Tag Archive for: topografi

Mengenal DTM, DSM dan 3D Land Model?

Mengenal DTM, DSM dan 3D Land Model? – Istilah DTM, DSM dan 3d land model tentu sudah tidak asing lagi bagi seorang surveyor khususnya dalam survey topografi. Untuk membuat perencanaan yang tepat maka dibutuhkan representasi kondisi topografi di permukaan bumi. 

Dimana itu juga bisa digunakan pada tahap perencanaan sampai pemeliharaan. Untuk itu, model permukaan bumi hadir dalam bentuk data elevasi digital tiga dimensi yang diistilahkan dengan 3d land model, DSM dan DTM. 

Belajar GIS untuk Pemula : Pelatihan GIS Dasar 

Apa Itu DTM, DSM dan 3D Land Model?

Nah, ketiga istilah di atas merupakan model permukaan yang terbentuk dari data elevasi digital yang tiap pikselnya memiliki nilai elevasi yang mewakili ketinggian titik di permukaan bumi. Data tersebut dapat diperoleh dari pengukuran tidak langsung diantaranya, penginderaan jauh, fotogrametri dan Light Detection and Ranging (Lidar).  Nah, untuk memahami arti dari masing-masing istilah di atas. Berikut penjelasan singkatnya terkait DSM, DTM serta 3d land model. 

artikel terkait : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

1. DTM (Digital Terrain Model)

DTM sebenarnya identik dengan DEM atau Digital Elevation Model. Biasanya DTM dibuat dengan fotogrametri stereo di mana titik titiknya terpisah teratur mengikuti permukaan bumi.

Dalam DTM lebih menonjolkan ke bentuk permukaan elevasi bumi yang kosong dengan referensi datum vertikal. Biasanya DTM dibuat dengan fotogrametri stereo di mana titik titiknya terpisah teratur mengikuti permukaan bumi.

Fitur medan yang lebih baik dengan adanya batas-batas 3D dan titik 3D yang terhapus secara spasial bisa digambarkan dengan DTM ini. Apalagi, di model ini juga ditambahkan fitur lain seperti breakline yang didapatkan selain dari pengamatan data asli. 

Tujuannya untuk mengevaluasi kondisi topografi yang telah terbentuk. DTM juga memuat informasi ketinggian dari suatu rupabumi Indonesia.

 Adapun kualitas yang mempengaruhi DTM diantaranya adalah metode sampling data, kompleksitas terrain, kerapatan atau densitas data serta metode interpolasi dan parameter interpolasi.

survey topografi

survey topografi

 

2. DSM (Digital Surface Model)

Selanjutnya adalah model Digital Surface Model   yang mengarah pada keseluruhan objek bumi terlihat. Model ini mencakup objek bangunan serta vegetasi yang menutupi tanah. Objek tanah terbuka juga termasuk dalam DSM. 

Bentuk permukaan bumi misalnya pada keadaan nyata yang tampak dari foto juga merupakan kenampakan dari DSM. Untuk membentuk Digital Terrain Model (DTM) dapat menggunakan DSM dengan membuang semua fitur jga area pohon digital. 

Ini juga sekaligus mendeskripsikan ketinggian dari vegetasi seperti pohon dan fitur-fitur lainya.  DSM berkait pula dengan hasil representasi permukaan fisik dari sekumpulan titik-titik koordinat dalam bentuk tiga dimensi. 

Dengan demikian, data hasil DSM biasanya meliputi jalan, bangunan, vegetasi serta fitur terrain alami. Maka juga dapat dibuat dengan berbagai sudut pandang serta bisa menambahkan land covernya juga.

 

3. 3D Land Model 

Ini juga biasa dikenal dengan pemodelan 3D. Istilah ini merupakan proses melakukan pengembangan representasi matematis dari setiap permukaan suatu objek termasuk objek hidup ataupun objek mati ke dalam ruang tiga dimensi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak khusus. 

Model ini biasanya dibuat secara otomatis ataupun manual. Sementara itu, untuk bisa membuat 3D land model harus mempersiapkan data geometris untuk grafik komputer 3D yang mirip dengan seni patung. Model ini biasanya juga bisa dicetak ke dalam bentuk fisik dengan menggunakan perangkat percetakan 3D.

Lebih lanjut terkait perbedaan antara DTM, DSM dan DEM adalah bisa dilihat dari penyajian ketinggian dari masing-masing model. Di mana DTM menyajikan ketinggian permukaan tanah serta objek yang terlihat dari atas. 

Selain itu, DTM ini juga dilengkapi fitur breaklines yang bisa memberi definisi lebih baik mengenai karakteristik topografi. Misalnya, sungai, garis punggungan dan lain-lain. 

Demikianlah penjelasan singkat mengenai DTM, DSM dan 3d land model yang kerap kali digunakan untuk penggambaran topografi permukaan bumi. Dengan penjelasan di atas, dapat diketahui perbedaan dari masing-masing istilah tersebut.

 

artikel terkait lainya : 

>> Manfaat Lidar Untuk Pemetaan Topografi

>> Pembuatan DSM dan DTM Menggunakan Agisoft Metashape

 

Jasa Pemetaan Topografi Indonesia

Ingin menggunakan jasa topografi untuk memetakan dan menganalisis hasil dari wilayah yang Anda targetkan? Anda bisa menggunakan jasa pemetaan topografi dari Techno GIS Indonesia. Untuk dapatkan hasil pemetaan yang akurat, analisis topografi, dan pengembangan model 3D seperti DTM, DSM, dan 3D Land menggunakan dukungan teknologi GIS. Informasi tentang memahami bentuk dan karakteristik fisik wilayah Anda secara mendalam juga bisa dikonsultasikan kepada tim kami.

Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan tata ruang, rekayasa sipil, dan pemodelan hidrologi dan project lainya.

 

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan – Survey topografi untuk perencanaan pembangunan tentu berperan penting agar proses pengerjaan berlangsung aman tanpa kendala. Manfaat lainnya dari pengadaan survey topografi sebagai data awal sebelum proses pembangunan dilaksanakan adalah sebagai berikut!

baca : Topografi : Penjelasan dan Fungsinya 

Manfaat Survey Topografi untuk Perencanaan Pembangunan

berikut adalah beberapa manfaat survey topografi untuk proses pembangunan. Anda bisa menggunakan jasa survey topografi jika dibutuhkan dalam proses pembangunan property maupun project besar lainya.

1. Perencanaan Pembangunan yang Tepat

Seperti yang dijelaskan pada bagian pengantar bahwa survey topografi merupakan data penting sebelum proses pengerjaan pembangunan. Pembangunan yang dimaksud termasuk gedung perumahan dan lainnya di mana membutuhkan jasa ukur profesional. 

Jasa ukur memiliki peran penting dalam memperoleh data akurat sehingga penyusunan rencana bisa dilakukan tepat sasaran sesuai topografi lokasi pembangunan. Data hasil survey akan menjadi tolok ukur kesesuaian lokasi dengan pembangunan yang akan dikerjakan. Selain itu data topografi akan membuat proses pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan memilih material yang sesuai dengan kondisi tanahnya. 

survey topografi

survey topografi

2. Pengukuran Luas Tanah yang Valid

Ada banyak peran yang dimiliki oleh para jasa ukur topografi. Salah satunya adalah untuk mengukur luas tanah. Para surveyor pemetaan  tentu telah dibekali dengan peralatan canggih dan mumpuni untuk mendapatkan data akurat serta valid. 

Apabila luas tanah secara praktik telah dilakukan maka data akan disajikan melalui laporan tertulis yang bisa dipertanggungjawabkan.Validitas data tersebut nantinya akan digunakan sebagai pedoman bagi para pekerja pembangunan untuk perhitungan material yang dibutuhkan. Pengukuran luas tanah yang valid juga dianggap penting sebagai legalitas di mata hukum. 

3. Pembuatan Saluran Irigasi

Data yang diperoleh dari survey topografi juga akan berguna untuk pembuatan saluran irigasi di sekitar pembangunan. Misalnya pembangunan gedung, perkantoran, rumah dan sebagainya yang membutuhkan saluran untuk dialiri air agar terhindar dari genangan air pembuangan dan lainnya. 

Pembuatan irigasi tidak dilakukan secara asal sehingga membutuhkan data untuk menargetkan alat dan material yang akan digunakan. Apabila data yang dihasilkan tidak akurat, maka bisa dipastikan alat dan material yang digunakan juga tidak tepat sehingga proses pembangunan tidak maksimal. 

 

Baca juga : Pemanfaatan Drone Foto Udara Untuk Pemetaan Topografi

 

4. Akurasi Pembangunan Proyek

Survey topografi untuk perencanaan pembangunan dibutuhkan sebagai sumber informasi mengenai kondisi lahan. Misalnya lokasi untuk memulai pembangunan masih dipenuhi hutan belantara dengan medan berat. Lokasi tersebut nantinya akan dibabat habis agar dapat dilakukan survey topografi secara maksimal. 

Seluruh data yang dihasilkan dari survey topografi akan membuat proses pembangunan menjadi lebih lancar. Proyek yang dibangun untuk kepentingan orang banyak seharusnya juga tidak meninggalkan jejak negatif setelah pengerjaannya rampung. 

5. Mengecek Perbedaan Tinggi Tanah

Kegiatan pengukuran lahan dapat menghasilkan berbagai data penting termasuk tinggi rendahnya tanah. Hal ini tentu akan berguna untuk pembuatan jalur air. Tidak hanya untuk pembuatan jalur air, data tinggi rendahnya tanah juga dibutuhkan dalam pembangunan jalan. Apalagi jika lokasi pembangunan terletak di pedesaan yang tinggi rendahnya lahan menjadi hal paling penting untuk dipertimbangan. 

6. Penentuan Batas Wilayah

Lokasi lahan yang akan digunakan untuk proses pembangunan tentu harus berada di wilayah dengan otoritas resmi. Survey topografi juga akan menghasilkan data luas lahan secara akurat serta penentuan batas wilayah yang tepat. Hasil survey akan disajikan dalam bentuk tulisan yang sah dengan kekuatan hukum. 

Jadi, hasil survey topografi sangat berguna dan penting terutama untuk perencanaan pembangunan sebuah proyek besar. Anda bisa menggunakan jasa survey topografi yang telah memiliki legalitas di bidangnya agar tidak terjadi kesalahan data hasil survey. 

Rekomendasi Layanan Techno GIS : Jasa Pemetaan 

Gunakan Jasa Survey Topografi dari Techno GIS Indonesia

Membutuhkan jasa survey topografi untuk perencanaan project pembangunan Anda? bisa menggunakan jasa survey dari Techno GIS Indonesia. Layanan survey pemetaan untuk seluruh Indonesia. Membantu Anda menyelesaikan project dengan lebih mudah. Memiliki surveyor terbaik dan professional di bidangnya. Jika ingin mempelajari GIS secara lebih dalam juga bisa menggunakan jasa pelatihan GIS dari pelatihan dasar, advance, pelatihan Lidar, Webgis maupun pelatihan GIS lainya.

Informasi tekait harga, fasilitas dan layanan bisa langsung ditanyakan kepada tim kami di kontak berikut

 

Kontak Technogis

Kontak Technogis

Topografi : Penjelasan dan Fungsinya

Topografi : Penjelasan dan FungsinyaTopografi adalah suatu ilmu studi yang mempelajari bentuk dan struktur permukaan tanah. Dalam arti lain, topografi adalah ilmu yang mempelajari lebih jauh dari kedua materi tersebut. Materi yang dimaksud adalah vegetasi lingkungan, pengaruh manusia terhadap perubahan lingkungan serta kebudayaan lokal suatu daerah.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pembelajaran topografi semakin berkembang dan mudah. Dengan adanya model 3 dimensi, Kita bisa mempelajari topografi mengenai relief permukaan bumi dengan cermat. Serta mengidentifikasi suatu lahan atau tempat dengan baik.

Ilmu topografi memiliki tujuan objektif, yakni mengenali dan mengkonfirmasi suatu posisi menggunakan koordinat horizontal seperti lintang, bujur, dan ketinggian (altitude).

 

Teknik Pembelajaran Topografi

Dalam membuat data topografi suatu wilayah, ada dua teknik dan metode yang bisa dilakukan.

1. Pengamatan Secara Langsung

Ketika melakukan pengamatan secara langsung, ada tiga poin yang dipelajari dan diteliti. Yaitu jarak, sudut, dan ketinggian. Pengamatan secara langsung dinilai masih relevan hingga kini meskipun perkembangan teknologi semakin memudahkan pembelajaran. Karena Dengan mendatangi langsung lokasi yang akan Kita teliti, Kita akan memahami dengan betul bagaimana kondisi sebenarnya di lokasi.

Baca Tentang : GPS RTK : Definisi dan Penggunaannya

2. Pengamatan Jarak Jauh

Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, peneltian topografi suatu wilayah dapat dilakukan dimana saja. Tanpa harus mendatangi lokasi sebenarnya di lapangan.

Untuk melakukan analisa pada wilayah yang Kita tidak datangi, pengamatan dilakukan dengan menggunakan data pada alat GPS  atau Global Positioning System dan citra wilayah yang diperoleh dari wahana satelit agar hasil pengamatan yang dihasilkan semakin akurat.

Seringkali juga, pengamatan topografi jarak jauh juga memanfaatkan Sensor agar data yang didapat lebih akurat lagi. Biasanya para ahli memasang sensor dan kamera pada  pesawat, drone atau uav, dan balon udara stratosfer. Dengan menggunakan ketiga wahana tersebut. Data yang seharusnya didapat dengan mengunjungi lokasi penelitian bisa diperoleh dengan mudah dengan pengamatan jarak jauh.

 

Peta Topografi

Salah satu data yang dihasilkan dari ilmu topografi adalah peta topografi. Peta topografi merupakan salah satu jenis peta yang menggambarkan secara jelas bentuk relief permukaan bumi. Data yang ditampilkan peta topografi meliputi tinggi dan rendahnya kawasan dengan gambaran garis-garis.

Garis garis yang digambarkan dalam peta melambangkan kontur bumi. Antara garis satu dengan yang lain saling berhubungan untuk memudahkan pembaca peta untuk memahami tinggi rendahnya suatu wilayah serta  memperkirakan kecuraman dan kemiringan lereng.

Ciri khas peta topografi adalah penggunaan garis kontur elevasi untuk menunjukkan bentuk permukaan bumi. Kontur elevasi adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang memiliki elevasi yang sama pada permukaan tanah. Baik di atas atau di bawah. Dengan adanya penggunaan garis kontur elevasi, Kita juga dapat mengukur dengan baik  ketinggian dan bentuk gunung dan kedalaman dasar laut.

Berbeda dengan peta lainnya, di dalam peta topografi dapat dibedakan dengan dua poin yang dimiliki peta ini.

1. Garis Kontur

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Ciri utama dari peta ini adalah adanya garis kontur yang tidak dimiliki peta jenis lainnya. Garis tegas yang terhubung menjelaskan secara gamblang mengenai kondisi permukaan bumi. Garis garis ini terdiri dari dua kombinasi segmen yang saling berhubungan.

2. Informasi Perihal Kontur dan Struktur Tanah

Di dalam peta topografi, juga menjelaskan mengenai kontur tanah atau kondisi tanah di suatu wilayah. Penjelasan tersebut meliputi tinggi rendahnya tanah dan kemiringan suatu lereng secara teknis.

Selain dua poin di atas, peta topografi tak lain sama dengan peta lainnya. Peta yang menampilkan informasi mengenai Judul Peta, Tahun Pembuatan Peta, Legenda, Skala, Garis Koordinat dan Ketinggian / Kontur wilayah, dan tentu saja arah mata angin.

Baca Artikel : Sewa GPS Geodetik

 

Fungsi Pemetaan Topografi

Tak bisa dipungkiri, saat ini pemetaan topografi sangat membantu di segala bidang. Dengan perkembangan teknologi semakin memudahkan pekerjaan itu. Berikut adalah beberapa pengaplikasian dan  Fungsi pemetaan topografi.

1. Search and Rescue SAR

Fungsi pemetaan topografi yang paling penting adalah memudahkan dan memandu tim SAR dalam menyelamatkan korban kecelakaan. Upaya penyelamatan dan pencarian akan menjadi mudah karena Kita dapat memahami bagaimana kondisi dan struktur wilayah tempat penyelamatan. Sehingga kegiatan SAR bisa berjalan lancar.

2. Pemetaan Wilayah Sipil

Ketika akan melakukan pengembangan infrastruktur suatu wilayah, terkadang Kita akan membutuhkan data dari pemetaan topografi. Pengembangan suatu wilayah memang memerlukan perencanaan matang, contohnya adalah pembangunan jalan tol, bendungan dan waduk, serta sistem drainase. Dan untuk memudahkan pekerjaan tersebut, akan memerlukan data struktur kontur, dan tinggi rendahnya suatu wilayah dari peta topografi.

Selain itu, pembangunan suatu bangunan juga memerlukan peta topografi, terutama saat melakukan perencanaan tempat (siteplan) sebagai struktur bangunan awal. Data tesebut sangat berguna untuk mengetahui keadaan suatu wilayah ketika membangun rumah, gedung, sirkuit, dan stadion.

3. BIdang Militer

Dalam bidang pertahanan, pengetahuan dan penguasaan akan topografi suatu wilayah sangatlah penting, Fungsi pemetaan topografi di bidang pertahanan adalah, Pasukan bisa membuat strategi penyerangan, pengepungan, atau pertahanan atas musuh dengan memanfaatkan keadaan wilayah dari data pemetaan topografi.

Baca Artikel Tentang Lebih Dekat Dengan WebGIS

 

pelatihan gis basic

Butuh Jasa Survey Topografi?

Butuh jasa survey topografi untuk proyek Anda? Bisa banget menghubungi tim GIS dari Techno GIS Indonesia. Selain menyediakan jasa survey geospasial juga menyediakan pelatihan GIS dan produk pendukung survey GIS.

Langsung daftar ke kontak Techno GIS Indonesia agar bisa mendapatkan informasi lanjutnya!

Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi – Dalam dunia ilmu kebumian kita akan mengenal istilah dari peta topografi. sebelum kita membahas mengetahui apa itu pemetaan topografi secara detail kita harus mengetahui dahulu apa yang dimaksut peta. dan apa yang di maksut topografi , dalam artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, teknik/metode, dan kelemahan dan kelebihan dari peta topografi.

Peta adalah representasi permukaan muka bumi (topografi) ataupun fenomena geosfer yang dituangkan dalam bidang datar. Pada sebuah peta, terdapat informasi spasial yang kemudian dapat dikomunikasikan kepada pembaca peta. Dalam penggambarannya terdapat unsur-unsur yang diperlukan untuk menambah presisi dan akurasi peta agar informasi yang tampilkan dapat diukur secara matematis. Penggambaran fenomena geosfer melalui peta mempermudah dalam penyampaian infromasi secara spasial maupun analisisnya. Namun pada praktek pembuatannya tidak bisa sembarangan karena banyak aspek yang perlu diperhatikan.

Dalam suatu proses pemetaan, hal yang pertama harus di pahami adalah jenis data yang akan digunakan. Sumber data harus jelas dan informasi apa yang akan ditampilkan nantinya. Apakah membutuhkan seleksi data, melalui proses pengolahan terlebih dahulu, atau perlu adanya  penggambungan dengan data lainnya. Tentunya metode yang akan digunakan beserta output seperti apa harus jelas, karena memetakan sesuatu tidak semata-mata menampilkan data spasial begitu saja melainkan disajikan dengan infromasi yang mudah dibaca dan ditangkap oleh indera pembaca peta.

Perbedaan jenis data yang digunakan jelas mempengaruhi bagaimana proses peta itu akan diolah nantinya. Sedangkan representasi data akhir juga perlu dianalisa lebih lanjut apakan semua informasi didalamnya dapat tersalurkan dengan baik atau tidak. Pada dasarnya, peta disajikan dengan bergam simbol yang dapat dibedakan oleh mata manusia. Namun perlu juga diperhatikan pemilihan karakter simbol seperti apa yang memudahkan dibaca. Hal ini berkaitan dengan karakteristik alami mata dalam menerima rangsangan sehingga pemilihan simbol pun memiliki aturan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemetaan adalah informasi sekunder dan tersier yang perlu atau tidak perlu di munculkan. Pengaruhnya adalah apakah informasi yang diterima pembaca peta utuh atau tidak atau malah terjadi missunderstanding dari pembacaannya. Dari sinilah si pembuat peta perlu mempertimbangkan apa yang perlu dicantumkan dan tidak pada peta yang dibuatnya.

Terkait dengan representasi permukaan bumi secara detil biasa disajikan dalam bentuk peta topografi. Seperti namanya, informasi utama peta ini adalah infromasi topografi yang biasanya digambarkan dengan garis kontur detil dan sebaran titik-titik ketinggian. Peta topografi biasanya dibuat dari hasil pengukuran ketinggian dan kodisi permukaan sampel titik yang digunakan.

Peta topografi yang digunakan di Indonesia sebagian besar adalah peninggalan Belanda pada masaa penjajahan dahulu. Mereka jauh lebih dulu mengenal pemanfaatan peta dan bagaimana cara pembuatannya. Namun pada saat itu, perkembangan informasi spasial belum seperti sekarang sehigga penentuan datum hingga proyeksi yang digunakan saat itu juga jauh lebih sempit lingkupnya. Alasan ini berimbas pada pembuatan peta topografi Indonesia yang dibuat dengan menggunakan proyeksi Lambert Conical Orthomorpic (LCO) yang sebenarnya proyeksi tersebut tidak cocok digunakan untuk melakukan pemetaan di wilayah khatulistiwa. Penggunaan proyeksi sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap presisi dan akurasi peta. Namun dibalik kekurangannya, peta topografi yang biasa digunakan masih memiliki informasi yang cukup detil mengenai representasi topografi wilayah dibandingkan dengan peta lainnya.

Perlu diingat bahwa skal pemetaan peta topografi menggunakan skala kecil sehingga cakupannya luas. Hal ini yang menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan perencanaan dan pembangunan dengan skala detil. Ada baiknya jika untuk pembangunan, membutuhkan data spasial hasil dari pengukuran dan survei independent sehingga data yang digunakan sesuai untuk diproses dan output akan muncul dalam skala yang lebih detil.

Pemetaan bisa  dikatakan mudah dan sulit bergantung dari sisi mana dilihatnya. Namun jangan khawatir jika memang pemetaan itu sulit, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan jasa pemetaan sehingga hasil yang diperoleh pastinya telah dibuat dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan banyak pertimbangan.

Untuk pembuatan detil representasi permukaan wilayah dengan cakupan tertentu dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data pengukuran terlebih dahulu. Data-data tersebut dapat diukur menggunakan berbagai macam teknik dan dengan bantuan alat survei untuk mengetahui posisi absolut hingga ketinggian tempat tersebut. Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan mudah setelahnya dan tentunya hasilnya akan jauh lebih presisi dibandingkan mengacu pada peta topografi yang sudah ada.

Pemetaan topografi detil memiliki banyak sekali manfaat. Khususnya bagi pembangunan bangunan, jalan, landasan, dan sebagainya membutuhkan pengukuran yang presisi. Perbedaan ketinggian tanah dalam selisih sentimeter saja memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembangunan. Tidak jarang juga kontraktor melakukan proses perataan agar pembangunan lancar. Proses in tidak terlepas dari pemetaan karena kontur akan diketahui secara pasti dan dapat diturunkan menjadi informasi lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan, dan lain sebagainya.

Melakukan survey dan pengukuran topografi bukanlah hal yang mudah karena menggunakan berbagai alat dan metode bergantung jenis output yang diinginkan memerlukan keahlian khusus. Oleh sebab itu tidak ada salahnya ketika menggunakan jasa pemetaan topografi untuk memfasilitasi pekerjaan agar dapat selesai lebih cepat.

TechnoGIS Indonesia memberikan solusi terbaik untuk membantu melakukan pengukuran topografi yang akurat. Jika berminat dengan jasa kami, silahkan hubungi kontak kami.

 

Jasa Ukur Tanah Topografi Dengan Total Station / Theodolite

Jasa Ukur Tanah Topografi Dengan Total Station / Theodolite – Untuk mengukur tanah dapat menggunakn beberapa metode.

Pengukuran Total Station

  • Untuk konturing lahan perencanaan
  • Sertifikasi lahan
  • Pembuatan topografi

Pengukuran Theodolite

  • Pengukuran kelurusan jalan
  • Pengukuran kelurusan tiang

 

Tag Archive for: topografi