Tag Archive for: pengadaan citra satelit

Citra Satelit untuk Penginderaan Laut dengan Akurasi Tinggi

Technogis – Citra satelit untuk penginderaan laut. Penginderaan laut kini memasuki era baru berkat kemajuan teknologi satelit mutakhir. Satelit generasi terbaru mampu menangkap data spasial dan spektral dengan resolusi tinggi. Data tersebut memetakan suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil, hingga arus laut secara akurat.

Dengan kemampuan ini, ilmuwan dan pengelola sumber daya laut dapat mengambil keputusan lebih cepat. Mereka memantau perubahan iklim, menanggulangi pencemaran, dan mengelola perikanan secara berkelanjutan.

Setiap detik, satelit mengirim ribuan gigabyte data yang diolah melalui kecerdasan buatan. Proses tersebut memadukan data optik, radar, dan lidar untuk menghasilkan gambaran laut yang komprehensif. Dalam artikel ini, kita akan mengulas teknologi terkini, aplikasi praktis, tantangan yang dihadapi, dan peluang masa depan penginderaan laut menggunakan citra satelit.

Anda Pasti Butuhkan:

Jasa Gis
Jasa Pemetaan Gis dan Pemetaan Gis
Jasa Pemetaan Topografi
Jasa Gis dan Jasa Webgis

Evolusi Teknologi Satelit Penginderaan Laut

Satelit penginderaan laut berevolusi pesat sejak dekade terakhir. Awalnya, satelit hanya membawa sensor multispektral sederhana. Kini, mereka dilengkapi hiperspektral, radar sintetis, dan altimeter presisi tinggi. Sensor hiperspektral membagi spektrum menjadi ratusan pita sempit.

Hal ini memungkinkan deteksi jenis fitoplankton dan kualitas air dengan detail. Radar sintetis (SAR) beroperasi siang dan malam. Ia menembus awan dan kabut, sehingga data tetap konsisten dalam kondisi cuaca buruk.

Altimeter satelit mengukur ketinggian permukaan laut dengan akurasi milimeter. Data ini penting untuk memetakan arus dan gelombang laut. Kombinasi sensor tersebut menghasilkan data multidimensi.

Pengolahan data dilakukan di pusat-pusat pemrosesan yang tersebar global. Mereka memanfaatkan komputasi awan dan algoritma machine learning. Dengan demikian, waktu tunggu antara pengambilan citra dan analisis dapat dipangkas menjadi hitungan jam.

Sensor Multispektral dan Hiperspektral

Sensor multispektral menangkap data dalam beberapa pita spektral utama. Pita tersebut meliputi biru, hijau, merah, dan inframerah dekat. Sensor hiperspektral menambahkan puluhan hingga ratusan pita tambahan. Setiap pita mencerminkan pantulan cahaya dari komponen laut yang berbeda.

Misalnya, klorofil-a memantulkan cahaya hijau lebih kuat. Sedangkan partikel tersuspensi memantulkan cahaya biru lebih dominan. Dengan analisis spektral, kita dapat memetakan konsentrasi klorofil dan sedimen secara spasial.

Data tersebut digunakan untuk memantau pertumbuhan alga berbahaya dan kesehatan terumbu karang. Teknologi hiperspektral terbaru mampu resolusi spasial hingga 30 meter dan spektral 5 nm. Resolusi tinggi ini memfasilitasi studi ekosistem laut dalam skala lokal. Para peneliti kini dapat memetakan zona transisi antara perairan jernih dan keruh dengan akurasi tinggi.

Pasti  Anda Perlukan:

Jasa Pemetaan Lidar
Pemetaan Topografi
Jasa Pemetaan Drone
Jasa Pemetaan Uav dan Pemetaan Uav

Radar Sintetis (SAR) untuk Penginderaan Cuaca Buruk

Radar Sintetis Aperture (SAR) mengirim gelombang mikro dan menangkap pantulannya. Keunggulan utama SAR adalah penetrasi awan dan kegelapan malam. Data SAR memberikan informasi tekstur permukaan laut. Dari tekstur tersebut, kita dapat mengestimasi kecepatan angin dan tinggi gelombang.

Dalam kondisi badai tropis, SAR menjadi alat vital untuk memantau intensitas dan arah badai. Petugas peringatan dini menggunakan data SAR untuk evakuasi wilayah pesisir.

Selain itu, SAR dapat mendeteksi tumpahan minyak di laut. Minyak mengubah karakteristik permukaan laut sehingga pantulan radar berbeda. Dengan algoritma deteksi tumpahan, respons cepat dapat dilakukan.

Altimetri Satelit dan Dinamika Permukaan Laut

Altimetri satelit mengukur jarak antara satelit dan permukaan laut. Sensor altimeter menggunakan gelombang radar frekuensi tinggi. Ketepatan pengukuran mencapai beberapa milimeter. Data altimetri mengungkap topografi laut yang dinamis. Misalnya, pusaran laut (eddy) dan arus laut besar.

Arus seperti Gulf Stream atau Kuroshio memiliki pengaruh besar pada iklim global. Dengan data altimetri, model iklim dapat diperbarui secara berkala. Selain itu, data ini membantu navigasi kapal dan operasi pengeboran lepas pantai.

Pengolahan Data dan Kecerdasan Buatan

Volume data satelit sangat besar. Setiap hari, satelit menghasilkan terabytes data mentah. Pengolahan manual tidak lagi memadai. Oleh karena itu, pusat data memanfaatkan komputasi awan. Di dalamnya, algoritma machine learning dan deep learning dijalankan.

Model AI dilatih menggunakan dataset lapangan untuk mengenali pola spektral. Hasil pelatihan berupa model prediksi kualitas air, distribusi plankton, dan lokasi tumpahan minyak. Selain itu, teknik data fusion menggabungkan data multisensor. Misalnya, menggabungkan citra optik dengan data SAR. Dengan fusion, hasil analisis lebih akurat dan bebas celah data.

Aplikasi dalam Konservasi Laut

Citra satelit membantu konservasi terumbu karang. Terumbu rentan terhadap pemutihan akibat suhu tinggi dan polusi. Sensor hiperspektral mendeteksi perubahan pigmen koral sebelum terlihat mata. Dengan data tersebut, tim konservasi dapat melakukan transplantasi karang.

Selain itu, citra satelit memantau kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas). Mereka memastikan kapal tidak memasuki zona larangan. Data ini juga mendeteksi penangkapan ikan ilegal. Dengan memantau jejak termal kapal, patroli laut diarahkan lebih efisien.

Pemantauan Perubahan Iklim dan Variabilitas Laut

Perubahan iklim memanifestasikan diri dalam pemanasan permukaan laut. Suhu permukaan laut (SST) diukur secara rutin oleh satelit. Peningkatan SST menyebabkan cuaca ekstrem dan naiknya permukaan laut.

Data SST digabungkan dengan model iklim global. Hasilnya digunakan untuk prediksi kenaikan muka air dan banjir pesisir. Selain itu, citra satelit memantau konsentrasi es laut di wilayah kutub. Penurunan tutupan es mempengaruhi sirkulasi termohalin. Dampaknya terasa hingga iklim tropis.

Tantangan dalam Penginderaan Laut

Meskipun kemajuan pesat, beberapa tantangan masih ada. Pertama, penetrasi cahaya di perairan keruh sangat terbatas. Sensor optik kesulitan mendeteksi kondisi bawah permukaan. Kedua, resolusi temporal berbeda antar satelit.

Data dari satelit A dan B memiliki jadwal revisit berbeda. Hal ini menyulitkan analisis dinamika cepat. Ketiga, biaya pengolahan dan penyimpanan data sangat tinggi. Infrastruktur komputasi awan memerlukan investasi besar. Terakhir, kolaborasi lintas negara terkendala oleh kebijakan data terbuka.

Peluang dan Inovasi Masa Depan

Inovasi terus bermunculan untuk mengatasi tantangan. Satelit mikro dan konstelasi nano-satelit menawarkan revisit time lebih singkat. Mereka melengkapi satelit besar dengan data frekuensi tinggi. Selain itu, perkembangan LiDAR bawah laut menjanjikan pemetaan bathimetri lebih detail.

Drone laut otonom juga terintegrasi dengan citra satelit. Drone tersebut mengumpulkan data suhu dan salinitas secara langsung. Data lapangan ini meningkatkan akurasi kalibrasi citra satelit. Di sisi lain, kemajuan komputasi kuantum dapat memangkas waktu pengolahan.

Studi Kasus: Pemantauan Tumpahan Minyak di Teluk Meksiko

Pada 2024, terjadi tumpahan minyak besar di Teluk Meksiko. Data SAR digunakan untuk memetakan area terdampak. Analisis cepat membantu tim tanggap darurat menutup sumber kebocoran.

Selanjutnya, citra hiperspektral memantau pemulihan kualitas air. Setelah enam bulan, data menunjukkan penurunan konsentrasi hidrokarbon hingga 70%. Keberhasilan ini menjadi contoh efektivitas penginderaan satelit dalam manajemen krisis laut.

Kolaborasi Internasional dan Kebijakan Data Terbuka

Penginderaan laut memerlukan kolaborasi global. Program seperti Copernicus milik ESA dan NASA membuka akses data gratis. Negara-negara berkembang dapat memanfaatkan data tersebut untuk penelitian lokal.

Selain itu, inisiatif United Nations Decade of Ocean Science mendorong data sharing. Kebijakan data terbuka meningkatkan transparansi dan efisiensi riset. Dengan demikian, solusi untuk tantangan laut dapat dikembangkan bersama.

Rekomendasi untuk Pengelola Sumber Daya Laut

Pertama, bangun kapasitas sumber daya manusia dalam pengolahan data satelit. Pelatihan AI dan pemrograman diperlukan. Kedua, investasikan infrastruktur komputasi awan dengan skala elastis.

Ketiga, jalin kemitraan dengan lembaga internasional untuk akses data terbaru. Keempat, terapkan kebijakan data terbuka untuk mendukung penelitian kolaboratif. Terakhir, gunakan data satelit dalam perencanaan jangka panjang mitigasi perubahan iklim.

Kesimpulan

Citra satelit membawa revolusi dalam penginderaan laut. Sensor multispektral, hiperspektral, SAR, dan altimetri bekerja sinergis. Data yang dihasilkan mendukung konservasi, keamanan maritim, dan mitigasi bencana. Tantangan teknis dan kebijakan masih ada, tetapi inovasi terus muncul.

Konstelasi nano-satelit, LiDAR, drone otonom, dan komputasi kuantum menawarkan solusi masa depan. Dengan kolaborasi global dan kebijakan data terbuka, kita dapat memanfaatkan potensi penuh penginderaan laut. Investasi dalam teknologi dan SDM menjadi kunci keberhasilan. Mari bersama-sama menjadikan laut kita lebih terjaga dan berkelanjutan.

Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya dalam Riset Geospasial

Technogis – Kali ini kita akan membahas Pengertian Citra Satelit dan Fungsinya dalam Riset Geospasial. Di era teknologi modern, citra satelit memainkan peran penting dalam memahami fenomena bumi secara menyeluruh. Citra ini dihasilkan oleh sensor yang terpasang pada satelit penginderaan jauh.

Sensor tersebut merekam pantulan gelombang elektromagnetik dari permukaan bumi. Dengan demikian, citra satelit menyajikan informasi visual dan spektral. Peneliti dan praktisi dapat memanfaatkan data ini untuk berbagai aplikasi.

Mulai dari pemantauan lingkungan hingga perencanaan tata ruang. Setiap piksel dalam citra mengandung nilai numerik yang mewakili karakteristik permukaan. Oleh karena itu, citra satelit menjadi sumber data primer dalam riset geospasial.

Artikel ini membahas pengertian citra satelit, jenisnya, proses akuisisi, hingga fungsinya dalam riset geospasial. Setiap sub judul menyajikan paragraf panjang dengan kalimat aktif dan transisi yang jelas. Pastikan Anda membaca hingga akhir untuk memahami potensi citra satelit secara komprehensif.

Anda Pasti Butuhkan:

Jasa Gis
Jasa Pemetaan Gis dan Pemetaan Gis
Jasa Pemetaan Topografi
Jasa Gis dan Jasa Webgis

Definisi Citra Satelit

Citra satelit adalah gambar digital permukaan bumi yang dihasilkan oleh satelit penginderaan jauh. Sensor satelit menangkap pantulan gelombang elektromagnetik dari permukaan dan atmosfer.

Data ini kemudian diproses menjadi citra multi spektral atau hiperspektral. Setiap pita spektral merekam panjang gelombang tertentu. Pita tersebut mencakup spektrum tampak, inframerah dekat, dan gelombang mikro.

Selain itu, citra satelit dapat berupa citra termal yang merekam radiasi panas. Dengan demikian, citra satelit menampilkan informasi fisik, kimia, dan biologi permukaan bumi.

Citra ini biasanya disajikan dalam format raster dengan resolusi spasial, spektral, temporal, dan radiometrik yang berbeda. Oleh karena itu, citra satelit menjadi sumber data primer dalam analisis geospasial.

Jenis-jenis Citra Satelit

Citra satelit terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan resolusi dan sensor yang digunakan. Pertama, citra resolusi tinggi memiliki detail spasial di bawah satu meter. Sensor seperti WorldView dan Pleiades termasuk kategori ini.

Kedua, citra resolusi menengah mencakup area lebih luas dengan resolusi antara satu hingga lima meter. Contohnya adalah Sentinel-2 dan Landsat 8. Ketiga, citra resolusi rendah memiliki resolusi di atas lima meter, seperti MODIS dan AVHRR.

Selain itu, citra hiperspektral menangkap ratusan pita spektral sempit. Citra ini berguna untuk analisis mineralogi dan vegetasi. Selanjutnya, citra radar satelit menggunakan gelombang mikro untuk menembus awan dan cuaca buruk. Sensor SAR pada satelit Sentinel-1 dan RADARSAT termasuk jenis ini. Dengan beragam jenis tersebut, peneliti dapat memilih citra sesuai kebutuhan riset.

Pasti  Anda Perlukan:

Jasa Pemetaan Lidar
Pemetaan Topografi
Jasa Pemetaan Drone
Jasa Pemetaan Uav dan Pemetaan Uav

Proses Akuisisi Data Satelit

Proses akuisisi data satelit dimulai dengan penjadwalan pengambilan citra oleh operator satelit. Satelit kemudian mengorbit bumi dan merekam data pada jalur lintasan tertentu. Sensor satelit memancarkan atau menerima pantulan gelombang elektromagnetik.

Data mentah direkam dalam bentuk digital dan disimpan pada onboard recorder. Setelah satelit melewati stasiun bumi, data diunduh melalui link komunikasi. Selanjutnya, data mentah diproses menjadi produk citra terkalibrasi.

Proses ini meliputi koreksi radiometrik, koreksi geometrik, dan koreksi atmosfer. Selain itu, citra dapat dikoreksi ortorektifikasi agar sesuai koordinat peta. Dengan demikian, citra satelit siap untuk analisis lebih lanjut di sistem informasi geografis.

Resolusi Citra dan Dampaknya

Resolusi citra satelit menentukan tingkat detail dan akurasi informasi yang diperoleh. Pertama, resolusi spasial mengukur ukuran piksel citra di lapangan. Resolusi tinggi memungkinkan deteksi objek kecil seperti kendaraan dan bangunan.

Kedua, resolusi spektral mengacu pada jumlah dan lebar pita spektral. Resolusi spektral tinggi mendukung analisis material dan kondisi vegetasi. Ketiga, resolusi temporal menunjukkan frekuensi pengambilan citra di area yang sama.

Citra temporal tinggi cocok untuk memantau perubahan dinamis seperti banjir dan kebakaran hutan. Keempat, resolusi radiometrik mengukur kedalaman bit sinyal. Semakin tinggi kedalaman bit, semakin akurat nilai piksel citra. Oleh karena itu, pemilihan resolusi yang tepat krusial untuk tujuan riset.

Pra-pemrosesan Citra Satelit

Pra-pemrosesan citra satelit diperlukan untuk menghilangkan kesalahan dan gangguan. Pertama, koreksi radiometrik mengatur nilai pixel agar sesuai radiasi sebenarnya.

Kedua, koreksi atmosfer menghilangkan efek hamburan dan penyerapan atmosfer. Ketiga, koreksi geometrik memperbaiki distorsi perspektif dan sudut pandang sensor.

Selanjutnya, ortorektifikasi menyesuaikan citra dengan peta dasar. Selain itu, filtering dan smoothing dapat mengurangi noise pada citra. Proses ini memudahkan analisis dan meningkatkan akurasi hasil. Tanpa pra-pemrosesan yang tepat, interpretasi citra dapat menyesatkan.

Analisis Spektral dan Klasifikasi

Setelah pra-pemrosesan, analisis spektral dan klasifikasi dapat dilakukan. Pertama, indeks vegetasi seperti NDVI digunakan untuk memantau kesehatan tanaman. NDVI memanfaatkan perbandingan pita merah dan inframerah dekat.

Selain itu, indeks air seperti NDWI membantu mendeteksi badan air. Selanjutnya, klasifikasi supervised memerlukan data training untuk melatih algoritma. Metode ini cocok untuk peta penggunaan lahan dan tutupan lahan.

Sementara itu, klasifikasi unsupervised mengelompokkan pixel berdasarkan kemiripan spektral. Selain itu, teknik machine learning seperti Random Forest dan SVM meningkatkan akurasi klasifikasi. Dengan demikian, riset geospasial dapat menghasilkan peta tematik berkualitas tinggi.

Pemantauan Lingkungan dan Bencana

Citra satelit berperan penting dalam pemantauan lingkungan dan mitigasi bencana. Pertama, citra membantu memantau deforestasi dan perubahan tutupan lahan. Dengan data temporal, laju kerusakan hutan dapat diukur secara berkala.

Selain itu, citra satelit mendeteksi kebakaran hutan dengan sensor termal. Selanjutnya, citra radar dapat memantau perubahan elevasi akibat gempa dan tanah longsor.

Selain itu, citra optik membantu memetakan area banjir dan luapan sungai. Dengan demikian, lembaga tanggap darurat dapat merespons bencana lebih cepat. Data satelit juga digunakan untuk memantau kualitas air dan polusi udara.

Perencanaan Tata Ruang dan Infrastruktur

Dalam perencanaan tata ruang, citra satelit menyediakan data dasar spasial. Pertama, citra membantu mengidentifikasi penggunaan lahan dan zonasi wilayah. Selain itu, citra resolusi tinggi memungkinkan pemetaan jalan, bangunan, dan fasilitas publik.

Selanjutnya, citra temporal mendukung analisis pertumbuhan kota dan urban sprawl. Selain itu, data elevasi digital yang dihasilkan dari stereo imagery memudahkan perencanaan infrastruktur.

Dengan demikian, perencana kota dapat merancang sistem transportasi dan jaringan utilitas lebih efektif. Selain itu, citra satelit juga mendukung studi dampak lingkungan proyek pembangunan.

Pertanian Presisi dan Manajemen Sumber Daya

Dalam pertanian presisi, citra satelit digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pertama, NDVI dan indeks lain memantau kesehatan tanaman secara real time. Dengan demikian, petani dapat menyesuaikan irigasi dan pemupukan.

Selain itu, citra membantu mendeteksi serangan hama dan penyakit tanaman. Selanjutnya, analisis perubahan kelembaban tanah mendukung manajemen air yang lebih baik.

Selain itu, peta tutupan lahan membantu dalam perencanaan rotasi tanaman. Dengan demikian, hasil panen dapat dioptimalkan dan biaya produksi ditekan. Selain itu, citra satelit mendukung sertifikasi dan pelaporan keberlanjutan pertanian.

Transportasi dan Logistik

Citra satelit juga berguna dalam sektor transportasi dan logistik. Pertama, citra resolusi tinggi membantu memantau kondisi jalan dan jembatan. Dengan demikian, tim perawatan dapat menjadwalkan perbaikan lebih efisien.

Selain itu, citra temporal mendeteksi kemacetan lalu lintas dan pola perjalanan. Selanjutnya, citra radar dapat menembus awan untuk memantau pelayaran dan pergerakan kapal.

Selain itu, data satelit membantu dalam perencanaan jalur penerbangan dan navigasi. Dengan demikian, efisiensi rute dapat ditingkatkan dan biaya operasional dikurangi.

Energi dan Sumber Daya Mineral

Dalam eksplorasi energi dan mineral, citra satelit menjadi alat penting. Pertama, citra hiperspektral mendeteksi mineral dan komposisi batuan. Selain itu, citra termal membantu memetakan sumber panas bumi. Selanjutnya, citra radar memantau perubahan permukaan akibat aktivitas penambangan.

Selain itu, citra optik mendukung pemantauan ladang minyak lepas pantai. Dengan demikian, perusahaan energi dapat mengoptimalkan eksplorasi dan produksi. Selain itu, citra satelit mendukung studi dampak lingkungan tambang dan penutupan lokasi tambang.

Integrasi dengan GIS dan Big Data

Citra satelit biasanya diintegrasikan dengan sistem informasi geografis. GIS memungkinkan analisis spasial lanjutan dan visualisasi data. Selain itu, platform cloud dan big data mendukung penyimpanan citra dalam jumlah besar.

Dengan demikian, peneliti dapat melakukan analisis temporal skala besar. Selain itu, pemrosesan terdistribusi dan komputasi awan mempercepat analisis citra. Selanjutnya, integrasi AI dan deep learning memungkinkan ekstraksi fitur otomatis. Dengan demikian, riset geospasial menjadi lebih canggih dan akurat.

Tantangan dan Peluang

Meskipun potensinya besar, penggunaan citra satelit menghadapi tantangan. Pertama, ketersediaan citra resolusi tinggi sering kali berbayar. Selain itu, hambatan awan dan cuaca dapat mengurangi kualitas citra optik.

Selanjutnya, pra-pemrosesan citra memerlukan sumber daya komputasi besar. Selain itu, interpretasi citra memerlukan keahlian khusus. Namun, peluang inovasi tetap terbuka.

Kemajuan sensor satelit dan akses data gratis seperti Sentinel dan Landsat memperluas jangkauan riset. Selain itu, kemajuan AI dan cloud computing mempermudah analisis citra. Dengan demikian, masa depan riset geospasial semakin cerah.

Kesimpulan

Citra satelit menyediakan data krusial untuk riset geospasial di berbagai sektor. Mulai dari pemantauan lingkungan hingga perencanaan kota dan pertanian presisi. Dengan resolusi dan jenis yang beragam, peneliti dapat memilih citra sesuai kebutuhan.

Pra-pemrosesan, analisis spektral, dan klasifikasi memungkinkan ekstraksi informasi bermakna. Selain itu, integrasi dengan GIS dan big data memperkuat analisis spasial. Meskipun terdapat tantangan, kemajuan teknologi satelit dan komputasi membuka peluang besar.

Oleh karena itu, citra satelit akan terus menjadi tulang punggung riset geospasial. Perusahaan, lembaga pemerintah, dan akademisi perlu memanfaatkan data ini secara optimal. Dengan demikian, keputusan berbasis data dapat diambil lebih cepat dan tepat.

Tag Archive for: pengadaan citra satelit

Pengadaan Citra Satelit Penginderaan Jauh

Jasa Pengadaan Citra Satelit Penginderaan Jauh – Penginderaan jauh adalah tekhnik dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu sasaran/objek, wilayah atau fenomena dengan menganalisa data yang diperoleh dari alat, tanpa menyentuh/kontak langsung dengan objek, wilayah atau fenomena yang dikaji. Objek yang diambil berupa gejala di permukaan bumi atau ruang angkasa terbatas pada objek yang tampat, yaitu objek permukaan bumi (atmosfer, biosfer, hodrosfer dan litosfer) yang tidak terlindungi oleh objek lain.

Citra Penginderaan Jauh memiliki spesifikasi yang bergam mulai dari resolusi spasial, spektral dan raidiometrik. Masing-masing karakteristik ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam pemetaan. Contohnya pemetaan bentuk lahan haruslah menggunakan citra dengan resolusi rendah-menengah seperti Landsat dan Spot, hal ini bertujuan agar proses identifikasi dan interpretasi bentuk lahan lebih terihat berbeda jika ingin memetakan suatu wilayah dengan tujuan perencanaan maka citra yang digunakan baiknya ialah citra dengan resolusi tinggi seperti Quickbird, Worldview, Ikonos dsb.

Gambar 4.1 Citra Penginderaan Jauh Resolusi Rendah-Tinggi (Sumber : Google)

PRICE LIST HARGA CITRA PENGINDERAAN JAUH

Expired 31-Jan-17
PRODUCT NUMBER NAME DESCRIPTION UNIT PRICE/UNIT MIN ORDER
1001 Buku SIG Dasar Buku tutorial SIG dasar 117 hal pcs  call/hubungi kami 1
1002 Buku SIG Lanjut Buku tutorial SIG lanjut 179 hal pcs  call/hubungi kami 1
1003 Buku SIG Terapan Buku tutorial SIG terapan 195 hal pcs  call/hubungi kami 1
2101 Worldview-1 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic, angle 0 – 15 degree sq km  call/hubungi kami 25
2102 Worldview-1 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) Panchromathic sq km  call/hubungi kami 25
2103 Worldview-1 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Taskig (<90 days) Panchromathic sq km  call/hubungi kami 100
2104 Worldview-1 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Taskig (<90 days) Panchromathic sq km  call/hubungi kami 100
2105 Worldview-2 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2106 Worldview-2 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2107 Worldview-2 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 100
2108 Worldview-2 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 100
2109 Worldview-2 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2110 Worldview-2 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2111 Worldview-2 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 100
2112 Worldview-2 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 100
2113 Worldview-2 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic, angle 0 – 15 degree sq km  call/hubungi kami 25
2114 Worldview-2 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2115 Worldview-2 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) Panchromatic, angle 0 – 15 degree sq km  call/hubungi kami 50
2116 Worldview-2 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 50
2117 Worldview-3 Resolusi 30 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2118 Worldview-3 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2119 Worldview-3 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2120 Worldview-3 Resolusi 30 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 100
2121 Worldview-3 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 100
2122 Worldview-3 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 100
2123 Worldview-3 Resolusi 30 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2124 Worldview-3 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2125 Worldview-3 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2126 Worldview-3 Resolusi 30 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 100
2127 Worldview-3 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 100
2128 Worldview-3 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 100
2129 Worldview-3 Resolusi 30 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2130 Worldview-3 Resolusi 40 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2131 Worldview-3 Resolusi 50 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2132 Worldview-3 Resolusi 30 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 100
2133 Worldview-3 Resolusi 40 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 100
2134 Worldview-3 Resolusi 50 cm Fresh Archive/New Tasking (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 100
2201 Quickbird Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2202 Quickbird Fresh Archive (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2203 Quickbird Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2204 Quickbird Fresh Archive (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2205 Quickbird Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2206 Quickbird Fresh Archive (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2301 GeoEye-1 Resousi 40 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2302 GeoEye-1 Resousi 50 cm Standard Archive (>90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2303 GeoEye-1 Resousi 40 cm Fresh Archive (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2304 GeoEye-1 Resousi 50 cm Fresh Archive (<90 days) 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2305 GeoEye-1 Resousi 40 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2306 GeoEye-1 Resousi 50 cm Standard Archive (>90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2307 GeoEye-1 Resousi 40 cm Fresh Archive (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2308 GeoEye-1 Resousi 50 cm Fresh Archive (<90 days) 8 band sq km  call/hubungi kami 25
2309 GeoEye-1 Resousi 40 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2310 GeoEye-1 Resousi 50 cm Standard Archive (>90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2311 GeoEye-1 Resousi 40 cm Fresh Archive (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2312 GeoEye-1 Resousi 50 cm Fresh Archive (<90 days) Panchromatic sq km  call/hubungi kami 25
2401 IKONOS Standard Archive (>90 days) Resolusi 80 cm, 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2402 IKONOS Fresh Archive (<90 days) Resolusi 80 cm, 4 band sq km  call/hubungi kami 25
2501 SPOT 1-4 Panchromatic 10 BW sq km  call/hubungi kami 1000
2502 SPOT 1-4 Pan-Sharpened 20 color sq km  call/hubungi kami 1000
2503 SPOT 5 Pan-Sharpened 2.5 m color sq km  call/hubungi kami 1000
2504 SPOT 5Panchromatic 2.5 m BW sq km  call/hubungi kami 1000
2505 SPOT 5 Pan-Sharpened 5 m color sq km  call/hubungi kami 1000
2506 SPOT 5Panchromatic 5 m BW sq km  call/hubungi kami 1000
2507 SPOT 5 Multispectral 10 m color sq km  call/hubungi kami 1000
2508 SPOT 5Panchromatic 10 m BW sq km  call/hubungi kami 1000
2509 SPOT 6/7 Pan-Sharpened Pan-Sharpened / Bundle, 1.5 m color sq km  call/hubungi kami 100
2510 SPOT 6/7 Panchromatic Panchromatic, 1.5 m BW sq km  call/hubungi kami 100
2511 SPOT 6/7 Multispectral Multispectral 6.0 color sq km  call/hubungi kami 100
2601 ALOS PALSAR Radar Imagery scene  call/hubungi kami 1
2701 Citra Radar Mosaic dan Plot scene  call/hubungi kami 1