran jika banyak pemilik kepentingan memilih untuk menggunakan jasa survey pemetaan karena cost yang dibutuhkan akan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan melakukan survey pemetaan sendiri.

Jika Anda bingung mencari jasa survey dan pemetaan atau permasalah pemetaan lainnya, segera hubungi kami. TechnoGIS Indonesia telah lama menggeluti ranah spasial dan kami selalu memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang kompetitif.

Jasa Pemetaan untuk Monitoring

Jasa Pemetaan untuk Monitoring – Kami menyediakan jasa pemetaan dan pemotretan udara UAV yang dapat digunakan dalam melakukan monitoring lahan. Penggunaan UAV dapat membatu dalam pengumpulan informasi terkait dengan pemantauan lahan secara berkala, serta memiliki kelebihan pada efisiensi waktu dan tenaga.

Monitoring lahan merupakan salah satu cara untuk memantau perubahan yang terjadi pada suatu lahan. Manfaat dari monitoring pada bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan antara lain :

  1. Mengetahui perubahan penggunaan lahan
  2. Mengetahui pertumbuhan tanaman pertanian
  3. Membantu optimalisasi pola penanaman pada tanaman perkebunan
  4. Sebagai asset inventarisasi dan membantu dalam pengelolaan hutan
  5. Memberikan informasi guna mendukung dalam melakukan evaluasi lahan

Dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Pemetaan dan pemotretan udara dengan menggunakan UAV memiliki hasil yang akurat dengan informasi skala detil. Kami juge menyediakan beragam jenis pelatihan dan jasa pengolahan data spasial. Jika Anda berminat menggunakan jasa kami, silahkan hubungi 0274 – 2833287 atau melalui [email protected] . Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut.

Tag Archive for: jasa pemetaan